Anda di halaman 1dari 26

BAB 3

KONFLIK DAN
INTEGRASI SOSIAL
BAGAN MATERI
TEORI
TEORI
PENGERTIAN KEKERASAN
PENGERTIAN KEKERASAN

KONFLIK
FAKTOR KONFLIK
FAKTOR DAN
PENYEBAB DAN
PENYEBAB KONFLIK KEKERASAN
KONFLIK KEKERASAN
CARA
BENTUK CARA
BENTUK PENGENDALIAN
KONFLIK KONFLIK PENGENDALIAN
KONFLIK KONFLIK KONFLIK
DAN KONFLIK
DAN DAN
INTEGRASI DAN
KEKERASAN
PENGERTIAN
PENGERTIAN INTEGRASI KEKERASAN
SOSIAL
SOSIAL

PENGERTIAN
PENGERTIAN
BENTUK
BENTUK
INTEGRASI INTEGRASI
INTEGRASI INTEGRASI
SOSIAL FAKTOR
SOSIAL FAKTOR
PENDORONG
PENDORONG
INTEGRASI
INTEGRASI
Sosiologis: konflik=proses
antara 2/lebih orang yang
berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan jalan
menghancurkan atau
membuat tidak berdaya

Soejono Seokanto: konflik=


proses memenuhi tujuan
dengan cara menentang Kamus Besar Bahasa Indonesia
pihak lawan disertai konflik=percecokan,
ancaman/kekerasan perselisihan atau pertentangan

KONFLIK

Lewis a.Coser: konflik= Bahasa Latin: configer


perjuangan nilai, kekuasaan dan artinya saling memukul
sumber daya yang bersifat langka
dengan maksud menetralkan,
mencederaia atau melenyapkan
lawan
Gillin dan Gillin: konflik=
proses interaksi yang
berlawanan
(oppositional process)
Gejala disintegrasi dan
Gejala disintegrasi dan
PERBEDAAN
PERBEDAAN
disorganisasi dalam
disorganisasi dalam
masyarakat:
ANTAR
ANTARINDIVIDU
INDIVIDU
masyarakat:
1. Ketidaksepahaman dalam
1. Ketidaksepahaman dalam
masyarkat
masyarkat
2. Norma sosial melemah
2. Norma sosial melemah
3. Pertentangan norma
3. Pertentangan norma
4. Sanksi lemah
4. Sanksi lemah
5. Tindakan bertentangan
5. Tindakan bertentangan
dengan norma PERBEDAAN
PERBEDAAN
dengan norma
KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN

FAKTOR
FAKTOR
PENYEBAB
PENYEBAB PERBEDAAN
KONFLIK
KONFLIK PERBEDAAN
KEPENTINGAN
KEPENTINGAN

PERUBAHAN
PERUBAHAN
SOSIAL
SOSIAL
BENTUK KONFLIK
 LEWIS A. COSER
 DAHRENDORT
 SOERJONO SOEKANTO
 PSIKOLOGI SOSIAL URSULA LEHR
LEWIS A. COSER

INGROUP INGROUP
INGROUP INGROUP

KONFLIK KONFLIK
REALISTIS
KONFLIK
KONFLIK NON-REALISTIS

OUTGROUP OUTGROUP
OUTGROUP OUTGROUP
DAHRENDORT

Konflik antara/dalam peran sosial

Konflik antara kelompok sosial

KONFLIK
Konflik antara kelompok yang terorganisir
dan tidak

Konflik antara satuan nasional


SOERJONO SOEKANTO

 Konflik pribadi
Konflik pribadi
 Konflik rasial
Konflik rasial
 Konflik kelas sosial
Konflik kelas sosial
 Konflik politik
Konflik politik
 Konflik internasional
Konflik internasional
URSULA LEHR
(PSIKOLOGI SOSIAL)

 Konflik dengan orang tua


 Konflik dengan anak sendiri
 Konflik dengan sanak saudara
 Konflik dengan orang lain
 Konflik dengan suami/istri
 Konflik di sekolah
 Konflik pemilihan kerja
 Konflik agama
 Konflik pribadi
DAMPAK SEBUAH KONFLIK
KONFLIK ADALAH SUATU HAL YANG WAJAR DALAM MASYARAKAT
(LEWIS A. COSER)

