Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI

TENTANG DIFERENSIASI SOSIAL

Anggota Kelompok:
1. Silvi Rahmadani
2. Wulan Ramadhani
3. Muhamad Haris Syahputra
4. Marisa Adela Geofani
5. Rahmi

Guru pembimbing:

Dewi Ulfa Yanti S.Pd

Kelas : X5

TP: 2022/2023

SMAN 3 SOLOK SELATAN

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Definisi Diferensiasi Sosial
B. Faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi sosial
C. Bentuk bentuk Diferensiasi Sosial
D. Pengaruh Diferensiasi sosial dalam kehidupan masyarakat

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah tepat waktu. Makalah disusun guna memenuhi tugas pada bidang
studi Sosiologi di SMA N 3 Solok Selatan. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada buk Dewi Ulfa Yanti S.Pd
selaku guru mata pelajaran. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diferensiasi dapat dipahami sebagai pembeda atau pemilah masyarakat dalam


golongan, kelompok secara horizontal tidak secara berkelas. Pengelompokan masyarakat
didasarkan pada perbedaan ras, suku, agama, adat, budaya, profesi/pekerjaan. Perbedaan
ini dalam sosiologi disebut dengan diferensiasi sosial. Penyebab dari munculnya diferensiasi
karena pembagian pekerjaan di masyarakat modern. Menurut Durkheim, heterogenitas dan
kompleksitas pembagian kerja dalam masyarakat modern tidak akan menghancurkan
solidaritas sosial. Sebaliknya karena pembagian kerja
semakin tinggi, individu dan kelompok dalam masyarakat lebih tergantung satu sama lain
daripada hanya mencukupi kebutuhannya sendiri.

Dalam sebuah masyarakat, seseorang atau sekelompok orang pasti memiliki posisi dan
dan peran yang berbeda-beda. Perbedaan posisi dan peran tersebut timbul karena di dalam
kehidupan masyarakat terdapat unsur-unsur atau pola-pola pembeda yang berlaku dan
disepakati bersama dalam masyarakat. Misalnya, dalam suatu wilayah terdapat beberapa
agama, etnis, bahasa, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Namun, perbedaan tersebut
tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki) dalam masyarakat. Pernyataan
tersebut merupakan diferensiasi sosial dalam masyarakat. Penjelasan mengenai
bentuk-bentuk struktur sosial yaitu diferensiasi sosial secara lebih rinci akan dibahas pada
makalah berikut ini.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja bentuk-bentuk struktur sosial ?
b. Bagaimana definisi diferensiasi sosial ?
c. Apa saja faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi sosial ?
d. Apa saja bentuk-bentuk diferensiasi sosial ?
e. Bagaimana pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat ?

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk diferensiasi sosial.
b. Mengetahui definisi diferensiasi sosial.
c. Mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya diferensiasi sosial.
d. Mengetahui bentuk-bentuk diferensiasi sosial.
e. Mengetahui pengaruh diferensiasi sosial dalam masyarakat.

4
BAB 2 PEMBAHASAN

Bentuk – Bentuk Struktur Sosial


Perbedaan posisi dan pola interaksi sosial timbul karena di dalam kehidupan manusia
terdapat unsur unsur atau pola pola pembeda yang berlaku atau disepakati bersama dalam
masyarakat yang di sebut parameter sosial.
Berdasarkan parameter sosial, struktur sosial dibedakan menjadi 2 dimensi yaitu, dimensi
vertikal atau disebut juga stratifikasi sosial dan dimensi horizontal yang disebut diferensiasi
sosial.
Penjelasan mengenai diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial secara lebih rinci adalah
sebagai berikut.
Diferensiasi Sosial
A. Definisi Diferensiasi Sosial
Pengertian diferensiasi sosial menurut kamus sosiologi adalah klasifikasi atau
penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau
sejajar. Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah variasi pekerjaan,
prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan dengan
interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain.
Diferensiasi sosial diakibatkan oleh pola interaksi individu yang memiliki ciri-ciri fisik
dan non fisik berbeda-beda, antara lain sebagai berikut:
1. Ciri fisik antara lain bentuk dan tinggi tubuh, warna kulit, warna rambut, raut
muka, dan lain-lain.
2. Ciri sosial budaya antara lain kecerdasan, motivasi, dedikasi, minat, dan
bakat.

B. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Diferensiasi Sosial


1. Kaidah Sosial
Di dalam masyarakat terdapat kaidah sosial yang berbeda satu sama lain.
Kaidah-kaidah yang berbeda tersebut dapat menjadikan anggota masyarakat
memiliki perbedaan dalam hal kondisi, sikap, maupun perilaku dengan
anggota masyarakat yang lain.
2. . Kategori Sosial.
Kategori sosial adalah sejumlah orang yang dipandang sebagai satuan sosial
berdasarkan ciri yang sama.

