Pengertian konflik yang paling sederhana ditinjau dari segi asal kata, yaitu berasal dari
kata configere yang berarti saling memukul. Berikut ini definisi konflik menurut para
sosiolog.
Soerjono seokanto
Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial ketika orangperorangan
atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalanmenentang pihak
lawan yang disertai ancaman.
Konflik adalah perjuangan memperoleh hal-hal yang langka seperti harta, status
danotoritas.
Ralf dahrendorf
Lewis A. Coser
Konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status,kekuasaan,
dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkanmen cederai, atau
melenyapkan lawan.
Secara sosiologis dapat diartkan bahwa konflik adalah suatu proses sosial diantaradua
orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihaklawan
dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jenis-Jenis Konflik
Konflik yang terjadi di masyarakat terdiri dari beberapa jenis, bergantung faktor
yangmenyebabkan, wujud, ruang lingkup, dan sifat-sifatnya yaitu sebagai berikut.
1. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang perorang karena masalah
pribadi. Konflik pribadi dapat terjadi karena perbedaan pendirian dan keyakinan, serta
perbedaan kebudayaan. Konflik pribadi tidak jarang terjadi antara
dua orang sejak mulai berkenalan karena sudah saling tidak menyukai. Akan tetapi,yang
sering terjadi adalah konflik antara dua pribadi yang sudah saling mengenaldan terjadi
konflik karena perbedaan yang tidak bisa disatukan di antara pribadi-pribadi tersebut.
2. KonflikRasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena kepentingandan
kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial juga makin dipicu dengankenyataan
bahwa salah satu ras merupakan golongan minoritas. Konflik rasialpernah terjadi di
Amerika Serikat dan Afrika Selatan, yaitu antara orang-orang kulitdengan kulit hitam.
3. Konflik Politik
5. Konflik Internasional
Konflik vertikal yaitu pertentangan antara individu atau kelompok masyarakat danpara
pemimpin masyarakat. Contoh konflik antara warga suatu desa denganpemimpin di
desa tersebut (Kepala Desa).
Dari berbagai bentuk konflik yang ada dalam masyarakat, unsur perasaanmemegang
peranan penting dalam mempertajam perbedaan yang ada sehinggasetiap pihak
berusaha saling mengalahkan. Konflik yang terjadi dalam berbagaibentuk bisa berubah
menjadi kekerasan apabila konflik sudah mencapai tarafmenciderai, menyebabkan
hilangnya nyawa, dan menimbulkan kerusakan fisik ataubarang orang lain.
Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbedadalam
kehidupan bermasyarakat. Menurut pandangan para penganutfungsionalisme struktural,
sistem sosial senantiasa terintegrasi atas dua landasan berikut:
Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan manusia dengan latarbelakang
kebudayaan yang berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensifuntuk waktu
yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadimasing-masing
berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah
wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Suatuasimilasi akan mudah
terjadi apabila didorong oleh faktor-faktor sebagai berikut.
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaanasing
dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkanhilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki jenis dan bentuk konfliknyasendiri-
sendiri. Setiap individu atau kelompok dalam masyarakat juga memiliki gayatersendiri
dalam menghadapi dan menyelesaikan konflik tersebut.
Dalam hal ini, dia mengorbankan tujuan pribadi ataupun hubungannya dengan
orang lain.kadang orang merasa tidak ada manfaatnya melanjutkan konflik
dengan orang atau kelompok lain. Hal ini disebabkan keyakinan bahwa dia tidak
akan menang menghadapi konflik.
2.Memaksakan kehendak
Terdapat individu yang ingin di terima dan disukai orang lain.Ia merasa bahwa
konflik harus dihindari demi keserasian [harmoni] dan ia yakin bahwa konflik
tidak dapat dibicarakan jika merusak hubungan baik.
4.Tawar-menawar
5. Kolaborasi
Konflik tidak selamanya berakibat negatif bagi masyarakat. Jika bisa dikelola dengan
baik, konflik justru bisa menghasilkan hal-hal yang positif. Misalnya, sebagai pemicu
perubahan dalam masyarakat, memperbarui kualitas keputusan,menciptakan inovasi
dan kreativitas, sebagai sarana evaluasi, dan lain sebagainya.Namun demikian, tidak
menutup kemungkinan bahwa jika konflik tidak dikeloladengan baik dan benar, maka
akan menimbulkan dampak negatif dan merugikan bagi masyarakat.Sebagai sebuah
catatan bahwa dalam upaya menyelesaikan konflik haruslah dipahami betul
kompleksitas serta kerumitan konflik yang dihadapi. Semua harussadar bahwa setiap
konflik memiliki kompleksitas masing-masing sehingga tidakbisa begitu saja
mengaplikasikan sebuah teori untuk menyelesaikannya.
Semua juga harus ingat bahwa selain teori-teori resolusi konflik yang ada, sebenarnya
masyarakat juga memiliki budaya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya. Namun
demikian, penyelesaian konflik sering melupakan adat dan budaya lokal tersebut.Untuk
itulah penting untuk menggali kembali kekayaan budaya sendiri.
Alasan
Karena apabila melanggar pranata yang ada maka kehidupan sosial tidak akan
berjalan tertib dan aman, Manusia kesulitan memenuhi kebutuhannya, dan Tidak
terciptanya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.