Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PPKN TENTANG

ANCAMAN TERHADAP NKRI

Kelas X Mipa 3
Nama Anggota Kelompok 2 :
- Adrian Niko Pratama
- Ahmad Mahotir Lativi
- Allail Yuli Wijayanti
- Ismeralda Nurlaila Rosdiani
- Riska Amalia Putri
- Syahrul Fauzi
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas anugrah Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
kami dapat membuat makalah mengenai “ Mewaspadai Ancaman Terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) “ yang berhubungan dengan pelajaran
Pendidikan dan Kewarganegaraan . Makalah yang kami buat ini sebagai sumber
informasi pendamping buku pelajaran. Kami menyusun makalah ini berdasarkan
materi kurikulum yang berlaku, kami juga berusaha untuk menyesuaikannya
dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Jumiati selaku guru bidang studi
PKN karena telah berjasa mendidik kami sampai sekarang ini. Kami pun
menyadari bahwa kemampuan kami belum seberapa dibandingkan dengan
bapak/ibu guru pengajar, kami berharap bahwa Makalah PPKn yang kami buat
dapat diterima dan mendapatkan nilai yang memuaskan .

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua
.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh


bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa
lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar,
tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul dari yang
bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia
memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia.
Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan
dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi
dlam menciptakan suasana damai.

Ancaman disintegrasi bangsa dibeberapa bagian wilayah sudah berkembang


sedemikian kuat. Bahkan mendapatkan dukungan kuat sebagian masyarakat,
segelintir elite politik lokal maupun elite politik nasional dengan menggunakan
beberapa issue global Issue tersebut meliputi issu demokratisasi, HAM, lingkungan
hidup dan lemahnya penegakan hukum serta sistem keamanan wilayah perbatasan.
Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan global dan regional mampu menggeser dan
merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya masyarakat Indonesia yang pada
akhirnya dapat membawa pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan
termasuk pertahanan keamanan.

Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan melalui
pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi garis batas
negara, disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan, politik,
hukum, dan keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat
menghasilkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga dapat
dijadikan sebagai landasan yang kokoh dalam upaya mencapai masyaraka
Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan
batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berlandaskan
Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud. Pancasila sebagai ideologi
negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki semakin
terkikis oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita hadapi dan
menjadi tantangan kita bersama.

Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi. Baik para
pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa. Penyamaan visi itu
penting untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada dan dapat menimbulkan
permusuhan. Karena tidak ada satu negarapun didunia toleran terhadap aspirasi
rakyat di sebagian wilayah teritorial yang berniat mengembangkan wacana dan
berkeinginan memisahkan diri akibat dari ketidakpuasan yang mendasar, terhadap
keadilan sosial, keseimbangan pembangunan, pemerataan hasil pembangunan dan
hal-hal sejenisnya. Oleh karena itu diharapkan setiap warga negara harus dapat
mengendalikan emosi, sabar, dan tidak terlalu sensitif, sehingga bangsa dan negara
kita dapat terhindar dari semua situasi dan kondisi yang bernuansa konflik dan
dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa.
KARAKTER YANG PEMUDA PEMUDI INDONESIA

1) Religius

Keanekaragaman Indonesia adalah Karunia Tuhan yang wajib kita syukuri. Dalam hal ini
, agama menjadi landasan dasar sekaligus pedoman atau pandangan hidup dalam tindakan
dan perilaku manusia . Sikap Religius menjadi salah satu pegangan seseorang dalam
melakukan setiap tindakan yang dimana sikap ini harus selalu mentaati ajaran agama
yang dianjurkan agar menjalin kerukunan hidup dan persatuan sehingga tidak terjadi
kesalapahaman dan ancaman .

Contoh : Senantiasa percaya dan taat kepada Allah SWT , Selalu berpegang teguh kepada
Allah SWT , Selalu bersikap positif dalam tindakan , dll .

2) Cinta Damai

Cinta damai adalah sikap , perkataan , tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya . Mengembangkan karakter cintai damai akan
menciptakan terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai usaha mewujudkan
masyarakat yang sejahreta dan damai .

Contoh : Melerai jika ada yang berkelahi , tidak membuat masalah, berbuat baik pada
semua orang , dll

3) Semangat Kebangsaan

Semangat Kebangsaan adalah cara berpikir , bertindak , dan berwawasan dengan


menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya

Contoh : Berjiwa Pejuang , Cinta Tanah air , Menjaga persatuan Indonesia dll.

