Oleh:
ADINDA HAMIT CAHYANI
DAVIER ZOLA GRACIA TAVIONO
NABILA AUREL SALSABILA
SHENDY DWIKI SETYA PERMANA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
1. PENDAHULUAN
Konflik Sosial
Adanya berbagai konflik ini biasanya mendekatkan kita pada satu konsep
Etnosentrisme. Secara formal, Etnosentrisme didefinisikan sebagai pandangan
bahwa kelompok sendiri adalah pusat segalanya dan kelompok lain akan selalu
dibandingkan dan dinilai sesuai dengan standar kelompok sendiri.
Etnosentrisme membuat kebudayaan diri sebagai patokan dalam mengukur baik
buruknya, atau tinggi rendahnya dan benar atau ganjilnya kebudayaan lain
dalam proporsi kemiripannya dengan kebudayaan sendiri.
Esensi dari stratifikasi sosial adalah setiap individu memiliki beberapa posisi
sosial dan masing-masing orang memerankan beberapa peran, sehingga hal ini
memungkinkan untuk mengklasifikasikan individu-individu kedalam kategori
status-peran,dimana perangkingan didasarkan atas posisi relative dari peran-
peran yang mereka mainkan secara keseluruhan.
Pada zaman kuno, sebagaimana yang dikemukaan oleh Aritoteles,
mengatakan bahwa di dalam tiap Negara terdapat tiga unsur yaitu, mereka yang
kaya sekali, mereka yang miskin, dan mereka yang ada ditengah-tengahnya. Hal
itu menunjukkan pada zaman dahulu orang telah mengenal dan mengakui
adanya sistem pelapisan dalan masyarakat sebagai akibat adanya sesuatu yang
mereka anggap berharga, sehingga ada yang mempunyai kedudukan diatas dan
pula di bawah.
Pada umumnya mereka yang menduduki lapisan atas tidak hanya memeiliki
satu macam saja dari sesuatu yang dihargai oleh masyarakat, akan tetapi
kedudukan yang tinggi tersebut bersifat kumulatif. Artinya mereka yang
mempunyai uang banyak, misalnya, akan mudah mendapatkan tanah,
kekuasaan, ilmu pengetahuan, bahkan mungkin kehormatan tertentu.
Cara yang paling mudah untuk mengerti pengertian konsep sratifikasi sosial
atau perbedaan status sosial adalah dengan berfikir membanding-bandingkan
kemampuan, baik kemampuan kecerdasan, jabatan, maupun ekonomi, dan apa
yang dimiliki anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang
lainnya.
B . Tujuan
A. Pengertian Plularitas
Saat kita diajukan sebuah pertanyaan tentang negara dengan jumlah pulau
terbanyak, pastilah akan muncul jawaban Indonesia. Ya, secara geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 13 ribu pulau
yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing pulau dihuni
oleh komunitas masyarakat yang memiliki karakteristik sosial, budaya dan
bahkan nilai dan keyakinan serta agama yang berbeda. Hal ini tercermin dari
300 lebih kelompok etnis yang ada di Indonesia sehingga Indonesia dikenal
sebagai bangsa yang memiliki keragaman budaya terbanyak. Dari berbagai
macam suku bangsa di Indonesia dengan beragam hasil kebudayaannya
menjadikan tantangan dalam menciptakan sebuah integrasi sosial. Dengan
struktur sosial yang sedemikian kompleks, sangatlah terbuka bagi Indonesia
untuk selalu menghadapi konflik antaretnik, kesenjangan sosial, dan sulit
membangun integrasi secara tetap. Oleh karena itu, perlu adanya suatu
penanaman konsep pluralisme.
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang
dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status
sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat
dibandingkan dengan orang yang status sosial nya rendah.
Menurut Karl Max, kelas sosial utama terdiri atas golongan proletariat,
golongan kapitalis (borjuis) dan golongan menegah (borjuis rendah). Pendapat
diatas merupakan suatu penggambaran bahwa stratifikasi sosial sebagai gejala
yang universal, artinya dalam setiap masyarakat bagaimana pun juga
keberadaannya pasti didapatkan pelapisan sosial tersebut. Apa yang
dikemukakan oleh Karl Marx adalah salah satu bukti adanya sratifikasi sosial
dalam masyarakat sederhana sekalipun. Kriteria jenis kekayaan dan juga profesi
pekerjaan merupakan cerita yang sederhana, sekaligus menyatakan bahwa
dalam masyarakat kita tidak akan menemukan masyarakat tanpa kelas.
Perkembangan masyarakat selanjutnya menuju masyarakat yang semakian
modern dan kompleks,stratifikasi sosial yang terjadi dalam masyarakat akan
semakin banyak.
Barang sesuatu yang dihargai tersebut menurut Paul B Horton dan yang
dikutip oleh Anshari adalah:
Kekayaan dan penghasilan merupaka dua hal yang berkaitan erat; dimana
penghasilan banyak kekayaan juga meningkat. Faktor ekonomi ini akan menjadi
salah satu ukuran dari stratifikasi sosial yang ada. Mereka yang kaya dan
memiliki penghasilan yang besar akan menduduki kelas atas; sedangkan mereka
yang miskin dan tidak berpenghasilan berada pada kelas bawah.
2. Pekerjaan
3. Pendidikan
Pendidikan secara bertingkat ada dalam masyarakat, misalnya dibedakan
menjadi pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan tinggi.
Penjenjanggan ini sekaligus menyatakan bahwa pendidikan adalah dimensi
vertikal dari stratifikasi sosial .
Mereka yang lulus dari pendidikan tinggi biasanya diberikan gelar sesuai
dengan keahliannya tersebut seperti gelar SE dan SH dibelakang nama yang
menunjukkan bahwa mereka yang mencantumkan SE dan SH adalah mereka
yang lulus dari pendidikan tinggi dengan keahlian bidang ekonomi untuk SE
(kepanjangan dari sarjana ekonomi), dan gelar SH bagi mereka yang tamat dari
pendidika tinggi dari fakultas Hukum, SH (sajarna Hukum). Mereka yang tamat
dari jurusan sosiologi menggunakan gelar S.Sos kepanjangan dari sajarna
sosiologi. Gelar ini pada jenjang S1. Mereka yang menamatkan diri dari
pendidikan menengah dan pendidikan dasar mereka belum mendapat
gelarkarena belum mempunyai keahlian tertentu. S2 dan Doktor untuk jenjang
S3. Mereka yang memiliki gelar baik S1, S2 maupun S3 akan memiliki jenjang
stratifikasi sosial atas dibandingkan dengan mereka yang tamat pendidika
menengah (SMP dan SMA) maupun yang tamat SD dan bahkan tidak tamat SD
dan tidak sekolah.
7. Kedudukan (Status)
8. Peran (Rore)
Status sosial atau yang sering disebut stratifikasi sosial menunjukkan adanya
suatu ketidakseimbangan yang sistematis dari kesejahteraan, kekuasaan dan
prestise (gengsi) yang merupakan akibat dari adanya posisi sosial (rangking
sosial) seseorang di masyarakat. Sedangkan ketidakseimbangan dapat
didefinisikan sebagai perbedaan derajat dalam kesejahteraan, kekuasaan dan
hal-hal lain yang terdapat dalam masyarakat.
Adanya perbedaan status sosial dalam hal ini menyangkut perbedaan
perekonomian, dapat menimbulkan adanya kecemburuan sosial, kesejahteraan
yang tidak merata, bahkan bisa menyebabkan perbuatan yang melanggar
hukum. Perbedaan status sosial ekonomi secara tidak langsung dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama yang berada pada lapisan
bawah.
Konflik yang terjadi pada manusia bersumber pada berbagai macam sebab.
