Anda di halaman 1dari 13

KLIPING KONFLIK SOSIAL DI INDONESIA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Guru pengampu : Bapak Agus

Nama Kelompok

Hidayatul Khasanah

Amanda Aprilia

Keisya Zahrotusyifa

Dahlia Larassati

Aisyah Aria Azharia

Kelas VIII G

SMP Negeri 23 Kota Bekasi

1 | Konflik Sosial di Indonesia


Daftar isi
Konflik sosial di Indonesia

1. Konflik antar suku disampit………………………………………………….3


2. Konflik antar agama di Ambon………………………………………………4
3. Konflik antar etnis……………………………………………………………5
4. Konflik antar golongan agama……………………………………………….6
5. Konflik antar golongan dan pemerintah……………………………………...7

Penyebab Konflik…………………………………………………………………...8

Dampak Konflik…………………………………………………………………….9

Cara menanggulangi konflik……………………………………………………….11

2 | Konflik Sosial di Indonesia


Di Indonesia yang penuh keberagaman ini, konflik sudah biasa terjadi. Hanya saja, banyak orang
memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan lain hingga pecah menjadi lebih besar.

1. Konflik antar suku di sampit (2001)


Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar-etnis di Kalimantan pada tahun 2001 yang
bermula sejak bulan Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun tersebut. Konflik ini pecah
di kota Sampit, Kalimantan Tengah sebelum pada akhirnya meluas ke seluruh provinsi di
Kalimantan, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini melibatkan kedua belah entitas etnis
antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari Pulau Madura. Konflik tersebut pecah
pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik
ini mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan
tempat tinggal di Kalimantan. Dari laporan data, tidak sedikit warga Madura yang juga
ditemukan di penggal kepalanya oleh masyarakat Dayak dalam konflik ini.

Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi, karena telah terjadi beberapa
insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir terjadi antara
Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas Penduduk Madura
pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan oleh
pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tahun 2000,

3 | Konflik Sosial di Indonesia


transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak merasa tidak puas
dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin agresif. Hukum-hukum
baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap banyak industri
komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan.

Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim
bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan
bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku
Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura.

Profesor Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak
dilakukan demi mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang. Selain itu, juga
dikatakan bahwa seorang warga Dayak disiksa dan dibunuh oleh sekelompok warga Madura
setelah sengketa judi di desa Kerengpangi pada 17 Desember 2000.

Versi lain mengklaim bahwa konflik ini berawal dari percekcokan antara murid dari berbagai ras
di sekolah yang sama.

2. Konflik antar agama di Ambon ( 1999 )


Konflik agama terjadi di Ambon sekitar tahun 1999. Konflik ini akhirnya meluas dan menjadi
kerusuhan buruk antara agama Islam dan Kristen yang berakhir dengan banyaknya orang
meninggal dunia. Orang-orang dari kelompok Islam dan Kristen saling serang dan berusaha
menunjukkan kekuatannya.

4 | Konflik Sosial di Indonesia


Konflik ini awalnya dianggap sebagai konflik biasa. Namun muncul sebuah dugaan jika ada
pihak yang sengaja merencanakan dengan memanfaatkan isu yang ada. Selain itu ABRI juga tak
bisa menangani dengan baik, bahkan diduga sengaja melakukannya agar konflik terus berlanjut
dan mengalihkan isu-isu besar lainnya. Kerusuhan yang terjadi di Ambon membuat kerukunan
antar umat beragama di Indonesia jadi memanas hingga waktu yang cukup lama.

3. Konflik antar etnis ( 1998 )


Kerusuhan yang terjadi di penghujung Orde Baru 1998 awalnya dipicu oleh krisis moneter yang
membuat banyak sektor di Indonesia runtuh. Namun lambat laun kerusuhan menjadi semakin
mengerikan hingga berujung pada konflik antara etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Kerusuhan
melebar dan menyebabkan banyak aset-aset miliki etnis Tionghoa dijarah dan juga dibakar
karena kemarahan.

Selain menjarah dan membakar banyak hal penting dari etnis Tionghoa. Mereka juga melakukan
tindak kekerasan kepada para wanita dari etnis ini. Kasus pelecehan seksual banyak dilaporkan
hingga kasus pembunuhan pun tak bisa dihindari. Konflik antar etnis yang terjadi di Indonesia
benar-benar membuat negeri ini menjadi lautan darah.

5 | Konflik Sosial di Indonesia


4. Konflik antar golongan agama ( ahmadiyah dan Syiah tahun 2000 )
Indonesia memiliki banyak sekali golongan-golongan dalam sebuah agama. Misal Islam ada
yang memposisikan sebagai NU, Muhammadiyah, hingga Ahamdiyah. Sayangnya, ada beberapa
golongan yang dianggap menyimpang hingga akhirnya dimusuhi oleh golongan lain yang jauh
lebih dominan. Konflik yang paling nampak terlihat dari golongan Ahmadiyah yang mengalami
banyak sekali tekanan dari kelompok mayoritas di wilayahnya.

Mereka dianggap menyimpang hingga akhirnya diusir, rumah ibadah dan warga dibakar hingga
aksi kekerasan lainnya. Jemaah dari Ahmadiyah dipaksa kembali ke ajaran asli dan
meninggalkan ajaran lamanya.
selanjutnya ada kelompok lagi bernama Syiah yang juga ditekan di Indonesia. Kelompok ini
dianggap sesat dan harus diwaspadai dengan serius. Sayangnya, masyarakat terlalu ekstrem
hingga banyak melakukan kekerasan pada kelompok ini mulai dai pembakaran rumah ibadah
hingga pesantren. Hal ini dilakukan dengan dalih agar Islam di Indonesia tidak tercemar oleh
ajaran pengikut Syiah.

6 | Konflik Sosial di Indonesia


5. Konflik antar Golongan dan Pemerintah ( GAM, RMS, dan OPM )
Konflik yang terjadi dengan kelompok-kelompok tertentu sering terjadi di Indonesia. Paling
heboh hingga sampai di bawa ke dunia internasional adalah masalah dengan Gerakan Aceh
Merdeka atau GAM. Konflik ini terjadi akibat banyak dari milisi GAM menginginkan lepas dari
Indonesia. Sayangnya pemerintah tak mau hingga adu kekuatan terjadi selama bertahun-tahun.
Konflik ini akhirnya selesai setelah muncul sebuah kesepakatan yang salah satunya adalah
membuat Aceh menjadi daerah otonomi khusus.

Selain GAM adalah lagi RMS atau Republik Maluku Selatan dan Operasi Papua Merdeka atau
OPM. Kelompok ini menginginkan merdeka dan lepas dari Indonesia. Untuk memenuhi hasrat
ini tindakan-tindakan pemberontakan kerap terjadi dan membuat warga sekitar merasa sangat
terganggu. Pasalnya gerakan separatis seperti ini hanya akan membuat situasi menjadi buruk.

7 | Konflik Sosial di Indonesia


TPenyebab terjadinya konflik di masyarakat

ak ada asap jika tidak ada api”, begitulah kira-kira perumpamaan terjadinya konflik di
masyarakat. Dimana, pasti ada penyebab yang membuat suatu ras, golongan, agama, dan suku
dapat terlibat dalam pertentangan. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang majemuk dan
rentan terhadap adanya konflik, sehingga memerlukan suatu keharmonisan guna menjaga
keamanan dan ketentraman.

Konflik sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “configure” yang memiliki arti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik berarti sebagai sebuah proses sosial yang terjadi diantara dua orang
atau bahkan lebih (bisa juga dalam bentuk kelompok). Pada umumnya, konflik dikenal sebagai
suatu bentuk pertentangan atau perbedaan ide, pendapat, faham, atau juga kepentingan yang
terjadi diantara dua pihak atau lebih.

Ahli sosiologi di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto menyimpulkan bahwa ada empat faktor
penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Keempat faktor itu adalah perbedaan antar
kebudayaan, perbedaan antar perorangan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial yang
cepat.

1. Perbedaan Antar Perorangan (individu)


Dalam bermasyarakat, individu satu dengan yang lainnya tidak selalu sependapat mengenai
pandangan tertentu. Tentunya hal ini disebabkan setiap individu mempunyai sifat dan karakter
berbeda-beda, sehingga perbedaan inilah yang menjadi faktor terjadinya konflik di masyarakat.

2. Perbedaan Kebudayaan
Indonesia memiliki perbedaan budaya yang beragam. Perbedaan ini dapat mendorong terjadinya
konflik. Hal ini disebabkan perbedaan pola pikir, watak, tabiat, dan tingkah laku dari masing-
masing kebudayaan berbeda. Selain itu, konflik yang diawali dari kebudayaan umumnya
dikarenakan tidak ada rasa saling menghormati satu sama lain.

