Anda di halaman 1dari 19

REVOLUSI BESAR DUNIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA

DAN INDONESIA

IRMA ISLAINIAH

DIANA

HERJAN EENDI

RINA PIPIT SAFITRI

JAMIL RIZKI

MA SIRAJUL HUDA REPOK SINTING

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita bersama, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin

Terimakasih juga penulis ucapkan :

1.Kedua orang tua yang selalu mendo’a kan saya.

2. Ustadzah Parniati sebagai guru pembimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.

3.Dan teman-teman seperjuangan yang selalu memberi semangat kepada saya.

Makalah ini berisi tentang revolusi besar di dunia seperti revolusi Amerika Serikat., revolusi
Inggris, revolusi Prancis,dan revolusi industri yang sangat besar pengaruh nya terhadap dunia
terutama indonesia.

Karna keterbatasan pengetahuan, penulis yakin makalah ini masih banyak kekurangan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi orang banyak.

Pringgarata, 17 Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar ...................................................................

Daftar isi ............................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................

Daftar Pustaka ....................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kondisi politik sebelum Revolusi Amerika dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa. di awali
dengan dampak yang di rasakan masyarakat koloni di Amerika akibat perang perancis dan
Indian/the French and Indian War (1754-1763). dalam perang ini Prancis dan Inggris
memperebutkan daerah kekuasaan di Amerika utara. perang dimenangi oleh Inggris tetapi
Inggris mengalami pembengkakan utang yang besar akibat perang ini. Untuk menutup biaya
perang itu, Inggris mengeluarkan sejumlah peraturan bagi koloninya. berbagai pajak dan bea
dikenakan bagi barang dan perdagangan di koloni Inggris. koloni di Amerika sebelumnya sudah
merupakan penyumbang besar bagi kekayaan Inggris. melihat kemakmuran koloni ini dan
kurangnya dukungan koloni saat perang Prancis dan Indian, pemerintah kerajaan mengubah
aturan perpajakan dan memperketatnya demi menambah pendapatan. peraturan perpajakan ini
diterapkan tapa berkonsultasi dengan pemerintah kolonial. pemerintahan kolonial menolak pajak
yang aturannya dikeluarkan tanpa perwakilan yang layak bagi mereka di parlemen Inggris.
Kondisi ekonomi sebelum Revolusi Amerika ialah pada saat itu aturan pajak, bea cukai, impor
dan ekspor dan produk-produk sandang dan pangan di kuasai oleh Inggris.

Revolusi Perancisadalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 dan 1799 di mana para
demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan
memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Meski Perancis kemudian
akan berganti sistem antara republik, kekaisaran, dan monarki selama 1 bulan setelah Republik
Pertama Perancis jatuh dalam kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini
dengan jelas mengakhiri ancien régime (bahasa Indonesia: Rezim Lama; merujuk kepada
kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada revolusi-
revolusi berikutnya yang terjadi di Perancis.

Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada 1917 dengan
penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju ke
pendirian Uni Soviet, yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991. Revolusi ini dapat dilihat
dari dua fase berbeda:

- Pertama adalah Revolusi Februari 1917, revolusi ini bertujuan mengganti otokrasi Tsar
Nikolas II Russia, Tsar Russia yang efektif terakhir dan mendirikan republik liberal.

- Fase kedua adalah Revolusi Oktober yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai
Bolshevik, memegang kuasa dari Pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua ini memiliki efek yang
sangat luas, memengaruhi daerah kota dan pedesaan. Meskipun banyak kejadian bersejarah
terjadi di Moskwa dan Saint Petersburg, ada juga gerakan di pedesaan dimana rakyat jelata
merebut dan membagi tanah. Pada awal abad ke-20, Industri dan pertanian di Rusia maju pesat.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Tsar Nicholas II yang senantiasa memajukan
perekonomian dengan jalan meningkatkan produksi pertanian dan memajukan industri. Pada
tahun 1898, Goerge Plekhanov mendirikan Partai Sosialis Demokrat dengan programnya yang
moderat, yaitu persaman dalam hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul, serta perbaikan
nasib buruh dan petani. Tujuan ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politik dan pemogokan.
Pada kongres Partai Demokrat dari seluruh dunia pada tahun 1903, Partai Sosialis Demokrat
tersebut pecah menjadi dua, yaitu:

1.Mensyewik (Sosial-Demokrat) yang berhaluan sosialis. dipimpin oleh Goerge Plekhanov yang
kemudian diganti oleh Kerensky

