Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH !

PERBEDAAN SARA
Ilkom A 2012
Ilmu Komunikasi 2012
Michael Aldo 12140110012
Tekila 12140110021
Fransisca 12140110022
Yustine Setiawan 12140110023
Kurnia Boru Sion Sinurat 12140110024
Danny Willyantara 12140110025
Bram Putra Darmawan 12140110026

Nilai Presentasi : 8,38

UMN
Tangerang
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
dengan tepat pada waktunya yang berjudul Perbedaan SARA.
Makalah ini berisikan tentang pandangan yang berbeda dari setiap orang mengenai
penting atau tidak pentingnya perbedaan SARA pada zaman modern ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
SARAn dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Terutama untuk Pak Arya selaku
pembimbing kelas kewarganegaraan yang senantiasa membimbing kita untuk menyelesaikan
makalah ini hingga terselesaikan makalah ini dengan baik.

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar belakang1
B. Tujuan..2
C. Rumusan Masalah..2
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................3
A. Metodologi Penelitian...3
B. Isi.3
BAB III
HASIL PENELITIAN .6
BAB IV
PENUTUP ........................................................................................................7
A. Kesimpulan....7
B. Saran..7
C. Hasil Penelitian.8
LAMPIRAN FOTO ...........................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

SARA adalah merupakan singkatan dari Suku agama dan Ras antar Golongan serta adat
istiadat. Keempat hal tersebut adalah merupakan isu penting jika dikaitakan dengan peristiwa
pertentangan dan konflik dalam masyarakat. Dalam suatu tatanan sosial masyarakat
perbedaan antara suku ras dan agama sangatlah majemuk dan beragam. keberangaman
tersebut sesungguhnya menjadi salah satu kekayaan tersendiri yag dimiliki oleh negara
Republik Indonesia.
Disisi lain isu SARA terkadang mendatangkan dampak negatif dan bahkan berdampak pada
terjadinya pertentangan dan konflik yng berkepanjangan yang justru merugikan dan bahkan
mengahambat laju pembangunan. Secara khusus terdapatnya perbedaan Suku di Indonesia
disebabkan oleh karena indonesia adalah merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau
yang memiliki karakter masyarakat, kebudayaan, kebiasaan, adat istiadat dan kepercayaan
yang berbeda. Kemajemukan tersebut yang menjadi ciri khas dari negara kesatuan Republik
Indonesia. Dalam konteks wawasan Nusantara keterpaduan dan persatuan yang terjalin
menjadi wawasan nusantara mejadi kebanggaan tersendiri. Di Indonesia terdapat Suku-suku
diantaranya Bugis, Makasar, Menado, Jawa, Sunda, Batak dan sebagainya.
Selain kemajemukan suku tersebut dengan karakteristik yang berbeda juga terdapat
kemajemukan dan perbedaan kepercayaan yang dianut oleh maisng-masing kelompok atau
suku tertentu. Di indonesia terdapat lima macam agama yang diakui diantaranya Islam,
Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha, dan terdapat beberapa jenis aliran kepercayaan yang
dapat dijalankan oleh pemeluknya di Negara Republik Indonesia.
Disamping memiliki dampak positif dari kemajemukan tersebut, disisi lain sesungguhnya
sangat rentan untuk terjadi konflik pertentangan antara suku, agama dan ras. Konflik tersebut
harus di eliminir seminimal mungkin agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan. akan
tetapi dari keberagaman tersebut sejarah telah membuktikan bahwa telah terjadi pertentangan
dan konflik yang berkepanjangan yang dilatar belakangi oleh isu SARA.

B. TUJUAN
Penelitian dengan tema Perbedaan SARA ini bertujuan untuk mengetahui penting atau
tidaknya perbedaan SARA di kalangan kampus UMN terutama dari pandangan yang berbeda
dari setiap mahasiswa.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah seberapa penting perbedaan SARA di jaman yang modern ini bagi kalangan
mahasiswa UMN.

BAB II
PEMBAHASAN
A. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian tentang SARA ini, kami menggunakan metode random sampling, agar
sasaran yang kami berikan tidak terpaku pada perbedaan gender, usia, serta senior maupun
junior.
B. ISI
1. PENGERTIAN SARA ( SUKU AGAMA RAS DAN ADAT ISTIADAT)
Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitasyang menyangkut
keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Dalampengertian lain SARA dapat di sebut
Diskriminasi yang merujuk kepada pelayanan yangtidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini
dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian
yang biasadijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusianuntuk
membeda-bedakan yang lain. SARA Dapat Digolongkan Dalam Tiga Katagori :
a. Kategori pertama yaitu Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individumaupun
kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataanyang bersifat menyerang,
mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupungolongan.2.
b. Kategori kedua yaitu Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatuinstitusi, termasuk
negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan
diskriminatif dalam struktur organisasi maupunkebijakannya.3.
c. Kategori ke tiga yaitu Kultural : merupakan penyebaran mitos tradisi dan ide-idediskriminatif melalui struktur
budaya masyarakat.B.
2. TINDAKAN - TINDAKAN SARA
Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkanpada identitas diri
dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan SARA. Tindakan inimelecehkan kemerdekaan dan segala hakhak dasar yang melekat pada manusia. Ketikaseseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik
suku, antargolongan,kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik
lainyang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. Diskriminasi langsung, terjadisaat hukum,
peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan

sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat
peraturan yang bersifat netral menjadidiskriminatif saat diterapkan di lapangan.
3. CONTOH MASALAH SARA SECARA UMUM DI INDONESIA SARA
akhir-akhir ini muncul sebagai masalah yang dianggap menjadi salah satu sebabterjadinya berbagai gejolak
sosial di negara kita. Perkelahian antara suku Madura dan sukuDayak di Kalimantan Barat, perkelahian antara
suku Makasar dan penduduk asli Timoryang kemudian berkembang menjadi pergesekan antaragama Katolik
dan Islam,merupakan contoh peristiwa SARA (suku, agama, ras, antargolongan) di negara kita.Indonesia
terdiri dari pulau-pulau dan suku bangsa, maka masalah SARA merupakan hal biasa. Dalam masalah SARA
ada beberapa hal yang perlu dicermati adalah :
a. Pertama, hubungan antara suku pribumi dan nonpribumi sampai saat ini belumdapatdipecahkan, dan tetap
menjadi pemicu potensial timbulnya konflik sosial.
b. Kedua, SARA muncul kembali sebagai faktor pendorong timbulnya "nasionalisme daerah"berupa upaya
memisahkan suatu wilayah dari wilayah Republik Indonesia, meskipunmasalah ini secara historis seharusnya
sudah selesai ketika bangsa ini memproklamasikanSumpah Pemuda 1928.
c. Ketiga, ada gejala bergesernya sebab pemicu: timbulnya gejolak sosial dari masalah SARAke masalah yang
bersifat struktural.
d. Keempat, seimbang antara suku dalam akses mereka pada sumber alam.
e. Kelima, pada tingkat makro lain seperti belum terciptanya birokrasi yang secara politisnetral.Perspektif seperti
ini akan melihat masalah sebenarnya yang kini dihadapi bangsa ini,karena SARA hanya merupakan limbah
masalah dasar itu serta wahana mobilisasimasyarakat guna menarik perhatian pemerintah untuk
menyelesaikan masalah dasartersebut. Indonesia memang perlu perubahan apabila ingin memasuki abad ke21 denganutuh sebagai suatu bangsa. SARA tak akan mampu memicu terjadinya suatu ketegangan
apabila tak terkait dengan faktor struktural yang ada dalam masyarakat. Singapura danMalaysia adalah negara
multietnik dan multibudaya, namun hubungan antaretnik relatif harmonis. Hipotesis saya, karena Pemerintah
Malaysia dan Singapura -bersertaaparaturnya- termasuk pemerintahan yang bersih, baik dari segi ekonomi
maupun politik.Karena aparatur kedua pemerintahan itu bersih, maka keadilan pun terjamin.Masih sulit untuk
mengatakan bahwa kita telah memiliki suatu pemerintahan yang bersih.Akibatnya, keadilan sulit
dicapai.Sekelompok etnik tertentu, yang bekerja sama denganaparatur negara yang tak bersih, mampu lebih
cepat memanfaatkan kesempatan yangdiciptakan pemerintah. Hal ini kemudian menimbulkan masalah
SARA atau sikap antiterhadap suku tertentu. Tapi kita perlu memahami bahwa masalah tersebut muncul
karenakelompok etnik itu mengalami political insecurity dalam masyarakat, sehingga merekaperlu mencari
security melalui aliansi dengan aparatur pemerintah yang mengalamieconomic insecurity. Gejala menarik
yang terjadi di negara kita, adanya satu birokrasi yangmerupakan bagian suatu organisasi sosial politik
(orsospol). Ketidaknetralan birokrasi itudapat memancing ketegangan sosial yang manifestasinya adalah pada
tindakan SARA.Contohnya, beberapa gejolak sosial pada Pemilu 1997, seperti terjadi di Pekalongan.Dalam
hal ini, kita dapat mendeteksi adanya political insecurity di kalangan aparatur, yaknitakut kehilangan jabatan
apabila orsospol tertentu kalah. Political insecurity itu seringdimanifestasikan dalam tingkah laku yang bersifat
overakting, yang dapat menimbulkanreaksi keras dari orsospol lain, yang pada akhirnya menimbulkan
tindakan SARA.Bagaimanapun, SARA adalah bagian dari bangsa dan negara Indonesia. Kita tak
dapatmenghindar dari masalah ini.

BAB III
HASIL PENELITIAN
Dengan penelitian random sampling yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa
dikalangan kampus UMN ini sebagian besar sudah tidak memandang adanya perbedaan
SARA meskipun masih ada sedikit yang memandang perbedaan itu.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
5.
a.
b.

Apakah perbedaan SARA sangat mempengaruhi pergaulan anda ?


Ya = 27%
Tidak = 73%
Apakah anda termasuk orang yang memandang atau mementingkan SARA?
Ya = 18%
Tidak = 82%
Alasan :
Apa pandangan anda tentang SARA ?
Seru, karena makin banyak variasai dalam pertemanan = 24%
Malesin banget, mending gaul sama orang yang sejenis aja. Lebih nyambung =
12%
Biasa aja = 38%
Alasan lain = 26%
Apakah anda pernah di kucilkan dari lingkungan anda karena SARA ?
Pernah = 9%
Tidak pernah = 91%
Menurut pandangan anda, pentingkah SARA dalam kehidupan anak muda jaman
sekarang ?
Ya = 28%
Tidak = 72%

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa UMN sudah tidak memandang
perbedaan SARA, tetapi masih ada sedikit yang masih memandang perbedaan itu.

B. SARAN
Saran dari kelompok kami adalah di jaman sekarang ini, seharusnya perbedaan SARA tidak
lagi di pentingkan karena kita dapat berkerjasama dengan berbagai suku, ras, agama, dan adat
istiadat dengan efektif dan tidak hanya dari satu ras, dll. Dari perbedaan itu, justru kita dapat
lebih kreatif dan membuat wawasan kita menjadi jauh lebih luas.

LAMPIRAN

CONTOH ANGKET ( SURVEY )


6.
c.
d.
7.
c.
d.
8.
e.
f.
g.
h.
9.
c.
d.

Angket :
Perbedaan SARA.
Apakah perbedaan SARA sangat mempengaruhi pergaulan anda ?
Ya
Tidak
Alasan :
Apakah anda termasuk orang yang memandang atau mementingkan SARA?
Ya
Tidak
Alasan :
Apa pandangan anda tentang SARA ?
Seru, karena makin banyak variasai dalam pertemanan.
Malesin banget, mending gaul sama orang yang sejenis aja. Lebih nyambung
Biasa aja .
Alasan lain : ...
Apakah anda pernah di kucilkan dari lingkungan anda karena SARA ?
Pernah
Tidak pernah

10. Menurut pandangan anda, pentingkah SARA dalam kehidupan anak muda jaman
sekarang ?
c.
Ya
d. Tidak
Alasan :

Pertentangan sosial dan Integrasi


masyarakat ( suku, agama, ras dan budaya )
DECEMBER 24, 2011

Indonesia adalah negara yang kaya akan semua budaya juga


bermacam suku, ras, warna kulit, agama, dan budaya.dalam satu
wilayah tertentu mereka menganut berbagai macam agama, suku,
dan budaya. yang pertama mengenai ras yaitu sebagai berikut :
1. Ras
Indonesia juga memiliki berbagai macam ras yang
mereka anut.Ras ini terdiri dari seluruh suku yang ada di
Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minang, Melayu, Dayak, Bugis,
Bali, Sasak, Papua dan sebagainya. Seluruh suku ini rata-rata
memiliki persamaan fisik yaitu kulit sawo matang, ukuran tubuh
kecil, hidung kecil dan rambut hitam. Umumnya orang Indonesia
menganggap orang asing yang putih, tinggi, langsing, hidung
mancung, bibir tipis, dan rambut pirang lebih cantik
atau tampan.kita harus memahami dari berbagai sudut pandang
yang disebut dengan cantik. bahkan bagi orang luar negeri orang
indonesia memiliki ras yang cantik bagi mereka. Sebenarnya
orang berpredikat tampan-cantik itu berkulit coklat, hidung kecil,
mata hitam, rambut hitam. Ciri fisik itu dimiliki ras Indonesia.
menurut orang luar negeri, orang indonesia memiliki warna
kulit yang lebih sexy. indonesia endominasi jenis kulit yaitu
kuning langsat dan coklat. bagi negara luar, kulit coklat dianggap
lebih sexy dan terlihat indah. selanjutnya, Hidung kecil lebih
manis. indonesia memiliki jenis kebanyakan seperti ini. ada pula
yang memiliki hidung pesek.akan tetapi indonesia lebih
mendominasi hidung kecil tetapi terlihat manis. Ras Indonesia
memproduksi lebih sedikit bau badan.
Kelompok-kelompok etnis yang berbeda memiliki karakteristik

bau tubuh yang berbeda. Keringat berlebih adalah masalah yang


lebih banyak dihadapi oleh orang kauendominasi hidung kecil
yang terlihat lebih manis.kasian dan afrikan, yang memiliki lebih
banyak kantung rambut (tempat dimana apocrine berasal).
Sedangkan orang Indonesia cenderung memiliki lebih sedikit
kelenjar apocrine, itulah sebabnya orang eropa dan afrika lebih
cenderung bau. Orang kulit Putih cenderung lebih bau seperti
keju.
2. Suku
Pada dasarnya, indonesia memiliki banyak sekali janis suku di
indonesia. seperti misalnya suku ambon, baduy, batak, betawi,
bugis, bima, bonai dan masih banyak lagi.salah satunya saya
ambil contoh adalah suku asmat.
Suku Asmat adalah sebuah suku di papua. Suku Asmat dikenal
dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat
terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan
mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini
saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup,
struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya
terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di
antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.

Seorang dari suku Asmat tengah membuat ukiran kayu


Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang
paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk

membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya dibawa


ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh
penduduk untuk dimakan bersama. Mereka menyanyikan lagu
kematian dan memenggalkan kepalanya. Otaknya dibungkus
daun sago yang dipanggang dan dimakan.
Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di
satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan
banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara
adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua
sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur
sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di
Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.
3. Agama
Pada dasarnya, kita mengetahui indonesia memiliki berbagai
agama seperti islam, kristiani, hindu, budha. akan tetapi ada pula
seperti kongwuchu, yahudi, bahai, kristen protestan dan katolik.
mereka bebas memilih agama apa yang mereka anut sesuai
dengan kepercayaan mereka masing-masing. mereka
mempercayainya, menyembahnya untuk senantiasa menjadi
patokan merka dalam manjalani hidup.
4. Budaya
Kita ketahui berbagai macam budaya yang indonesia
miliki.seperti misalnya macam-macam tari daerah, rumah adat,
lagu kebangsaan, makanan, tulisan, suara, pakaian, gambar,
patung, dan alat musik. masing masing daerah pasti memiliki
perbedaan diantara yang disebutkan diatas. seperti contoh
budaya orang jawa. makanan khas mereka gudeg, alat musiknya
adalah gamelan, tarinya adalah keroncong dan lain-lain. masingmasing budaya memliki keunikan yang khas. budaya adalah
menjadi salah satu tolak ukur bangsa ini untuk menjadi pcuan
daerahnya agar pada suatu saat ada budaya asing masuk ke
indonesia, indonesia tidak kalah saing untk menunjukan budaya
yang kita memiliki saat ini, dan diharapkan tidak akan pudar
sampai negara ini mati.
Integrasi masyarakat tidak akan pernah melebur tetapi akan
selalu selaras. dari berbagai jenis suku, ras, agama, budaya yang
dijelaskan tadi, setiap masing-masingnya pasti akan selalu

menimbulkan suatu perbedaan yang dapat terjadi suatu konflik


di antara mereka. perbedaan tersebut dapat memicu perpecaha
yang dapat terjadi diantara mereka. seperti konflik SARA ( suku,
agama, ras ) seperti contoh adalah terjadi konflik SARA (suku,
agama, rasa, dan antar golongan) terjadi pada tanggal 6 Februari
2011 yang menewaskan tiga orang jemaah Ahmadiah dan tujuh
orang lainnya luka-luka akibat penyerangan kediaman pimpinan
Ahmadiah di kampung Peundeuy, Desa Umbulah, Kecamatan
Cikeusik yang diserang oleh ribuan massa. Menyusul setelah
penyerangan Ahmadiah, pada tanggal 7 Februari 2011 terjadi lagi
pembakaran gereja di Temanggung yang menyebabkan sembilan
orang luka-luka serta kerusakan tiga gereja.
kejadian seperti ini, menimbulkan perpecahan. Untuk
mengarahkan jalannya masa transisi ini kearah yang benar,
dibutuhkan juga peran pemerintah dalam masyarakat sebagai
penetrasi atau penengah dalam resolusi konflik. Jadi berdasarkan
ulasan diatas, masalah-masalah bernuansa SARA akhir-akhir ini
bukanlah semata-mata karena ketidak seriusan pemerintah,
melainkan kejadian-kejadian tersebut adalah suatu proses
tercapainya keteraturan yang baru yakni demokrasi yang
terkonsolidasi.
solusinya adalah sikap saling menghargai dan menghormati
diantara kita. jangan membeda bedakan diantara kita dari segala
perbedaan yang ada. kita adalah satu, yaitu indonesia. hormatilah
agama, ras, suku yang mereka miliki. justru dari perbedaan yang
ada, kita harus bersatu, untuk menimbulkan rasa ingin tau dari
perbedaan yang ada.
wanty zahara

Anda mungkin juga menyukai