3. Lembaga Sosial
Di dalam kehidupan masyarakat terdapat lima lembaga sosial dasar yang
penting yaitu lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama,
lembaga ekonomi, dan lembaga hukum yang masing-masing memiliki fungsi
dan tugas yang berbeda yang menyebabkan anggota masyarakat memiliki
pola perilaku yang berbeda.

4. Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah seumlah orang yang saling berinteraksi dengan
peran dan tujuan yang jelas dan memiliki pemimpin.

5
C. Bentuk bentuk diferensiasi sosial
1. Diferensiasi ras (racial differentiation).
Diferensiasi ras merupakan pengelompokan yang bersifat jasmaniah yang
berdasarkan pada ciri ciri fisik seperti warna kulit , warna rambut, serta bentuk
bentuk bagian wajah. Definisi mengenai ras dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut.

a. Koentjaningrat
Menurutnya, ras adalah suatu golongan manusia yang menunjukan berbagai ciri
tubuh tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.

b. Michael Banton
Ia berpandangan bahwa ras merupakan suatu tanda peran, perbedaan fisik dijadikan
dasar untuk menetapkan peran yang berbeda beda.

Maka, secara garis besar definisi ras adalah suatu kelompok manusia yang berasal
dari suatu wilayah geografis tertentu dan mempunyai ciri fisik yang identic, sehingga
berbeda dengan kelompok manusia atau ras yang lain. Secara umum, ciri fisik
manusia dikelompokkan menjadi tiga golongan sebagai berikut.
a). Ciri Fenotipe.
Ciri fenotipe ini terdiri dari dua klasifikasi yaitu ciri kualitatif dan ciri kuantitatif. Ciri
kualitatif antara lain berupa warna rambut, warna rambut, bentuk mata, bentuk
hidung, bentuk dagu, dan bentuk bibir. Ciri kuantitatif yaitu tinggi badan, berat badan,
dan ukuran kepala.

b). Ciri-Ciri Filogenetik.


Ciri-ciri filogenetik yaitu hubungan asal usul ras-ras dan perkembangannya.

c). Ciri-Ciri Genetik


Ciri-ciri genetik yaitu ciri yang didasarkan pada keturunan darah.

2. Diferensiasi Etnis atau Suku Bangsa (Tribal Diferentiation)


Beberapa definisi suku bangsa menurut para ahli adalah sebagai berikut.

Koentjaraningrat
Menurutnya, suku bangsa sebagai grup suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan suatu kebudayaan, sedangkan kesadaran dan
identitas tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan pada kesatuan bahasa.

3. Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)


Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem kepercayaan beserta
praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sacral yang menyatukan pengikutnya
dalam suatu komunitas moral. Diferensiasi agama terwujud dalam kenyataan sosial
bahwa masyarakat terdiri dari orang-orang yang menganut suatu agama tertentu
termasuk dalam komunitas atau golongan yang disebut dengan umat.

4. Diferensiasi gender/Jenis Kelamin (Sex Differentiation)

6
Gender adalah perbedaan secara budaya antara pria dan wanita yang
dipelajari melalui proses sosialisasi,sedangkan jenis kelamin merupakan ciri fisik
yang dibawa sejak lahir dan tidak ditentukan sendiri oleh individu sesuai
keinginannya. Berkaitan dengan gender dan jenis kelamin, para ahli mengemukakan
pandangannya sebagai berikut.
a) .Giddens
Menurutnya,gender merupakan perbedaan psikologis,social,dan budaya antara laki-
laki dan perempuan.

b). Calhoun
Menurutnya,gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk
secara sosial dan budaya oleh masyarakat

5. Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation)


Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan
pada jenis pekerjaan atau profesinya. Diferensiasi profesi bersifat khusus yang
melahirkan diferensiasi profesi. Hal ini berarti di antara profesi-profesi tersebut tidak
ada perbedaan tinggi rendah atau terhormat tidak terhormat. Perbedaan profesi
cenderung mempengaruhi perilaku sosialnya.

6. Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)


Diferensiasi gender/Jenis Kelamin (Sex Differentiation). Gender adalah perbedaan
secara budaya antara pria dan wanita yang dipelajari melalui proses
sosialisasi,sedangkan jenis kelamin merupakan ciri fisik yang dibawa sejak lahir dan
tidak ditentukan sendiri oleh individu sesuai keinginannya. Berkaitan dengan gender
dan jenis kelamin, para ahli mengemukakan pandangannya sebagai berikut.

a) Giddens
Menurutnya,gender merupakan perbedaan psikologis,social,dan budaya antara laki-
laki dan perempuan.

b) Calhoun
Menurutnya,gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk
secara social dan budaya oleh masyarakat Pengertian klan menurut Koentjaraningrat
adalah suatu kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua keturunan dari seorang
nenek moyang yang diperhitungkan melalui garis keturunan sejenis yaitu keturunan
warga pria dan wanita.
Istilah klan disebut juga kerabat, keluarga besar, atau keluarga luas (extended
family). Klan merupakan kesatuan geanologis (kesatuan turunan), religio magis
(kesatuan kepercayaan), dan tradisi (kesatuan adat).

Beberapa jenis kelompok kekerabatan berdasarkan garis keturunan adalah


sebagai berikut.
a) Matrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ibu.
b) Patrilineal adalah klan atas dasar garis keturunan ayah.
c) Bilateral/parental adalah klan atas dasar garis keturunan ayah dan ibu secara
bersama-sama.

7
7. Diferensiasi Asal Daerah (Differentiation of Place of Margin)
Diferensiasi asal daerah merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal
daerah atau tempat tinggal yaitu desa atau kota. Pengelompokannya adalah sebagai
berikut..
a).Masyarakat desa adalah kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal
dari desa.
b). Masyarakat kota adalah kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal
dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat ditemukan dalam hal perilaku,
tutur kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dan sebagainya.

Menurut sosiolog Kaare Svalastoga, dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Diferensiasi tingkatan (rank differentiation) muncul karena ketimpangan


penyaluran barang atau jasa di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang
atau jasa memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga itu terjadi karena
penyalurannya harus melalui berbagai tangan untuk sampai ke tujuan.

2. Diferensiasi fungsional (functional differentiation) atau pembagian kerja


yang muncul karena orang melakukan pekerjaan yang berlainan. Hal ini bisa
dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian kerja yang
menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsi
masing-masing.

3. Diferensiasi kultural (cultural differentiation) muncul karena aturan


berperilaku yang tepat berbeda menurut situasi tertentu. Hal ini juga disebut
dengan norma yang bertujuan mengatur ketertiban masyarakat, yang
mungkin berbeda di setiap daerah.

D. Pengaruh Diferensiasi sosial dalam kehidupan masyarakat.


1. Etnosentrisme, yaitu pandangan yang cenderung menganggap kelompoknya lebih
baik dibandingkan kelompok lain.
2. Primordialisme, yaitu pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang
teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada din individu.
3. Politik aIiran/sektarian, yaitu keadaan suatu kelompok atau organisasi, tertentu
dikelilingi atau diikuti oleh sejumlah organisasi lain yang memiliki kesamaan
pandangan dan ideologi tertentu.
4. Rasisme yaitu pandangan diskriminasi, berdasarkan perbedaan fisik seperti
perbedaan warna kulit.

8
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
Diferensiasi sosial adalah perbedaan individu secara horizontal atau sejajar. Dasar dari
diferensiasi adalah suku, ras, jenis kelamin, agama dan profesi. Profesi dalam hal ini
mengacu pada keahlian yang dimiliki individu bukan pada jumlah kekayaan yang dimiliki.
Beberapa hal yang terkait dengan stereotip dan prasangka merupakan tantangan dari
heterogenitas masyarakat. Pelapisan sosial dan diferensiasi sosial selain memberikan
kesempatan bagi individu untuk saling belajar, termotivasi dan mengembangkan toleransi.
Tetapi sebaliknya apabila stereotip dan prasangka antar berbagai kelompok dan kelas sosial
yang berbeda, disintegrasi sosial, konflik sosial adalah salah satu tantangan dari
heterogenitas masyarakat.

Selain individu dan kelompok masyarakat, di dalam heterogenitas (keragaman) juga


dapat homogenitas, misalnya persamaan yang dibangun berdasarkan suku yang sama,
misalnya sesama suku Sunda, suku Melayu. Ikatan ini berdasarkan pada persamaan nenek
moyang asal daerah budaya. Sedangkan persamaan juga dibangun dari kondisi yang sama,
hal ini berdasarkan pada posisi dan peran sosial, misalnya sebagai siswa, saat hidup
bersama terdapat keragaman (heterogenitas) dan kesamaan (homogenitas). Penting bagi
kita untuk menyikapi kondisi tersebut secara arif dan bijaksana.

9
DAFTAR PUSTAKA

BUKU PAKET IPS KELAS 10 KURIKULUM MERDEKA


Buku Sosiologi 2 SMA Kelas XI terbitan Quadra.
https://himaexa.blogspot.com/p/bab-i-pendahuluan-1.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai