KABUPATEN MESUJI
MACAM-MACAM KONFLIK
Konflik Individual – merupakan konflik yang terjadi karena ada benturan dua
kepentingan dari dua individu yang berbeda. Hal ini terjadi karena setiap orang
memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda.
Konflik antar kelas sosial – Dikenal dengan konflik vertikal, merupakan konflik
yang terjadi karena adanya benturan kepentingan dan kebutuhan antara dua kelas
sosial yang berbeda.
Konflik rasial – Konflik rasial terjadi karena ada benturan antara dua ras yang
berbeda mengenai suatu isu. Faktor pemicunya adalah timpangnya kondisi sosial
ekonomi yang memiliki dampak ketimpangan sosial di masyarakat. .
Konflik politik – Konflik politik timbul karena adanya kepentingan untuk meraih
kekuasaan dengan menumbangkan kekuasaan pemerintahan sebelumnya.
Perubahan sosial – Konflik sosial dapat memicu adanya perubahan sosial, begitu
juga sebaliknya.
Contoh Konflik Sosial dalam Masyarakat
Sebagai Negara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia tidak lepas dirundung
berbagai masalah terjadinya konflik sosial di antara masyarakat. Heterogenitas
yang dimiliki sebagai salah satu kelebihan Indonesia di mata dunia internasional
dan penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan multikultural justru menjadi
sumber konflik. Semakin lunturnya Bhinneka Tunggal Ika, fungsi Pancasila
sebagai dasar negara yang semakin memudar, serta tidak hadirnya Negara dalam
melindungi hak dan kewajiban warga negaranya ditengarai menjadi penyebab
maraknya konflik sosial akhir-akhir ini. (baca : Hak dan Kewajiban Warga Negara
dalam UUD 1945)
Pranata sosial merupakan sebuah sistem dan tata kelakuan dalam hubungan yang
berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus
dalam masyarakat. Fungsi Pranata sosial itu sendiri adalah:
Ada beberapa alasan mengapa kita tidak boleh melanggar pranata yang ada, hal
ini dikarenakan:
Jika kita melanggar pranata sosial, maka secara langsung kita menjadi
bagian yang menghambat upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya secara
memadai, juga sebagai penghambat terciptanya suatu ketertiban di masyarakat
Jika melanggar pranata sosial, maka akan terjadi disintegrasi antar
masyarakat yang kemudian memecah belah sistem kemasyarakatan yang telah
disepakati, kita menjadi bagian dari pemecah belah dan melanggar ketertiban di
masyarakat
Kesimpulan dari kita tidak boleh melanggar pranata yang ada adalah pranata
sosial wajib kita lakukan agar terjadi ketertiban dan integrasi antar masyarakat,.
Dari sikap yang menjaga ketertiban dan integrasi yang ada di masyarakat, akan
menyebabkan terjadinya kerukunan, terciptanya kondisi tertib sosial atau yang
kita sebut dengan Keteraturan sosial. Keteraturan sosial adalah suatu kondisi
yang sendi sendi kehidupan bermasyarakat berjalan tertib dan teratur sehingga
tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai.