Gejala Disintegrasi Sosial

Pengertian Disintegrasi
⮚Disintegrasi merupakan suatu keadaan
yang tidak bersatu padu dalam
menghilangkan keutuhan/persatuan dan
menyebabkan perpecahan.

⮚secara khusus arti disintegrasi ini

merupakan suatu bentuk prilaku tiap-tiap
individu atau masyarakat yang hidup
didalam keadaan ketidakaturan,
penyebabnya itu dapat dengan adanya
perubahan sosial yang terus menerus
terjadi di tiap-tiap sisi kehidupan.
 Gejala Disintegrasi Sosial
1. Tidak adanya persamaan pandangan mengenai tujuan hidup yang
semula dijadikan landasan bagi seluruh anggota masyarakat dalam
melaksanakan aktivitas sosial.
2. Tidak berfungsinya sistem nilai dan sistem norma secara baik sebagai
alat pengendalian sosial dalam kehidupan masyarakat.
3. Terjadi pertentangan sistem nilai dan sistem norma dalam kehidupan
bermasyarakat.
4. Para anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang tidak
dikenakan sanksi secara konsekuen sesuai dengan norma hukum
yang berlaku.
5. Tindakan para anggota masyarakat tidak lagi sesuai dengan sistem nilai
dan sistem norma yang telah disepakati sebelumnya.
6. Terjadinya proses sosial yang bersifat disosiasif yang berupa
persaingan, pertentangan, permusuhan, saling fitnah dan lain
sebagainya.
Indonesia memiliki keanekaragaman
dan sebagai negara kepulauan
(Archipelago State) baik dilihat dari
berbagai segi, seperti, agama, bahasa,
ras dan adat istiadat.

Keanekaragaman itu juga memiliki

potensi konflik yang bila tidak dikelola
dengan baik bisa mengganggu
persatuan dan keutuhan bangsa,
contohnya gerakan separatisme yang
ingin memisahkan diri dari NKRI
karena ketidakpuasan serta perbedaan
kepentingan yang bisa mengakibatkan
terjadinya disintegrasi bangsa.
Contoh Disintegrasi
1. PERANG Israel dan Palestina
Akar konflik ini dimulai sejak zaman Alkitab. Sejak akhir Perang Dunia
kedua, perjuangan sengit antara Israel dan Palestina telah menjadi
salah satu konflik perebutan wilayah paling tragis dan tak terselesaikan.

2. PERANG Arab – Israel

Pada 1947, PBB memilih untuk membagi wilayah yang diperebutkan
menjadi tiga bagian; satu untuk orang Yahudi, satu untuk orang Arab,dan
rezim perwalian internasional di Yerusalem. Orang-orang Arab tidak
menerima kesepakatan itu, dan mengatakan bahwa PBB tidak punya hak
untuk mengambil tanah mereka. Perang pun pecah.
3. Konflik Antar Suku
Perang antar suku ini sering kali terjadi di Papua, dan
penyebab perang antar suku di Papua antara lain:
a. Budaya Pembalasan Dendam
Balas dendam dalam budaya mereka sudah menjadi
suatu hal yang sangat wajar berkaitan dengan nilai
budaya masyarakat Papua

b. Kedatangan warga baru

keberadaan pendatang baru yang memiliki banyak
kelebihan dari segi pendidikan, kesehatan dan
lainnya dari penduduk asli membuat rakyat Papua
terpinggirkan dan mengalamai diskriminasi

c. Tingkat pendidikan yang rendah

 4. Konflik Antar Agama
Konflik mengatasnamakan agama di Aceh
menyebabkan seorang tewas dan sebuah
gereja hangus dibakar ratusan orang.
Bentrokan dipicu sengketa izin mendirikan
bangunan gereja di kawasan itu.
Kerusuhan pecah setelah massa yang terdiri
dari sekitar 600 orang membakar sebuah
gereja Protestan dan bergerak ke gereja
kedua. Di sana mereka dihadang sekelompok
warga Kristen yang sudah siap siaga bersama
Gereja yang dibakar massa di Aceh Singkil, 13 Oktober 2015
polisi dan militer.
5. Konflik melalui Sos-Med
Saat ini, pesatnya perkembangan teknologi
ternyata berpengaruh pada pemakaian media
sosial yang sangat luar biasa.

Fenomena yang paling jamak berlangsung di media

sosial Indonesia adalah perang argumen, atau di
media sosial Twitter, Facebook.

Keberadaan media sosial ini memiliki pro dan

kontra tersendiri hampir setiap isu, terutama isu
menyangkut politik hingga agama, bahkan hampir
dipastikan akan berakhir dengan adu komentar
hingga berita Hoax yang memicu pecahnya
konflik.
Pergolakan daerah adalah suatu gerakan rasial vertikal
dan horizontal yang dilakukan serentak di suatu daerah 6. Pergolakan Daerah
untuk melaksanakan kehendak atau cita-citanya.

Sebab-sebab terjadinya pergolakan daerah:

- Tindakan sewenang-wenang dari pemegang
kekuasaan.
- Perbedaan ideologi antar golongan dalam
masyarakat.
- Adanya tokoh sebagai pendorong dari timbul
pergolakan akibat pergolakan daerah.
- Adanya pertentangan-pertentangan sosial yang
berkepanjangan dan sulit diatasi.

Contoh pergolakan wilayah yang terjadi antara lain ;

pemberontakan PRRI/Permesta, RMS, Andi Azis, DI/TII,
gerakan separatis GAM ataupun beberapa peristiwa
kerusuhan pada Kupang, Poso, Sampit, lalu Papua.
 7. Demonstrasi
▪ Demonstrasi/unjuk rasa adalah sebuah gerakan
protes yang dilakukan sekumpulan orang di
hadapan umum.
▪ Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang
kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau
upaya penekanan secara politik oleh kepentingan
kelompok.
▪ Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh
para mahasiswa dan massa yang tidak setuju dan
menentang kebijakan pemerintah.
▪ Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan
perusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat
terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat
para pengunjuk rasa yang berlebihan.
 Dampak Disintegrasi Sosial bagi Bangsa

1. Rusaknya integrasi sosial, hal ini disebabkan setiap orang lebih mementingkan
kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
2. Timbulnya konflik sosial, kondisi ini dilakukan sebagai akibat ketidakpuasan antara
masyarakat satu dengan lainnya.
3. Tidak tercapainya pembangunan nasional, fakta ini menunjukkan bahwa disintegrasi
bangasa akan menjadi polemic bagi masyarakat dan sistem pemerintahan yang ada.
4. Terkendalanya interaksi sosial, keadaan ini muncul lantaran masyarakat seperti
berpetak – petak dalam melakukan komunikasi.
5. Terganggunya hubungan sosial, fenomena ini terjadi dengan serangkaian akibat
yang menjadi penyebab setiap golongan mementingkan peran dan kekuasaannya
masaing – masing.
 Situasi Disintegrasi Sosial

Disintegrasi Chaos Anomie

Sosial (kacau) (tanpa aturan)

Anomie adalah keadaan di mana masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa
yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan yang benar dan salah.