2.Bolsyewik (Radikal Revolusioner) yang berhaluan komunis. Dipimpin oleh Vladimir Ulyanov
atau terkenal dengan nama Lenin, kemudian digantikan oleh Josef Dschugaschvili yang dikenal
dengan nama Stalin. Pada tanggal 22 Januari 1905, ribuan pekerja berdemonstrasi di depan
istana. Mereka beramai-ramai menyayikan lagu-lagu keagamaan sambil membawa gambar tsar,
tsar menolak untuk bertemu dengan mereka. Revolusi 1905 yang dimulai dengan pemogokan
umum di Petrograd(kemudian diubah menjadi Leningrad) segera diakui oleh seluruh Negara.
Akhirnya Tsar Nicholas II menyanggupi untuk memberikan UUD melalui Oktober Manifesto
1905 Pada bulan Agustus, tsar menyetujui pembentukan Duma(parlemen) namun Duma hanya
dimaksudkan sebagai badan Advertisement penasihat. Di Pertograd dengan jumlah penduduk
sebanyak 1,4 juta jiwa, hanya 13.000 penduduk yang memiliki hak pilih. Dewan Soviet (Dewan
Buruh) adalah organisasi untuk mengatur perjuangan ekonomi dan politik kaum buruh. Dewan-
dewan Soviet itu dibentuk untuk melayani keperluan perjuangan kaum buruh sehari-hari, seperti
mengatur aksi pemogokan, menyebarkan brosur, mengumpulkan makanan, obat-obatan dan
angkutan. Tokoh utama pemberontakan ini adalah Aleksander Fyodorovich Kerensky yang
biasa disingkat Kerensky. Peristiwa ini disebut dengan Revolusi Februari 1917.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengertian revolusi di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1) Apa sajakah revolusi-revolusi besar di dunia?
2) Bagaimanakah latar belakang terbentuknya revolusi-revolusi tersebut?
3) Bagaimana proses terjadinya revolusi-revolusi tersebut?
4) Apakah dampak dari revolusi-revolusi tersebut?

C. Tujuan Pembahasan
Agar dapat mengetahui bagimana terjadinya revolusi-revolusi besar di Dunia,dampak revolusi
tersebut baik bagi Dunia dan Indonesia, serta pengaruhnya terhadap Dunia dan Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Revolusi Amerika

1. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Amerika

Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak terhadap tanah koloni. Pemerintah Inggris
tampak memberikan kebebasan yang relatif kepada daerah koloni. Akan tetapi, setelah
mengalami kesulitan keuangan akibat Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai
memperkuat pengaruhnya terhadap daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai
menerapkan berbagai macam undang-undang yang lebih mengutamakan kepentingan negara
induk, seperti undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, dan sebagainya.
Semuanya itu jelas merupakan usaha pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di
tanah koloni. Sebaliknya, daerah koloni yang sudah matang merasakan tindakan yang negatif
tersebut. Akibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni dan negara induk.
Konflik ini akhinya memuncak dalam sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi
Amerika adalah sebagai berikut.

a) Adanya Paham Kebebasan dalam Politik

Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh
pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, dan politik. Kaum
koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia
baru. Paham kebebasan kaum koloni bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang
menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris
1763.

b) Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan

Kaum koloni juga menganut paham kebebasan dalam perdagangan. hal itu bertentangan dengan
paham pemerintah Inggris yang merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu,
pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dari daerah koloni harus dijual kepada negara
induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya membeli barang-
barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang peraturan yang bersifat
monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang.

c) Adanya Berbagai Macam Pajak

Berbagai macam pajak diterapkan, berkaitan dengan adanya krisis keuangan Inggris akibat
Perang Laut Tujuh Tahun. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Inggris. Dengan
kemenangan tersebut, menimbulkan beban baru bagi pemerintah Inggris terutama masalah
keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak
gula, pajak metera,i dan lain-lain) yang sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga
koloni dengan tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dengan semboyan no
taxation without representation, artinya tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan.

d) Peristiwa The Boston Tea Party

Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika ialah adanya peristiwa yang dikenal dengan nama
The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke
Pelabuhan Boston, Amerika. Pada malam harinya, muatan teh itu dibuang ke laut oleh orang-
orang Amerika yang menyamar sebagai orang Indian suku Mohawk. Hal inilah yang
menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga menuntut
pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tidak ada yang mau bertanggung jawab sehingga
menimbulkan pertempuran yang menandai terjadinya Revolusi Amerika.

The Boston Tea Party - Salah Satu Peristiwa Penting Dibalik Revolusi Amerika

2. Proses Terjadinya Revolusi Amerika

Dengan adanya peristiwa teh di Boston, George III bertekad untuk menundukkan Massachusetts
dengan kekuatan senjata. Rakyat koloni tidak menghiraukan tuntutan dan ancaman Inggris, dua
belas negara koloni lainnya telah menyatakan setia kawan berdiri di belakangnya. Pada awal
Desember 1774, ke tiga belas koloni mengadakan pertemuan di Philadelphia (yang kemudian
dikenal dengan Kongres Kontinental I) untuk menentukan langkah dalam menghadapi Inggris.
Peristiwa ini merupa-kan pertama kalinya bagi ketiga belas koloni di Amerika untuk bersatu dan
saling bekerja sama. Kongres Kontinental I menghasilkan pernyataan yang pada dasarnya bahwa
rakyat koloni di Amerika tetap setia kepada Raja Inggris dan menuntut kebi-jaksanaan agar
memulihkan hubungan baik antara daerah koloni dan negara induk Inggris.Sementara itu, telah
terjadi pertempuran antara pasukan Inggris dan rakyat koloni. Pertempuran pertama meletus di
Lexington, kemudian menjalar ke Concord, dan Boston.

