Anda di halaman 1dari 6

Demokrasi

Tuan
Demokrasi tidak boleh berakhir sebagai diksi
Tiada arti atau dibakar dalam yg bentuk anarki

Demokrasi mesti tumbuh menjadi alamat berteduh


Menjelma ruh bagi mereka yang lumpuh
Kebebasan mesti mekar di tanah Pertiwi
Membawa harum menyusuri hak-hak yang terkurung jeruji
Menjelma melati semerbak wangi
Menyatu dalam kopi bercangkir demokrasi

Demokrasi pantas menjadi suluh


Menerangi nasib petani dan buruh
Sayup-sayup di tengah malam
Terhalang nafsu yang tersulam

Sembuhlah mereka yang terluka


Berbahagialah mereka yang tertawa
Jalan mungkin berbeda
Hak-hak mesti sama

Tuan
Demokrasi bukan sebatas narasi
Ia lahir dari mereka yang memilih mati
Menjadi sedap malam
Dalam cahaya temaram
Dari pada dibungkam

Rakyat mesti berdaulat dalam keramat mufakat


Demokrasi

Pada haribaan pertiwi


Tonggak histori laten jadi intrik
Hasrat jiwa remuk rasa
Terseret musim penuh alibi
Cukup sudah adrenalin hipokrasi
Titik histori jangan lagi sulam emosi
Di simpul nadir, ikhtiar maaf terpahat di pusara nurani

Senja sudah usia Bangsa


Embun muda menggenang di jalanan
Tidak untuk memupuk citra
Apalagi merawat simpati kerdil esensi
Cerita hilir tidak semata seremoni
Hingga di ufuk benang kusut kembali dirajut
Kisruh di hulu tak luput dari siasat
Rakyat lupa apa kata wakilnya
Memaksa legislasi jadi doktrin?
Demokrasi bukan slogan setengah hati

Musim puasa tuhan sudah lewat


Litani doa jelata hampir terseret angin tenggara
Pada sukma sejarah
Nadi sang saka berkibar bakti
Titah demokrasi jadi pilar kunci ke pelosok negeri
Soal bhineka, indonesia rumah beradab warga bangsa, tanpa sekat!

Wajah demokrasi tidak semata retorika tanpa kendali logika


Intuisi tergelincir lebih mirip ombak berbuih
Sinisme yang wajar tidak mesti dipaksa jadi doktrin legitim
"Republik mimpi" sudah lama tersisih, histori jadi naif

Jejak sunyi demokrasi lahirkan rahasia


Tak kunjung berujung pada rambut dengan debu
Potret demokrasi soal imaji mendidik generasi
Menepis gemuruh empati
Hijrahkan litani jiwa kaum jelata
Republik ini milik kita.!

Kini pada titik nadir demokrasi


Jejak bernyali jadi kiprah paling mesti
Saat musim yang pasti datang kembali, nanti

Doa bangsa jadi amanah terjanji


Untuk negeri, demokrasi tak lebih tua dari usia
Demokrasi beradab
Niscaya bangsa bermartabat!
Demokrasi Pancasila

Indonesia adalah negara Demokrasi

Yang mengizinkan semua orang ikut berpartisipasi

Demokrasi Pancasila digunakanya

Sebagai panutan bagi rakyatnya

Pancasila...

Dasar negara kita

Norma kita

Dan kepribadian kita

Pancasila dijadikan panutan

Namun belum bisa menjadi pedoman

Setiap orang hafal silanya

Tapi hanya sedikit orang yang dapat mengamalkanya

Demokrasi Pancasila adalah sistem negara kita

Karena Pancasila itu sempurna

Tapi saking sempurnanya

Sehingga belum bisa mensejahterakan rakyatnya

Adakah yang salah dalam diri kita ?

Adakah yang salah dari Demokrasi dalam negara kita ?

Pancasila mungkin sempurna

Tapi bukan untuk rakyatnya yang seperti kita


PANTUN TENTANG DEMOKRASI

Bang Jaka lagi naik traktor

Traktornya buat ngangkut batubara

Wahai para koruptor

Jangan buat negeriku sengsara

Ke Cibaduyut beli sepatu

Buat dipakai di malam minggu

Rakyat Indonesia harus bersatu

Berantas koruptor yang belagu

Sore-sore nonton Upin Ipin

Nontonnya di rumah Rina

Wahai engkau para pemimpin

Lihatlah rakyat di bawah sana

Nenek – nenek makan nasi akik

Anak – anak makan bubur

Pemilihan umum yang baik

Pemilihan yang bebas dan jujur

Kera sakti si manusia kera

Telur dadar dimakan Jaja

Persamaan hak bagi warga negara

Hanya sekedar teori saja


Pantun Demokrasi

Pergi ke danau belajar silat


Melihat bangau meminum jamu
wahai engkau para wakil rakyat
ingatkah engkau akan janjimu?

Mencari getah didalam oli


Dibuat makan dipinggir kali
Jika pemerintah saja tak peduli
Siapa yang kan membawa negeri ini?

Membeli koran di pantai losari


Jangan dibaca dengan berisik
Ikutilah aturan berdemokrasi
Tuk membawa Indonesia lebih baik

Membeli tahu di pagi hari


Tak disangka tahunya basi
Pemilu sudah sebentar lagi
siapkah anda berpartisipasi?

Ke pekalongan membeli batik


Mengajak teman tuk bisa ikut
Jika ingin Indonesia lebih baik
Janganlah pernah menjadi golput
Pantun Demokrasi

"Orang meninggal orang melayat


Orang baik dapat tamu
Wahai engkau wakil rakyat!
Ingatkah engkau akan janjimu?"

"Abis makan bersendawa


Jangan lupa nonton kartun
Hai kakak-kakakku mahasiswa!
Berdemokrasilah dengan santun"

"Kampung adat kampung aman


Jalan-jalan Ama Bagas
Para wakil rakyat yang Budiman
Harus jujur, adil dan tegas"

Tiap hari minggu harus senam

Mari kita senam jangan sungkan

Kalau rakyat aman dan tentram

Mengapa monarki dipermasalahkan

Angin berhembus seperti bisikan

Daun menjunti seperti dasi

Kalau monarki tidak merugikan

Mengapa tidak diakomodasi

Ibu – ibu beli terasi

Banyak orang yang melarat

Laksanakan aturan demokrasi

Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat

Anda mungkin juga menyukai