Anda di halaman 1dari 3

Konflik sosial adalah 

perebutan agensi atau kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi


ketika dua orang atau lebih saling bertentangan dalam interaksi sosial. Masing-masing pihak
menggunakan kekuatan sosial dengan timbal balik dalam upaya untuk mencapai tujuan yang
tidak sesuai sementara mencegah yang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri.

1. Konflik Sosial Pengusiran Mahasiswa di Yogyakarta

Konflik sosial berikutnya berasal dari Yogyakarta, ketika muncul kasus diusirnya mahasiswa


yang mendukung kemerdekaan Papua Barat. Kondisi tersebut memantik emosi tinggi pada
masyarakat Yogyakarta untuk mengusir mahasiswa dari Papua Barat.

2. Konflik Sosial di Jakarta 1998

Konflik sosial juga terjadi di Jakarta, menyangkut posisi kawasan sebagai Ibu Kota Negara. Pada
1998, konflik terjadi dengan munculnya penolakan masyarakat, mengatas namakan pribumi
dengan mengusir dan melakukan tindak kriminal kepada etnis Tionghoa.

3. Konflik Sosial Suku Lampung dan Suku Jawa

Beralih ke Lampung bagian Tengah, suku Jawa pernah mengalami perselihan dengan Suku


Lampung. Hal itu terjadi, karena Kawasan Kampung Jawa berperilaku kasar dengan masyarakat
Lampung, sehingga warga asli mengambil tindakan seperti pembakaran rumah, serta melakukan
pembunuhan pada masyarakat sekitar.

4. Konflik Sosial Nusa Tenggara Barat

Beralih ke bagian Timur Indonesia letaknya di Nusa Tenggara Barat juga pernah mengalami
konflik sosial dengan jenis lainnya. Konflik ini terjadi pada masyarakat Kabupaten Sumbawa
Besar, yaitu di desa Sekatang dengan latar belakang perbedaan suku dan budaya yang terjadi
disana.

Konflik sosial adalah perebutan agensi atau kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi
ketika dua orang atau lebih saling bertentangan dalam interaksi sosial. Masing-masing pihak
menggunakan kekuatan sosial dengan timbal balik dalam upaya untuk mencapai tujuan yang
tidak sesuai sementara mencegah yang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri.

Berikut ini adalah enam faktor penyebab konflik sosial yang lo perlu tahu.

a. Perbedaan Antar Individu


b. Perbedaan Antar Kebudayaan
c. Perbedaan Kepentingan
d. Perbedaan Etnis
e. Perbedaan Ras
f. Perbedaan Agama
Faktor Penyebab Konflik Sosial Beberapa faktor penyebab konflik pertentangan sosial di
masyarakat, antara lain:

1. Perbedaan antara individu-individu.

Perbedaan pendirian dan perasaan mungkin akan melahirkan bentrokan antara mereka, terutama
perbedaan pendirian dan perasasaan. Sehingga, hal ini lantas menjadi faktor penyebab konflik
yang signifikan.

2. Perbedaan kebudayaan.

Perbedaan kepribadian dari orang perorangan tergantung pula dari pola-pola kebudayaan yang
menjadi latar belakang pembentukan serta perkembangan kepribadian, yang sedikit banyak akan
mempengaruhi kepribadian seseorang dalam kebudayaan tersebut.

3. Perbedaan kepentingan.

Perbedaan kepentingan antara individu maupun kelompok merupakan sumber lain dari
pertentangan baik kepentingan ekonomi, politik, dan sebagainya.

4. Perubahan sosial.

Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat untuk sementara waktu akan mengubah nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat yang dapat menyebabkan munculnya golongan-golongan yang
berbeda pendiriannya.

1. Perbedaan Antar Individu

Konflik sosial antarindividu dapat terjadi apabila ego masing-masing individu tidak dapat
dikendalikan secara tepat.

2. Perbedaan Antar Kebudayaan

Karakter seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Sementara, tidak
semua masyarakat memiliki kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Perbedaan
kebiasaan, nilai dan norma sosial yang dianut oleh individu atau kelompok dapat menjadi pemicu
konflik jika masing-masing pihak tidak mencoba memahami nilai dan norma satu sama lain.

3. Perbedaan Kepentingan

Berbedanya tingkat kebutuhan hidup dapat menyebabkan perbedaan kepentingan antarindividu


dan kelompok. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan
budaya. 
Contohnya, konflik yang muncul ketika pemerintah menetapkan upah minimum regional
(UMR). Pegawai merasa berhak atas kenaikan upah yang lebih tinggi, sementara pemerintah
merasa kenaikan upah yang ada telah sesuai.

4. Perbedaan Etnis

Perbedaan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lain dalam
masyarakat multikultural dapat memicu konflik. Misalnya, memprioritaskan etnis tertentu dalam
perekrutan meski masih ada etnis lain di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai