Anda di halaman 1dari 65

PERBEDAAN, KESETARAAN

DAN HARMONI SOSIAL


Tujuan pembelajaran ;
1. Peserta didik mampu memahami dan mengahrgai
keragaman yang terdapat dalam masyarakat.
2. Peserta didik mampu membuat solusi dalam
menghadapi masalah keragaman dengan menerapkan
prinsip-prinsip kesetaraan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang tinggal dalam
masyarakat tentu akan menjadi struktur dari masyarakat
tersebut. Struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam
masyarakat yang terdapat hubungan timbal balik antara
status dan peranan yang mengacu pada keteraturan
perilaku dalam masyarakat.
Masyarakat Indonesia memiliki sifat majemuk dan
multidimensional. Maksudnya, terpecah/terkotak-kotak
secara horizontal dan vertikal.
Menurut Furnivall, masyarakat majemuk adalah
masyarakat yang hidup secara berkelompok yang
berdampingan secara fisik, tapi terpisah oleh kehidupan
sosial dan tergabung dalam sebuah satuan politik.
Menurut Usman Pelly, masyarakat majemuk dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. Secara horizontal, ditandai dengan perbedaan suku
bangsa, agama, adat, dan perbedaan kedaerahan
2. Secara vertikal, ditandai dengan perbedaan lapisan
atas dan lapisan bawah.
Dalam struktur sosial, terdapat dua konsep utama
(Ralph Linton) yaitu :
1. Status (kedudukan seseorang di dalam
masyarakat)
2. Peranan (role) merupakan perilaku yang
diharapkan masyarakat dari seseorang yang
memiliki status
Cara memperoleh status di masyarakat
Ascribed status, yaitu status yang diperoleh secara
otomatis tanpa usaha
Achieved status, yaitu status yang diperoleh dengan
usaha/disengaja
Assigned status merupakan kombinasi dari perolehan
status melalui usaha dan secara otomatis, sehingga
diperoleh melalui penghargaan/pemberian dari pihak
lain.
Peter M. Blau, membagi struktur sosial dalam dua tipe,
yaitu :
1. Intersected /interseksi
Yaitu jika keanggotaan dalam kelompok sosial
bersifat menyilang (berpotongan), artinya latar
belakang anggota masyarakat berbeda-beda dilihat
dari ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin,
2. Consolidated/konsolidasi
Adanya tumpang tindih parameter(tolok ukur)
keanggotaan, yang terlihat dari latar belakang ras,
suku, kebiasaan, dan kepercayaan yang sama.
Menurut Nasikun, struktur sosial dilihat dari dua segi
yaitu ;
1. Secara horizontal, ditandai dengan adanya kesatuan
sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama,
dan adat.
2. Secara vertikal,ditandai dengan adanya dengan
adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan
pelapisan sosial.
Ciri-ciri struktur sosial menurut Abdul Syani
Mengacu pada hubungan sosial yang pokok yang
dapat memberikan batas pada kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi dalam masyarakat.
Mencakup semua hubungan sosial antarindividu pada
saat tertentu.
Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat
Merupakan relaitas sosial yang bersifat statis dan
memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
Lanjutan …..
Merupakan tahapan perubahan dan perkembangan
masyarakat yang mengandung dua pengertian :
 dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat
empiris dalam proses perubahan dan perkembangan
 dalam setiap perubahan dan perkembangan terdapat
tahap perhentian dimana terjadi stabilitas, keteraturan,
dan integrasi sosial yang berkesinambungan sebelum
kemudian “terancam” oleh ketidakpuasan masyarakat
Konflik status
Konflik status bersifat individual adalah konflik yang
dirasakan oleh seseorang dalam batinnya sendiri
Konflik status antarkelompok, merupakan konflik
status yang terjadi antar kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain
Konflik status antarindividu, merupakan konflik status
yang terjadi antara individu yang satu dengan yang
lain
Fungsi struktur sosial
Menurut Mayor Polak :
1. Pengawas sosial
2. Dasar menanamkan disiplin kelompok
DIFERENSIASI SOSIAL
Suatu penggolongan atas perbedaan-perbedaan yang
biasanya dianggap sama.
Dasar penggolongannya adalah :
1. Berdasarkan ciri fisik/fenotif kuantitatif
2. Berdasarkan ciri sosial
Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan yang
menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola
perilaku dalam masyarakat. Termasuk juga
perbedaan peran, prestise dan kekuasaan.
Lanjutan…..
3. Berdasarkan ciri budaya
Diferensiasi budaya berkaitan erat dengan pandangan
hidup yang menyangkut nilai yang dianutnya seperti
religi, sistem kekeluargaan, keuletan, dan
ketangguhan.
Hasil dari nilai yang dianut terlihat seperti pakaian,
bahasa, kesenian, agama, arsitektur dan adat istiadat
Bentuk diferensiasi sosial
1. RAS
merupakan kelompok manusia dengan ciri fisik
bawaan yang sama, ada 3 yang utama :
1. Mongoloid (kulit kuning dan coklat)
2. Negroid (kulit hitam)
3. Kaukasoid (kulit putih)
Ras khusus yang tidak dapat dimasukkan kedalam 4
ras pokok yaitu :
1. Bushman (Gurun Kalahari Afrika Selatan)
2. Veddoid (pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi
Selatan)
3. Polynesian (Kep. Micronesia dan Polynesia)
4. Ainu (Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang)
Ciri fisik setiap ras berbeda karena faktor
berikut:
a. Kondisi geografis dan iklim
Di daerah dingin identik dg hidung panjang dan
mancung, yang akan membantu memanaskan dan
melembabkan udara sebelum masuk ke paru-paru.
Sedangkan di daerah tropis cenderung dg hidung
lebih lebar.
b. Faktor makanan
Perbedaan jenis makanan akan menimbulkan variasi
sosok tubuh yang berbeda. Sosok fisik besar banyak
ditemukan di daerah berhawa dingin, seperti di
belahan bumi utara. Di daerah tropis cenderung
kecil dan pendek.
c. Faktor perkawinan/amalgamasi
2. SUKU BANGSA/ETNIS
Merupakan hasil dari sistem kekerabatan yang lebih
luas dengan ikatan darah dari nenek moyang yang
sama
Keanekaragaman suku bangsa menyangkut
keanekaragaman budaya termasuk juga perbedaan adat
istiadat, religi, bahasa, dan kesenian
Tidak ada perbedaan fisik di Indonesia yang mencolok
karena faktor amalgamasi dan migrasi penduduk.
Persamaan sukubangsa
Dasar kehidupan sosial yang sama berdasarkan asas
kekerabatan
Asas yang sama dalam hak atas tanah
Asas persamaan dalam hukum adat
Memiliki bentuk perserikatan dan bentuk hubungan
yang tidak dibuat tapi terjadi yaitu lembaga adat
istiadat penduduk asli
3. CLAN/KLAN
Disebut juga dengan kerabat, keluarga
besar/keluarga luas (extended family)
Klan merupakan satu kesatuan genealogis ( kesatuan
keturunan), religio magis (kesatuan kepercayaan),
dan tradisi (kesatuan adat).
Klan bersifat religio magis. Sifat religio magis pada
klan terlihat dalam pandangan mereka tentang
kesakralan hubungan kekeluargaan klan
Lanjutan klan…..
Hubungan sakral ditandai dengan loyalitas terhadap
tradisi leluhur. Contoh pada masyarakat Batak, bila ada
kelahiran, pernikahan ataupun kematian, maka semua
anggota semarga (klan) mempunyai tanggung jawab
melaksanakan upacara adatnya. Sehingga perlu
diadakan pertemuan anggota klan untuk memutuskan
semuanya.
Klan meruapkan kesatuan genealogis, yang merupakan
kesatuan ikatan darah/keturunan yang sama yaitu garis
keturunan ayah(patrilineal) dan garis keturunan ibu
(matrilineal).
Dalam masyarakat Batak, patrilineal disebut marga,
sedangkan dalam masyarakat Minangkabau disebut
paruik.
4. AGAMA
Pada dasarnya manusia mempercayai adanya kekuatan
di luar dirinya (supranatural) yang bersifat ghaib.
Berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya maka
manusia memiliki kepercayaan/agama yang berbeda-
beda.
Pada akhirnya kita tidak dapat mengatakan bahwa
agama/kepercayaan yang satu lebih baik daripada
agama/kepercayaan yang lain.
5. JENIS KELAMIN
Meskipun pada dasarnya laki-laki dan perempuan
memiliki kedudukan yang sama tapi di beberapa
daerah berbeda dalam memperlakukan keduanya.
Pada masyarakat Manggarai (Flores), pembagian
warisan hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki
sehingga sering disebut ata one (orang dalam).
Sementara aak perempuan disebut dengan ata peang
(orang luar) yang harus mengikuti suaminya.
Demikian pula dengan kekuasaan, hanya laki-laki
yang dapat menduduki jabatan kepala adat/ tuo golo.
6. PROFESI
Pada kenyataan yang ada banyaknya profesi/pekerjaan
di masyarakat menjadikan perbedaan dalam hal
perilaku sosialnya.
Contohnya : ???
Tugas kelompok

Membuat karya nyata


“ POHON DIFERENSIASI SOSIAL”
Alat dan bahan:
 Kertas manila/asturo ukuran lebar
 Pensil, penghapus, penggaris, spidol, pensil warna
 Kertas origami
 Gunting
 Lem kertas
STRATIFIKASI SOSIAL
Definisi menurut para tokoh

Max Weber;
Stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke
dalam lapisan hierarkhi menurut dimensi kekuasaan,
hak istimewa dan prestise.
 J.F Cuber
stratifikasi sosial merupakan suatu pola penempatan
kategori kelas sosial berdasarkan hak-hak yang
berbeda
 Pitirim A. Sorokin
stratifikasi sosial sebagai pembedaan
penduduk/masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat (hierarkhi)
Stratifikasi dapat muncul dengan sendirinya sebagai
akibat proses yang terjadi di masyarakat dengan dasar
pembedanya adalah kemampuan/kepandaian, umur,
fisik, jenis kelamin, sifat keanggotaan masyarakat dan
harta benda
Sedangkan pembentukan stratifikasi dengan disengaja
adalah dengan dasar kekuasaan
Faktor pendorong terciptanya stratifikasi di masyarakat
menurut Wila Huky;
a. Perbedaan ras dan budaya
b. Pembagian tugas yang terspesialisasi
c. Kelangkaan
Dasar terbentuknya stratifikasi sosial adalah karena
adanya sesuatu yang dihargai lebih, seperti
kekayaan, pendidikan, kekuasaan dan keturunan.
Jenis stratifikasi sosial
1. Dilihat dari segi proses
a. stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya.
Alasan terjadinya karena kepandaian, tingkat
umur, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian
keanggotaan kerabat seorang kepala, dan harta.
b. Stratifikasi yang sengaja dibuat dengan sengaja
untuk tujuan bersama.
Biasanya dilakukan dalam pembagian
kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam
lembaga/organisasi formal
2.Dilihat dari segi sifat
 Stratifikasi sosial terbuka
Semua anggota masyarakat bebas berpindah strata
sosial baik vertikal maupun horisontal. Walaupun pada
kenyataannya mobilitas sosial harus dengan
perjuangan yang berat, namun kemungkinan berpindah
strata selalu ada. Contoh: seorang pelajar dapat
menduduki peringkat pertama dengan belajar giat
 Stratifikasi sosial tertutup
Bentuk stratifikasi sosial yang anggotanya sulit untuk
melakukan mobilitas vertikal. Mobilitas yang terjadi
hanya terbatas pada mobilitas horizontal. Sehingga
dikatakan bersifat diskriminatif, misalnya sistem kasta
pada masyarakat Hindu, masyarakat rasialis, dan
masyarakat feodal.
 Stratifikasi campuran
Merupakan kombinasi dari stratifikasi terbuka dan
tertutup. Contohnya seorang dari kasta Ksatria yang
hidup sangat terhormat di lingkungannya, namun
ketika dia berpindah tempat tinggal maka iapun harus
menyesuaikan dengan lingkungan barunya.
Fungsi stratifikasi sosial
 Distribusi hal istimewa yang obyektif, karena dapat
diterima oleh orang lain seperti menentukan
penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan dan
wewenang
 Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang
berhubungan dengan kewibawaan dan penghargaan
 Kriteria sistem pertentangan dan persaingan, mungkin
didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan
kelompok, kerabat tertentu, milik,
wewenang/kekuasaan
Lanjutan………..
 Penentu lambang/simbol status, seperti tingkah laku,
cara berpakaian dan bentuk rumah
 Penentu tingkat mudah dan sukarnya bertukar
kedudukan
 Alat solidaritas diantara individu atau kelompok yang
menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat
Perbedaan diferensiasi dan stratifikasi sosial

Diferensiasi Stratifikasi
 Pengelompokan secara  Pengelompokan secara
horizontal vertikal
 Berdasarkan ciri dan  Berdasarkan posisi, status,

fungsi kelebihan yang dimiliki,


sesuatu yang dihargai
 Distribusi hak dan wewenang
 Distribusi kelompok  Stereotipe
 Genotipe Kriteria ekonomi,
 Kriteria biologis/fisik kekuasaan, kehormatan,
sosiokultur pendidikan
Konsekuensi Stratifikasi Sosial

Dalam kenyataannya orang tidak


memiliki kemampuan yang sama.
Ada yang mampu membayar
sekolah yang mahal ada yang
tidak. Akibatnya, penghargaan
yang diberikan masyarakatpun
akan berbeda-beda. Perbedaan
seperti ini akan mempengaruhi
gaya hidup (life style) yakni,
pakaian, rumah dan perabot,
bahasa dan gaya bicara, makanan,
gelar, pangkat, atau jabatan, serta
hobi dan kegemaran.

58 02/03/2016
Lima kategori kesetaraan : Kesetaraan
Kesetaraan hukum
Kesetaraan politik
Kesetaraan sosial
Kesetaraan ekonomi
Kesetaraan moral

Tiga konsep kesetaraan :


Kesetaraan kesempatan
Kesetaraan sejak awal
Kesetaraan hasil

59 02/03/2016
Harmoni Sosial
Sesuatu yang sesuai dengan
keinginan masyarakat umum,
seperti keadaan tertib, teratur,
aman dan nyaman dapat disebut
sebagai suatu kehidupan yang
penuh harmoni. Harmoni sosial
adalah kondisi dimana individu
hidup sejalan dan serasi dengan
tujuan masyarakatnya.
Harmoni sosial juga terjadi
dalam masyarakat yang ditandai
dengan solidaritas.

60 02/03/2016
Kesetaraan dan Harmoni Sosial dalam
Masyarakat Multikultural

Dinamika Masyarakat Indonesia


Agar harmoni
sosial terwujud Sejarah perkembangan masyarakat Indonesia
dalam menunjukan bahwa potensi konflik antar kelompok
masyarakat, maka masyarakat di Indonesia cukup besar. Konflik tersebut
prinsip kesetaraan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
harus diterapkan Harga diri dan kebanggaan kelompok terusik
ditengah-tengah
Perbedaan pendirian atau sikap
diferensiasi dan
stratifikasi sosial. Perbedaan kebudayaan yang dimiliki setiap etnis
Benturan kepentingan (politik, ekonomi dan
kekuasaan)
Perubahan yang terlalu cepat sehingga mengganggu
keseimbangan sistem dan kemapanan

61 02/03/2016
Mewujudkan Masyarakat Multikultural

Ditengah potensi konflik yang


memungkinkan bagi bangsa kita, maka
usaha untuk membentuk suatu masyarakat
multikultural menjadi sangat penting.
Masyarakat multikultural dapat dimengerti
sebagai masyarakat yang terdiri atas
beragam kelompok sosial dengan sistem
norma dan kebudayaan yang berbeda-beda.
Multikulturalisme tidak hanya
bermakna keanekaragaman
(kemajemukan), tetapi juga kesederajatan
antarperbedaan. Kesederajatan dalam
perbedaan merupakan jantung dari
multikulturalisme.

62 02/03/2016
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlunya
Masyarakat Multikultural

Hambatan Idealisme Multikultural.


 Sikap menganggap budaya sendiri lebih
baik
 Pertentangan antara budaya barat dan
timur
 Pluralisme dianggap sebagai sesuatu
yang eksotis
 Pandangan yang paternalistis
 Mencari apa yang disebut indigenous
culture
 Pandangan negatif penduduk asli
terhadap orang asing yang dapat
berbicara mengenai kebudayaan
63 penduduk asli 02/03/2016
Manfaat masyarakat multikultural
 Melalui hubungan yang harmonis
antarmasyarakat, dapat digali kearifan
budaya yang dimiliki oleh setiap budaya
 Memunculkan penghargaan terhadap budaya
lain sehingga muncul sikap toleransi
 Menjadi benteng pertahanan terhadap
ancaman yang timbul dari budaya capital
 Menjadi alat untuk membina dunia yang
aman dan sejahtera
 Mengajarkan suatu pandangan bahwa
kebenaran itu tidak dimonopoli oleh satu
orang atau kelompok saja

64 02/03/2016
Upaya mewujudkan kesetaraan
Menghapus diskriminasi melalui perlindungan dan penegakan
HAM di setiap ranah kehidupan manusia
Menerapkan hukum dengan adil melalui perbaikan sistem hukum
yang profesional dan bersih
Pembuatan dan pengimplementasian peraturan dan perundang-
undangan yang anti diskriminatif
Membangun pola komunikasi untuk meningkatkan keterbukaan,
kedewasaan sikap dan kesadaran terhadap adanya keberagaman
Mengembangan sikap dan pola pikir masyarakat untuk
memandang keberagaman sebagai kekayaan bangsa
Memperkecil kesenjangan antara warga masyarakat dalam
berbagai aspek kehidupan

Anda mungkin juga menyukai