Anda di halaman 1dari 4

5 Konflik SARA Paling Mengerikan ini Pernah

Terjadi di Indonesia

Konflik bisa terjadi akibat adanya perbedaan pandangan antara dua atau lebih kelompok
masyarakat di suatu wilayah. Perbedaan pandangan ini bisa terjadi dalam lingkup suku,
agama, ras, dan antar golongan atau sering disingkat SARA. Tak adanya managemen
terhadap perbedaan pandangan ini mengakibatkan konflik muncul secara perlahan-lahan.

Di Indonesia yang penuh keberagaman ini, konflik sudah biasa terjadi. Hanya saja, banyak
orang memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan lain hingga pecah menjadi lebih besar.
Seperti konflik yang telah Boombastis rangkumkan untuk anda ini. Mari mengingat agar hal
mengerikan ini tak terjadi lagi di masa depan.

1. Konflik Antar Suku di Sampit (2001)


Barangkali kerusuhan yang terjadi di Sampit adalah kerusuhan antar suku paling mengerikan
yang pernah terjadi di Indonesia. Konflik ini diduga akibat adanya warga Dayak yang
dibantai oleh Warga Madura yang menetap di sana. Versi lain mengatakan jika kedua suku
saling membakar rumah dan mengakibatkan Suku Dayak yang memenuhi hampir semua
wilayah Kalimantan Tengah murka.

Konflik Sampit [image source]Akibat hal ini, 500 orang dikabarkan meninggal dunia. Dari
jumlah itu 100 di antaranya mengalami pemenggalan kepala oleh Suku Dayak. Pemenggalan
ini dilakukan oleh Suku Dayak karena mereka ingin mempertahankan wilayah yang saat itu
mulai dikuasai oleh Suku Madura. Pihak Kepolisian setempat sebenarnya sudah menangkap
orang-orang yang dianggap sebagai dalang dari kerusuhan. Namun setelah ditangkap, Kantor
Polisi justru dikepung oleh Suku Dayak hingga Polisi tepaksa melepaskan kembali tahanan.
Konflik yang terjadi di tahun 2001 ini akhirnya berakhir setelah setahun berlangsung.
2. Konflik Antar Agama di Ambon (1999)
Konflik yang ada kaitannya dengan agama terjadi di Ambon sekitar tahun 1999. Konflik ini
akhirnya meluas dan menjadi kerusuhan buruk antara agama Islam dan Kristen yang berakhir
dengan banyaknya orang meninggal dunia. Orang-orang dari kelompok Islam dan Kristen
saling serang dan berusaha menunjukkan kekuatannya.

Konflik Antar Agama di Ambon (1999) [image source]Konflik ini awalnya dianggap sebagai
konflik biasa. Namun muncul sebuah dugaan jika ada pihak yang sengaja merencanakan
dengan memanfaatkan isu yang ada. Selain itu ABRI juga tak bisa menangani dengan baik,
bahkan diduga sengaja melakukannya agar konflik terus berlanjut dan mengalihkan isu-isu
besar lainnya. Kerusuhan yang terjadi di Ambon membuat kerukunan antar umat beragama di
Indonesia jadi memanas hingga waktu yang cukup lama.

3. Konflik Antara Etnis (1998)


Kerusuhan yang terjadi di penghujung Orde Baru 1998 awalnya dipicu oleh krisis moneter
yang membuat banyak sektor di Indonesia runtuh. Namun lambat laun kerusuhan menjadi
semakin mengerikan hingga berujung pada konflik antara etnis pribumi dan etnis Tionghoa.
Kerusuhan melebar dan menyebabkan banyak aset-aset miliki etnis Tionghoa dijarah dan
juga dibakar karena kemarahan.

Konflik Antara Etnis (1998) [image source]Selain menjarah dan membakar banyak hal
penting dari etnis Tionghoa. Mereka juga melakukan tindak kekerasan kepada para wanita
dari etnis ini. Kasus pelecehan seksual banyak dilaporkan hingga kasus pembunuhan pun tak
bisa dihindari. Konflik antar etnis yang terjadi di Indonesia benar-benar membuat negeri ini
menjadi lautan darah.

4. Konflik Antar Golongan Agama (Ahmadiyah dan


Syiah) (2000-an)
Indonesia memiliki banyak sekali golongan-golongan dalam sebuah agama. Misal Islam ada
yang memposisikan sebagai NU, Muhammadiyah, hingga Ahamdiyah. Sayangnya, ada
beberapa golongan yang dianggap menyimpang hingga akhirnya dimusuhi oleh golongan lain
yang jauh lebih dominan. Konflik yang paling nampak terlihat dari golongan Ahmadiyah
yang mengalami banyak sekali tekanan dari kelompok mayoritas di wilayahnya.

Konflik Antar Golongan Agama (Ahmadiyah) [image source](2000-an)Mereka dianggap


menyimpang hingga akhirnya diusir, rumah ibadah dan warga dibakar hingga aksi kekerasan
lainnya. Jemaah dari Ahmadiyah dipaksa kembali ke ajaran asli dan meninggalkan ajaran
lamanya.

Selanjutnya ada kelompok lagi bernama Syiah yang juga ditekan di Indonesia. Kelompok ini
dianggap sesat dan harus diwaspadai dengan serius. Sayangnya, masyarakat terlalu ekstrem
hingga banyak melakukan kekerasan pada kelompok ini mulai dai pembakaran rumah ibadah
hingga pesantren. Hal ini dilakukan dengan dalih agar Islam di Indonesia tidak tercemar oleh
ajaran pengikut Syiah.
5. Konflik Antar Golongan dan Pemerintah (GAM, RMS,
dan OPM)
Konflik yang terjadi dengan kelompok-kelompok tertentu sering terjadi di Indonesia. Paling
heboh hingga sampai di bawa ke dunia internasional adalah masalah dengan Gerakan Aceh
Merdeka atau GAM. Konflik ini terjadi akibat banyak dari milisi GAM menginginkan lepas
dari Indonesia. Sayangnya pemerintah tak mau hingga adu kekuatan terjadi selama bertahun-
tahun. Konflik ini akhirnya selesai setelah muncul sebuah kesepakatan yang salah satunya
adalah membuat Aceh menjadi daerah otonomi khusus.

Gerakan Aceh Merdeka [image source]Selain GAM adalah lagi RMS atau Republik Maluku
Selatan dan Operasi Papua Merdeka atau OPM. Kelompok ini menginginkan merdeka dan
lepas dari Indonesia. Untuk memenuhi hasrat ini tindakan-tindakan pemberontakan kerap
terjadi dan membuat warga sekitar merasa sangat terganggu. Pasalnya gerakan separatis
seperti ini hanya akan membuat situasi menjadi buruk.

Inilah lima konflik SARA yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga di tahun-tahun
berikutnya konflik semacam ini tak akan pernah ada karena hanya akan membuat negeri ini
menjadi lebih kacau dari sebelumnya. Bagaimana menurut sobat Boombastis terkait konflik-
konflik yang ada di Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai