Anda di halaman 1dari 8

hhhhhhhhhhhMAKALAH BAB 3 TUGAS

SOSIOLOGI

NAMA : FERDY LUKMANSYAH

KELAS: XI IPA 2

NO :17
KATA PENGANTAR
         Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “DIFERENSIASI SOSIAL”
tepat pada waktunya. 
             Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Dalam penyelesaian
makalah ini kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Amin.

Surabaya, 21 Januari 2021


BAB I
PENDAHULUAN
 A.  Latar Belakang
            Dalam kenyataan yang ada di dalam masyarakat perbedaan-perbedaan yang terjadi
memang secara kodrati telah ada. Apalagi sekarang merupakan zaman globalisasi yang
dimana masyarakat dapat memungkinkan untuk berpindah tempat. Perbedaan tersebut
yang membuat keseimbangan dan kedinamisan dalam hidup bermasyarakat. Dengan
perbedaan-perbedaan yang ada tersebut akan menyebabkan pembagian tugas di dalam
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat
tersebut ada yang bersifat vertical maupun horizontal. Pada kesempatan ini kami akan
membahas dan memaparkan perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam masyarakat yang
bersifat horizontal yang biasa disebut dengan diferensiasi sosial.
Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama dan
seyogyanya saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada
kenyataannya perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut sering menyebabkan
terjadinya konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial
dalam hal agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Sehingga pada
kesempatan kali ini kami ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan-permasalahan
yang terkait dengan diferensiasi sosial pada masyarakat dengan harapan menemukan
perpecahan masalah yang dapat diterapkan dan berguna dengan baik. Oleh karena itu pada
makalah ini kami mencoba mengidentifikasi sedikit mengenai Diferensiasi Sosial yang ada di
lingkungan sekitar.
 
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,maka rumusan masalah dari Makalah
ini adalah :

1. Apa pengertian dari diferensiasi sosial?

1. Apa saja bentuk dan wujud  dari diferensiasi sosial di lingkungan sekitar?
2. Bagaimana cara untuk mengurangi dampak negatif diferensiasi sosial di lingkungan
sekitar?
3. Bagaimana konflik dan penyebabnya dapat timbul akibat perbedaan etnik?
4. Bagaimana upaya mengurangi konflik akibat perbedaan etnik?

 
C. Tujuan Penelitian
            Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami pengertian diferensiasi sosial.


2. Mengetahui bentuk dan wujud diferensiasi sosial di lingkungan sekitar.
3. Memahami cara untuk mengurangi dampak negatif diferensiasi sosial di lingkungan
sekitar
4. Mengetahui bagaimana konflik dan penyebabnya dapat timbul akibat perbedaan
etnik
5. Memahami upaya mengurangi konflik akibat perbedaan etnik.
BAB 2

A,Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial merupakan pemboda pola interaksi masyarakat dalam dimensi


horizontal Diferensiasi berasal dan kata difference yang berarti perbedaan Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, diferensiasi berarti proses, cara, perbuatan membedakan. Adapun
dalam istlah sosiologi, diferensiasi sosial adalah perbedaan anggota masyarakat
berdasarkan golongan golongan secara horizontal tanpa memandang perbedaan lapisan
Pengklasifikasian golongan tersebut tidak berjenjang tidak bertingkat, atau sejajar.

B.Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial

Dalam diferensiasi sosial tidak mengenal adanya tingkatan atau pelapisan yang
menunjukkan tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah Diferensiasi sosial dalam masyarakat
ditimbulkan oleh adanya ciri-ciri tertentu, yaitu ciri-ciri fisik, sosial, dan budaya a. Ciri-Ciri
Fisik Ciri-ciri fik berkaitan erat dengan ras, yaitu penggolongan manusia atas dasar

a. Ciri-Ciri Fisik

Ciri-ciri fisik berkaitan erat dengan ras, yaitu penggolongan manusia alas dasar persamaan
ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk
mata, warna kulit, tinggi badan jenis kelamin. Perbedaan ciri-ciri fisik ini sangat dirasakan
pada masyarakat dalam negara-negara yang menjalankan politik diskriminasi ras, misalnya
politik apartheid pada zaman dahulu di Afrika Selatan.

b. Ciri Sosial

Ciri sosial berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam
masyarakat, setiap orang melakukan fungsi atau tugas untuk kepentingan diri sendiri dan
masyarakat. Aneka macam fungsi dan tugas ini berkaitan dengan pekerjaan dan profesi
para warga masyarakat, termasuk mata pencahariannya. Kadang-kadang antara pekerjaan
yang satu dan lain tidak menunjukkan adanya tingkatan, namun hanya perbedaan.
Misalnya, antara pekerja kantor dan petani petani dan pedagang

c. Ciri Budaya

Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat


menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan,
keuletan, dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat dilihat
dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dan sebagainya. Pembedaan yang
ada dalam diferensiasi sosial didasarkan atas latar belakang sifat-sifat dan ciri-ciri yang tidak
sama dalam masyarakat, klan, etnis, dan agama. Pembedaan tersebut dinamakan
kemajemukan sosial. Diferensiasi juga didasarkan pada profesi dan jenis kelamin.
Pembedaan tersebut dinamakan heterogenitas sosial.

B.Proses Terbemtuknya Diferensiasi Sosial

Karena adanya ke-heterogenitasan sosial yang berasal dari fisik,sosial,budaya


Maka terbentuklah tingkatan dalam masyarakat yang disebut diferensiasi sosial.

C.Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial merupakan perwujudan pembagian secara horizontal, Perbedaan


secara horizontal dapat dilihat dari usia, gender, dan latar belakang etnik. Oleh karenanya,
para ahli sosial mengklasifikasikannya menjadi beberapa macam bentuk diferensiasi, antara
lain diferensiasi ras, agama, etnis, profesi, gender, dan asal daerah.

1) Diferensiasi Ras
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti Diferensiasi Ras
suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Diferensiasi ras berarti mengelompokkan masyarakat berdasarkan ciri-ciri
fisiknya bukan budayanya. Menurut Prof. Koentjaraningrat, ras adalah suatu
golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh tertentu dengan
suatu frekuensi yang besar. Berdasarkan pengertian tersebut tampak jelas
bahwa ras merupakan penggolongan yang bersifat jasmaniah semata, bukan
rohaniah. Menurut Horton dan Hunt, ras adalah suatu kelompok manusia
yang agak berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya dalam segi ciri fisik
bawaan, misalnya warna kulit, bentuk muka, warna rambut, warna mata, dan
bentuk hidung. Ilmu yang mempelajari ras-ras manusia dinamakan
somatologi.

2) Diferensiasi Etnis (Suku Bangsa)


Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan perbedaan-perbedaan
kebudayaan yang tercermin pada pola gaya hidup masing-masing. Istilah
etnis berasal dari bahasa Yunani, ethnikos yang berarti memiliki satu
kebangsaan atau kelompok asing. Berikut ini pengertian suku bangsa atau
etnis menurut pendapat beberapa tokoh
3) Diferensiasi Agama

Diferensiasi sosial dapat dikelompokkan berdasarkan keagamaan atau kepercayaan. Kita


mengenal sebutan umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Konghucu karena di Indonesia
mengenal enam agama tersebut. Penggolongan ini semata-mata hanya secara horizontal dan tanpa
maksud untuk melihat derajat tingkatan atau pelapisan. Dalam kehidupan sosial hak dan kewajiban
warga masyarakat tidak dibedakan berdasarkan agama yang dianut. Pemeluk agama setara dengan
karakteristik masing-masing. Dengan kata lain, diferensiasi sosial berdasarkan agama ini untuk
menciptakan integrasi, bukan menciptakan disintegrasi bangsa.

4) Diferensiasi Profesi

Profesi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai sumber penghasilan atau
mata pencahariannya. Masyarakat pada umumnya sering menyebut profesi sebagai pekerjaan.
Dalam masyarakat sosialprofesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan suatu keterampilan
khusus. Misalnya, profesi guru memerlukan keterampilan khusus, seperti pandai berbicara, suka
membimbing, sabar, dan sebagainya. Profesi yang dikenal masyarakat terdiri atas berbagai macam.
Hal ini dikarenakan pengaruh industrialisasi dan modernisasi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Diferensiasi profesi merupakan penggolongan anggota masyarakat berdasarkan jenis
pekerjaan yang dimiliki. Berdasarkan penggolongan inilah kita mengenal kelompok masyarakat
berprofesi, seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya.
5) Diferensiasi Gender

Setiap orang memiliki peran. Di dalam masyarakat, pembagian peran dapatdibedakan berdasarkan
jenis kelamin. Pembedaan peran antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan
masyarakat disebut diferensiasi gender. Gender berbeda dengan jenis kelamin. Jenis
kelamin menunjuk pada kategori biologis. Gender merupakan kategori sosial dan
sumbernya dari nilai-nilai dan norma norma yang ada dalam masyarakat. Perbedaan peran
laki-laki dan perempuan dikategorikan dalam dimensi horizontal karena pada dasarnya
kedudukan laki-laki dan perempuan sama karena mempunyai kesempatan, status, dan
peran sosial yang sama. Pada masyarakat tertentu sistem kemasyarakatan laki-laki
mempunyai kedudukan yin yang lebih tinggi atau sebaliknya perempuan mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi.

BAB 3

A.Kesimpulan

Diferensisasi sosial adalah pembedaan


penduduk atau warga masyarakat ke
dalam golongan – golongan atau kelompok –
kelompok secara hoirizontal atau tidak
bertingkat. Adapun wujudnya adalah
penggolongan penduduk atas dasar ras, suku bangsa, agama dan lain – lain. Dalam pembedaan
tersebut tidak menunjukkan tinggi rendahnya martabat atau derajat seseorang sebagaimana
yang terdapat dalam stratifikasi sosial atau pelapisan sosial masyarakat.
Dengan kata lain, pembedaan ras, suku bangsa, agama, profesi, jenis kelamin, asal daerah dan
partai politik dalam masyarakat Indonesia bukan merupakan bentuk pelapisan sosial, tetapi
merupakan pembagian sosial yang mempunyai kedudukan atau derajat yang sama. Kita sebagai
makhluk sosial sudah seharusnya menghargai perbedaan-perbedaan tersebut.
B.Saran
            Dalam hal ini kami menyarankan kepada kita semua agar selalu berfikap positif dalam
menyikapi adanya diferensiasi sosial dan bisa mengambil manfaat tentang pentingnya hidup
rukun walaupun kita berbeda. Karena pada hakikatnya manusia memang diciptakan beraneka
ragam untuk saling mengisi dan melengkapi. Sehingga kita harus mengedepankan sikap
toleransi agar konflik yang diakibatkan kerena adanya diferensiasi sosial tidak terjadi.

C.Daftar Pustaka:

https://youtu.be/C6SHfnVozG0

https://youtu.be/C6SHfnVozG0
Sekian dan Terimakasih
Semoga kita mendapatkan
Ilmu dari makalah ini
Jika ada salah kata mohon dimaafkan
Saya akhiri
Semoga bahagia

Anda mungkin juga menyukai