Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Bahan Ajar MATERI KONFLIK Hari Kamis tgl 12 Mei 2022

1. Pengertian Konflik

Terdapat bebrapa definisi konflik dari beberapa ahli, antara lain :


a. Berstein (1965), konflik merupakan suatu pertentangan, perbedaan yang tidak dapat dicegah.
Konflik mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan ada pula yang negatif di
dalam interaksi manusia.
b. Robert MZ. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, kekuasaan, di
mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga
menundukkan saingannya.
c. Drs. Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan di mana dua pihak berusaha
menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing yang disebabkan adanya perbedaan
pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak.
d. James W. Vander Zanden, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau
tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah tempat pihak saling berhadapan
bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.
e. Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau
kelompok manusia besrusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak
lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
2. Ciri-ciri konflik
Menurut Wijono( 1993 : 37) Ciri-ciri Konflik adalah :
1. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang
terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
2. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok
dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma
yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai oleh gejala-gejala perilaku yang direncanakan
untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat
memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam
kebutuhan fisik: sandang- pangan, materi dan kesejahteraan atau tunjangan-tunjangan
tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis seperti: rasa aman,
kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan aktualisasi diri.
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akibat pertentangan yang
berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan
kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan
sebagainya.
3. Faktor Penyebab Konflik
Konflik dapat timbul karena adanya persaingan baik antar individu maupun antar kelompok
yang disebabkan tidak saja oleh perbedaan emosi, kepentingan maupun ideologi dalam suatu
proses interaksi tetapi juga karena terjadinya perubahan sosial. Konflik tidak akan lenyap dari
panggung kehidupan masyarakat, kecuali lenyap bersamaan dengan lenyapnya masyarakat
a. Penyebab konflik menurut Soerjono Soekanto, antara lain :
1. Perbedaan antar individu karena perasaan, pendirian dan pendapat.
2. Benturan kepentingan.
3. Perubahan sosial dalam masyarakat.

b. Penyebab konflik menurut Leopold Von Weise dan Howard Becker, antara lain :
1) Perbedaan Antarindividu
Perbedan menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan langsung
dengan harga diri, kebanggaan dan identitas seseorang. Perbedaan tersebut dapat
menimbulkan rasa benci, marah sebagai awal timbulnya suatu konflik.

2) Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan


Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan kelluarga dan masayarakat. Tiap-tiap
keluarga memiliki dan mengembangkan nilai dan norma sosial sendiri. Demikian juga
dengan masyarakat masing-masing memiliki nilai dan norma yang berbeda.
3) Perbedaan Kepentingan
Setiap individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau
kelompok lain. Semua itu bergantung pada kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perbedaan
kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
4) Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Konflik dapat terjadi karena adanya
ketidaksesuaian antra harapan individu atau masyarakat dsengan kenyataan sosial yang
timbul akibat perubahan tersebut.
c. Penyebab konflik menurut Perspektif Konsensus
Penyebab konflik dalam masyarakt adalah karena adanya disfungsi sosial. Misalnya
norma sosial tidak ditaati lagi, pranata dan pengendalian sosial tidak berfungsi dengan baik.
d. Penyebab konflik sosial menurut Perspektif Konflik
Penyebab konflik sosial adalah adanya ketimpangan hubungan kekuasaan dalam
masyarkat, di antaranya :
- Tidak meratanya distribusi kekuasaan dalam masyarakat.
- Ditariknya legitimasi penguasa politik oleh masyarakat kelas bawah
- Adanya pandangan bahwa konflik merupakan cara untuk mewujudkan kepentingan.
- Sedikitnya saluran untuk menampung keluhan masyarakat.
- Kekuasaan negara yang disertai mobilitas yang rendah.
- Masyarakat kelas bawah menerima ideologi radikal

1. Bentuk-bentuk Konflik
Dalam masyarakat banyak sekali kasus dan kejadian konflik yang sudah, sedang maupun belum
terselesaikan. Adapun bentuk-bentuk konflik yang terjadi dalam masyarakat, antara lain ;
a. Konflik pribadi
Yaitu konflik yang terjadi antara dua orang atau perorangan. Misalnya konflik antara kakak
dengan adiknya.
b. Konflik Kelompok
Yaitu konflik yang terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. dalam hal ini
sering melibatkan banyak orang. Misalnya tawuran antar pelajar, konflik antar suporter
kesebelasan sepak bola.
c. Konflik antar kelas sosial
Yaitu konflik antara orang atau kelompok dari kelas sosial yang berbeda. Misalnya konflik
antara buruh dengan pengusaha, antara pembantu dengan majikan.
d. Konflik rasial
Konflik yang terjadi antar ras. Misalnya konflik antara orang kulit hitam dengan orang kulit
putih di Afrika.
e. Konflik politik
Konflik yang menyangkut golongan-golongan politik dalam masyarakat. Misalnya konflik
antara berbagai partai politik dalam masyarakat.
f. Konflik internasional
Konflik yang terjadi antar negara yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan kepentingan.
Misalnya konflik antara Amerika dengan Irak, Indonesia dengan Malaysia dalam masalah
Ambalat.
Bentuk konflik dalam masyarakat mempunyai dua sifat antara lain :
1) Konflik destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya persaan tidak senang,
rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadapi pihak lain. Pda
konflik ini terjadi bentrok-bentrok fisik yang mengakibatkan hilangnya harta benda dan
nyawa.
2) Konflik konstruktif merupakan konflik yang fungsional, muncul karena adanya perbedaan
pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapisuatu permasalahan. Konflik ini
dapat menghasilkan suatu konsensus dari perbedaan pendapat tersebut. dan
menghasilkan suatu perbaikan.
Berdasarkan posisi dari pelaku yang berkonflik
1) Konflik vertikal merupakan konflik antar komponen masyarakat di dalam satu struktur
yang memilki hierarkhi
2) Konflik Horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang
memilki kedudukan yang relatif sama.
3) Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi
sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim.
Berdasarkan Sifat Pelaku Yang Berkonflik
1) Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak.
2) Konflik tertutup merupakan konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok
yang terlibat konflik.
Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di Dalam Masyarakat
1) Konflik sosial merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial
dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial ini dapat dibedakan menjadi ;
- Konflik sosial vertikal, yaitu konflik yang terjadi anatara masyarakat dan negara.
- Konflik sosial horizontal, yaitu konflik yang terjadi antar etnis, suku, golongan, atau
antar kelompok masyarakat.
2) Konflik politik merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang
berkaitan dengan kekuasaaan.
3) Konflik ekonomi merupakan konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari
pihak yang berkonflik.
4) Konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan
budaya pihak yang berkonflik.
5) Konflik ideologi merupakan konflik akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh
seseorang atau sekelompok orang.

Berdasarkan cara Pengelolaannya


1) Konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi individu
hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.
Konflik dapat muncul dari 2 penyebab :
- Kelebihan beban (role over loads), yaitu seseorang mendapat beban berlebihan
akibat status yang dimilki.
- Ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role
incompatibilities), yaitu seseorang memang tidak memilki kesesuaian yang cukup
untuk melaksanakan peranan sesuai dengan statusnya.
Perspektif konflik interindividu mencakup tiga macam situasi alternatif :
- Konflik pendekatan-pendekatan; seseorang harus memilih di antara dua buah
alternatif yang sama-sama atraktif.
- Konflik menghindari-menghindari; seseorang dipaksa untuk memilih antara tujuan-
tujuanyang sama-sama tidak atraktif dan tidak diinginkan.
- Konflik pendekatan menghindari; seseorang menghadapi kemungkinan pilihan
kombinasi multipel; dari konflik pendekatan-menghindari.
2) Konflik antar individu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang
atau lebih sifatnya kadang-kadang subtantif, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat,
kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan selera, perasaan
like/dislike.
3) Konflik antar kelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup
manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok.

Anda mungkin juga menyukai