4) Kemandirian

Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas atau maslah yang dihadapi dalam sebuah kehidupan .

Contoh : Tidak bergantung dengan orang lain , Mempunyai keyakinan bahwa dirinya
mampu memcahkan masalah yang dihadapi dll.eberapa Pentingnya Usaha Pembelaan
Negara dalam kesatuan NKRI
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ancaman

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman terhadap keutuhan NKRI baik berupa ancaman
militer maupun nonmiliter. Kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap
berbagai ancaman tersebut agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Kewaspadaan terhadap
ancaman di berbagai bidang, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan.

1. Ancaman Dari Dalam Negeri

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya yang
berbeda-beda. Adakalanya perbedaan suku bangsa bisa menjadi sumber konflik yang
dapat menyebabkan perpecahan sehingga menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Potensi ancaman yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain:

a. Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen


kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan
pemerintah pusat. Gerakan sparatis ini terjadi di beberapa daerah antara lain di Papua,
Maluku, Aceh, Poso.

b. Keresahan sosial akibat kesenjangan ekonomi dan ketimpangan kebijakan ekonomi


serta pelanggaran Hak Asasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huru
hara/kerusuhan massa.

c. Upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim atau tidak
sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

d. Makar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional.

e. Munculnya pemikiran memperluas daerah otonomi khusus tanpa alasan yang jelas,
hingga persoalan-persoalan yang muncul di wilayah perbatasan dengan negara lain
f. Pemaksaan kehendak golongan tertentu berusaha memaksakan kepentingannya
secara tidak konstitusional, terutama ketika sistem sosial politik tidak berhasil
menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat.

g. Potensi konflik antarkelompok baik perbedaan pendapat dalam politik, dalam


masalah politik, koflik akibat pilkada maupun akibat masalah SARA

h. Melakukan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme sangat merugikan negara dan bangsa
karena akan mengancam dan menghambat pembangunan nasional

i. Kesenjangan ekonomi, pemerataan pendapatan yang tidak adil antarkelompok dan


antardaerah.

2. Ancaman Dari Luar Negeri

Dengan berakhirnya perang dingin maka ancaman militer semakin tidak menjadi
perhatian. tidak berarti ancaman militer tidak terjadi, seperti pelanggaran wilayah oleh
pesawat atau kapal perang negara lain. Potensi ancaman dari luar lebih berbentuk
ancaman nonmiliter yaitu ancaman terhadap ideologi, politik, ekonomi, dan sosial
budaya.

a. Ancaman terhadap ideologi merupakan ancaman terhadap dasar negara dan


ideologi Pancasila. Masuknya ideologi lain seperti liberalisme, komunisme, dan beberapa
dekade terakhir muncul ideologi yang berbasis agama semakin mudah diterima oleh
masyarakat Indonesia di era globalisasi ini.

b. Ancaman terhadap politik dengan ikut campurnya negara lain dalam urusan dalam
negeri Indonesia seperti hak asasi manusia, hukum, pemilihan umum, dan sebagainya.
Sistem politik liberal yang mengutamakan kepentingan individu atau kelompok menjadi
ancaman dalam kehidupan demokrasi Pancasila.

c. Ancaman terhadap ekonomi seperti semakin bebasnya impor berbagai produk luar
negeri, restoran, investasi asing, perusahaan asing, dan sebagainya. Ketidakmampuan kita
dalam menghadapi globalisasi dan perdagangan bebas dapat mengakibatkan penjajahan
dalam bentuk yang baru. Contoh sikap lebih menyukai produksi luar negeri, hanya karena
gengsi merupakan bentuk baru penjajahan bidang ekonomi.

d. Ancaman dalam bentuk penjarahan sumber daya alam melalui eksploitasi SDA
yang tidak terkontrol sehingga merusak lingkungan, seperti illegal logging, illegal
fishing, pencurian kekayaan alam, dan penyelundupan barang.
e. Ancaman terhadap sosial budaya misalnya dengan upaya menghancurkan budaya
bangsa melalui disinformasi, propaganda, dan berbagai kegiatan kebudayaan yang dapat
mempengaruhi kebudayaan luhur bangsa Indonesia.

f. Ancaman terhadap pertahanan dan keamanan antara lain pelanggaran wilayah oleh
kapal atau pesawat militer negara lain, kejahatan internasional, kelompok luar negeri
yang membantu gerakan sparatis, dan sebagainya.

B. Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap NKRI

1. Ancaman Militer

Ancaman terhadap negara yang berbentuk militer adalah suatu ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan
yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta dapat
membahayakan keselamatan warga negara dan segenap bangsa.

Berikut ini beberapa contoh ancaman terhadap negara yang termasuk ancaman militer :

a. Agresi adalah ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara
lain terhadap suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah
negara tersebut, dan juga membahayakan keselamatan segenap bangsa tersebut. Agresi
dapat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara yang berbeda-beda, dan berikut ini
macam-macamnya :

o Invasi, cara.bentuk dalam melakukan agresi terhadap suatu negara yang pertama
adalah invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata negara lain
terhadap wilayah NKRI

o Bombardemen, cara/bentuk dalam melakukan agresi terhadap suatu negara yang


kedua adalah bombardemen yang mempunyai pengertian suatu penggunaan senjata
lainnya yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain terhadap NKRI

o Blokade, cara/bentuk dalam melakukan agresi yang terhakshir adalah blokade, yang
dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI yang dilakukan oleh
angkatan bersenjata negara lain, dan lain-lain.

b. Ancaman militer yang ke dua dapat berupa suatu pelanggaran wilayah yang mana
pelanggaran ini tentunya dilakukan oleh negara lain yang menggunakan kapal maupun
pesawat non komersial.
c. Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara yang
kegiatannya berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain yang bertujuan untuk
mencari dan mendapatkan dokumen rahasia militer suatu negara.

d. Sabotase adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara yang kegiatannya
mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer dan obyek vital nasional. Tentunya
sabotase ini dapat membahayakan keselamatan suatu bangsa.

e. Ancaman militer yang ke lima dapat berupa aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh
suatu jaringan terorisme yang luas (internasional) atau ancaman yang dilakukan oleh
teroris internasional yang bekerjasama dengan terorisme lokal (dalam negeri).

f. Ancaman militer terhadap suatu negara dapat juga berbentuk suatu pemberontakan
yang mana pemberontakan tersebut juga menggunakan senjata.

g. Selain pemberontakan, terjadinya perang saudara yang menggunakan senjata juga


termasuk ancaman militer.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan komponen utama yang dipersiapkan untuk
menghadapi ancaman militer, yang dilaksanakan melalui tugas Operasi Militer Perang
(OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

2. Ancaman non militer (bentuk lancaman terhadap negara yang bersifat non
tradisional)

Pengertian dari ancaman non militer adalah suatu ancaman yang tidak menggunakan
kekuatan senjata, namun jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan dan keutuhan
wilayah suatu negara, selain itu juga dapat membahayakan keselamatan segenap bangsa.

Komponen utama untuk menghadapi ancaman non militer ini adalah lembaga
pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang
dihadapi, dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. Contoh lembaga
pemerintah yang menghadapi ancaman non militer yaitu: Polisi, KPK, DPR, Satpol PP
dan lain sebagainya.

Dan berikut ini beberapa contoh ancaman yang berbentuk non militer :

1. Perdagangan dan penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang)

2. Kegiatan imigrasi gelap/ilegal

3. Penangkapan ikan di laut secara ilegar


4. Banyaknya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

5. Berbagai penyelundupan, baik ke dalam maupun ke luar negeri

6. Kemiskinan, kebodohan dan lain sebagainya.

Selain beberapa contoh ancaman militer dan ancaman non militer tersebut, ada beberapa
contoh ancaman dan gangguan terhadap pertahanan NKRI di masa yang akan
datang,yaitu :

1. Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara

2. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI

3. Konflilk hirizontal antar suku,agama,ras,dan antar golongan (SARA)

4.Kejahatan lintas negara, misalnya penyeludupan barang,perdagangan manusia,narkoba,


dsb.

C. Integritas Nasional

Integrasi Nasional ini berasal dari 2 kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi tersebut
berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang berarti menyatupadukan, mempersatukan
atau menggabungkan. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integrasi ini berarti
pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat serta utuh.

Kata Nasional ini berasal dari Bahasa Inggris (Nation) yang artinya Bangsa. Pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Integrasi Nasional mempunyai arti politis dan
antropologis.

1. Secara Politis.

Integrasi Nasional secara politis ini mempunyai arti bahwa penyatuan berbagai kelompok
budaya serta sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk sebuah identitas
nasional.

2. Secara Antropologi.

Integrasi Nasional secara antropologis berarti bahwa suatu proses penyesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga akan mencapai suatu kesatuan fungsi di
dalam kehidupan bermasyarakat.
Integrasi nasional merupakan suatu usaha dan proses dalam mempersatukan perbedaan
perbedaan yang terdapat pada suatu negara sehingga akan terciptanya keserasian &
keselarasan secara nasional.

