PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar banyak sekali kegiatan baik
itu bisnis, pendidikan bahkan ketatanegaraan yang menggunakan konsep eksponen
dan logaritma dalam mendeskripsikan dan menyelesaikan permasalahan di dunia ini,
misalnya investasi uang, pertambahan penduduk, dan lain ebagainya. Secara umum
eksponen dan logaritma sering digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa
pertumbuhan seperti contoh permasalahan diatas. Hal ini dikarenakan logaritma
merupakan invers atau kebalikan dari eksponen. Logaritma juga digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah eksponen yang sulit untuk dicari penyelesaiannya.
Misalkan 2 x=8 kita pasti akan langsung dapat mengetahui nilai x yang
memenuhi yaitu 3. Akan tetapi, untuk menyatakan bentuk x , kita dapat menuliskan
dalam bentuk logaritma yaitu x ¿ 2 log 8 . Dengan menggunakan sifat dari logaritma,
maka dapat diketahui nilai x yang memenuhi adalah 3.
f : x → ax atau y = f(x) = ax
y = f(x) = alog x
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori pembahsan eksponen dan logaritma?
2. Bagaimana ekspresi pemahaman pendengar dalam pembelajaran materi
eksponen dan logaritma?
3. Bagaimana analisis situasi didaktis dalam pembelajaran materi eksponen dan
logaritma?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
1. Eksponen
a. Definisi Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen dengan bilangan pokok atau basis a adalah fungsi
yang mempunyai bentuk umum : f : x → ax atau y = f(x) = ax
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
f(x) = ax disebut rumus atau aturan bagi fungsi eksponen baku atau
fungsi eksponen standar
a disebut bilangan pokok atau basisbagi fungsi f(x) = ax, dengan
ketentuan: a > 0 dan a ≠ 1 (0 < a < 1 atau a > 1)
peubah x dinamakan peubah bebas atau variabel bebas (independent
variabel) dan himpunan dari semua peubah x disebut daerah asal atau
domain fungsi f, ditulis: Df = { x I x Є R }
peubah y dinamakan peubah bergantung atau variabel tak bebas
(dependent variabel ) dan himpunan dari semua peubah y disebut
daerah hasil atau wilayah hasil atau range fungsi f, ditulis : Wf = { y I y
> 0 dan y Є R }
b. Sifat-sifat Eksponen
Jika a dan b adalah bilangan real positif, serta x dan y bilangan real,
maka berlaku hubungan:
• ax x ay = ax+y p
• √√a
m n p
= mn√ a p = a mn
• ax : ay = ax-y , a≠0 m
• (a : b) = a : b , b≠0
x x x • √n am = a n
• (ax)y = ax .y
Catatan:
• (a x b)x = ax x bx
• (am x bn)x = amx x bnx • a0 = 1 untuk setiap a Є R
• a-x = 1/ax dan a≠ 0.
• a0 = 1 , a≠0
00 = tak-tentu
• 0x = 0 untuk setiap x 0x = tak-terdefinisi untuk
bilangan real positif. setiap x bilangan real
negatif.
c. Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen adalah persamaan yang eksponennya
mengandung peubah x dan tidak menutup kemungkinan bilangan pokoknya
juga mengandung peubah x.
Dalam pasal-pasal berikut ini dibahas beberapa macam bentuk
persamaan eksponen disertai cara menentukan penyelesaiannya.
Bentuk af(x) = ap
Jika af(x) = ap (a > 0 dan a ≠ 1), maka f(x) = p
Bentuk af(x) = 1
Jika af(x) = 1 (a > 0 dan a ≠ 1), maka f(x) = 0
Bentuk af(x) = ag(x)
Jika af(x) = ag(x) ( a> 0 dan a ≠ 1, maka f(x) = g(x).
Bentuk af(x) = bf(x)
Jika af(x)=bf(x) (a >0 dan a≠1, b > 0 dan b ≠ 1, dan a ≠ b ), maka f(x)=0
Bentuk {H(x)}f(x) = {H(x)}g(x)
Jika {h(x)}f(x) = {h(x)}g(x), maka kemungkinannya adalah
f(x) = g(x)
h(x) = 1
h(x) = 0, asalkan f(x) dan g(x) keduanya positif
h(x) = -1, asalkan f(x) dan g(x) keduanya ganjil atau (x) dan g(x)
keduanya genap.
Bentuk A{af(x)}2 + B{af(x)} + C = 0
Sifat fungsi monoton naik (a>0) Sifat fungsi monoton turun (0<a <1)
Jika af(x) ≥ ag(x), maka f(x)≥g(x) Jika af(x) ≥ag(x), maka f(x) ≤ g(x)
Jika af(x) ≤ ag(x), maka f(x)≤g(x) Jika af(x) ≤ ag(x), maka f(x) ≥g(x)
x → -∞ … -3 -2 -1 0 1 2 3 … →∞
1 1 1
y → 0 … 8 4 2 1 2 4 8 … →∞
Maka akan dihasilkan grafik :
b. Basis 0 < a < 1 (monoton turun)
Contoh :
1
Gambarlah grafik y = f(x) = ( )x (x ∈ R)
2
Penyelesaian :
Untuk pengerjaannya pilih beberapa nilai x sedemikian sehingga nilai y
dengan mudah dapat ditentukan
x → -∞ … -3 -2 -1 0 1 2 3 … →∞
1 1 1
y → 0 … 8 4 2 1 2 4 8 … →0
Maka akan dihasilkan grafik :
f. Penerapan Fungsi Eksponen
2. Logaritma
a. Definisi Fungsi Logaritma
g
log a = x, jika dan hanya jika a = gx
g
log (a x b) = glog a + glog b a
log b . alog c = alog c
a 1
g
log ( ¿ = glog a - glog b g
log a =
b alog g
g
log an = n x glog a g
log a x alog b = glog b
ng g . alog b = a
gn
log am = log a
m
c. Persamaan Logaritma
Macam-macam
1 1 1
X → 0 … 8 4 2 1 2 4 8 … →∞
Y → -∞ … -3 -2 -1 0 1 2 3 … →∞
1 1 1
X → 0 … 8 4 2 1 2 4 8 … →∞
Y → -∞ … 3 2 1 0 -1 -2 -3 … → -∞
B. Ekspresi Pemahaman
1. Sederhanakanlah P10 : P2
Jawab: P10 : P2 = p10-2 = P8
2. Sederhanakanlah (303 : 103) x 32
Jawab: (303 : 103) x 32 = 33 x 32 = 35
3. Hitunglah 2log 3 + 2log 8
Jawab: 2log 3 + 2log 8 = 2log 4 . 8 = 2log 32 = 5
4. Hitunglah log 0,0001
Jawab: Misalkan log 0,000 = p
10p = 0,0001
10p =10-4
Jadi, p = - 4
5. log (9x5)
a
A. Kesimpulan
Tujuan dari Pembelajaran ini adalah :
Siswa mampu memahami dan mengingat definisi dari eksponen dan logaritma
Siswa mampu menggunakan sifat-sifat fungsi eksponen dan logaritma dalam
pemecahan masalah
Siswa mampu menggunakan sifat-sifat fungsi eksponen dan logaritma dalam
penyelesaian persamaan fungsi eksponen dan logaritma.
Siswa mampu menggunakan sifat-sifat fungsi eksponen dan logaritma dalam
penyelesaian pertidaksamaan fungsi eksponen dan logaritma.
Siswa mampu membuat grafik penyelesaian fungsi eksponen dan Logaritma
Siswa mampu menerapkan konsep fungsi eksponen dan logaritma dalam
kehidupan nyata
Definisi fungsi eksponen dengan bilangan pokok atau basis a adalah fungsi
yang mempunyai bentuk umum : f : x → ax atau y = f(x) = ax
13
7. Melakukan wawancara kepada siswa mengidentifikasi learning trajectory yang
dialami siswa.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wirodikromo, Sartono. 2006. Matematika untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Ulfah Nur Aziah. 2016. Artikel Desain Didaktis Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Universitas Pendidikan
Indonesia. Diambil dari: www.repository.upi.edu. (14 Februari 2018
15
16