Inggris menolak tuntutan warga koloni. Adanya The Boston Tea Party dan tuntutan tanah koloni
dianggap sebagai tanda dimulainya suatu pemberontakan. Pemerintah Inggris segera
memperbesar jumlah pasukannya di Amerika. Sejak saat itulah kaum koloni Amerika yakin
bahwa jalan damai untuk menuntut hakhaknya sebagai orang Inggris tidak mungkin dapat
tercapai. Bahkan, mereka terancam akan dimusnahkan segalanya sehingga mereka bertekad
untuk mempertahankan kebebasannya. Kaum koloni Amerika kemudian mengangkat Goeroge
Washington, seorang yang berjasa kepada Inggris dalam Perang Laut Tujuh Tahun untuk
menghadapi Inggris.

Pada mulanya perang ini hanya bersifat menentang kekerasan pemerintah Inggris terhadap kaum
koloni dan belum mempunyai tujuan untuk mencapai kemerdekaan. Akan tetapi, tujuan perang
menjadi jelas setelah terbitnya buku Common Sense (1776) karya Thomas Paine. Tulisan ini
berisikan paham kemerdekaan yang kemudian menyadarkan kaum koloni untuk mengubah
tujuan perjuangannya dari menentang kekerasan menjadi perjuangan mencapai kemerdekaan.

Dalam Kongres Kontinental II tahun 1775 di Philadelphia, para wakil dari ketiga belas koloni
sepakat untuk memerdekakan diri. Akhirnya pada tanggal 4 Juli 1776 dicanangkan Declaration
of Independence sebagai alasan untuk memisahkan diri dari negeri induk Inggris. Naskah
Declaration of Independence ini disusun oleh panitia kecil yang beranggotakan lima orang, yakni
Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Roger Sherman,Robert Livingstone, dan John Adams.
Mereka itulah yang kemudian dikenal dengan Lima Tokoh Penyusun Naskah Declaration of
Independence. Pada tanggal 4 Juli 1776 ditandatangani Declaration of Independence dan
dijadikan hari Kemerdekaan Amerika (Independence Day).

Sementara itu, peperangan semakin meluas hampir di seluruh tiga belas koloni. Pada mulanya
tentara Amerika yang dipimpin oleh George Washington tersebut selalu mengalami kekalahan.
Kekalahan yang dialami oleh Amerika disebabkan oleh faktor kelemahan militer Amerika yang
sebagian besar terdiri atas kalangan sipil yang tidak memiliki pengalaman tempur. Di samping
masalah militer, Amerika juga dihadapkan pada kondisi di dalam masyarakat yang belum
seluruhnya mendukung terhadap kemerdekaan Amerika. Beberapa golongan masyarakat yang
justru umumnya berasal dari kelas menengah ke atas masih banyak yang pro terhadap Inggris
dan tidak setuju kalau Amerika merdeka menjadi suatu negara.

Menyadari kelemahan tersebut, para pemimpin Amerika berusaha untuk menyusun strategi agar
dapat mengalahkan kekuatan Inggris. Strategi yang kemudian dilakukan adalah dengan meminta
dukungan terhadap negara-negara Eropa lainnya terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat
Amerika. Permintaan dukungan tersebut terutama diarahkan pada negara-negara yang memiliki
konflik dengan Inggris seperti Prancis, Spanyol, Denmark, dan Belanda. Melalui dutanya yang
bernama Benjamin Franklin, Amerika berhasil menyusun dukungan dari negara-negara Eropa
tersebut terutama dari Prancis untuk membantu perang kemerdekaan Amerika.

Bantuan dari negara-negara Eropa sangat berarti bagi kemerdekaan Amerika. Hal ini terbukti
sejak tahun 1780, pasukan Amerika berhasil mengalahkan pasukan Inggris di berbagai
pertempuran. Walaupun daerah Carolina, Charleston, dan Virginia sempat dikuasai oleh Inggris,
akan tetapi pada pertempuran berikutnya pasukan Inggris berhasil dikalahkan oleh pasukan
gabungan Amerika dan Prancis. Gabungan pasukan George Washington dan Rochambeau yang
berjumlah 15.000 orang berhasil mengalahkan pasukan Inggris di bawah pimpinan Lord
Cornwalis di daerah Yorktown, pantai Virginia. Akhirnya pada tanggal 19 Oktober 1781,
pasukan Cornwalis menyerah dan parlemen Inggris segera memutuskan untuk menghentikan
perang.

Pada tahun 1782, perjanjian perdamaian dimulai antara Amerika Serikat dengan Inggris dan baru
pada tanggal 3 September 1783 secara resmi ditandatangani perjanjian perdamaian tersebut.
Hasil Perjanjian Paris tahun 1783 berisi tentang pengakuan Inggris terhadap kemerdekaan dan
kedaulatan ketiga belas koloni menjadi negara merdeka yaitu Amerika Serikat. Selain itu, Inggris
juga menyerahkan daerah bagian barat Mississippi kepada negara baru tersebut. Sesudah
peperangan berakhir, kongres Amerika kemudian mengusulkan agar 13 negara bagian
menyerahkan kembali hak milik kaum moderat/royalis yang dulu pro terhadap Inggris yang
selama peperangan disita oleh kaum milisi. Pasca perang negara baru ini mulai berkonsentrasi
untuk menyusun pemerintahan nasional yang dapat menaungi seluruh aspirasi rakyat Amerika.