SEGI POSITIF:
1.Memperjelas aspek kehidupan SEGI NEGATIF
2. Penyesuaian kembali DAMPAK 1. Keretakan hubungan
3.Meningkatkan solidaritas DAMPAK
SEBUAH 2. Kerusakan harta benda
4.Mengurangi ketergantungan SEBUAH
KONFLIK dan nyawa
5.Menghidupkan norma lama dan KONFLIK 3. Berubahnya kepribadian
Menciptakan norma baru 4. Munculnya dominasi
6. Sarana mencapai keseimbangan kelompok pemenang
7. Kompromi baru
KONFLIK DAN KEKERASAN
Kekerasan Kekerasan diartikan perbuatan yang menyebabkan cedera atau Kekerasan
Kekerasan Kekerasan diartikan perbuatan yang menyebabkan cedera atau Kekerasan
Langsung matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik Tak Langsung
Langsung matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik Tak Langsung
(direct violence) (Kamus Besar Bahasa Indonesia (indirect violence)
(direct violence) (Kamus Besar Bahasa Indonesia (indirect violence)

Kekerasan terjadi ketika individu


Kekerasan terjadi ketika individu
atau kelompok mengabaikan
atau kelompok mengabaikan
norma dan nilai dalam mencapai tujuan
norma dan nilai dalam mencapai tujuan

1. Situasi sosial yang memungkinkan munculnya kerusuhan


1. Situasi sosial yang memungkinkan munculnya kerusuhan
N.J. Smelser: 2. Tekanan sosial
N.J. Smelser: 2. Tekanan sosial
Lima tahapan 3. Berkembangnya perasaan kebencian
Lima tahapan 3. Berkembangnya perasaan kebencian
dalam kekerasan 4. Mobilisasi yang beraksi
dalam kekerasan 4. Mobilisasi yang beraksi
5. Kontrol sosial
5. Kontrol sosial
TEORI
TEORITENTANG
TENTANGKEKERASAN
KEKERASAN

TEORIFAKTOR
TEORI FAKTORKELOMPOK
KELOMPOK
TEORIFAKTOR
TEORI FAKTORINDIVIDUAL
INDIVIDUAL Kelompokidentitas
identitassehingga
sehingga
Kelompok
Dimulaidari
Dimulai dariperilaku
perilakuindividual
individual mengalamibenturan
benturandengan
dengan
mengalami
Agresifitaskekerasan
Agresifitas kekerasan identitasyang
yanglain
lain
identitas

TEORIDINAMIKA
TEORI DINAMIKAKELOMPOKKELOMPOK
Adanyadeprivasi
Adanya deprivasirelatif
relatifdalam
dalamkelompok
kelompok
Perubahantidak
Perubahan tidakmampu
mampudiikuti
diikuti
CARA
CARAPENGENDALIAN
PENGENDALIANKONFLIK
KONFLIK

Tiga syarat konflik tidak berakhir


dengan kekerasan:
1. Setiap kelompok harus menyadari akan
adanya situasi konflik di antara mereka
2. Pengendalian konflik dapat dilakukan
apabila kelompok yang berkonflik
terorganisir
3. Setiap kelompok yang berkonflik
mematuhi aturan yang telah disepakati
CARA PENGENDALIAN
KONFLIK

KONSILIASI ARBITRASI

MEDIASI
KO
K ONNSSIILLIIAASSII

 Bentuk pengendalian konflik seperti


ini dilakukan melalui lembaga yang
memungkinkan diskusi dan
keputusan yang adil di antara pihak
yang bertikai
 Contoh: pengadilan
M
M EE D
D II A
A SS II
 Pengendalian konflik dengan cara mediasi
dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik
sepakat untuk menujuk pihak ketiga sebagai
mediator
 Pihak ketiga berfungsi untuk memberikan
nasihat tentang cara terbaik untuk
menyelesaikan pertentangan di antara
mereka
 Nasihat tersebut tidak bersifat mengikat
 Contoh: dewan PBB
ABRITRASI

 Abritrasi dilakukan apabila pihak yang


berkonflik sepakat untuk menerima atau
terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga
yang akan memberikan keputusan-
keputusan tertentu untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi di antara mereka
 Contoh: penyelesaian konflik di Vietnam
oleh tentara Amerika pada masa 70-an
GEORGE SIMMEL

