Anda di halaman 1dari 21

Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
Kelas : IX.b
Nama : 1. M. Aziz Ramadhan
2. Fajar Subhan Aziz
3. Dino Lidiansyah
4. Admi Aisyah

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS


PENDIDIKAN SMP NEGERI 8 LAHAT
Jl. Keban Senabing, Tebing Sage Ulak Lebar Kec.Lahat Kab. Lahat

Kata Pengantar
kami panjatkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT, karena tanpa
rahmat dan ridhonya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai
tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Felyani S.Pd selaku guru
kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu membantu dalam
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam Kliping ini kami
menjelaskan tentang “Sosial Budaya Ekonomi Dan Gender”.

Mungkin dalam pembuatan kliping ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui .
maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun guru. Demi tercapainya
makalah yang sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pembacanya.

Lahat, 21 Februari 2022

( Penyusun )

Daftar Isi
Kata penagantar....................................................................................... :

Daftar Isi.......................................................................................... :

Pembahasan..................................................................................... :

A. Permasalahan sosial budaya


1.............................................................................................
2..............................................................................................
3..............................................................................................
4..............................................................................................

B.permasalahan ekonomi

1................................................................................................

2................................................................................................

3................................................................................................

C.permasalahan gender

1................................................................................................

2...............................................................................................

3................................................................................................
A .permasalahan sosial budaya
1. Konflik yang Dipicu Keberagaman
Budaya Indonesia
Oleh : 

Tempo.co
Kamis, 21 Mei 2015 06:45 WIB

  KOMENTAR
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama meletakan batu pertama Prasasti Jarum Mei 1998 ini untuk
mengenang tragedi Mei 98 di TPU Pondok Rangon, Jakarta (17/05). Prasasti ini sebagai tanda memorialisasi TPU
Pondok Rangon sebagai salah satu situs sejarah terkait tragedi Mei 1998. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta:Badan Pusat Statistik merilis data pada 2010 yang menyebut ada 1.128 suku di Indonesia
yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau. Keberagaman ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan
budaya paling kaya. Di sisi lain, keberagaman juga dapat memicu konflik bila tak dijembatani dengan baik.

Tempo mencatat beberapa tragedi di Indonesia yang bersumber karena perbedaan budaya. Konflik itu tak
hanya menelan korban materi namun juga menghilangkan nyawa ratusan orang.

1. Tragedi Sampit
Tragedi ini bermula dari konflik antara kelompok etnis Dayak dan Madura yang terjadi di Sampit, Kalimantan
Tengah. Tempo mencatat konflik bermula pada 18 Februari 2001 saat empat anggota keluarga Madura,
Matayo, Haris, Kama dan istrinya, tewas dibunuh. Warga Madura lantas mendatangi rumah milik suku Dayak
bernama Timil yang dianggap telah menyembunyikan si pembunuh. Massa meminta agar Timil menyerahkan
pelaku pembunuhan itu. Karena permintaan mereka tidak dituruti, massa marah dan membakar rumah.
Insiden malam itu dapat dihentikan polisi. Sayang, pembakaran terus meluas ke rumah-rumah lainnya.

Warga Dayak pinggiran Sampit pun mulai berdatangan, baik melalui darat maupun sungai. Etnis Madura
dikejar dan dibunuh. Penduduk asli sepertinya tahu di mana kantong-kantong warga Madura berada. Tua-
muda pria-wanita menjadi sasaran pembunuhan. Di beberapa ruas jalan, tampak bergelimangan tubuh korban
tanpa kepala. Sebagian besar warga dari etnis Madura harus diungsikan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Korban bertambah dan sudah tidak bisa dihitung berapa rumah dan fasilitas umum yang terbakar.
Diperkirakan korban jiwa mencapai angka 469 orang dalam konflik yang berlangsung selama 10 hari ini.

2. Konflik Maluku
Konflik ini adalah konflik kekerasan dengan latar belakang perbedaan agama yakni antara kelompok Islam
dan Kristen. Konflik Maluku disebut menelan korban terbanyak yakni sekitar 8-9 ribu orang tewas. Selain itu,
lebih dari 29 ribu rumah terbakar, serta 45 masjid, 47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan, dan 4 bank
hancur. Rentang konflik yang terjadi juga yang paling lama, yakni sampai 4 tahun.

2. Mengenal Pakat Dayak USD,


Komunitas Seni Dayak di
Yogyakarta
 

Muchamad Nafi

 
© Disediakan oleh Katadata

Suku Dayak merupakan satu dari banyak etnis di Indonesia. Menurut Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan
Sosial Volume 3 Nomor 2 Tahun 2016, Dayak merupakan sebutan penduduk asli Pulau Kalimantan.
Suku ini mempunyai 405 subsuku dengan adat istiadat dan budaya yang mirip.

Contoh budaya suku Dayak yang khas dan terkenal ialah alat musik petik tradisional bernama sape. Di
samping itu, ada pula Tari Burung Enggang yang dipentaskan untuk memuliakan nenek moyang etnis
tersebut.

Di Yogyakarta, Pakat Dayak Universitas Sanata Dharma (USD) termasuk komunitas yang aktif
mengenalkan budaya suku tersebut. Mereka kerap diundang untuk menampilkan kesenian etnis dari
Borneo di dalam dan luar kampus.

Pada Sabtu (19/02) lalu, kelompok ini mementaskan musik dengan permainan sape serta tarian suku
Dayak di Festival Cinta. Gabriel Kelvin Pangkersik, pegiat Pakat Dayak USD, mengatakan komunitasnya
mempertunjukkan tari dan musik untuk penyambutan di acara yang berlangsung di Omah Petroek,
Pakem, Sleman, Yogyakarta tersebut.

Menurut laki-laki 22 tahun itu, Pakat Dayak terbentuk sekitar 2009 dan saat ini memiliki anggota 40-
an orang. Meski kelompok ini adalah komunitas daerah, Pakat Dayak USD menerima mahasiswa dari
lain kampus atau di luar suku Dayak yang tertarik ingin mempelajari budaya etnis tersebut.

“Pakat Dayak itu kurang lebih sebuah sanggar seni budaya Dayak yang terdiri dari tari, musik, dan
drama. Nama Pakat Dayak sendiri berarti kekeluargaan jadi kami berkumpul seperti keluarga untuk
menyatukan rasa persatuan daerah. Siapa pun yang mau belajar bisa gabung,” katanya.

Ada dua jenis tari yang biasanya ditampilkan Pakat Dayak, yakni tari tradisi dan tari kreasi dengan
cerita drama. Untuk musik, komunitas ini menggunakan sape, gitar, serta gitar bas buat nada dan
kenong, jimbe, gong, juga bedok sebagai perkusi. “Kalau drama sebenarnya untuk pelengkap dari
kesatuan musik dan tari. Kisah yang diangkat bisa cerita tradisional atau kisah drama yang memang
sedang ingin kami sampaikan ke penonton,” ujarnya.

c .permasalahan gender
1.Kesetaraan Gender di Era Globalisasi
24 Februari 2022   17:13 Diperbarui: 24 Februari 2022   17:37 18 1 1
Globalisasi merupakan sebuah era dimana informasi, teknologi, sosial, budaya tersebar dengan cepat. Berbagai informasi
dan pemahaman yang lebih kompleks dapat dengan mudah mempengaruhi pemikiran setiap individu termasuk pemahaman
seputar kesetaraan gender. Kesetaraan gender atau yang biasa dikenal dengan Gender Equality adalah sebuah pandangan
bahwa semua orang harus mendapat perlakuan yang sama dalam berbagai bidang dan terhindar dari diskriminasi
berdasarkan identitas gender mereka. 

Permasalahan yang sering terjadi dalam kasus-kasus sosial di masyarakat adalah masih belum terwujudnya kesetaraan
gender bagi perempuan. Ketidakseimbangan peran sosial yang dialami perempuan meliputi banyak aspek kehidupan seperti
dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Permasalahan tersebut sering dijumpai karena anggapan bahwa laki-laki
memiliki drajat serta kemampuan yang lebih tinggi diatas. 