8 | Konflik Sosial di Indonesia


3. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan dapat berarti luas. Perbedaan kepentingan dapat mencakup dari sisi politik, sosial
budaya, ekonomi, keamanan, sumber daya, dan lainnya. Kenapa bisa terjadi? Pasalnya setiap
orang memiliki maksud, tujuan dan kepentingan tertentu dalam suatu hal. Selain itu, konflik juga
dipicu rasa saling tidak mau mengalah satu sama lain. Inilah penyebab terjadinya konflik di
masyarakat.

4. Terjadinya Perubahan Sosial Yang Cepat


Kehidupan sosial di masyarakat merupakan hal yang dinamis, artinya selalu mengalami
pembaharuan dan perubahan. kedinamisan yang terlalu cepat dapat memicu terjadinya
disorganisasi serta ketidaksiapan masyarakat dalam menerimanya. Hal ini akan memantik
konflik sosial dilingkungan masyarakat.

Apa saja akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat ?

D
alam kehidupan bermasyarakat, terjadinya konflik merupakan sesuatu yang tidak
dapat dihindari. Pun demikian dengan akibat dari itu. Terlebih, dengan adanya
berbagai perbedaan yang ada di masyarakat itu sendiri, entah itu dari sisi budaya,
agama, suku, ataupun yang lainnya.

Konflik merupakan pertentangan atau perseteruan antara dua sisi atau lebih yang disebabkan
oleh perbedaan pendapat atau pandangan. Konflik juga merupakan bukti eksistensi dari
masyarakat sendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada dasarnya banyak akibat-akibat yang bisa ditimbulkan oleh konflik, baik akibat yang bersifat
positif maupun negatif. Jika melihat dari sisi positifnya maka konflik bisa meningkatkan rasa
solidaritas yang kuat pasca terjadinya konflik.

9 | Konflik Sosial di Indonesia


Kendati demikian, dampak negatif akan lebih mendominasi dari adanya suatu konflik di
masyarakat. Secara umum ada beberapa akibat yang bisa ditimbulkan oleh terjadinya suatu
konflik dari sisi negatif adalah sebagai berikut :

1. Korban Jiwa dan Kerugian Harta Benda


Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang pertama adalah adanya korban jiwa
dan kerugian harta benda. Akumulasi korban jiwa dan kerugian kehilangan harta benda ini
disebabkan karena konflik serta perseteruan yang besar seperti tawuran, pengeroyokan,
kerusuhan, dan lain-lain. Adapun akibatnya bisa berupa kerusakan fasilitas umum, kerusakan
pada bunga dan tanaman, kerusakan pada rumah sipil maupun jenis bangunan yang lainnya.

2. Hancurnya Nilai-Nilai Sosial dan Norma Sosial


Akibat yang ditimbulkan dari konflik di masyarakat yang kedua adalah nilai dan norma sosial
yang meliputi kesopanan, kasih sayang, kesusilaan, gotong royong, tepo sliro, dan sebagainya
akan hancur. Apabila nilai dan norma sudah tidak lagi diterapkan maka akan timbul pikiran atau
prasangka buruk serta rasa curiga antar sesama masyarakat.

3. Timbul Perpecahan di Masyarakat


Konflik dapat menyebabkan terjadinya perpecahan di masyarakat yang disebabkan karena
adanya kesenjangan atau perbedaan-perbedaan di masyarakat seperti kesenjangan dalam bidang
sosial, ekonomi maupun kepentingan sehingga dapat timbul perpecahan dan perselisihan.

4. Perubahan Kepribadian
Dampak yang terakhir dan paling akan dirasakan oleh individu yang berkonflik adalah adanya
perubahan kepribadian. Dalam hal ini, seorang individu yang terlibat konflik akan
mempengaruhi psikologis dan sifatnya, dimana ia akan cenderung akan lebih agresif, mudah
marah, dan beringas.

10 | Konflik Sosial di Indonesia


Cara mengatasi konflik sosial dengan baik

D
alam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terhindari dari konflik ataupun masalah,
yang bisa saja terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Termasuk jenis
konflik sosial yang sering kita hadapi di lingkungan masyarakat. Agar bisa
menyelesaikan hal itu dengan baik, diperlukan pemahaman mengenai cara mengatasi konflik
sosial yang terjadi.
Berbagai contoh konflik bisa ditemukan di sekitar kita, seperti konflik antar teman, antar warga
dalam satu wilayah tempat tinggal.
Konflik akan menyebabkan ketidakseimbangan di dalam suatu hubungan, oleh sebab itu teman-
teman harus segera mengatasinya jika terjadi konflik sosial di kehidupan teman-teman. Selain
itu, semakin cepat konflik yang ada bisa teratasi, akan semakin baik juga bagi lingkungan
masyarakat tersebut.
Berikut ini beberapa cara mengatasi konflik sosial dalam kehidupan sehari-hari:

1. Focus pada penyelesaian konflik


Langkah pertama agar konflik sosial yang terjadi bisa segera teratasi adalah Anda harus
fokus pada penyelesaian konflik itu sendiri, dan jangan memikirkan bagaimana adu
argumen dengan lawan atau siapa pihak yang paling benar di antara Anda dengan orang
tersebut. Dengan fokus pada penyelesaian konflik ini, maka kita bisa mengetahui dengan
cepat apa yang menjadi inti permasalahan, sehingga bisa dicari penyelesaian terbaik dan
masalah pun akan lebih cepat selesai.

2. Menggunakan kepala dingin


Hal utama yang harus Anda lakukan dalam mengatasi konflik ini adalah menggunakan
kepala dingin, dan tidak memakai emosi. Memang agak sulit menahan emosi saat sedang
berkonflik dengan seseorang, tetapi Anda harus tetap tenang supaya bisa menemukan
solusi yang tepat dalam masalah yang sedang dihadapi. Ambil napas, berjalan-jalan
sebentar, dan regangkan otot sejenak supaya pikiran tenang.

11 | Konflik Sosial di Indonesia


3. Melakukan diskusi
Membuka percakapan atau diskusi adalah langkah bijak untuk menyelesaikan konflik
atau masalah. Ajak lawan bicara Anda untuk berdiskusi dengan memiliki tempat yang
netral, aman, kondusif dan juga nyaman. Sehingga Anda bisa merundingkan masalah
yang dihadapi dengan sikap yang baik.
Anda juga bisa menjelaskan bagaimana sudut pandang dari pihak Anda dan dengarkan
sudut pandang dia. Jelaskan juga bagaimana keinginan Anda dalam masalah tersebut, tapi
gunakan kata-kata yang baik, sopan dan tidak berteriak. Karena jika Anda seenaknya
dalam berdiskusi maka konflik akan semakin panjang dan runyam.

4. Memperjelas pokok permasalahan yang ada


Pada saat sedang menghadapi konflik tentu Anda bisa terbawa ke masalah lainnya yang
sebenarnya tidak ada hubungannya dengan isi diskusi. Jika hal itu terjadi maka Anda
akan merasa diserang. Maka perjelas kembali inti masalah yang ada dan hanya boleh
membahas masalah itu saja, jangan membahas masalah lainnya. Dengan begitu tidak
akan terjadi masalah yang semakin melebar dan tidak kunjung selesai.

5. Menjadi pendengar yang baik


Anda juga harus memberi lawan kesempatan untuk berbicara, berargumen, dan
mengemukakan pendapatnya tentang masalah tersebut. Jangan menyela ucapannya dan
dengarkan dia sampai ia selesai berbicara. Jika Anda mau mendengarkan dari sisinya
maka Anda akan terhubung secara emosi dengan lawan Anda tersebut, dan bisa
merasakan apa yang ia rasakan.
Dengarkan untuk memahami lebih dulu. Jangan mendengarkan lawan bicara hanya
sekedar untuk membalas omongan, dengan begitu pemahaman terhadap konflik yang
terjadi bisa lebih baik.
Konflik memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita. Langkah terbaik yang bisa
dilakukan adalah meminimalisir agar potensi konflik tidak menjadi muncul. 

12 | Konflik Sosial di Indonesia


Bagaimanakah mencegah terjadinya konflik di masyarakat ?

U
ntuk mencegah terjadinya konflik dimasyarakat, maka masyarakat harus
mempunyai rasa toleransi atau saling menghargai antar sesama dan harus
saling menghormati. Hal itu akan membuat masyarakat akan hidup rukun dan
damai.

13 | Konflik Sosial di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai