Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.  atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“ PERBEDAAN SOSIAL, PERBEDAAN INDIVIDU, DAN PERBEDAAN ANTAR
KELOMPOK ” dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan
kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui media internet.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna,
oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

 
PERBEDAAN SOSIAL, PERBEDAAN INDIVIDU, DAN PERBEDAAN ANTAR
KELOMPOK

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perbedaan adalah hal yang merupakan prinsip alam. Tidak ada dua orang yang persis sama
antara satu dengan yang lain. Dalam kehidupan masyarakat tentunya banyak memiliki perbedaan
sosial. Perbedaan-perbedaan sosial tersebut tidaklah berdiri sendiri. Artinya, dalam suatu
masyarakat perbedaan tersebut dapat dikategorikan ke dalam perbedaan sosial secara horizontal
(diferensiasi sosial) dan secara vertikal (pelapisan sosial/stratifikasi sosial). Masyarakat yang
dikelompokkan secara horizontal (diferensiasi sosial) tidak terlepas dari status dan peranan sosial
individu dan kelompok di masyarakat.

Semua individu berbeda dari satu sama lain dalam banyak aspek, bahkan anak yang lahir dalam
satu keluarga tidak akan memiliki kesamaan yang identik. Tiap individu pada dasarnya
merupakan suatu kesatuan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada dua segi yang dapat
menjadi sudut pandang perbedaan ini, yaitu horizontal dan vertikal. Sisi horizontal merupakan
perbedaan individu dalam bidang mental, antara lain tingkat kecerdasan, bakat, minat, ingatan,
emosi dan lainnya. Sedangkan perbedaan vertikal adalah perbedaan yang berhubungan dengan
aspek fisik, seperti bentuk badan, tinggi badan, ukuran badan (besar atau kecil), kekuatan dan
macam -macam lagi. Setiap individu adalah unik dan memiliki perbedaan baik dari sifat,
karakter, kecerdasan, maupun lainnya. Perbedaan pada individu merupakan suatu karunia Allah
SWT karena perbedaan tersebut dapat menghasilkan karakter dan kecerdasan luar pada setiap
individu. 

Stratifikasi sosial muncul karena ketimpangan distribusi dan kelangkaan barang berharga yang
dibutuhkan masyarakat, seperti: uang, kekuasaan, pendidikan, keterampilan, dan semacamnya.
Sementara itu, diferensiasi sosial muncul karena pembagian kerja, perbedaan agama, ras,
(pengelompokanindividu atas dasar ciri persamaan kebudayaan, seperti: bahasa, adat, sejarah,
sikap, wilayah), atau perbedaan jenis kelamin.

Di dalam stratifikasi sosial, hubungan antarkelas dalam hal cenderung tidak seimbang, di mana
ada pihak yang lain. Sedangkan pada diferensiasi sosial yang dipersoalkan bukanlah
keseimbangan antar berbagai kelompok (bukan antar-berbagai kelas), melainkan tentang sifat
dasar masyarakat yang paling pluralis serta perbedaan yang terdapat di dalamnya.

Secara normatif, di dalam diferensiasi sosial, memang hak dan kewajiban antar kelompok yang
satu dengan yang lain relatif sama di mata hukum. Tetapi, bagaimanapun harus diakui bahwa di
dalam kenyataan yang terjadi diferensiasi sosial umumnya tumpang tindih dengan stratifikasi
sosial.
Hubungan antarkelompok dalam diferensiasi sosial (entah itu atas dasar perbedaan profesi, ras,
etnis, agama, atau jenis kelamin), misalnya hak seseorang buruh dan majikan, di mata hukum
secara normative sama, tetapi antar keduanya dari segi kekuasaan dan ekonomi jauh berbeda,
maka pola hubungannya pun menjadi tak seimbang. Seorang majikan, jelas posisinya akan lebih
dominan dan berhak memerintah buruhnya. Sebaliknya, para buruh akan selalu bersikap hormat
kepada majikan yang membayarnya. Memperoleh upah yang layak, misalnya secara hukum
adalah hak kaum buruh. Namun karena para buruh itu menyadari bahwa mencari pekerjaan itu
susah dan tidak memiliki alternatif untuk bekerja di sektor lain, maka sering kita temui banyak
kaum buruh relatif bersikap pasrah begitu saja, kendati diberi upah di bawah KUM (ketentuan
upah minimum).

Dalam berinteraksi atau tergabung menjadi anggota atau suatu bagian dari sebuah kelompok
biasanya seseorang memiliki tujuan ataupun pembahasan yang sama antara satu sama lain. Baik
dalam ruang lingkup keluarga, teman, maupun hubungan yang lebih formal seperti dalam
pekerjaan dan masih banyak lagi.

Perbedaan yang ada tersebut membentuk struktur yang membangun struktur sosial yang ada di
masyarakat. Bagaimana setiap kelompok memiliki tujuan yang berbeda, baik berupa kelompok
atau komunitas hobi, kelompok atau komunitas pekerjaan kamu, dan masih banyak lagi.

Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilaku-perilaku sosial yang cenderung tetap
dan teratur. perilaku tersebut dapat menjadi pembatas perilaku individu dan kelompok. Dalam
sebuah struktur sosial, individu atau kelompok akan cenderung menyesuaikan perilakunya
dengan kelompok atau masyarakatnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menyebabkan adanya perbedaan sosial, perbedaan individu dan perbedaan
antar kelompok ?
2. Apa saja yang menjadi perbedaan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial ?
3. Sebutkan pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial !

C. TUJUAN MAKALAH
1. Menjelaskan penyebab adanya perbedaan sosial, perbedaan individu dan perbedaan antar
kelompok
2. Menyebutkan perbedaan diferensiasi dan stratifikasi sosial
3. Menyebutkan pengaruh difernsiasi dan stratifikasi social
D. ISI MATERI

Perbedaan Sosial dibagi menjadi 2 :


DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi sosial adalah pembedaan masyarakat secara horizontal, sehingga tidak ada kelas
sosial yang timbul akibat diferensiasi sosial. Dalam diferensiasi sosial, masyarakat dikategorikan
berdasarkan perbedaan-perbedaan yang setara, seperti perbedaan berdasarkan ras, perbedaan
suku bangsa, perbedaan klan, dan perbedaan agama. 
STRATIFIKASI SOSIAL
Berbeda dengan diferensiasi sosial, stratifikasi sosial adalah perbedaan vertikal yang memicu
munculnya hierarki dan kelas-kelas sosial di masyarakat. Stratifikasi sosial di masyarakat
ditentukan oleh sesuatu yang dihargai oleh masyarakat. Dasar yang digunakan untuk
menggolongkan masyarakat dalam stratifikasi sosial adalah kekayaan, kekuasaan, keturunan,
dan pendidikan. 

Perbedaan diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial

Diferensiasi Sosial Stratifikasi Sosial

1) Pengelompokan secara 1) Pengelompokan secara vertical


horizontal 2) Berdasarkan posisi, status, kelebihan yang dimiliki,
2) Berdasarkan ciri dan fungsi sesuatu yang berharga
3) Distribusi kelompok 3) Distribusi hak dan wewenang
4)Genotipe 4) Stereotipe
5) Kriteria biologis/fisik 5) Kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan, kehormatan
sosiokultural
Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial Dan Stratifikasi Sosial

1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin


Diferensiasi ini dapat diartikan sebagai diferensiasi yang timbul secara alamiah dan kodrati (dari
Tuhan), pria dan wanita terlahir dengan berbagai perbedaan fisik, sifat maupun kecenderungan.
Laki-laki pada umumnya lebih kuat secara fisik dan menyukai hobi serta profesi yang lebih
menantang dibandingkan perempuan yang diciptakan lebih lemah secara fisik dan tidak mau
mengambil risiko pekerjaan yang berat.
Jika hal seperti itu terjadi semata-mata merupakan kecenderungan alamiah yang ada pada diri
pria dan wanita, bukan diskriminasi.

2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Profesi


Diferensiasi ini didasari suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian atau ketrampilan
khusus. Dalam hidup sosial telah tumbuh dan berkembang berbagai macam profesi atau
pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan.

3. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras


Ras merupakan pengelompokan manusia yang didasarkan atas ciri-ciri fisik atau biologis
yang melekat pada diri manusia.
Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, seperti postur tubuh, bentuk
dan warna rambut, bentuk dan warna mata, warna kulit, bentuk hidung, bentuk bibir,
bentuk wajah, dan lain sebagainya.

4. Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)


Klan adalah kesatuan terkecil dari kerabat unilateral. Pada sebuah klan, masyarakat
dengan hubungan kerabat memiliki faktor pertalian darah yang sangat kuat.
Sedangkan masyarakat yang bertalian dengan faktor teritorial atau daerah hampir tidak
terlihat dan cenderung kendur. Setiap orang merasa ada hubungan darah antara satu
dengan yang lainnya, karena merasa satu keturunan.
Begitu juga kelangsungan hak dan kewajiban dalam suatu kelompok, ditentukan
berdasarkan garis keturunan. Bentuk klan dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia.
Satu di antaranya klan yang ada pada budaya Batak yang disebut dengan marga, seperti
merga Simanjuntak, Hutabarat, Harahap, Hutagalung, dan lain sebagainya.

5. Diferensi Suku Agama


Ciri-ciri yang paling menonjol merupakan identitas suku bangsa adalah bahasa dan
kebudayaan. Maka itu, diferensiasi sosial berdasarkan suku bangsa sering ditunjukkan
dengan adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.
6. Diferensi Sosial Berdasarkan Agama
Seperti diketahui, agama merupakan suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke
dalam suatu komunitas moral yang disebut umat.

Semua ajaran agama telah mengatur bagaimana hubungan manusia di dalam dunia maupun
akhirat, baik hubungan antara sesama manusia maupun hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Seperti yang sudah disampaikan di atas, bahwa perwujudan stratifikasi sosial adalah adanya
kelas-kelas sosial. Kelas-kelas sosial ini dapat kita lihat dari segi ekonomi, sosial, dan politik.
1. Segi ekonomi. Berdasarkan ekonomi, Aristoteles membagi masyarakat menjadi tiga,
yaitu kelas dari golongan sangat kaya, golongan kaya, dan golongan miskin.

2. Segi sosial. Dalam hal ini, masyarakat dikelompokkan atas dasar status. Pelapisan
masyarakat secara sosial dapat kita lihat dari pembagian kasta pada masyarakat Bali.
Masyarakat Bali dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya, dan Sudra.

3. Segi politik. Stratifikasi sosial secara politik didasarkan pada kekuasaan. Masyarakat


yang memiliki kekuasaan biasanya akan ditempatkan pada kelas atas. Adapaun
masyarakat yang tidak memiliki wewenang atau kekuasaan akan ditempatkan pada kelas
bawah.

Statifikasi sosial yang ada di masyarakat mengakibatkan berbagai dampak  atau konsekuensi.
Konsekuensi-konsekuensi tersebut antara lain sebagai berkiut.

1. Bahasa dan gaya bahasa. Masyarakat kelas menengah ke atas biasanya menyelipkan


bahasa asing ketika berbicara, kata-kata tidak kasar, dan tutur bahasanya sopan.

2. Makanan. Biasanya kelompok masyarakat atas makan di restoran terkenal dengan menu


dari luar negri, sedangkan masyarakat bawah biasanya mengonsumsi makanan dalam negeri
atau olahan sendiri.

3. Gelar, pangkat, atau jabatan. Kelompok atas umumnya memiliki sejumlah gelar atau
pangkat. Adapun, masyarakat kelas bawah tidak mengenal penggunaan gelar.

4. Hobi dan kegemaran. Pada umumnya, ketika musik liburan, masyarakat kelas atas akan
berlibur ke luar negri. Kelas menengah akan berlibur di tempat wisata dalam negeri.
Sementara itu, masyarakat kelas bawah berlibur di sekitar pemukiman mereka.

5. Pakaian. Kelas atas akan meniru gaya berpakaian dari luar negri, sedangkan kelas
bawah umumnya membeli pakaian dari pasar tradisional.
6. Perabot dan rumah. Kelas atas umumnya tinggal di kawasan tertentu dengan
keamanan yang memadai, perabot yang digunakan pun mewah. Sementara itu, kelas
bawah tinggal di rumah yang kecil dan sederhana.

ada berbagai kategori sosial dalam masyarakat yang merupakan kriteria terjadinya diferensiasi
sosial.

Menurut sosiolog Kaare Svalastoga, dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Diferensiasi tingkatan (rank differentiation) muncul karena ketimpangan penyaluran barang


atau jasa di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa memiliki perbedaan harga.
Perbedaan harga itu terjadi karena penyalurannya harus melalui berbagai tangan untuk sampai ke
tujuan.
2. Diferensiasi fungsional (functional differentiation) atau pembagian kerja yang muncul karena
orang melakukan pekerjaan yang berlainan. Hal ini bisa dilihat di suatu lembaga sosial. Ada
perbedaan pembagian kerja yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban
sesuai fungsi masing-masing.

3. Diferensiasi kultural (cultural differentiation) muncul karena aturan berperilaku yang tepat
berbeda menurut situasi tertentu. Hal ini juga disebut dengan norma yang bertujuan mengatur
ketertiban masyarakat, yang mungkin berbeda di setiap daerah.

Struktur Sosial

struktur sosial merupakan sebuah konsep perumusan asas hubungan yang terjadi antar individu
di dalam kehidupannya di tengah masyarakat yang menjadi sebuah pedoman bagi tingkah laku
seseorang.
Menurut Encyclopedia Britannica, pengertian struktur sosial dalam sudut pandang sosiologi
didefinisikan sebagai suatu pengaturan institusi yang unik dan juga stabil di mana setiap individu
di dalamnya saling berinteraksi satu sama lain dan hidup bersama membentuk lingkungan
masyarakat.
Struktur sosial juga dipandang sebagai salah satu ilmu yang ada dalam sosiologi, dimana
membahas mengenai hubungan internal yang dilembagakan oleh individu yang berada dalam
kelompok tersebut.
Dalam mendefinisikan struktur sosial, para ahli sosiologi memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Berikut beberapa pandangan beberapa ahli tentang struktur sosial.

1. George C. Homan mengaitkan struktur sosial dengan perilaku sosial elementer dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Talcott Parsons berpendapat bahwa struktur sosial adalah keterkaitan antarmanusia.
3. James Samuel Coleman, melihat struktur sosial sebagai sebuah pola hubungan
antarmanusia dan antarkelompok manusia.
4. William Kornblum menekankan konsep struktur sosial pada pola perilaku individu dan
kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu
dan antarkelompok dalam masyarakat
5. Soerjono Soekanto melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik antara
posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial.
6. Abdul Syani melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Di dalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara
status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu).

Dengan demikian, secara sederhana dapat kita katakan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan
jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga
sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.

Faktor utama yang menyebabkan adanya perbedaan sosial, individu, dan antar kelompok
adalah adanya perbedaan latar belakang dan sosialisasi yang dilakukan setiap unit
keluarga dalam masyarakat sebagai sarana sosialisasi primer setiap individu.

Pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial


Diferensiasi dan stratifikasi sosial sangat penting bagi seseorang dalam kelompok sosial karena
memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup yang akan diperoleh seseorang tersebut.
Kesempatan hidup merupakan kesempatan seseorang untuk bisa atau tidak berperan dan
bertindak dalam segenap aspek kehidupan yang diatur berdasarkan apa yang dianggap menarik
atau tidak menari.
Beberapa aspek kehidupan sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh diferensiasi, stratifikasi, dan
kesempatan hidup adalah sebagai berikut:
 Kesehatan
Pengaruh diferensiasi dan stratifikasi sosial terhadap kesehatan dapat digolongkan
sebagai pengaruh yang bersifat tidak langsung sebagai akibat dari ketidaksamaan tingkat
ekonomi anggota masyarakat. Selain itu, perbedaan akses pada kebutuhan kesehatan turut
dipengaruhi oleh kondisi masyarakat. Masyarakat kelas atas dengan kondisi ekonomi
yang mencukupi memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan yang lebih baik, seperti
makanan bergizi dan apabila sakit mampu membeli obat, serta memanfaatkan rumah
sakit dengan fasilitas dan pelayanan yang memadai. Lain halnya dengan orang atau
masyarakat kelas bawah, dengan keterbatasan ekonomi mereka tidak mampu membeli
makanan dengan gizi yang lebih baik dan tinggal di lingkungan yang kurang sehat. Oleh
karena itu, kemungkinan terserang penyakit lebih besar, apabila sakit mereka tidak dapat
membeli obat serta mengakses fasilitas kesehatan yang berkualitas baik. Akibatnya,
penyakit yang sebenarnya ringan dan mudah untuk disembuhkan justru menjadi
mematikan.

 Pendidikan
Faktor-faktor sosial dan ekonomi memiliki pengaruh kuat terhadap tingkat dan kualitas
pendidikan yang dipengaruhi anggota masyarakat. Tidak jauh berbeda dengan pengaruh
terhadap kesehatan, dalam pendidikan orang yang berbeda pada kelas menengah ke atas
akan mudah dalam mengakses pendidikan yang lebih berkualitas dengan fasilitas yang
lebih baik dan menunjang kegiatan belajarnya seperti ruang kelas, perpustakaan, dan
laboratorium. Lain halnya dengan orang-orang yang berbeda pada kelas bawah yang
cenderung mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang lebih layak dan
berkualitas. Hal ini pada dasarnya berkaitan dengan biaya, yang mana sekolah dengan
fasilitas lengkap umumnya biayanya mahal.
Dewasa ini, kesadaran masyarakat kita akan pentingnya pendidikan sudah tinggi. hal itu
dapat dilihat dengan berkembangnya anggapan dalam masyarakat bahwa pendidikan
dapat merubah status seseorang. Oleh karena itu, orang berlomba-lomba untuk bisa
bersekolah dengan harapan dapat memperoleh kesempatan yang lebih baik dalam
hidupnya, sehingga bisa merubah taraf kehidupannya.

 Harapan Hidup
Harapan hidup adalah rata-rata jumlah tahun tambahan yang dapat diharapkan oleh
seseorang pada umur tertentu untuk data hidup dalam kategori sosial tertentu. Untuk
sederhananya harapan hidup diartikan sebagai lamanya hidup seseorang di suatu tempat
dan status sosial tertentu.
Salah satu indicator yang dijadikan patokan dalam mengukur harapan hidup adalah angka
kematian. Angka kematian yang tinggi menunjukkan rendahnya harapan hidup,
begitupun sebaliknya. Harapan hidup yang rendah umumnya terdapat pada masyarakat
kelas bawah. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi yang kurang mencukupi untuk
mengakses fasilitas perawatan kesehatan dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang
kurang sehat. Sedangkan harapan hidup tinggi terdapat pada masyarakat kelas atas,
mengingat sumber ekonomiyang dimilikinya lebih banyak, kondisi lingkungan tempat
tinggalnya lebih baik dan memenuhi standar kesehatan serta adanya perawatan kesehatan
yang lebih baik.

 Keadilan Sosial
Keterbatasan akses dan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat kelas bawah akan
memenuhi tingkat kesejahteraan mereka. Sebagai contohnya bentuk-bentuk tunjangan
atau kemudahan, termasuk dana kompensasi yang diperuntuhkan bagi keluarga
prasejahtera terbukti tidak sampai pada sasran, atau bahkan salah sasaran. Selain itu akses
mereka terhadap perlindungan hukum, dimana banyak masyarakat golongan menengah
ke bawah yang seringkali dalam berbagai kasus dirugikan, karena mereka tidak mampu
untuk meghadirkan pengacara atau pembela dalam perkara pidana maupun pedata. Dalam
kasus ini dapat kita dirasakan bahwa aspek keadilan sosial yang sangat didambakan oleh
seluruh anggota masyrakat tidak dapat dinikmati secara merata, terutama masyarakat
kelas bahwa meningkat aspek tersebut sangat dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi
anggota masyarakat.

Bentuk diferensiasi dan stratifikasi sangat penting bagi individu-individu dalam kelompok sosial
karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan hidup (life changes) mereka. Kesempatan hidup
merupakan kesempatan seseorang untuk berhasil atau gagal dalam segala aspek kehidupan yang
diatur berdasarkan apa yang dianggap menarik atau tidak menarik. Diferensiasi dan stratifikasi
berhubungan dengan kesempatan hidup, tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena cenderung
tumpang tindih dan saling melengkapi.

 Beberapa pengaruh diferensiasi sosial terhadap kehidupan masyarakat sebagai berikut.

• Etnosentrisme, yaitu pandangan yang cendrung menganggap kelompoknya lebih baik


dibandingkan kelompok lain.
• Primordialisme, yaitu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada
hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu.
• Politik aIiran/sectarian, yaitu keadaan suatu kelompok atau organisasi, tertentu dikelilingi atau
diikuti oleh sejumlah organisasi lain yang memiliki kesamaan pandangan dan ideologi tertentu.
•Rasisme, yaitu pandangan diskriminasi, berdasarkan perbedaan fisik seperti perbedaan warna
kulit.

 Pengaruh stratifikasi sosial dalam kehudupan masyarakat, antara lain adalah sebagai berikut;

• Tempat tinggal, masyarakat kelas atas biasanya mempunyai tempat tinggal mewah
menyesuaikan status sosialnya. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah lebih memilih
membangun rumah sederhana
• Pendidikan, pendidikan masyarakat lapisan atas memiliki kemampuan mengakses dan
meningkatkan strata pendidikan. Sebaliknya, masyarakat kelas menengah ke bawah memilih
pendidikan yang sesuai dengan kemampuan.
• Kesehatan, pemenuhan kesehatan masyarakat kelas atas memiliki kemampuan ekonomi, untuk
mengakses pelayanan kesehatan terbaik. Adapun masyarakat kelas menengah ke bawah memiliki
kemampuan ekonomi untuk mengakses pelayanan kesehatan yang lebih rendah.
• Gaya hidup, golongan kelas atas cenderung memiliki gaya hidup mewah. Sebaliknya untuk
golongan masyarakat kelas menengah ke bawah memilik, gaya hidup sederhana.
• Hobi, memebrikan pengaruh besar dalam stratifikasi sosial, hobi berbeda dimiliki oleh
masyarakat kelas atas yang cederung membutuhkan banyak biaya, sedangkan untuk masyarakat
yang berada di garis ekonomi ke bawah menengah hobi yang dilakukan tidak banyak untuk
memakan biaya.
• Rekreasi, ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok, misalnya rekreasi yang dilakukan
masyarakat ekonomi ke atas cederung membuang waktu dan membutuhkan biaya tinggi akan
tetapi untuk masyarakat biasa hanya membutuhkan dana dan tidak membuang waktu.

 Pengaruh Diferensiasidan Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

1. Gaya Hidup
Perbedaan kelas sosial dalam banyak hal memengaruhi perilaku dan gaya hidup yang
ditampilkan, selera pakaian, selera makanan, dan lain-lain, yang berkaitan dengan gaya
hidup.

2. Peluang Hidup dan Kesehatan

3. Peluang Bekerja dan Berusaha


Peluang bekerja dan berusaha antara satu kelas sosial dan kelas sosial di atasnya
umumnya jauh berbeda.

4. Respons Bekerja dan Berusaha


Kelas sosial rendah merupakan kelompok yang paling terlambat menerapkan
kecenderungan baru, khususnya dalam cara pengambilan keputusan.

5. Kebahagiaandan Kelas Sosial dalam Keluarga


Orang-orang kaya umumnya lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka sehingga
lebih berkemungkinan untuk merasa bahagia daripada orang-orang yang kurang berada.

6. Perilaku Politik
Semakin tinggi kelas sosial semakin cenderung individu mendaftarkan diri sebagai
pemilih, memberikan suara, tertarik politik, menjadi anggota organisasi yang mempunyai
arti penting secara politis, dan berusaha memengaruhi pandangan politik orang lain.

Perbedaan Individu

Perbedaan individu adalah perbedaan kemampuan dan karakteristik (kognitif, kepribadian,


keterampilan fisik, dan lain sebagainya) antar peserta didik pada jenjang usia tertentu dan dalam
setiap kelompok tertentu. Melalui praktik dan aktivitas pendidikan, kita dapat mengakomodasi
perbedaan individual para siswa. 

Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan individu:


• Keturunan/ Hereditas
• Faktor lingkungan meliputi lingkungan statis/keadaan tempat dan dinamis / pengaruh sosial
atau manusia. Selain itu juga dipengaruhi :
•Status social
•Pola asuh orang tua
•Budaya
•Urutan Kelahiran
Macam-macam perbedaan individu:
• Perbedaan jenis kelamin
• Perbedaan kemampuan
• Kepribadian
• Perbedaan dari segi motoric

Menurut Lee Cronbach (1975) menyatakan perbedaan nyata mengenai tingkah laku
manusia yaitu:
• Psikologi eksperimen
• Psikologi diferensial

Anda mungkin juga menyukai