3. Faktor-faktor revolusi Amerika


Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:
1. Timbul paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbul paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act
and Billeting Act [1764] menyebabkan kehidupan rakyat Amerika Selatan
sengsara. Pelaksanaannya ditentang oleh Samuel Adam. Semboyannya:"No
taxation with out representation" (tak akan ada pajak tanpa ada perwakilan
di parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal
milik Inggris di Pelabuhan Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni.

4. Dampak dari revolusi Amerika

Dampak Revolusi di dalam Negara


Perang ini menimbulkan dampak bagi AS, baik menyangkut masalah- masalah dalam maupun
luar negeri, seperti :
a.Penghapusan sistem perbudakan
b.Kehancuran perekonomian pada negara AS bagian Selatan.
c.Munculnya kaum petualang dari AS bagian utara (yang disebut dengan
Carpetbeggars) datang ke wilayah AS bagian Selatan yang bertujuan
untuk melakukan perampokan.
d.Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada tampuk-
tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e.Di tingkat rendah mereka melakukan perampokan terhadap harta milik
tuan tanah.
f.Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap orang-
orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit
putih.
g.Kehormatan AS naik di mata dunia internasional, seperti :
AS menuntut Perancis agar menarik tentaranya yang ditempatkan di Meksiko dengan tujuan
menjaga Kaisar Maximilliam (1867). Tuntutan itu dipenuhi oleh Kaisar Napoleon III karena
Perancis merasa takut berperang melawan AS. AS menuntut Inggris untuk mengganti kerugian
lewat pengadilan internasional di Geneva, karena membantu pihak Selatan. AS meminta kepada
Rusia untuk menjual Alaska kepada AS pada 1867, untuk dijadikan bagian wilayahnya dengan
maksud mengurung Inggris yang berkuasa di Kanada.Dengan kedudukan ini, AS dapat
mengurung kedudukan Inggris dan Kanada. Pada sekitar abad ke-19 AS berkembang ke arah
barat yaitu dengan menduduki daerah-daerah baru seperti Indiana (1816), Mississippi (181 7),
Missouri (1821), Texas (1845), Iowa (1846), Oregon (1848), California (1850).

Dampak Revolusi Terhadap Negara Lain

Dampak Revolusi Amerika memberikan pengaruh besar pada pergerakan kebangsaan dan sistem
politik di dunia. pertama, Revolusi Amerika memberi contoh bagi koloni-koloni lain bahwa
mereka juga bisa memerdekakan diri dari negara penjajahnya. Nasionalisme yang terbentuk dari
masyarakat yang terjajah menjadi kekuatan besar untuk berusaha berdiri menjadi negara sendiri
dan menentukan nasib sendiri.Kedua, negara yang berbentuk republik dan demokratis menjadi
alternative baru yang popular. pemerintahan yang legitimasinya berasal dari rakyat dan
memberikan suaranya lewat badan perwakilan merupakan pilihan rasional yang disukai rakyat
yang tertindas. Banyak negara-negara baru yang bebas dari kolonialisme di kemudian hari
menerapkan bentuk ini. Kini bentuk republic di anut oleh sebagan besar negara di dunia. Ketiga,
frase “ all men are created equal” (semua mansusia diciptakan setara) yang tercantum dalam
deklarasi kemerdekaan menjadi frase yang kuat dan terkenal di seluruh dunia. Frase ini
digunakan oleh berbagai pergerakan prsamaan hak di kemudian hari, sampai sekarang.
Penghapusan kolonialisme, penghapusan perbudakan, gerakan feminisme yang menyuarakan
kesetaraan laki-laki dan perempuan, serta gerakan hak asasi manusia berakar dari pernyataan ini.

B. REVOLUSI PRANCIS

1. Latar belakang terjadinya revolusi prancis

• Kondisi politik yang semakin memburuk

Sistem pemerintahan monarki absolut yang diusung oleh Raja Louis menjadikan raja merasa
berkuasa atas segalanya. Tak cukup sampai disitu kehidupan Raja Louis XVI yang dikenal akan
royal terhadap gaya hidup serta wanita membuat rakyat selalu was-was dan curiga.

Ilustrasi Raja Louis VII

Dilain sisi guna mempertahankan kekuasaan dan kehendaknya Raja Louis XVI mempersiapkan
penjara bagi penentang kebijakan dan kehendak raja. Pada masa tersebut penjari dipenuhi oleh
orang-orang yang berusaha mencari keadilan serta orang-orang yang tidak disenangi oleh raja.
Anehnya lagi, mereka ditangkap dan dijerumuskan ke penjara tanpa adanya surat penahanan
yang jelas. Kondisi politik ini yang nantinya akan memicu terjadinya revolusi perancis.

• Keadaan ekonomi dan kesewenang-wenangan raja


Siapa yang tidak mengetahui bahwa gaya hidup mewah serta berfoya-foya dilingkungan
kerajaan tidak membutuhkan dana dan pemasukan yang besar. Guna menanggung semua beban
pengeluaran kerajaan tentu yang dilakukan adalah menarik pajak atau upeti tinggi kepada rakyat.
Dilain sisi rakyat bawah yang merupakan tonggak dari seluruh kekuatan pemerintahan Perancis
tengah mengalami krisis serta kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,
terlebih sistem pajak yang diterapkan oleh Raja Louis XVI sangat buruk bagi perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi rakyat. Dalam sejarah Perancis disebutkan bahwa pada masa kekuasaan
Raja Louis XVI pajak yang dibebankan kepada rakyat sangat besar dan banyak, diantaranya
adalah pajak harus dibawayarkan kepada kerajaan, kaum bangsawan, serta kepada pihak gereja.
Kondisi seperti ini diyakini menjadi salah satu pemicu terjadinya revolusi Perancis

• Kehidupan sosial

Pada masa kekuasaan Raja Louis XVI kehidupan sosial masyarakat terbagi dalam beberapa
strata atau golongan yakni golongan bangsawan, golongan ulama gereja, dan golongan rakyat
biasa.

Golongan bangsawan terdiri dari raja dan para pejabat kerajaan, mereka memiliki hak yang
istimewa dibandingkan dengan golongan lain. Golongan bangsawan pajak atas pajak, yang lebih
parah lagi mereka berhak memungut pajak atau upeti dari rakyat jelata.

o Golongan ulama gereja atau pendeta cukup memiliki keistimewaan pula dalam stratifikasi
sosial.

o Golongan ulama gereja atau pendeta tidak dikenakan pajak serta memiliki hak atas dari
penghasilan pajak, gaji serta kebutuhan mereka dibebankan terhadap pajak rakyat.

o Golongan rakyat biasa atau rakyat jelata terdiri dari para petani dan kaum borjuis. Mereka
jelas menjadi tumpu dari semua beban yang ada di negara Perancis. Mereka harus menyetor
pajak atau upeti sesuai dengan kehendak raja. Bagi mereka yang membangkang dan menolak
membayar pajak, maka sanksi telah disediakan dan penjara telah dibuatkan. Perlu digaris bawahi
bahwa kaum borjuis merupakan para pedagangn kaya raya serta berpendidikan akan tetapi
mereka tidak memiliki stratifikasi sosial tinggi, sehingga tidak mampu memberikan kontribusi
bagi sistem pemerintahan Perancis. Kaum borjuis inilah yang nantinya akan mengawali revolusi
perancis dengan jalan mereka sendiri.

• Kemunculan dan Perkembangan Paham Baru

Salah satu penyebab umum terjadinya revolusi perancis adalah munculnya paham baru yang
diusung oleh beberapa tokoh, adapun paham baru yang muncul dan berkembang menjelang
terjadinya revolusi perancis antara lain sebagai berikut:

o Aufklarung
Dalam bahsa Jerman Aufklarung memiliki arti pencerahan, tak heran jika beberapa sumber
menyatakan bahwa periode ini merupakan periode pencerahan. Paham aufklarung dalam revolusi
perancis merupaka suatu paham yang dipelopori

Immanuel Kant di eropa tepatnya di negara Jerman. Kemunculan paham Aufklarung sendiri
diyakini akibat dampak dari adanya gerakan renaisans dan humanisme dalam menentang
kebijakan pendeta pada khususnya dan geraja pada umumnya yang terjadi di Eropa pada abat
XVIII. Paham ini memiliki semboyan berani berfikir sendiri, yang dalam bahasa jermannya
berarti “Sapere Aude”.

o Rasionalisme

Menurut www.wikipedia.org Rasionalisme adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa


kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta,
daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama. Dampak pemikiran ini sangat luas termasuk
pendorong terjadinya revolusi perancis.

o Romantisme

Romantisme adalah suatu paham yang menitikberatkan pada perasaan serta mengharga hati
nurani tiap-tiap manusia. Pahan yang lahir pada tahun 1750-an ini disinyalir merupakan paham
yang muncul mengikuti paham rasionalisme.

J.J. Rousseau merupakan salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan paham Romantisme
khususnya dalam peristiwa revolusi Perancis. Dalam sejarah revolusi perancis paham
romantisme memiliki peran yang sangat penting, dimana perjuangan kaum rasionalisme
mendapat benturan sehingga perannya digantikan oleh kaum romantisem.

o Kemerdekaan Amerika

Meskipun kemerdekaan amerika tidak memberikan dampak secara langsung dalam revolusi
Perancis, namun semangat dan usaha Amerika dalam merebut kemerdekaan menumbuhkan
semangat bagi rakyat Perancis yang mengetahui akan kabar berita ini. Terlebih kaum borjuis
Perancis yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi menjadikan kemerdekaan Amerika
sebagai motivator dalam revolusi Perancis. Mereka menginginkan negara Perancis dirubah
sebagaimana negara Amerika yang dibentuk serta dipimpin oleh rakyatnya. Dengan kata lain,
kemerdekaan Amerika menimbulkan pemikiran dan keinginan baru dalam kalangan borjuis
Perancis untuk mengubah sistem pemerintahan absolute menjadi demokratis dengan jalan
revolusi Perancis.

