1. Berdasarkan Sifat
Bentuk konflik sosial berdasarkan sifatnya terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut:
Konflik Destruktif
Konflik destruktif adalah konflik yang membawa akibat kurang menguntungkan bagi pihak
yang berkonflik, yaitu mengakibatkan hilangnya nyawa atau harta benda, serta timbulnya
persaingan, cemas, tegang, dan sebagainya.
Konflik Konstruktif
Konflik konstruktif adalah suatu konflik yang mampu membawa ke arah keuntungan yang
membangun.
• 2. Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik
Bentuk-bentuk konflik sosial berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
Konflik Vertikal
Konflik vertikal merupakan konflik yang terjadi antara kelompok masyarakat
yang berbeda.
Konflik Horizontal
Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi di dalam kelompok sosial
yang sama.
Konflik Diagonal
Konflik diagonal ialah konflik yang terjadi karena ketidakadilan alokasi
sumber daya secara menyeluruh, sehingga menimbulkan pertentangan dari
masyarakat.
Contoh Kasus DI Indonesia
• Contoh Konflik Sosial di Indonesia
Konflik sosial sudah sering terjadi di Indonesia. Berikut sejumlah contoh
konflik sosial di Tanah Air yang menelan banyak korban jiwa dan
menimbulkan kerugian materiil sangat besar.
Kerugian materi dalam kasus ini adalah 29.000 rumah terbakar, 7.046 rusak
termasuk 46 masjid, 47 gereja, 719 toko, dan 38 gedung pemerintah.
.
• 2. Kasus Konflik Sampit
Kasus ini terjadi pada tahun 2001 dan puncak konfliknya
selama 10 hari. Tercatat 469 orang meninggal dan
108.000 orang mengungsi.