Berkaitan dengan masalah tersebut, mahasiswa KKN UIN WALISONGO berinisiatif mengadakan webinar online yang
membahas mengenai kesetaraan gender, dengan mengundang dosen FISIP pak Hasyim sebagai pemateri. Dalam acara
webinar tersebut beliau menjelaskan bahwa di era Globalisasi, pemahaman mengenai kesetaraan gender menjadi sangat
mudah dan cepat diterima masyarakat umum. 

Beliau juga menegaskan bahwa pentingnya kesetaraan gender diperoleh setiap manusia karena hal tersebut merupakan
sebuah hak individu. jika kesetaraan gender dapat terwujud dengan baik maka dapat mengurangi kecemburuan sosial dan
terciptanya keharmonisan sosial. Kesetaraan gender menjadi perdebatan panjang dalam beberapa waktu terakhir dan menjadi

fokus kajian. diharapkan dengan adanya pembahasan tersebut secara luas membuat kesetaraan gender dapat terwujud secara
nyata.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kesetaraan Gender di Era Globalisasi", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/taraayunanda9346/62175a5f87006447b14dfff2/kesetaraan-gender-di-era-
globalisasi#google_vignette

Kreator: Tara Ayunanda


3.Problem Based Learning, Model Pembelajaran
di Masa Pandemi

Sekeretaris Jendral kementrian pendidikan dan kebudayaan mengeluarakan surat edaran no 15 tahun 2020
tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran corona virus disase
(covid-19) yang tujuannya adalah memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan
selama darurat Covid-19, dan mencegah serta melindungi warga satuan pendidikan dari dampak Covid-19
tersebut. Konsep belajar dari rumah ini dilakukan  dengan istilah belajar daring yang memungkinkan tetap
terjadinya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran walaupun tanpa tatap muka. Pemerintah
memberi kebijakan agar semua instansi pendidikan melakukan pembelajaran secaradaring, yakni dapat melalui
beberapa aplikasi untuk proses pembelajaran daring tersebut diantaranya, Google Classrom, Zoom, E-Learning
danlain sebagainya.

Pada masa pandemi seperti sekarang ini sangat diperlukan model pembelajaran yang kolaboratif, inovatif dan
eksperimental. Dimana salah satu model pembelajaran dalam belajar merdeka adalah pembelajaran problem
based learning. Model pembelajaran Problem Based Learning ini merupakan suatu model pembelajaran yang
dimana pesert didik belajar secara berkempok untuk dapat mencari penyelesaian terhadap permasalahan nyata
yang terdapat dikehidupan sehari -- hari dengan tujuan agar peserta didik dapat membangung pengetahuannya
tentang materi yang dipelajari.Penggunaan model Problem Based Learning ini bertujuan untuk meningkatkan
kreativitas peserta didik agar dapat berpikir kritis dan kreatif dalam proses pembelaajaran tersebut. Problem
Based Learning ini ialah metode pembelajaran inovatif karena berpusat pada peserta didik (student centered)
serta menjadikan pendidik sebagai fasilitator dan motivator. Serta model pembelajaran Problem Based Learning
ini sanggat cocok untuk melatih kerja sama dalam menjalankan proyek yang ditentukan.

Dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini digabungkan dengan mediaonline dimana sebagai
pendukung untuk menjalankan proses pembelajaran secara sistematis maka akan menimpulkan sebuah
keselarasan yang diharapkan untuk mampu memberikan stimulus positif pada peserta didik apalagipada masa
pandemic covid-19.

Model pembelajaran Problem Based Learning ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik
dimana peserta didik dapat berpikir kritis serta lebih aktif,kreatif dan mampu memecahkan suatu masalah.
Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning secara online membuat peserta didik lebih aktif dan
hasil belajaryang singnifikan. Temuan lain menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan kemampuat peserta didik untuk berpikir kritis, mengembangkan potensi,serta
peserta didiklebih termotivasi dalam pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang diinginkan dalam
pemebelajaran tersebut.
Secara menyeluruh model pembelajaran menggunakan Problem Based Learning ini memberikan sebuah
pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran khususnya dalam aspek kognitif yaitu berpikir kritis. Model
Pembelajaran Problem Based Learning ini merupakan sebuah model pembelajaran yang mana menyediakan
pengalaman autentik yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar aktif, mengkonstruksi pengetahua serta
mengintengrasi konteks belajar disekolah dan juga belajar dikehidupan nyata secara ilmiah. Peserta didik yang
menggunakan modelpembelajran Problem Based Learning ini mempunyai sikapilmiah tinggi memiliki
hasilbelajar yang baik dari pada peserta didik sikapilmiah yang rendah.

Model pembelajaran Problem Based Learning ini mengarahkan peserta didik untuk dapat belajar aktif,
memcahkan suatu masalah. Dalam hal tersebut maka akan memacu prestasi serta hasil belajar peserta didik yang
efektif. Penggunaan model pembelajaran ini mampu mempengaruhi motivasi. Motivasi berprestasi dalam model
Problem Based Learning ini merupakan kecenderungan seseorang dalam mengadakan reaksi agar dapat
mencapai tujuan dalam suasana kompetisi demi mencapai atau melebihi ukuran yang lebih baik dari sebelumnya

4.Atasi Kemiskinan, Inovasi Wakil Kepala Daerah


Diperlukan
Ahad 20 Feb 2022 16:04 WIB
Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Terobosan perlu dilakukan guna membangun suatu wilayah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan wejangan kepada Forum

Wakil Kepala Daerah se-Indonesia untuk menyatukan tujuan dalam penanganan

tengkes atau stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem. 

Salah satu yang ditekankan oleh Ridwan Kamil di hadapan para wakil kepala daerah, yaitu menciptakan inovasi.

"Terobosan perlu dilakukan guna membangun suatu wilayah dengan sumber daya manusia yang sehat dan

produktif," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil menghadiri sekaligus membuka Workshop Forum Wakil

Kepala Daerah di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Jumat (18/2/2022). 

Salah satu yang ditekankan oleh Ridwan Kamil di hadapan para wakil kepala daerah, yaitu menciptakan inovasi.

"Terobosan perlu dilakukan guna membangun suatu wilayah dengan sumber daya manusia yang sehat dan

produktif," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil menghadiri sekaligus membuka Workshop Forum Wakil

Kepala Daerah di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Jumat (18/2/2022)

Di hadapan para wakil kepala daerah yang hadir, Emil membeberkan jurus Pemprov Jabar dalam mengurangi

tengkes, juga mengentaskan kemiskinan ekstrem.  Pertama, kata dia, mengenai tengkes, Jabar telah melakukan

gerakan masif dan terukur yang bernama Omaba (Ojeg Makanan Balita). Dalam program tersebut, makanan

yang penuh dengan gizi seimbang disalurkan kepada masyarakat kurang mampu. Kedua, menurut Emil

menciptakan sebuah inovasi Petani Milenial. Melalui program tersebut dapat memberikan ruang bagi kaum muda

yang merantau ke kota untuk kembali pulang kampung. Yakni, dengan mengurusi lahan Pemprov Jabar menjadi

sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi. Emil pun mengapresiasi pertemuan ini, sehingga bisa saling bertukar

pikiran untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain itu, Emil menyebutkan cara-cara terbaik dalam

menghadirkan solusi untuk penurunan tengkes dan pengentasan kemiskinan. "Ada dua tema, satu adalah

stunting, yang kedua pengentasan kemiskinan ekstrem. Tadi saya berikan pengalaman dari masa saya menjabat

Wali Kota Bandung dan Gubernur, yakni bagaimana membangun daerah dengan terobosan-terobosan,"

katanya.

"Karena kalau kita ingin menjadi negara adidaya, SDM-nya harus sehat. Kalau SDM-nya tidak terlayani dan

sehat, tentunya pada 2045 akan banyak anak muda yang menjadi beban negara," imbuhnya.

Untuk itu, Emil mengajak para wakil kepala daerah yang hadir agar mengurangi pertengkaran dan berfokus pada

ekonomi kompetitif. "Yuk, kita kawal Indonesia adidaya 2045, kurangi pertengkaran, fokus pada ekonomi

kompetitif, dan untuk SDM anak mudanya pastikan sehat dan produktif," katanya.
2.Ragam Modus Kekerasan Berbasis Gender
Online, Pelanggaran Privasi hingga Distribusi Foto
Pribadi Kompas.com - 20/02/2022, 16:43 WIB

.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Sabrina Asril

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)


Bintang Puspayoga mengungkapkan beragam modus dan tipe kekerasan berbasis gender
online (KGBO) Ia menyebabkan, beragam modus KGBO terjadi lantaran perkembangan
teknologi yang semakin canggih serta masifnya penggunaan media sosial. Modus dan tipe
KGBO tersebut beberapa di antaranya yakni cyber grooming, pelecehan online, peretasan,
konten ilegal, pelanggaran privasi, ancaman distribusi foto/video pribadi, serta pencemaran
nama baik.
Bintang juga menyatakan, sama seperti kasus kekerasan di luar ranah daring, KGBO juga
menimbulkan berbagai dampak negatif.

“Korban ataupun penyintas akan mengalami dampak yang berbeda satu dengan lainnya, seperti
kerugian psikologis, keterasingan sosial, kerugian ekonomi, hingga keterbatasan dalam
berpartisipasi dalam ruang online maupun offline,” kata Bintang.
Berdasarkan data dalam laporan tahunan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
(Komnas Perempuan), selama tahun 2020 terdapat 940 laporan kasus KBGO. Angka ini
meningkat daripada tahun sebelumnya, yaitu 241 kasus. Bintang mengatakan, salah satu upaya
pemerintah terkait perlindungan dari KGBO tertuang di dalam Rancangan Undang-Undang
Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Di dalam beleid tersebut terdapat hukuman
pemberatan apabila kekerasan seksual dilakukan di ranah daring. Selain itu, ia juga
menekankan pentingnya perlindungan privasi online untuk mencegah terjadinya KBGO. “Namun,
apabila seseorang sudah menjadi korban KBGO, segera dokumentasikan hal yang terjadi secara
detail dan sesuai dengan kronologis untuk membantu proses pelaporan. Selain itu, segeralah
mencari bantuan. Masyarakat dapat menghubungi layanan Sahabat Perempuan dan Anak
(SAPA) KemenPPPA melalui Call Center 129 atau Whatsapp 08111-129-129,” tandas Bintang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung
di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate,
kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
3.Dua Tahun Pandemi, Perempuan Masih Terjebak Beban
Ganda Domestik.

Selain beban ganda dan kekerasan rumah tangga, selama pandemi perempuan hadapi diskriminasi partisipasi

ekonomi.

Oleh Arie Mega Prastiwi 17 Februari 2022, 21:18

Penulis: Arie Mega Prastiwi

Editor: Arie Mega Prastiwi

“Perempuan kerap mengalami diskriminasi gender dan diperparah dalam kondisi pandemik,” kata Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, tepat setahun setelah pandemi

covid-19. Bintang juga menyebut,  diskriminasi terhadap perempuan berupa marginalisasi, subordinasi, stereotip

dan beban ganda.

Selama pandemi berlangsung selama setahun, terjadi banyak pemutusan hubungan kerja pada pekerja

perempuan di dalam maupun luar negeri. Pun dalam lingkup UMKM yang banyak diisi oleh perempuan,

mengalami kondisi yang sama sulitnya. Kondisi serupa belum beranjak membaik hingga dua tahun lebih

pandemi berlangsung, perempuan masih menjadi kelompok gender yang lebih terdampak. “Perempuan

terdampak lebih banyak karena kehilangan pekerjaan, karena lebih banyak bekerja di sektor informal yang

terpukul hebat saat pandemik,” kata Bintang saat memberi sambutan W20 Indonesia 2022, Policy Dialog

Freedom from Discrimination Historical Journey from Japan to Indonesia, Selasa, 15 Februari

Mengutip UN Women Report December 2021, Bintang menyebut 29 persen perempuan dengan anak kehilangan

pekerjaan, dan 59 perempuan muda yang hidup dengan anak mengalami pukulan ekonomi. Imbas pandemi

mengantar lebih banyak perempuan pada kemiskinan ekstrem

Perempuan pada akhirnya mendapat beban lebih besar dan menanggung pekerjaan rumah tangga lebih banyak

(67% perempuan dibanding 63% laki-laki). “Kekerasan terhadap perempuan khususnya kekerasan dalam rumah

meningkat selama pandemi,” kata Bintang Puspayoga masih mengutip UN Women Report December 2021.

Menteri PPA juga mengatakan berdasarkan data di 10 negara, pada sebulan setelah pandemi  laporan KDRT

meningkat 25%. “Ini karena perempuan terisolasi dengan pelakunya dan terputus dari jejaring sosialnya serta

layanan yang bisa membantu menyelamatkan jiwa.” Bahkan 1 dari 4 perempuan merasa kurang aman berada di

rumah, di tengah pertikaian dalam rumah tangga yang meningkat sejak pandemi. Ketik ditanya mengapa mereka
merasa tidak aman, mereka menyebut adanya pelecehan fisik sebagai salah satu alasan (21%).

B.permasalahan ekonomi

1. Ingin Hapus Kemiskinan Esktrem di


Pesisir, Kemenkop UKM dan ISKINDO
Bangun Koperasi Nelayan
 

 
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melalui Deputi Bidang
Perkoperasian melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia
(ISKINDO).

Kerja sama ini merupakan salah satu bentuk sinergi dalam rangka pengembangan sumber daya ekonomi
kelautan dan perikanan melalui program korporasi nelayan melalui wadah koperasi.

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi perumusan kajian strategis pengelolaan sumber daya ekonomi kelautan
dan perikanan, pemetaan program strategis untuk mendukung program korporasi di sektor kelautan dan
perikanan melalui koperasi, sinergi pendampingan dan peningkatan kapasitas, kapabilitas sumber daya manusia,
peningkatan produktivitas dan akses pemasaran hasil produksi nelayan pada koperasi nelayan.
."Semua itu hanya bisa terwujud jika kolaborasi dan kemitraan baik pemerintah, akademisi, dunia usaha dalam hal
ini UMKM dan usaha besar, masyarakat, serta kerja sama antar negara," ungkap Menkop UKM secara virtual
dalam acara Rakernas III ISKINDO sekaligus penandatangan MoU antara ISKINDO dengan KemenKopUKM di
Gedung SMESCO, Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Lebih lanjut, Menteri Teten menuturkan, perubahan yang serba cepat dan penuh ketidakpastian baik karena
Covid-19, maupun ancaman yang mungkin lebih besar ke depan seperti perubahan iklim, maka diskursus
ekonomi biru perlu menjadi isu strategis yang dibahas dan diturunkan dalam program dan kegiatan ISKINDO.

Menurutnya, saat ini Kemenkop UKM tengah mengembangkan korporatisasi nelayan berbasis koperasi. Program
ini dikatakan dapat bersinergi dengan ISKINDO agar koperasi sektor perikanan dan kelautan dapat lebih
berkembang.

"Sinergi dengan ISKINDO diharapkan dapat memperkaya keragaman model bisnis, dan pemanfaatan inovasi
teknologi lebih maju kepada koperasi-koperasi perikanan dan kelautan di Indonesia," kata Teten.

Sementara itu Ketua Umum ISKINDO M. Riza Damanik mengatakan, laut sebagai potensi
besar di Indonesia belum mampu mengisi peran sebagai kekuatan ekonomi nasional
Indonesia.

Pada kepentingan itu, menurutnya seluruh pihak perlu menghidupkan inovasi dan teknologi agar pengelolaan
sumber daya laut Indonesia dapat lebih baik lagi.

"ISKINDO ini organisasi profesi yang punya alumni sekitar 35.000. Tiap tahun ada 3.000 sarjana kelautan yang
keluar dari 61 perguruan tinggi. Ini SDM unggul yang kita harapkan dapat menggerakan sektor kelautan kita ini.
Kami tengah melakukan ragam upaya untuk mengonsolidasikan gagasan sekaligus mengubahnya menjadi aksi
kolaboratif. Inilah semangat Rakornas kita tahun ini," ujar Riza.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, Indonesia merupakan negara
kepulauan yang besar serta kaya sumber daya alam dan memiliki posisi strategis secara geografis sehingga
memiliki peluang maritim yang besar.

Beragam peluang yang dimiliki ialah pemanfaatan sumber daya alam dan investasi yang tinggi sehingga dapat
menopang pembangunan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional Indonesia.

"Saya berharap kerjasama ini dapat membangun kesamaan paradigma antar peserta sehingga dapat memiliki
motivasi bersama, sehingga menghasilkan solusi alternatif yang dapat diimplementasikan kepada pemerintah,
sekaligus memberikan wawasan kepada masyarakat secara umum," ucap Aan.

Menurutnya, saat ini Kemenkop UKM tengah mengembangkan korporatisasi nelayan berbasis koperasi. Program
ini dikatakan dapat bersinergi dengan ISKINDO agar koperasi sektor perikanan dan kelautan dapat lebih
berkembang.

"Sinergi dengan ISKINDO diharapkan dapat memperkaya keragaman model bisnis, dan pemanfaatan inovasi
teknologi lebih maju kepada koperasi-koperasi perikanan dan kelautan di Indonesia," kata Teten.

Sementara itu Ketua Umum ISKINDO M. Riza Damanik mengatakan, laut sebagai potensi besar di Indonesia
belum mampu mengisi peran sebagai kekuatan ekonomi nasional Indonesia.

Pada kepentingan itu, menurutnya seluruh pihak perlu menghidupkan inovasi dan teknologi agar pengelolaan
sumber daya laut Indonesia dapat lebih baik lagi.

"ISKINDO ini organisasi profesi yang punya alumni sekitar 35.000. Tiap tahun ada 3.000 sarjana kelautan yang
keluar dari 61 perguruan tinggi. Ini SDM unggul yang kita harapkan dapat menggerakan sektor kelautan kita ini.
Kami tengah melakukan ragam upaya untuk mengonsolidasikan gagasan sekaligus mengubahnya menjadi aksi
kolaboratif. Inilah semangat Rakornas kita tahun ini," ujar Riza.

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, Indonesia merupakan negara
kepulauan yang besar serta kaya sumber daya alam dan memiliki posisi strategis secara geografis sehingga
memiliki peluang maritim yang besar.Beragam peluang yang dimiliki ialah pemanfaatan sumber daya alam dan
investasi yang tinggi sehingga dapat menopang pembangunan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional
Indonesia.

"Saya berharap kerjasama ini dapat membangun kesamaan paradigma antar peserta sehingga dapat memiliki
motivasi bersama, sehingga menghasilkan solusi alternatif yang dapat diimplementasikan kepada pemerintah,
sekaligus memberikan wawasan kepada masyarakat secara umum," ucap Aan

2.Pertanian Makin Maju, BNI Dorong Petani Porang


Pacu Produksi dan Ekspor
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mendorong pelaku Mikro Kecil Menengah
(UMKM) di segmen pertanian untuk bersaing di pasar ekspor, khususnya komoditas porang.
Annasa Rizki Kamalina - Bisnis.com 24 Februari 2022  |  15:19 WIB
Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terus mendorong kemampuan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) di segmen pertanian untuk bersaing di pasar ekspor. Salah satu produk yang

tengah menjadi primadona yaitu porang. Wakil Pemimpin Divisi Bisnis SME BNI Yessi Aktaina mengatakan

bahwa saat ini segmen pertanian terus tembuh bahkan selama pandemi. Saat segmen lain mengalami

penurunan, justru pertanian terus bertahan.

“Melihat data 2021, segmen pertanian sangat mengalami pertumbuhan meski dalam situasi pandemi. Produk

yang rata-rata berhasil diekspor yaitu dari holtikultura, buah-buahan, yang terbaru dan terus dikembangkan

adalah porang.” ujar Yessi dalam acara Forwada Virtual Discussion Series 2022, Kamis (24/2/2022).

Porang menjadi komoditas baru yang ternyata mendapatkan respon yang sangat positif dari berbagai negara

karena digunakan sebagai bahan baku makanan sehat. Melalui program Millenial Smart Farming, BNI mengajak

petani muda untuk mengembangkan produknya sehingga dapat tersedia sesuai demand.

Melansir dari litbang.pertanian.go.id, porang merupakan salah satu jenis umbi yang dapat dimakan. Umbi ini

kerap dimanfaatkan pada berbagai industri pangan antara lain untuk produk makanan, seperti konnyaku,

shirataki (berbentuk mie), sebagai bahan campuran/tambahan pada berbagai produk kue, roti, es krim, permen,

jeli, selai, dan bahan pengental pada produk sirup dan sari buah. Lebih lanjut, Yessi menjelaskan bahwa

komoditas yang masih dalam masa tanam itu terus diawasi serta dilihat nilainya secara jelas dan

keberhasilannya dalam jangka panjang. BNI akan terus mendorong dan mendampingi para petani untuk

melakukan ekspor dengan fasilitas BNI Xpora. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Insan Tani dan

Nelayan (Intani) Guntur Subagja turut mengatakan bahwa porang menjadi potensi yang cukup besar dari

segmen pertanian.

“Pertanian menjadi potensi yang sangat besar, namun belum maksimal pemanfaatannya,” jelasnya. Menurutnya,

untuk mengembangkan industri pertanian secara luas, Indonesia dapat menggerakan lima sektor strategis, yaitu

pangan, farmasi, pariwisata, kosmetik, dan energi terbarukan. Guntur juga berharap dengan Indonesia yang

menjadi Presidensi G20 dapat menjadi momentum bagi UMKM. “Presidensi Indonesia menjadi tuan rumah G20

ini menjadi momentum yang sangat besar untuk membangkitkan ekonomi nasional khususnya UMKM, dan

sektor lain yang terkait dengan pasar yang sangat bear. Di mana anggota negara G20 ini memberikan kontribusi

gross domestic product [GDP] yang sangat besar,” harapnya.


3.Wamenkeu: Sinergi dan Kolaborasi
Kunci Atasi Masalah Ekonomi di
Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, sinergi dan kolaborasi harus
tetap dipegang oleh berbagai bidang ataupun instansi untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan
ekonomi di Indonesia.

“Saya ingin kolaborasi ini menjadi dasar karena tugas kita adalah menjaga perekonomian, menjaga masyarakat
karena itu di dalam berbagai level harus ada sinergi dan kolaborasi,” ujar Suahasil, Rabu (23/2).

Ia menambahkan, ketika menghadapi suatu isu atau permasalahan tak hanya instansi terkait yang menangani,
namun saat ini seluruh instansi pemerintahan juga harus ikut berkonstribusi.

Suahasil mencotohkannya dalam isu pangan. Pada masa lalu, isu tersebut bukanlah bidang Kementerian
Keuangan, namun sekarang isu tersebut bisa didalami dan dijaga karena ada di berbagai macam bidang di
Kementerian Keuangan. “Kalau sekarang cara kita berpikir adalah isu pangan itu bisa kita dalami dan harusnya
bisa kita jaga karena ada diberbagai macam bidang di Kementerian Keuangan,” katanya.

Hal ini karena Kementerian Pertanian serta Kementerian Kelautan dan Perikanan menerima belanja negara yang
dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Yang merumuskan ada dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF), yang menjaga ada dari Direktorat Jenderal Anggaran
(DJA) dan yang menggelontorkan uangnya ada dari Direktorat Jenderal Perbendaharan. Langsung kelihatan
dalam berbagai macam unit,” katanya.

Isu pangan juga tidak hanya dikerjakan oleh Kementerian Keuangan namun juga dikerjakan oleh Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). BUMN dibidang pangan terkadang meminta dukungan dari pemerintah seperti penyertaan
modal negara (PMN) dan penjaminan yang dijaga oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko
(DJPPR). Sehingga, kata Suahasil, jika tidak ada sinergi maka akan kehilangan daya untuk melakukan perbaikan.
“Itu baru satu isu, dan tadi saya ilustrasikan saja mengenai isu pangan. Banyak isu-isu yang lain, seperti
infrastruktur dan kesehatan,” imbuhnya.
Daftar pustaka

https://ekonomi.bisnis.com/read/20220224/12/1504407/pertanian-makin-maju-bni-dorong-petani-porang-pacu-
produksi-dan-ekspor

https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/ingin-hapus-kemiskinan-esktrem-di-pesisir-kemenkop-ukm-dan-
iskindo-bangun-koperasi-nelayan/ar-AAUfvkY?ocid=BingNewsSearch

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/20/16430101/ragam-modus-kekerasan-berbasis-gender-online-
pelanggaran-privasi-hingga

Anda mungkin juga menyukai