Ilustrasi Jalannya Revolusi Perancis

@. Dampak revolusi prancis

Dampak terjadinya revolusi Perancis


Revolusi Perancis memiliki banyak dampak terhadap keberlangsungan pemerintahan Perancis
sendiri maupun terhadap negara lain seperti Indonesia sekalipun belum memiliki bentuk negara.
Adapaun dampak terjadinya revolusi Perancis dapat dibagi menjadi beberapa bidang seperti
dibawah ini:

• Bidang Politik

Dengan membaca ulasan di atas tentunya kita dapat memahami dampak apa yang terjadi di
bidang politik dengan adanya revolusi Perancis. Namun tidak ada salahnya jika kita singgung
sedikit mengenai dampak politi tersebut.

Dampa utama yang ditimbulkan revolusi perancis terhadap sistem politik jelas berupa kekuasaan
absolut yang sangat dicam oleh rakyat. Lebih dari itu, paham liberal yang muncul dengan adanya
revolusi Perancis sangat pesat menyebar hingga ke penjuru dunia seperti Spanyol, Jerman, Rusia,
Austria, dan Italia. Dengan adanya revolusi Perancis tumbuh pula paham demokrasi,
parlementer, republik, dan lain sebagainya yang tentunya juga mulai tumbuh di negara lain.

• Bidang Sosial

Dalam perjuangan revolusi Perancis jelas dapat kita ketahui bahwa stratifikasi sosial di negara
tersebut dihapuskan, memberikan hak dan kewajiban yang sama terhadap seluruh rakyat serta
memberikan kebebasan dalam menentukan agama, pendidikan, dan pekerjaan.

• Bidang Ekonomi

Dihapusnya sistem gilde, yakni sistem dalam peraturan perdagangan. Dengan dihapusnya sistem
ini maka perdagangan dan industri dapat berkembang dengan cukup baik di Perancis pasca
revolusi Perancis.

Disisi lain kehidupan petani juga memiliki peningkatan, hal ini tidak lain karena dihapusnya
pajak feodal dan selain sebagai penggarap tanah, petani juga diberikan hak untuk memiliki tanah.
Dengan demikian pendapatan dan taraf hidup petani perlahan semakin meningkat.

C. REVOLUSI RUSIA

1. Latar belakang revolusi rusia

Sejak kekalahannya dalam perang melawan Jepang pada tahun 1905, bayangan revolusi selalu
tampak di Rusia. Berbagai gerakan rakyat menentang pemerintah ditindas dengan kekerasan
senjata. Gerakan tersebut bersifat sporadis dan seberapa pun usaha pemerintah untuk
menindasnya, gerakan-gerakan serupa selalu muncul. Akhirnya, revolusi sungguh-sungguh
terjadi di tengah Perang Dunia ketika Rusia mengalami kekalahankekalahan besar. Sebab-sebab
terjadinya revolusi sebagai berikut.

Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner


Ketika negara-negara lain mulai mengakui hak-hak politik bagi warga negaranya, Tsar Nicholas
II masih enggan melakukan hal yang sama. Ia memang mengizinkan dibentuknya Duma (daerah
perwakilan rakyat Rusia), namun keberadaannya hanya sandiwara belaka. Pemilihan anggota
Duma dilakukan dengan pura-pura karena pada praktiknya, anggota Duma adalah orang-orang
yang propemerintahan Tsar. Hasil-hasil rapat dan rekomendasi Duma kepada Tsar tidak pernah
dihiraukan.

Susunan pemerintahan Tsar yang buruk

Pemerintahan pada masa Tsar Nicholas II tidak disusun secara rasional, melainkan atas dasar
favoritisme. Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap untuk pemerintahannya, orang-orang
yang dipilihnya untuk jabatan-jabatan pemerintahan hanyalah orang-orang yang disukainya.
Dalam hal ini, Nicholas II sangat dipengaruhi oleh istrinya, Tsarrina Alexandra. Alexandra
sendiri sangat dipengaruhi oleh seorang biarawan yang menyebut dirinya sebagai utusan Tuhan,
Grigori Rasputin. Alexandra dan Rasputin adalah orang-orang yang sangat kolot dan benci
terhadap segala macam paham baru.

Perbedaan sosial yang mencolok

Kondisi kehidupan antara kedua golongan masyarakat di Rusia pada masa itu sangat jauh
perbedaannya. Tsar dan para bangsawan hidup mewah dan kaya raya, sementara rakyat, terutama
petani dan buruh, sangat miskin dan sengsara. Bangsawan juga memiliki berbagai macam hak
yang tidak dimiliki rakyat, bahkan banyak hak rakyat yang diabaikan. Sekalipun perbudakan
telah dihapuskan, para bangsawan tetap memperlakukan rakyat biasa seperti budak dalam
kehidupan sehari-hari.

Persoalan tanah

Perubahan kebijakan agraria oleh Menteri Stolypin pada tahun 1906 hanya menghasilkan
perubahan tanah-tanah mir menjadi milik perseorangan anggota mir. Di luar mir, masih banyak
tanah berukuran luas yang menjadi milik para tuan tanah, baik bangsawan maupun para kulak
(petani-petani besar). Tanah-tanah ini dikerjakan oleh para petani kecil (buruh tani). Para buruh
tani ini lalu berusaha menuntut tanah yang seharusnya menjadi miliknya.