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menyebutkan tujuan bangsa Indonesia membentuk
suatu pemerintahan Negara adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila.

1. Ancaman Menurut UU No. 34 tahun 2004

Bagian penjelasan UU no 34 tahun 2004 tentang tentara nasional Indonesia (TNI)


menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara yaitu sebagai
berikut.

a. Agresi berupa penggunan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain.

c. Pemberontakan bersenjata

d. Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek vital nasional

e. Spionase Yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia
militer

f. Aksi Teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau bekerjasama
dengan teroris dalam/luar negeri

g. Ancaman keamanan dilaut atau udara yuridiksi nasional Indonesia

h. Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat dapat membahayakan


keselamatan bangsa.

2. Ancaman Disitegrasi

Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak selamanya dalam bentuk fisik atau bersifat
militer. Ancaman nonfisik atau tidak bersifat militer juga menjadi suatu ancaman dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengancam integrasi bangsa. Berikut ini
merupakan bentuk bentuk ancaman yang dapat menimbulkan disentegrasi dan
mengganggu keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

a. Ideologi

b. Demografi

c. Penyalahgunaan Teknologi

d. Faktor Alam

e. Masalah social dan budaya

f. Politik

3. Ancaman Globalisasi

Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa batas antarbangsa karena
kemajuan teknologi dan komunikasi. Batas antarbangsa menjadi samar, masyarakat dapat
mengakses informasi, mendapatkan barang serta berpergian dengan mudah, namun
dibalik semua keuntungan globalisasi tersimpan bahaya yang mengancam. Berikut
merupakan ancaman globalisasi dalam berbagai bidang

a. Ekonomi

b. Sosial budaya

4. Ancaman Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa

Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa menjadi permasalahan yang
perlu mendapat perhatian serius. Permasalahan ini sering dikaitkan dengan kemajuan
dibidang komunikasi termasuk didalamnya penyebaran informasi baik melalui media
cetak maupun media elektronik. Hal tersebut berdampak terhadap ideologi, agama,
budaya dan nilai nilai yang dianut masyarakat Indonesia

Pengaruh derasnya budaya global yang negative menyebabkan kesadaran terhadap nilai
nilai budaya bangsa semakin memudar. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat
Indonesia yang lebih menghargai budaya asing dibandingkan budaya bangsa baik dalam
cara berpakaian, bertutur kata, pergaulan bebas dan pola hidup konsumtif serta kurangnya
penghargaan terhadap produk dalam negeri.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional antara lain ialah sebagai berikut:

1. Faktor sejarah ialah yang menimbulkan rasa senasib &seperjuangan.

2. Keinginan untuk dapat bersatu di semua kalangan bangsa Indonesia sebagaimana


dinyatakan didalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

3. Rasa cinta tanah air di semua kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana yang
dibuktikan pada masa perjuangan merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan.

4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa & Negara, sebagaimana yang
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

5. Kesepakatan ataupun konsensus nasional didalam perwujudan Proklamasi


Kemerdekaan, Pancasila serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam hal


kesukubangsaan , agama , bahasa daerah , dan lain sebagainya dapat menghambat
perkembangan Integrasi Nasional .

2. Negara Indonesia yang begitu luas, terdiri dari ribuan kepulauan yang dikelilingi
oleh lautan yang luas.

3. Besarnya kemungkinan pada suatuancaman, tantangan, hambatan serta gangguan


yang merongrong keutuhan, kesatuan dan juga persatuan bangsa, baik itu yang berasal
dari dalam ataupun luar negeri.

4. Masih besarnya ketimpangan serta ketidakmerataan pembangunan serta hasil-


hasil pembangunan yang menimbulkan berbagai rasa yang tidak puas serta keputusasaan
pada masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan
juga kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.

5. Terdapatnya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang


menonjolkan kelebihan-kelebihan pada budayanya serta menganggap rendah budaya
suku bangsa lain.

Beberapa hal yang bisa menjadi ancaman didalam membangun serta memelihara
integrasi nasional di Indonesia antara lain ialah sebagai berikut :
1. intervensi dalam berbagai bidang oleh Negara asing

2. eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia,

3. pencurian kekayaan sumber daya,

4. kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia beragam.

D. Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap Nilai-nilai Bhineka


Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bagi bangsa Indonesia yang artinya walaupun
berbeda-beda namun tetap satu jua. Makna dari semboyan ini menggambarkan persatuan
dan kesatuan bangsa dan NKRI.

1. Aktualisasi pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika

aktualisasi nilai-nilai bhineka tunngal ika terimplomentasi dalam setiap bidang


kehidupan, di antaranya politik, hukum, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, kesehatan,
social dan budaya.

a. Aktualisasi Bidang Politik

berikut adalah contoh aktualisasi bidang politik :

1. pada saat pemilu, setiap warga memiliki hak suara sekalipun warga yang cacat,
seharusnya warga yg seperti itu harus di fasilitasi untuk menyalurkan hak suaranya
tersebut

2. walaupun berbeda politik, setiap anggota DPR harus mendahulukan kepentingan


bangsa setiap memutuskan kebijakan dan membuat peraturan perundang-undan

b. Aktualisasi Bidang Hukum Dan Pemerintahan

berikut ini contoh aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan :

- seorang presiden atau kepala daerah harus dapat mengakomodasikan kepentingan


rakyatnya tanpa membedakan suku, agama, dan status sosial.
- Para penegak hukum, seperti : polisi, pengacara, jaksa, dan hakim, harus bersikap
objektif dan tidak melakukan diskriminasi kepada semua para pelanggar hukum.

- Masyarakat harus menaati setiap hukum yang berlaku di indonesia. Tidak adda
perbedaan.

c. Aktualisasi Bidang Sosial Budaya

penerapan aktualisasi nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan sosial budaya akan
mencipatakan sikap yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk
keragaman masyarakat.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang sosial budaya :

1. satu suku dengan suku yang lainnya harus saling menghormati.

2. setiap orang di negeri ini bangga dan turut serta dalam mengembangkan kebudayaan
nasional.

d. aktualisasi bidang pertahanan keamanan

penerapan pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan pertahanan


keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Hal ini penting dalam
membentuk sikap bela negara.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang pertahan dan keamanan :

1. setiap WNI harus memiliki sifat bela negara.

2. setiap unsur TNI/POLRI menjadi pengayon seluruh lapisan masyarakat tanpa


diskriminasi

3. setiap individu dan masyarakat turut serta dalam menjaga keamanan di lingkungan
sekitar.
3. Perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam memperkuatkan integrasi nasional

dalam perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam memperkuatkan integrasi nasional dapat di laksanakan melalui dua
pendekatan, yaitu :

1. pendekatan struktual yaitu upaya penanaman nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam
rangka memperkuat integrasi nasional yang dapat di lakukan oleh pemerintah atau
negara.

2. pendekatan kultural yaitu upaya penanaman nilai-nilai ke bhinekaan terhadap


masyarakat

E. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara dalam kesatuan NKRI

Setiap bangsa atau Negara tidak akan lepas dari ancaman, baik dari dalam maupun
luar negeri. Oleh karena itu dibutuhkan upaya bela Negara dan kerelaan berkorban guna
meniadakan ancaman yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara serta
nilai nilai pancasila dan UUD 194. Konsep bela Negara sering kali dikaitkan dengan
militer, kepolisian maupun aparat penegak hokum lainya.

Arti bela Negara yang sebenarnya adalah upaya setiap warga Negara untuk
mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. UU Nomer 3 tahun 2002 tentang
pertahanan Negara menjelaskan tata cara penyelenggaraan pertahanan Negara yang
dilakukan oleh TNI dan komponen bangsa lainya. Prinsip penyelenggaraan pertahanan
menurut UU No. 3 tahun 2002 adalah sebagai berikut :

1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan kemerdekaan dan
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan

2. Pembelaan Negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan


Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan bagi setiap warga Negara

3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan
kedaulatanya

4. Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokras, hak asasi manusia,


kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hokum nasional, hokum internasional,
kebiasaan internasional, dan prinsip hidup berdampingan secara damai dengan
memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan.

5. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar
negeri yang bebas aktif

Berikut adalah beberapa dasar hokum dan pertauran tentang kewajiban bela Negara.

- Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan
nasional.

- Undang Undang No. 29 tahun 1954 tentang pokok pokok perlawanan rakyat

- Undang Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara

- Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.

- Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan Polri

Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 usaha pembelaan Negara
diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer secara
wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela maupun wajib dan pengabdian
sesuai dengan profesi masing masing.

a. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik


menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

b. Pelatihan dasar kemiliteran

Salah satu contoh komponen warga Negara yang mendapat pelatihan dasar militer
adalah unsur mahasiswa yang tersusun dalam organisasi resimen mahasiswa (menwa)

c. Pengabdian sebagai prajurit TNI

Berdasarkan pasal 10 ayat 3 UU No 3 Tahun 2002, TNI merupakan komponen


utama dalam kegiatan bela negar. Dalam upaya pembelaan Negara, peranan TNI sebagai
alat pertahanan Negara sangat penting dan strategis karena TNI memilik tugas untuk
mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan
keselamata bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang dan ikut serta secara aktif
dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.

d. Pengabdian sesuai dengan profesi


Pengabdian sesuai dengan profesi Adalah pengabdian warga Negara yang
mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam
menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam,
seperti polisi, tim SAR, pramuka dan Palang Merah Indonesi (PMI)

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuan dan
keamanan serta ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri,
lingkungan masyarakat sekitar, sampai lingkungan wilayah yang lebih luas, membela
Negara tidak harus dalam wujud perlawanan dalam bentuk militer, tetapi bisa diwujudkan
dengan cara lain

Bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkunganya antara lain melalui
kegiatan system keamanan lingkungan (siskamling) ikut serta menanggulangi akibat
bencana alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal dan konflik komunal.

Bagi kami sebagai pelajar banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk bela Negara,
diantaranya belajar dengan giat, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (PASKIBRA, PMR,
DLL) serta peduli dengan lingkungan sekitarnya

Pramuka termasuk bentuk bela Negara melalui kegiatan positif ini secara tidak langsung
kita berpartisipasi dalam pembelaan Negara dalam wujud mengikuti ekstrakulikuler
pramuka, pembelaan Negara bisa kita lakukan tidak hanya dalam wujud perlawanan
namun juga bisa dalam wujud belajar dengan giat serta berpasrtisipasi mengikuti kegiatan
kegiatan positif.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

§ Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan


yang ada pada suatu negara, sehingga tercipta keserasian dan Keselarasan secara
nasional.

§ Posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi


integrasi nasional bangsa Indonesia.

§ Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang


Inteljen Negara , Ancaman adalah setiap upaya , pekerjaan , kegiatan , dan
tindakan , baik dari dalam negeri maupun luar negeri , yang dinilai dan/atau
dibuktikan dapa membahayakan keselamatan bangsa , keamanan , kedaulatan ,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia , dan kepentingan nasional
di berbagai aspek , baik ideology , politik , ekonomi , social budaya , maupun
pertahanan dan keamanan.

§ Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang


dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu
negara sehingga akan mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila

§ Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Politik adalah setiap usaha dan
kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal
yang membahayakan dan memecah belah persatuan dengan mengatas namakan
politik

§ Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam
pergaulan Internasional.ancaman ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Ancaman Internal, dapat berupa inflasi, pengangguran, infranstruktur yang


tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.
2. Ancaman Eksternal, dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya
saing rendah, ketidak siapan menghadapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan
pada pihak asing.

§ Ancaman di bidang sosial didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,


keterbelakangan dan ketidakadilan . Menurut Buku Putih Pertahanan Indonesia
2008 (BPPI 2008), isu-isu tersebut lama-kelamaan dapat menjadi kuman penyakit
yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.

§ Menurut BPPI 2008 , ancaman di bidang budaya timbul bersamaan dengan


dinamika yang terjadi dalam globalisasi . Hal ini ditandai masuknya nila-nilai
budaya dari luar negeri yang sulit dibendung dan mempengaruhi nilai-nilai di
Indonesia

§ Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan dapat dilihat dari ancaman militer
. Ancaman militer menurut BPPI 2008 adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan
membahayakan kedaulatan Negara , keutuhan wilayah Negara , dan keselamatan
segenap bangsa .

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kartikaafriyanti.blogspot.co.id

http://www.klikpengertian.com/2016/01/ancaman-terhadap-integrasi-
nasional.html

http://khoirunnisasalsabila.blogspot.co.id/2016/05/ancaman-integritas-dalam-
berbagai-bidang.html

http://fahimahalkayyis.blogspot.co.id/2015/05/ancaman-integrasi-nasional-dalam-
bidang.html

http://www.kuttabku.com/2017/01/contoh-ancaman-terhadap-negara-dan-ideologi-
pancasila-di-bidang-ideologi-politik-ekonomi-sosial-budaya-dan-di-bidang-
pertahanan-dan-keamanan.html

https://prezi.com/s-q80bj-k7qd/pertahanan-dan-keamanan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai