KELOMPOK 1 :
I Dewa Ayu Dwi Cahyanti, Ni Made Dea Jacinda, I Gusti Ayu Desinta
Putri Maharani, I Gede Komang Riko Agus Arsana, Putu Andika Wira
Permana, Kadek Candra Dwiyana Pratiwi
I. Latar Belakang
Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah kejadian pertama antara suku Dayak
dan Madura. Orang Madura pertama kali tiba di Kalimantan Tengah pada
tahun 1930 sebagai bagian dari program migrasi yang diprakarsai oleh
pemerintah kolonial Belanda. Hingga tahun 2000, pendatang dari Madura
merupakan 21 persen penduduk Kalimantan Tengah. Suku Dayak mulai
merasa tidak puas dengan persaingan dari Madura. Kerusuhan bermula dari
pembakaran rumah suku Dayak. Ada rumor yang menyebutkan bahwa
orang Madura adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembakaran
rumah Dayak. Perang Sampit ini disebabkan karena Kurangnya pemahaman
tentang hak – hak manusia karena mereka saling menyakiti satu sama lain.
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap umat manusia. Selain konsep
hak asasi manusia yang bersifat universal, penerapannya juga harus
memperhatikan budaya dan tradisi negara setempat, faktor ekonomi atau
tingkat kesejahteraan masyarakat, yang dapat dianggap mempunyai
peranan penting, Karena dapat menentukan kualitas hak asasi manusia dan
pemenuhan hak asasi manusia di negara tersebut. Dengan demikian, dapat
diartikan bahwa semakin baik kualitas kesejahteraan suatu negara, maka
semakin besar pula kemampuannya dalam memajukan perlindungan hak
asasi manusia. Akan tetapi permasalahan ini terus berlanjut terutama kasus
yang pernah terjadi di negara Indonesia. Oleh karena itu kita akan
membahas tentang Bagaimana Hubungan Serta Keterkaitan HAM Dengan
Kasus Tragedi terjadinya Perang Sampit dan Apa saja upaya yang harus
dilakukan dalam penyelesaian kasus ini serta bagaimana cara mencegah
konflik ini agar tidak terjadi lagi. Dengan tujuan Agar Mahasiswa Dan
Masyarakat Mengetahui Bagaimana Hubungan Dan Keterkaitan HAM Dalam
Tragedi Perang Sampit dan Agar mahasiswa masyarakat memahami Upaya
yang harus dilakukan dalam penyelesaian kasus ini serta bagaimana cara
mencegah kasus ini agar tidak terjadi lagi.
II. Isi
• Pasal 28A UUD 1945 yang berbunyi, “Setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”
• Pasal 28D ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi, “Setiap warga negara
berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.”
• Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 berbunyi, “Setiap orang berhak bebas
dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.”
Konflik Perang Sampit yang terjadi antara Suku Dayak dan Suku
Madura secara garis besar dapat diakatakan sebagai konflik etnis. Namun,
apabila dianalisa secara lebih mendalam, konflik tersebut dikarenakan
kurangnya terjalin komunikasi antara Suku Dayak dan Suku Madura.
Ditambah lagi peran penegak hukum di daerah Sampit yang kurang gesit
untuk mengusut pembunuhan salah satu anggota Suku Dayak yang
terbunuh di suatu club malam. Hal inilah membuat Suku Dayak marah besar
dan menuduh bahwa orang orang dari Suku Madura sebagai penyebab atas
ini semua. Konflik tersebut puncaknya terjadi pada tanggal 20 Februari yang
dimana korban demi korban berjatuhan baik dari Suku Dayak maupun Suku
Madura tetapi tetap Suku Dayak yang merasa diuntungkan dikarenakan
menjadi tuan rumah dan jika dihitung dari seberapa banyak korban, Suku
Madura menjadi yang paling banyak memakan korban.
Adanya konflik ini membawa dampak yang sangat riskan bagi kedua
belah suku. Banyak warga yang kehilangan rumahnya, kehilangan
keluarganya, kehilangan mata pencahariannya. Rasa sedih bercampur
dengan rasa amarah membuat warga – warga tersebut pasrah dan Ikhlas
akan terjadinya Perang Sampit. Konflik Sampit akhirnya mereda setelah
pemerintah melakukan peningkatan keamanan, menangkap pihak yang
melakukan provokator serta mengevakuasi warg ke tempat aman.
Perjanjian damai akhirnya dibuat antar kedua belah suku yaitu Suku Dayak
dan Suku Madura agar konflik serupa tidak muncul kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Tri Indriawati. (2023, August 29). Tragedi Sampit: Konflik Berdarah antara
Suku Dayak dan Madura. KOMPAS.com; Kompas.com.
https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/29/170000479/tragedi-
sampit--konflik-berdarah-antara-suku-dayak-dan-madura
Kristina. (2021, September 7). Ini Lho 10 Pasal dalam UUD 1945 yang
Mengatur tentang HAM. Detikedu; detikcom.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5713321/ini-lho-10-pasal-dalam-
uud-1945-yang-mengatur-tentang-ham