Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERBEDAAN RAS

DOSEN PENGAMPUH : Perdana Kusuma, S.Psi.,M.Psi, T

DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI

Mutiara Navila 220701502142

Mutiara Putri Ananda 220701502154

Nasywa Ananta 220701502083

Nabila Ath Thahirah 220701500019

Nabila Amanda Darwis 220701502035

PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah identifikasi dan analisis
masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar yang bertemakan “Perbedaan Ras “.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
“Psikologi Sosial”. Disamping itu,identifikasi dan analisis ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan para pembaca.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Perdana
Kusuma, S.Psi.,M.Psi, T,selaku dosen pengampuh program studi ” Psikologi Sosial” yang telah
memberikan kami tugas ini sehingga kami dapat memperluas serta mengasah kemampuan kami dalam
memahami masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.Penyusun juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi
pembaca untuk lebih memahami tentang masalah sosial yang terjadi di lingkungan kita,terlebih
yang bersangkutan dengan perbedaan ras.

Makassar, 26 Oktober 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia dengan fisik serta rupa yang berbeda-beda.Hal itu di
kelompokkan menjadi beberapa bagian yang biasanya di sebut dengan ras.Indonesia sendiri
merupakan negara yang mempunyai begitu banyak keberagaman tak terkecuali keberagaman
ras.Secara umum ras di bagi menjadi 3 bagian,yaitu ras kulit putih,ras kulit hitam,dan ras kulit
kuning.Perbedaan -perbedaan itu akan menghasilkan keanekaragaman dan juga keunikan anatar
ras yang satu dengan ras yang lainnya.

Namun manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain,yang
terkadang ada individu yang membatasi dirinya terhadap perbedaan fisik orang di sekitarnya.Tak
jarang juga suatu kelompok individu yang merasa bahwa rasnya memiliki keunggulan dan
derajat yang lebih tinggi di bandingkan dengan ras yang lainnya.Merasa yang paling hebat dan
semena-mena terhadap ras yang dianggap lebih rendah,Di Indonesia fenomena ini biasa disebut
dengan “Rasisme”.

Menurut van Dijk dalam (Darma,2009:128) rasisme adalah ideologi rasis yang dipahami
sebagai suatu system sosial yang kompleks berdasarkan kesukuan atau rasial yang
mengakibatkan adanya dominasi dan ketidaksetaraan.Ada banyak contoh-contoh kecil perbedaan
ras yang terjadi dilingkuan kita,seperti seorang mahasiswa dari Papua yang berkulit hitam
merantau ke Makassar untuk berkuliah,mereka sering kali mendapatkan rasisme dan diskriminasi
oleh teman-teman sekitarnya entah itu karena perbedaan ras yang dimilikinya.

Di Indonesia sendiri sudah terdapat Undang-undang yang membahas mengenai rasisme yaitu
UU Nomor 40 Tahun 2008.Undang-undang tersebut berisikan bahwa semua umat manusia
khususnya warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama dan jika ada yang melakukan
diskriminasi terhadap rasa tau etnis terancam hukum penjara paling lama 5 tahun atau denda 500
juta .Rasisme dikhawatirkan jika dibiarkan akan menjadi suatu kebiasaan yang akan mewariskan
hal-hal yang tidak baik untuk generasi berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini sebagai
berikut:

1.Apa yang menyebabkan tingginya fenomena perbedaan ras (Rasisme) di Indonesia ?

2.Bagaimana cara mengatasi atau mengurangi perilaku rasisme ?

3.Apa dampak psikologi dari orang yang sering mengalami rasisme dan diskriminasi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan makalah ini sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Psikologi Sosial;Bapak
kepada Perdana Kusuma, S.Psi.,M.Psi, T,

2. Untuk mengetahui penyebab tingginya fenomena perbedaan ras (Rasisme) di Indonesia

3. Untuk mengetahui dampak psikologi dari orang yang sering mengalami rasisme dan
diskriminasi

4.Untuk menemukan solusi dari identifikasi dan analisis “Perbedaan Ras (Rasisme)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perbedaan ras

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna di muka bumi
ini. Perbedaan-perbedaan fisik dapat kita lihat secara nyata dalam kehidupan ini telah
mengakibatkan pengklasifikasian terhadap manusia. Istilah ras dan etnis sering sekali
didengar dan dibicarakan apabila berhubungan dengan kelompok-kelompok manusia baik
secara mayoritas maupun minoritas. Kategotikategori manusia yang didasarkan atas
perbedaan-perbedaan fisik maupun karakteristik berakibat pula pada adanya diskriminasi
terhadap kelompokkelompok minoritas tertentu yang mendiami suatu negara. Sedangkan
kelompokkelompok mayoritas menjadi lebih berkuasa terhadap kelompok-kelompok
minoritas. Sebagai contoh, secara historis di Amerika telah terjadi berbagai permasalahan
terhadap perbedaan Ras orang kulit putih dan kulit hitam. Orang kulit putih menganggap
dirinya yang paling berkuasa sehingga berbuat diskriminatif terhadap kaum kulit hitam.
Begitupun juga dengan orang kulit hitam yang merasa dirinya minoritas merasa perlu unuk
melakukan perlawanan agar mereka mendapatkan hak dan kewajiban yang sama di negara
tersebut. Sejak Amerika dipimpin oleh Abraham Lincoln, orang kulit hitam lebih dihargai
dan dihormati oleh orang kulit putih meskipun sampai sekarang diskriminasi terhadap
orang-orang kulit hitam masih terjadi diberbagai bidang termasuk dalam olahraga. Pada
masalah sosial ini kami menggunakan teori sosial comparison. Teori sosial comparison
adalah suatu proses sosial dimana seorang individu melakukan perbandingan akan dirinya
sendiri dengan orang lain. Proses sosial comparison ini melibatkan orang-orang yang
mengenal diri mereka sendiri dengan mengevaluasi perilaku , kemampuan dan sifat orang
dengan orang lain. Sosial comparison biasanya terjadi secara kita sadari ataupun tidak ita
sadari, namu alami terjadinya seiring berkembangnya pengetahuan atau wawasan sosial,
pengalaman dan interaksi sosial yang dilakukan.
2.2 Penyebab Tingginya Fenomena Perbedaan Ras (Rasisme) di Indonesia

Rasisme didefinisikan sebagai kumpulan dari berbagai ide yang memiliki potensi untuk
membentuk suatu prasangka buruk pada suatu kelompok. Dimana permasalahannya di
Indonesia masih ditemukan tindakan rasisme di media online dan kadang juga terjadi secara
terselubung dan didepan mata.

Indonesia merupakan negara yang indah dan unik, disini tidak hanya terdapat keragaman
aneka macam hayati saja, melainkan memiliki berbagai jenis suku dan budaya yang
jumlahnya tidak sedikit. Saat ini, di era modern sering terjadi adanya kasus rasisme tidak
hanya di negara kecil atau besar, tanpa kita sadari perilaku rasisme sudah melekat dan selalu
berdampingan di kehidupan atau lingkungan kita sehari-hari, banyak perilaku tidak
menyenangkan dari tindakan rasisme ini seperti perbedaan pelayanan, perbedaan cara bicara,
cara menanggapi dan lain lain hanya karena berbeda warna kulit. Salah satunya di Indonesia
sebagai negara yang memiliki banyak suku dan perbedaan adat istiadat memungkinkan juga
terjadi rasisme. Untuk saat ini khususnya di era digital, masih banyak pengguna sosmed
secara sadar memberikan komentarkomentar yang berisi ujaran kebencian dengan sengaja
menghina atau mencela dan ditujukan kepada orang-orang tertentu. Jika dihubungkan
dengan teori sosial comparison, hal ini disebut upward social comparison dimana ketika
seseorang individu membandingkan kemampuan, pendapat atau cara pandang terhadap
orang lain yang dinilai lebih baik dari dirinya sendiri. Upward social comparison focus pada
adanya keinginan atau tujuan baru yang muncul dalam diri kita untuk senantiasa
meningkatkan, mengasah, atau memperbaiki sebuah aspek dalam diri kita yang tegah kita
bandingkan dengan orang lain yang lebih baik atau handal dalam aspek tersebut. Keinginan
dan tujuan baru tersebut dapat berujung menjadi dua cabang, yaitu positif maupun negatif.
Selain itu ada juga yang disebut seagai downward social comparison yang merupakan lawan
dari upward social comparison. Sebagai lawan dari upward social comparison terjadi ketika
seorang individu membandingkan kemmapuan, pendapat atau cara pandang, maupun
sifatnya dengan orang lain yang dinilai tidak lebih baik dari dirinya. Perbandingan pada
hakekatnya dilakukan untuk membuat dirinya merasa cukup, merasa baik, atau cara
pengekpesian dari bentuk rasa syukur atas apa yang ia miliki atau keadaan yang tengah ia
rasakan atau alami ketimbng orang yang ia bandingkan.
2.3 Cara Mengatasi atau Mengurangi Perilaku Rasisme

Jika upward social comparison sudah melebihi batas wajar, hal tersebut bukannya
membuat sesorang termotivasi, tetapi justru membuat kita memandang diri sendiri sebagai
inferior dan terdapat kemungkinan timbulnya emosi-emosi negative yang dapat memicu
depresi. Karenanya, perlu diingat, sibuk membandingkan dir dengan orang lain hanya akan
membuat diri kita merasa tidak tenang. Sebaik-baiknya membandigkan diri dengan orang
lain hanya akan membuat dir kita merasa tidak tenang. Sebaik-baiknya pembanding yaitu
bukanlah orang lain, emlainkan diri kita sendiri. Jadi, lebih baik kita foku ke diri kita
masing-masing.

Selain itu untuk mengatasi atau mengurangi perilaku rasisme ini perlu adanya diskusi
positif antara remaja dengan orang tua, agar remaja mampu memperdayakan mereka sendiri
untuk melawan rasisme selain itu diperlukannya juga kesadaran diri pada remaja agar bisa
memberikan dampak yang positif bagi lingkungannya. Namun hal ini bukan tidak
sepenuhnya ditujukan pada remaja saja tetapi untuk seluruh masyarakat mulai dari anak-
anak hingga dewasa. Demi terciptanya hal tersebut, maka perlu adanya suatu tindakan untuk
menyadarkan masyarakat luas khususnya remaja itu sendiri agar bisa mengurangi atau
mencegah tindakan rasisme seperti kasus kasus yang sudah terjadi di Indonesia.

2.4 Dampak Psikologi dari Orang yang Sering Mengalami Rasisme dan
Diskriminasi

Rasisme dan Diskriminasi merupakan fenome yang umum yang terjadi pada masyarakat
di belahan dunia. Fenomena tersebut dapat membahayakan apabila sudah masuk ke ranah
psikologi individu. Rasisme dan diskriminasi dapat memicu kesehatan mental seperti
kecemasan,stres kronis, dan depresi, hal lain yang sering terjadi pada individu yang
mengalami rasisme dan diskriminasi ialah trauma di mana apabila berlanjut akan merusak
kualitas individu tersebut. Dampak psikologis dari rasisme dan diskriminasi menunjukkan
bahwa individu yang sering mendapatkan rasisme dan diskriminasi akan mengalami trauma
rasial yang memiliki efek jangka panjang.
Trauma rasial merupakan trauma yang timbul akibat adanya reaksi fisik maupun
emosional karena seseorang pernah menerima hal buruk terkait rasisme maupun
diskriminasi. Adapun gejalah yang timbul dari trauma Rasial yaitu, Menurunnya tingkat
percay diri,pola tidur seseorang terganggu, individu lebih waspada terhadap ancaman yang
mungkin saja terjadi di sekitarnya, dan gejalah terakhir munculnya stres yang
berkepanjangan. Saseorang yang merima Rasisme dan diskriminasi mereka cenderung
menarik diri dari ataupun mengasingkan kehidupannya dari masyarakat sosial oleh karena
itu kondisi seperti ini sangat membahayakan bagi kesehatan mental mereka.

Seseorang yang pernah mengalami Rasisme dan diskriminasi besar kemungkinan bahwa
kondisi kekebalan tubuhnya akan terganggu kemudian bukan hanya kondisi mental saja
yang berpengaruh akan tetapi kondisi kesehatan fisik lainnya juga akan terganggu dan bisa
saja kondisi ini dapat berkepanjangan. Oleh karena itu seseorang yang pernah menerima
ataupun sedang berada pada lingkup Rasisme dan diskriminasi sangat membutuhkan
seseorang menjadi teman berkeluh kesah agar kondisi mentalny tetap stabil.

Ada beberapa alternatif penyelesaian rasisme di indonesia misalnya adanya komnas


HAM untuk menangani masalah rasisme dan diskriminasi rasial di indonesia. Selain dari
perspektif hukum, kita juga harus melakukan cara untuk melawan Rasisme misalnya:
Mendengarkan cerita mereka dalam hal ini seseorang yang menerima rasisme harus di
berikan ruang untuk berbicara, kita juga di tuntut untuk membaca banyak media karena dari
media tersebut kita dapat mengetahui komunitas mana saja yang mengalami rasisme
sehingga kita dapat menyalurkan bantuan ke kelompok tersebutt, Menyadari bahwa setiap
orang berbeda dengan menerpkan hal tersebut kita dapat saling menghargai antar manusia,
merespon orang lain dengan cara yang lebih baik sikap ini perlu karena dari senilah kita
dapat melihat seberapa besar empati kita terhadap sesama manusia, dan yang terakhir
Melihat segala hal dari sudut pandang orang lain.

2.5 Alternatif Penyelesaian

Rasisme merupakan suatu tindakan yang tidak baik atau tidak terpuji,untuk itu kita perlu
untuk mencegah terjadinya rasisme di lingkungan sekitar,dengan menumbuhkan kesadaran
kepada masyarakat bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan perbedaan ras,suku
dan bahasa.Untuk itu kita harus hidup dengan toleransi agar kita dapat hidup berdambingan
tanpa adanya konflik dan juga diskriminasi.

Setalah menganalisis dan mengidentifikasi masalah sosial yang terjadi dan


menghubungkannya dengan sosial comparation theory maka salah satu penyelesaiannya
ialah menjadikan pervedaan ras itu sebagai hal yang positive dengan membandingkan diri
kita dengan orang lain yang dinilai lebih baik dari kita agar kita mendapatkan inspirasi atau
motivasi untuk berkembang lebih baik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada kesempatan kali ini kami mengangkat masalah mengenai Perbedaan Ras, pada masalah
ini kami menggunakan Teori Sosial Comparison yang di mana teori ini merupakan proses di
mana seorang individu melakukan perbandingan akan dirinya sendiri dengan orang lain, sama
seperti perbedaan ras ini individu cenderung membandingkan apa yang ada di diri mereka
misalnya saja Ras yang mereka miliki dengan Ras yang orang lain miliki. Perbedaan perbedaan
inilah yang sering kali menimbulkan konflik di masyarakat terlebih lagi kelompok minoritas
yang ada dalam suatu wilayah sering kali mengalami ketidak adilan ataupun rasisme oleh
kelompok mayoritas.

Di indonesia sendiri masih sangat tinggi fenomena rasisme, banyak kasus yang terjadi
dikarenakan rasisme dan diskriminasi, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara satu
kelompok dengan kelompok yang lain lalu mereka seringkali menganggap bahwa apa yang ada
di kelompok mereka jauh lebih baik dari kelompok yang lain dan pada kejadian ini tidak adanya
kelompok yang ingin mengalah sehingga terjadi konflik. Rasisme juga bisa saja terjadi melalui
media maya seringkali orang bebas menjatuhkan kelompok tertentu di media maya. Kejadian
rasisme sebaiknya sedikit demi sedikit di tiadakan cara untuk mengurangi Rasisme ialah dengan
menanamkan Toleransi sedini mungkin agar anak anak paham betul mengenai pentingnya
menghargai sesama individu, Diskusi positif remaja dan orang tua juga penting agar dapat
melawan rasisme dan menyadarkan masyarakt luas untuk mengurangi ataupun mencegah
tindakan rasisme.

Rasisme dan diskriminasi juga dapat merusak kondisi psikologis, maka dari itu agar kesehatan
mental kita tetap terjaga mari kita saling menghargai, apapun yang kita ucapkan baik itu secara
langsung maupun melalui internet perlu kita menjaga perasaan orang lain terlebih lagi mengenai
perbedaan ras ataupun perbedaan yang ada pada setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA

Magh'firoh, R. H., Noviadji, B. R., & Halim, Y. (2021). Perancangan Kampanye Sosial Untuk
Meningkatkan Kesadaran Remaja Mengenai Rasisme di Indonesia. Artika, 5(2), 92-108.

Putri, P. E. O. (2019). Kebijakan Hukum Terkait Tindakan Rasisme Yang Melumpuhkan Sistem
Keadilan Di Indonesia. Jurnal Rechten: Riset Hukum dan Hak Asasi Manusia, 1(2), 29-35.

Nopembri, S., & Ras, E. DOMINASI KARAKTER RAS DAN ETNIS DALAM PENCAPAIAN
PRESTASI OLAHRAGA Oleh.

Anda mungkin juga menyukai