1.1.Kemenangan
Kemenangansalah
salahsatu
satupihak
pihak
CARA
CARA 2.2.Kompromi
Kompromiatauatauperundingan
perundingan
MENGHENTIKAN 3.3.Rekonsiliasi
Rekonsiliasi
MENGHENTIKAN 4.4.Saling
KONFLIK Salingmemaafkan
memaafkan
KONFLIK 5.5.Kesepakatan
Kesepakatanuntuk
untuktidak
tidakberkonflik
berkonflik
CARA LAIN UNTUK MENGENDALIKAN
KONFLIK

• Memberikan perhatian pada salah satu


kelompok. Menyogok atau menyuap
• Menggunakan orang ketiga di luar
pihak yang berkonflik. Sama dengan
abritrasi
• Menggunakan aturan ketat, bila pihak
yang berkonflik mau berlindung pada
peraturan/hukum formal
INTEGRASI SOSIAL
 PENGERTIAN
 SYARAT TERJADINYA
INTEGRASI SOSIAL
 FAKTOR YANG
MEMENGARUHI CEPAT
LAMBAT INTEGRASI SOSIAL
PENGERTIAN INTEGRASI SOSIAL

INTEGRASI
INTEGRASISOSIAL=
SOSIAL=proses
prosespenyesuaian
penyesuaianunsur-unsur
unsur-unsur
yang
yangberbeda
berbedadalam
dalammasyarakat
masyarakatmenjadi
menjadisatu
satukesatuan.
kesatuan.
Unsur
Unsuryang
yangberbeda
berbedatersebut
tersebutmeliputi
meliputiperbedaan
perbedaan
kedudukan
kedudukansosial,
sosial,ras,
ras,etinik,
etinik,agama,
agama,bahasa,
bahasa,nilai
nilai
dan
dannorma
norma
SYARAT TERJADINYA INTEGRASI
SOSIAL (WILLIAM F. OGBURN)

Anggota masyarakat merasa bahwa mereka


berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
(consensus) bersama mengenai norma dan
nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan
pedoman.
Nilai dan norma berlaku lama dan tidak
berubah serta dijalankan secara konsisten
FAKTOR
FAKTORYANG
YANGMEMENGARUHI
MEMENGARUHILAJU
LAJU
INTEGRASI
INTEGRASISOSIAL
SOSIAL
Ukuran
Ukuran
Kelompok
Kelompok

Homogenitas
Homogenitas INTEGRASI
INTEGRASI Mobilitas
Mobilitas
Kelompok
Kelompok SOSIAL Geografis
Geografis
SOSIAL

Efektifitas
Efektifitas
Komunikasi
Komunikasi
BENTUK INTEGRASI

ASIMILASI
ASIMILASI AKULTURASI
AKULTURASI

Proses sosial yang ditandai dengan


Proses sosial yang ditandai dengan
adanya usaha untuk mengurangi
adanya usaha untuk mengurangi
perbedaan yang ada di antara individu Prose penerimaan unsur budaya
perbedaan yang ada di antara individu Prose penerimaan unsur budaya
atau kelompok dalam masyarakat. baru namun tidak menghilangkan
atau kelompok dalam masyarakat. baru namun tidak menghilangkan
Tidak lagi ada perbedaan antarindividu unsur budaya yang telah dianutnya.
Tidak lagi ada perbedaan antarindividu unsur budaya yang telah dianutnya.
karena batasan diantara mereka telah Rumus: A+B=AB
karena batasan diantara mereka telah Rumus: A+B=AB
hilang
hilang
Rumus: A+B=C
Rumus: A+B=C
FAKTOR PENDORONG
INTEGRASI SOSIAL
 Toleransi terhadap kelompok berbeda
 Kesempatan yang seimbang dalam
ekonomi
 Sikap saling menghargai orang lain
dengan kebudayaannya
 Sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat
 Persamaan dalam unsur kebudayaan.
ANALISIS

• Konflik negara dengan GAM terselesaikan dengan


ditandatanganinya Perjanjian Helsinski. Yang
selanjutnya proses rekonstruksi Aceh dilakukan
oleh Indonesia, GAM, dan AMM (Aceh
Monitoring Mission).
• Menurut anda apakah proses ini memunculkan
integrasi sosial? Jelaskan! Analisa menggunakan
konsep yang telah diberikan.

Anda mungkin juga menyukai