Nama Kelompok
Hidayatul Khasanah
Amanda Aprilia
Keisya Zahrotusyifa
Dahlia Larassati
Kelas VIII G
Penyebab Konflik…………………………………………………………………...8
Dampak Konflik…………………………………………………………………….9
Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi, karena telah terjadi beberapa
insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir terjadi antara
Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas Penduduk Madura
pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh
pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000,
Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim
bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan
bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku
Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura.
Profesor Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak
dilakukan demi mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang. Selain itu, juga
dikatakan bahwa seorang warga Dayak disiksa dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura
setelah sengketa judi di desa Kerengpangi pada 17 Desember 2000.
Versi lain mengklaim bahwa konflik ini berawal dari percekcokan antara murid dari berbagai ras
di sekolah yang sama.
Selain menjarah dan membakar banyak hal penting dari etnis Tionghoa. Mereka juga melakukan
tindak kekerasan kepada para wanita dari etnis ini. Kasus pelecehan seksual banyak dilaporkan
hingga kasus pembunuhan pun tak bisa dihindari. Konflik antar etnis yang terjadi di Indonesia
benar-benar membuat negeri ini menjadi lautan darah.
Mereka dianggap menyimpang hingga akhirnya diusir, rumah ibadah dan warga dibakar hingga
aksi kekerasan lainnya. Jemaah dari Ahmadiyah dipaksa kembali ke ajaran asli dan
meninggalkan ajaran lamanya.
selanjutnya ada kelompok lagi bernama Syiah yang juga ditekan di Indonesia. Kelompok ini
dianggap sesat dan harus diwaspadai dengan serius. Sayangnya, masyarakat terlalu ekstrem
hingga banyak melakukan kekerasan pada kelompok ini mulai dai pembakaran rumah ibadah
hingga pesantren. Hal ini dilakukan dengan dalih agar Islam di Indonesia tidak tercemar oleh
ajaran pengikut Syiah.
Selain GAM adalah lagi RMS atau Republik Maluku Selatan dan Operasi Papua Merdeka atau
OPM. Kelompok ini menginginkan merdeka dan lepas dari Indonesia. Untuk memenuhi hasrat
ini tindakan-tindakan pemberontakan kerap terjadi dan membuat warga sekitar merasa sangat
terganggu. Pasalnya gerakan separatis seperti ini hanya akan membuat situasi menjadi buruk.
ak ada asap jika tidak ada api”, begitulah kira-kira perumpamaan terjadinya konflik di
masyarakat. Dimana, pasti ada penyebab yang membuat suatu ras, golongan, agama, dan suku
dapat terlibat dalam pertentangan. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang majemuk dan
rentan terhadap adanya konflik, sehingga memerlukan suatu keharmonisan guna menjaga
keamanan dan ketentraman.
Konflik sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “configure” yang memiliki arti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik berarti sebagai sebuah proses sosial yang terjadi diantara dua orang
atau bahkan lebih (bisa juga dalam bentuk kelompok). Pada umumnya, konflik dikenal sebagai
suatu bentuk pertentangan atau perbedaan ide, pendapat, faham, atau juga kepentingan yang
terjadi diantara dua pihak atau lebih.
Ahli sosiologi di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto menyimpulkan bahwa ada empat faktor
penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Keempat faktor itu adalah perbedaan antar
kebudayaan, perbedaan antar perorangan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial yang
cepat.
2. Perbedaan Kebudayaan
Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam. Perbedaan ini dapat mendorong terjadinya
konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku dari masing-
masing kebudayaan berbeda. Selain itu, konflik yang diawali dari kebudayaan umumnya
dikarenakan tidak ada rasa saling menghormati satu sama lain.
D
alam kehidupan bermasyarakat, terjadinya konflik merupakan sesuatu yang tidak
dapat dihindari. Pun demikian dengan akibat dari itu. Terlebih, dengan adanya
berbagai perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri, entah itu dari sisi budaya,
agama, suku, ataupun yang lainnya.
Konflik merupakan pertentangan atau perseteruan antara dua sisi atau lebih yang disebabkan
oleh perbedaan pendapat atau pandangan. Konflik juga merupakan bukti eksistensi dari
masyarakat sendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada dasarnya banyak akibat-akibat yang bisa ditimbulkan oleh konflik, baik akibat yang bersifat
positif maupun negatif. Jika melihat dari sisi positifnya maka konflik bisa meningkatkan rasa
solidaritas yang kuat pasca terjadinya konflik.
4. Perubahan Kepribadian
Dampak yang terakhir dan paling akan dirasakan oleh individu yang berkonflik adalah adanya
perubahan kepribadian. Dalam hal ini, seorang individu yang terlibat konflik akan
mempengaruhi psikologis dan sifatnya, dimana ia akan cenderung akan lebih agresif, mudah
marah, dan beringas.
D
alam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terhindari dari konflik ataupun masalah,
yang bisa saja terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Termasuk jenis
konflik sosial yang sering kita hadapi di lingkungan masyarakat. Agar bisa
menyelesaikan hal itu dengan baik, diperlukan pemahaman mengenai cara mengatasi konflik
sosial yang terjadi.
Berbagai contoh konflik bisa ditemukan di sekitar kita, seperti konflik antar teman, antar warga
dalam satu wilayah tempat tinggal.
Konflik akan menyebabkan ketidakseimbangan di dalam suatu hubungan, oleh sebab itu teman-
teman harus segera mengatasinya jika terjadi konflik sosial di kehidupan teman-teman. Selain
itu, semakin cepat konflik yang ada bisa teratasi, akan semakin baik juga bagi lingkungan
masyarakat tersebut.
Berikut ini beberapa cara mengatasi konflik sosial dalam kehidupan sehari-hari:
U
ntuk mencegah terjadinya konflik dimasyarakat, maka masyarakat harus
mempunyai rasa toleransi atau saling menghargai antar sesama dan harus
saling menghormati. Hal itu akan membuat masyarakat akan hidup rukun dan
damai.