Ralf Dahrendorf
Konflik merupakan suatu keadaan pertentangan karena adanya ketidakharmonisan hubungan
sosial di antara anggota kelompok atau antara kelompok dalam suatu masyarakat.
Lewis A. Coser
Konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, dan
sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan mencederai, atau melenyapkan
lawan.
Secara sosiologis dapat diartkan bahwa konflik adalah suatu proses sosial diantara dua orang
atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lawan dengan jalan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jenis-Jenis Konflik
Konflik yang terjadi di masyarakat terdiri dari beberapa jenis, bergantung faktor yang
menyebabkan, wujud, ruang lingkup, dan sifat-sifatnya yaitu sebagai berikut.
1. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang perorang karena masalah pribadi.
Konflik pribadi dapat terjadi karena perbedaan pendirian dan keyakinan, serta perbedaan
kebudayaan. Konflik pribadi tidak jarang terjadi antara dua orang sejak mulai berkenalan karena
sudah saling tidak menyukai. Akan tetapi, yang sering terjadi adalah konflik antara dua pribadi
yang sudah saling mengenal dan terjadi konflik karena perbedaan yang tidak bisa disatukan di
antara pribadi-pribadi tersebut.
2. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingan dan
kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial juga makin dipicu dengan kenyataan bahwa
salah satu ras merupakan golongan minoritas. Konflik rasial pernah terjadi di Amerika Serikat
dan Afrika Selatan, yaitu antara orang-orang kulit dengan kulit hitam.
3. Konflik Politik
Konflik politik menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat maupun di antara negara-
negara yang berdaulat. Konflik politik itu, contohnya konflik antara Indonesia dan Malaysia pada
tahun 1963.
5. Konflik Internasional
Konflik internasional biasanya berawal dari adanya pertentangan antara dua negara karena
kepentingan yang berbeda. Pertentangan ini akan berkembang menjadi konflik internasional
apabila negara-negara lain terlibat atau melibatkan diri.
Konflik internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok negara (blok)
karena perbedaan kepentingan. Misalnya, pertikaian antara Irak dan Iran dalam Perang Teluk
yang melibatkan negara Amerika Serikat dan sekutunya serta negara-negara Arab.
Konflik tertutup yaitu perbedaan kepentingan yang terwujud dalam perbuatan yang
menimbulkan sabotase, keresahan dan sebagainya.
1. Meningkatkan inisiatif dan kreativitas individu atau kelompok, mereka akan berusaha
bekerja dengan cara-cara baru yang lebih baik.
2. Intensitas usaha semakin meningkat, perasaan apatis teratasi, individu atau kelompok yang
terlibat akan bekerja lebih keras lagi.
3. Ikatan atau kohesi semakin kuat, konflik dapat memperkuat identitas kelompok dan
komitmen untuk mencapa tujuan bersama kelompok.
4. Surutnya ketegangan pribadi.
Sebab-Sebab Konfik dalam Masyarakat
Dari berbagai bentuk konflik yang ada dalam masyarakat, unsur perasaan memegang peranan
penting dalam mempertajam perbedaan yang ada sehingga setiap pihak berusaha saling
mengalahkan. Konflik yang terjadi dalam berbagai bentuk bisa berubah menjadi kekerasan
apabila konflik sudah mencapai taraf menciderai, menyebabkan hilangnya nyawa, dan
menimbulkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
Gejala-gejala sosial yang timbul akibat konflik, antara lain sebagai berikut.
1. Koersi merupakan akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu
terhadap pihak lain yang lebih lemah.
2. Kompromi merupakan bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling
mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian
3. Arbitrasi merupakan bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselsisih tidak sanggup
mencapai kompromi sendiri sehingga mengundang pihak ketiga yang berhak memberikan
keputusan.
4. Mediasi merupakan bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun pihak
ketiga yang diundang tidak berhak memberikan keputusan.
5. Konsiliasi merupakan bentuk akomodasi dengan mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
6. Toleransi merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi
7. Stalemate merupakan bentuk akomodasi ketika kelompok-kelompok yang terlibat
pertentangan mempunyai kekuatan seimbang, sehingga pertentangan antara keduanya akan
berhenti dengan sendirinya.
8. Ajudikasi merupakan penyelesaian masalah atau sengketa melalui jalur hukum.
Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan
bermasyarakat. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktural, sistem sosial
senantiasa terintegrasi atas dua landasan berikut:
Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama
sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang
khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran. Suatu asimilasi akan mudah terjadi apabila didorong oleh faktor-faktor
sebagai berikut.
1. Toleransi antara kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan sendiri yang akan tercapai
melalui suatu proses yang disebut akomodasi.
2. Tiap-tiap indvidu dan kelompok memiliki kesempatan yang sama dalam ekonomi, terutama
dalam memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa.
3. Diperlukan sikap saling menghargai terhadap kebudayaan lain.
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dengan memberikan kesempatan pada golongan
minoritas untuk memperoleh pendidikan, penggunaan fasilitas umum, dan partisipasi politik.
5. Perkawinan campuran akan menyatukan dan mengurangi perbedaan-perbedaan antara warga
dari suatu golongan dengan golongan lain.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penghalang bagi terlaksananya proses asimilasi adalah
sebagai berikut.
Jadi, akulturasi merupakan proses perubahan yang ditandai dengan terjadinya penyatuan dua
kebudayaan yang berbeda. Penyatuan ini tidak menghilangkan ciri khas dari masing-masing
kebudayaan. Misalnya, kebudayaan Hindu memasuki kebudayaan Bali dan berkembang menjadi
kebudayaan Hindu-Bali. Dalam proses ini, kebudayaan Bali tidak hilang atau tetap bertahan
walaupun dimasuki unsur kebudayaan Hindu.
MATERI SOSIOLOGI KELAS XI IPS BAB III
KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan,
perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan
harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil
bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam
diri anda. Sehingga terjadi konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat
memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum
tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat
menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan
kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu
keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena
adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan
kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik
diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik
Berdasarkan Sifatnya :
Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang ,
rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini
dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena
adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan.
Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang
berkaitan dengan kekuasaan
Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang
berkonflik.
Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang
berkonflik.
Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau
sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
Konflik dengan orangtua
Konflik dengan anak-anak sendiri
Konflik dengan keluarga
Konflik dengan orang lain
Konflik dengan suami atau istri
Konflik disekolah
Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Konflik agama
Konflik pribadi
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi
negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas
di telaah.
2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta
hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau
kelompok.
3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik
dengan kelompok lain.
4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
5. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma
baru.
6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-
kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam
kekuatan yang seimbang.
Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah : terorisme.
Konsoliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan
keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai
mediator.
Arbitasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya
pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan
INTEGRASI SOSIAL
Proses Integrasi
Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga
memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima
dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.