Begitu beragamnya sumber konflik yang terjadi antar manusia, sehingga sulit
itu untuk dideskripsikan secara jelas dan terperinci sumber dari konflik. Hal ini
dikarenakan sesuatu yang seharusnya bisa menjadi sumber konflik, tetapi pada
kelompok manusia tertentu ternyata tidak menjadi sumber konflik, demikian
halnya sebaliknya. Kadang sesuatu yang sifatnya sepele bisa menjadi sumber
konflik antara manusia. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut
diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami
konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik
hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Kesimpulannya sumber konflik itu sangat beragam dan kadang sifatnya tidak
rasional. Oleh karena kita tidak bisa menetapkan secara tegas bahwa yang
menjadi sumber konflik adalah sesuatu hal tertentu, apalagi hanya didasarkan
pada hal-hal yang sifatnya rasional. Pada umumnya penyebab munculnya
konflik kepentingan sebagai berikut:
(1) perbedaan kebutuhan, nilai, dan tujuan,
(2) langkanya sumber daya seperti kekuatan, pengaruh, ruang, waktu, uang,
popularitas dan posisi, dan
(3) persaingan. Ketika kebutuhan, nilai dan tujuan saling bertentangan, ketika
sejumlah sumber daya menjadi terbatas, dan ketika persaingan untuk suatu
penghargaan serta hak-hak istimewa muncul, konflik kepentingan akan muncul
(Johnson & Johnson, 1991). Menurut Anoraga (dalam Saputro, 2003) suatu
konflik dapat terjadi karena perbendaan pendapat, salah paham, ada pihak yang
dirugikan, dan perasaan sensitif.
1. Konflik terjadi dalam frekuensi yang tinggi dan menyita sebagian besar
kesempatan individu untuk berinteraksi. Ini menandakan bahwa problem tidak
diselesaikan secara kuat. Sebaliknya, konflik yang konstruktif terjadi dalam
frekuensi yang wajar dan masih memungkinkan individu-individunya
berinteraksi secara harmonis.
2. Konflik diekspresikan dalam bentuk agresi seperti ancaman atau paksaan
dan terjadi pembesaran konflik baik pembesaran masalah yang menjadi isu
konflik maupun peningkatan jumlah individu yang terlibat. Dalam konflik yang
konstruktif isu akan tetap terfokus dan dirundingkan melalui proses pemecahan
masalah yang saling menguntungkan.
1. Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan
percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
2. Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan
percobaan untuk "memenangkan" konflik.
3. Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan
percobaan yang memberikan "kemenangan" konflik bagi pihak tersebut.
4. Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan
untuk menghindari konflik.
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam
konflik, yang diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami
keluar, dan sebagainya.
Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5
juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun,
sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan
tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi
sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk
Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit
menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk
Indonesia.
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai
proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan
masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan
modal sedikit. Cara mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau
peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun
1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang
semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang
menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung
pada pinjaman luar negeri sektor swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai
tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan
devisa yang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar
yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang
mengambang terkendali.
3 . PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mengatasi atau solusi dari konflik status sosial ekonomi di masyarakat
permasalahan ekonomi adalah sebuah topik dari banyak topik dalam
mempelajari ilmu ekonomi. Dan merupakan topik yang paling banyak
dibicarakan baik itu di masyarakat maupun media.
B. Saran
Dari beberapa konflik yang ada kita bisa menyarankan untuk para orang –
orang bersangkutan sebaiknya dari permasalahan ini kita mencari jalan keluar
agar masalah yang ada segera untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitar
dan di Indonesia. Selain itu, kita bisa mengambil makna dari permasalahan yang
ada disekitar.
4. DAFTAR PUSTAKA
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47831/3/Konflik%20sosial.pdf
KONFLIK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MODEREN Penyelesaian Menurut Hukum
Positif, Politik dan Adat © Dr. Alfitra, SH., MH
https://www.wikipedia.org/