Adanya aliran-aliran yang menentang Tsar

Dalam revolusi pada tahun 1905, aliran-aliran yang menentang Tsar dapat ditindas, tetapi tidak
lenyap. Mereka melakukan gerakan bawah tanah dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu
kesempatan untuk kembali muncul. Aliran-aliran tersebut adalah aliran liberal dan sosialis.
Kaum liberal yang disebut Kadet (Konstitusional Demokrat). Aliran ini menghendaki Rusia
menjadi kerajaan yang berundang-undang dasar. Kaum sosialis menghendaki susunan
masyarakat yang sosialis serta pemerintahan yang modern dan demokratis. Kaum sosialis
merupakan anasir yang revolusioner dan terbagi lagi atas dua aliran: Mensheviks (moderat atau
sosial demokrat) dan Bolsheviks (radikal, kemudian berkembang menjadi partai komunis).
Golongan Mensheviks dipimpin oleh Georgi Plekhanou yang kemudian digantikan oleh
Kerensky. Adapun golongan Bolsheviks dipimpin oleh Lenin dan Trotsky.

Kekalahan perang

Ketika melibatkan diri dalam Perang Dunia I, sebenarnya Rusia tidak mempunyai tujuan perang
yang tertentu. Rusia ikut perang karena terikat dan terseret oleh perjanjian-perjanjiannya dengan
negara-negara lain, terutama yang tergabung dalam Triple Entente. Keikutsertaan Rusia dalam
Perang Dunia I mendapat sambutan dingin dari rakyatnya. Peperangan yang tidak didukung oleh
rakyat tentu menghasilkan kekalahan. Kekalahan-kekalahan besar Rusia (pertempuran di
Tannenberg dan di sekitar danau-danau wilayah Masuri) semakin mengecewakan hati dan
melenyapkan kepercayaan rakyat kepada Tsar. Rakyat mulai jemu pada peperangan dan
menginginkan kedamaian.

Ancaman bahaya kelaparan

Lima belas juta warga Rusia dimobilisasi untuk perang. Kesejahteraan mereka harus dijamin
penuh oleh negara. Sementara, banyaknya orang yang dikirim ke medan perang berakibat
kurangnya tenaga kerja, baik dalam bidang industri maupun pertanian. Macetnya industri dan
pertanian ini menimbulkan bahaya kelaparan sebab kurangnya bahan makanan. Perekonomian
negara pun menjadi kacau balau.

2. Prosess Terjadinya Revolusi Rusia

Revolusi Rusia tahun 1917 dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni Revolusi Februari 1917 dan
Revolusi Oktober 1917.

1. Revolusi Februari 1917

Revolusi ini dimulai dari Petrograd (sekarang Leningrad) dengan demonstrasi yang menuntut
bahan makanan, kemudian diikuti dengan pemogokan di perusahaan-perusahaan. Revolusi yang
digerakan oleh kaum Kadet, Menshewiki, dan Bolshewiki ini kemudian berhasil menggulingkan
Tsar Nicholas II. Tampuk pemerintahan dikendalikan oleh kaum Kadet dengan bentuk
pemerintahan sementara.

Akan tetapi, kaum Kadet tidak segera mengadakan perubahan-perubahan seperti yang dituntut
oleh rakyat. Kaum Menshewiki di bawah pimpinan Karensky kemudian menggulingkan kaum
Kadet dan memegang tampuk pemerintahan. Program kaum Menshewiki pertama-tama ialah
menjunjung kembali kehormatan Rusia di mata dunia internasional (karena kekalahan-kekalahan
Rusia dalam peperangan), setelah itu baru mengadakan perubahan pemerintahan dalam negeri.
Serangan besar-besaran terhadap Jerman (dalam Perang Dunia I) segera dilangsungkan, namun
gagal. Hal inilah mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan
Menshewiki. Kesempatan ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh kaum Bolshewiki untuk
menyusun kekuatan guna merebut pemerintahan.

2. Revolusi Oktober 1917

Ketika pemerintahan Menshewiki kehilangan kepercayaan di mata rakyat, kaum Bolshewiki


segera mendekati rakyat dan menjanjikan adanya kedamaian dan pembagian tanah. Dengan cara
ini kaum Bolshewiki mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat. Kaum Bolshewiki yang
semula telah mempersiapkan diri dengan mengadakan wajib militer kepada para pekerja (yang
kemudian menjadi Pengawal Merah) di bawah pimpinan Trotsky, siap untuk merebut kekuasaan.

Revolusi di mulai di Petrograd lagi di bawah pimpinan Lenin yang menyerukan untuk
mendirikan Republik Soviet. Angkatan Darat dan Angkatan Laut di Petrograd memihak Lenin.
Pada tanggal 25 Oktober 1917 pemerintah Menshewiki di bawah pimpinan Kerensky berhasil
digulingkan. Kaum Bolshewiki akhirnya berhasil memegang tampuk pemerintahan baru di
Rusia.

3. Dampak dari Revolusi Rusia

Revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada
meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih
dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk dan
negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.

Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah
menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasiorganisasi
yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di kemudian
hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah Indonesia
merdeka mengubah nama menjadi PKI.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika utk lepas dari Inggris
Latar belakang Rev. Amerika:
1. Pertentangan penduduk koloni dengan penduduk negeri induk yang menginginkan kebebasan.
2. Kurang rasa patriotisme terhadap tanah kelahirannya di Eropa
* 1756-1763 terjadi Perang Laut 7 tahun
* Daerah yang didatangi oleh bangsa Eropa disebut daerah koloni, untuk memindahkan
penduduk
*Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:
1. Timbul paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbul paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act and
Billeting Act [1764] menyebabkan kehidupan rakyat Amerika Selatan sengsara. Pelaksanaannya
ditentang oleh Samuel Adam. Semboyannya:"No taxation with out representation" (tak akan ada
pajak tanpa ada perwakilan di parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal milik Inggris di
Pelabuhan Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni. Dari sekian banyak penyebab
terjadinya Revolusi Perancis secara umum dapat dibagi kedalam beberapa sebab, yaitu yang
pertama, munculnya aliran rasionalisme dan Aufklarung pada abad ke-18 sebagai akibat dari
Renaisance dan Humanisme. Dengan kritik-kritik yang tajam dari mereka untuk menghantam
dan melenyapkan berbagai kesalahan. Peranan mereka adalah sebagai pendorong
munculnya Revolusi Perancis karena Perancis pada waktu itu penuh dengan kesalahan.
Kedua, munculnya aliran romantika. Romantik adalah faham yang menganggap perasaan dan
kepribadian lebih penting daripada rasio. Romantik menganjurkan agar masyarakat Eropa
kembali pada alam. Aliran Romantik mulai muncul pada tahun 1750 sebagai reaksi dari
kemunculan aliran Rasionalisme. Ketiga, pengaruh dari faham-faham perang kemerdekaan di
Amerika (1774-1783). Pada saat peperangan tersebut, Perancis mengirimkan tentaranya dibawah
pimpinan Lafayette untuk membantu Amerika dalam menghadapi Inggris. Namun setelah
kembali ke Perancis, pasukan Perancis tersebut mengalami dan merasakan tentang faham baru
tentang hak-hak azasi manusia dan demokrasi. Keempat, pengaruh peodalisme di Eropa yang
berasal dari zaman abad pertengahan. Dengan adanya pembagian otoritas yang tidak merata
menyebabkan munculnya golongan bangsawan yang mempunyai hak istimewa yang bertindak
semena-mena terhadap rakyat, dengan menghisap semua hak rakyat dan rakyat hanya dibebani
kewajiban (pajak) saja. Sehingga ketidakadilan ini makin lama makin dirasakan oleh rakyat,
yang akhirnya menyebabkan meletusnya Revolusi Perancis. Kelima, Absolut Monarki yang
begitu buruk. Absolute Monarki pada masa pemerintahan raja Louis XVI merupakan kekuasaan
absolut yang paling buruk pada masanya, dengan sifatnya yang Despotisme, Sehingga orang-
orang yang mengkritik kebijakan kerajaan akan ditindas dengan kejam. Akibatnya, hidup
masyarakat menjadi terkekang dan tidak ada lagi kemerdekaan. Keenam, terjadinya Vacuum of
Power, yaitu kekosongan kekuasaan. Padahal hal ini merupakan faktor yang sangat berbahaya
bagi Negara karena mrupakan kiesempatan yang baik bagi musuh-musuh Negara untuk
menjatuhkan dan menguasai Negara tersebut. Hal inilah yang terjadi di Perancis sehingga
mendorong masyarakatnya untuk mengadakan reformasi dan revolusi untuk mengisi kekosongan
kekuasaan pemerintahan. Pada tahun 1917, rakyat Rusia memberontak terhadap pemimpin
mereka Tsar. Atau bernama lengkap Tsar Nicholas II. Hasilnya adalah sistem pemerintahan yang
benar-benar baru dengan ideologi komunis yang seharusnya merupakan pemberian kekuasaan
bagi kelompok biasa, tetapi hanya dikuasai oleh beberapa orang yang mengontrol negara dengan
penuh teror.
Sebab-sebab terjadinya revolusi Rusia 1917 antara lain karena :
ØKetidaksukaan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II.
ØAdanya perbedaan sosial yang mencolok antara kaum bangsawan dan rakyat.
ØPerubahan agraria yang tidak memberikan dampak pada para petani.
ØKekalahan perang dengan Jepang pada tahun 1905, juga
ØPerbedaan sosial yang mencolok antara kehidupan Tsar dan para bangsawan yang mewah
dengan kehidupan rakyat biasa yang kesulitan dan miskin.

B. Saran
Kita harus bisa mengetahui sejarah dari berbagai Revolusi Dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Revolusi_Amerika

ekonomi-sosial-budaya/#ixzz1ruF5nNmQ

http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2093190-amerika-politik-

ekonomi-sosial-budaya/#ixzz1ruDimp6V

http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2093190-amerika-politik-

ekonomi-sosial-budaya/#ixzz1ruCcOen2

http://michaeltholense.blogspot.com/2012/03/revolusi-rusia.html

http://indoprogress.com/mesianisme-dalam-revolusi-rusia/

http://shaghoes.blogspot.com/2010/03/revolusi-perancis.html

http://hasbymarwahid.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-revolusi-amerika-

serikat.html

http://budisma.web.id/materi/sma/sejarah-kelas-xi/latar-belakang-timbulnya-

revolusi-amerika/

http://unknown-mboh.blogspot.com/2012/10/tentang-revolusi-rusia.htm

Anda mungkin juga menyukai