Anda di halaman 1dari 9

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

MANUSIA KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

NAMA KELOMPOK :
YOSTA NERI LESTARI
MUHAMMAD ACIL
DENI JANUARDI
NORE YOT CLINTON
DAYANG EVTIY PRINADA
SAIFUL JANUARI

PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
PONTIANAK
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan yang
paling sempurna, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di
mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan
kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini disebut Hak Asasi
Manusia. Seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia disebut sebagai
Kewajiban Dasar Manusia. Diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, bahasa,
dan keyakinan politik.
Keragaman merupakan kenyataan dalam kehidupan di masyarakat.
Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan
kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang. Sebagai
fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai
fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap
sebagai factor penyulit. Keragaman bisa mendatangkan manfaat yang besar,
namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat
sendiri jika tidak dikelola dengan baik. Setiap manusia dilahirkan setara,
meskipun dengan keragaman identitas yang disandang.
Kesetaraan merupakan hal yang intheren yang dimiliki manusia sejak
lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada
dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 2


Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik
nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang
merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan
mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.
Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat
sama dengan meniadakan hirarki atau jenjang sosial yang menempel pada
dirinya berdasarkan atas asas rasial, suku bangsa, kebangsawanan, atau pun
kekayaan dan kekuasaan.
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri
manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal.
Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian
orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia
karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan
sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang
menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan.
Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai
pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif.
Berdasarkan latar belakang diatas kami tertarik untuk mengangkat judul
manusia keragaman dan kesederajatan sebagai pembahasan dalam makalah
kami, karena keragaman dan kesederajatan ini terjadi dalam masyarakat kita
setiap harinya.
B. Rumusan masalah
1. Apa makna dari keragaman dan kesederajatan ?
2. Apa saja unsur dari keragaman dan kesederajatan masyarakat Indonesia?
3. Apa saja faktor yang mendorong terjadinya sosial budaya?

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 3


BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia keragaman dan kesederajatan
Keragaman merupakan dimana terdapat berbagai perihal yang beragam
dalam suatu masyarakat dari berbagai sisi/bidang seperti suku bangsa dan
ras,kepercayaan (agama) dan keyakinan, adat istiadat, ideology dan politik,
serta perbedaan situasi ekonomi. Dalam suatu masyarakat Indonesia yang
majemuk dan dinamis seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki banyak
keragaman seperti suku yang begitu banyak dari sabang sampai merauke
contohnya suku dayak, suku batak dan lain-lainnya.

Kesederajatan merupakan sama posisinya seperti pangkat dan keadaan.


Serta perlakuan yang sama dalam segala idang tanpa membedakan pria atau
wanita, keturunan , kekayaan, bangsa mana, dan lain sebagainya.

B. Unsur - unsur keragaman dalam masyarakat indonesia

1. Suku bangsa
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karna adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki cirri-ciri biologis lahiriah
yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, warna mata, lain
sebagainya.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih
tinggi dari maanusia sebagai kekuatan ghaib yang tak dapat ditangkap
dengan panca indra. Namun mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Agama sebagai bentuk keyakinan
memang sulit diukur secara tepat dan terinci namun apapun bentuk
kepercayaan yang dianggap sebagai agama, tampaknya memang memiliki

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 4


ciri umum yang hampir sama, baik dalam agama primitive maupun agama
monotheisme.
3. Ideologi dan Politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupaka kaitan
antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu
untuk lebih memperkuat lndasan moral bagi sebuah tindakan. Politik
mencakup baik konflik antara individu dan kelompok untuk memperoleh
kekuasaan yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri
atas kerugian dari yang ditaklukkan. Politik juga bermakna usaha untuk
menegakkan ketertiban sosial.
Keragaman masyarakat Indonesia dan politik dapat dilihat dari banyaknya
partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya
Indonesia hanya mengakui satu ideology yaitu pancasila yang benar-benar
mencermin kepribadian bangsa Indonesia.
4. Adat istiadat
Tata karma dibentuk dan dikembngkan oleh masyarakat dan terdiri dari
aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial
yang tertib dan efektif didalam masyarakat yang bersaangkutan. Indonesia
memiliki beragam suku bangsa dimana setiap suku bangsa memiliki adat
tersendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai dan norma secara
turun temurun dan berkesinambungan dari generasi kegenerasi
menyebabkn suatu masyarakat yang ada dalam suatu suku bangsa yang
sama akan memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama
5. Kesenjangan ekonomi
Bagi sebagian Negara berkembang perekonomian akan menjadi salah satu
perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita
berada digolongan tingkt ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu saja
menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangaan yang tak dapat terhindari
lagi.

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 5


C. Factor pendorong perubahan sosial budaya
Faktor pendorong perubahan sosial budaya dapat mempercepat terjadinya
suatu perubahan di dalam tatanan masyarakat. Nah, di bawah ini adalah
faktor-faktor pendorong perubahan sosial budaya:

1. Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru


Kebudayaan akan selalu mengalami perkembangan karena beberapa
faktor, seperti pencampuran budaya. Nah, perkembangan kebudayaan ini
akan mengalami penimbunan atau penumpukan, sehinga kebudayaan
masyarakat akan semakin beragam dan bertambah. Semakin bertambah
dan beragamnya kebudayaan masyarakat ini mau tidak mau akan
mendorong masyarakat untuk menyesuaikan diri mengikuti perubahan
tersebut, sehingga perubahan sosial budaya dapat terjadi.
2. Perubahan Jumlah Penduduk
Penduduk atau masyarakat merupakan objek dari perubahan sosial. Oleh
karena itu, dengan bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk yang
mendiami suatu daerah tertentu akan mengakibatkan perubahan struktur
pada tatanan masyarakat, terutama pada lembaga kemasyarakatannya.
3. Pertentangan atau Konflik
Keragaman yang ada di dalam masyarakat akan menimbulkan konflik,
sehingga dapat menyebabkan perubahan sosial. Hal ini dikarenakan
masyarakat yang heterogen memiliki sifat individualis yang masih sangat
kuat, sehingga menyebabkan mereka tidak memiliki kedekatan satu sama
lainnya. Ketidakakraban mereka dan sumber kebutuhan yang semakin
terbatas akan menimbulkan persaingan dalam memperebutkan sumber
kebutuhan sehingga akan mendorong masyarakat dalam berkreasi
menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.
4. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Pemberontakan atau revolusi dapat mendorong perubahan sosial dalam
masyarakat. Pemberontakan atau revolusi ini pada umumnya terjadi karena

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 6


ketidaksesuaian dengan keadaan dan harapan suatu masyarakat, sehingga
memaksa mereka untuk melakukan suatu perubahan dengan cepat.
5. Lingkungan
Perubahan sosial budaya juga dapat didorong dari luar masyarakat itu
sendiri. Contohnya adalah bencana alam, perubahan lingkungan dan lain-
lain karean mau tidak mau mereka harus menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru.
6. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Masyarakat yang menerapkan prinsip keterbukaan dalam sistemnya,
cenderung lebih mudah mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan
masyarakat akan mendapatkan kesempatan dalam berpartisipasi dengan
menyumbangkan ide-idenya untuk perubahan yang lebih baik.
7. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang
Masyarakat yang memiliki sikap aspirasi yang tinggi akan mendorong
masyarakat yang lain untuk terus berkreasi, sehingga mereka akan terus
menghasilkan karya-karya yang berguna bagi masyarakat.
8. Sistem Pendidikan Formal yang Maju
Pendidikan memegang peranan penting dalam perubahan sosial.
Masyarakat yang bependidikan memiliki pola pikir yang baik dan lebih
rasional dalam berpikir atau bertindak.
9. Orientasi ke Masa Depan
Keinginan untuk memiliki masa depan yang lebih baik akan mendorong
masyarakat untuk melakukan perubahan.
10. Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan yang berbeda. Proses
akulturasi yang berlangsung lama dan terus-menerus akan mengakibatkan
perpaduan kebudayaan sehingga merubah pola budaya.
11. Asimilasi
Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang berbeda. Kedua
kebudayaan yang bercampur tersebut akan menimbulkan kebudayaan yang
baru.

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 7


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penulisan makalah ini saya dapat menyimpulkan bahwa perubahan


dinamis dan arus globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat kita
sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan
kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini
dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Padahal sesungguhnya
budaya lokal yang kita miliki ini dapat menjadi kan kita lebih bernilai
dibandingkan bangsa lain.

B. Saran

Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap
semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus
memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang
ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.
Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak di ambil oleh bangsa lain. Karena
kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula
dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda,
yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya
kita demi masa depan anak cucu. Sebagai mahkuk individu yang menjadi
satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok manusia harus memiliki
kesadaran diri terhadap realita yang berkembang ditengah masyarakat.

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 8


Daftar pustaka

Siswono Yudo Husodo. 2009. Pancasila dan keberlanjutan NKRI

M Zaid Wahyudi. 2009. Jadikan Toleransi sebagai Modal. Artikel-artikel Islam


2009. Mengenali dan Mengelola Keragaman ( http://pdfdatabase.com, dikutip
tanggal 20 Oktober 2009 )

Agung mulyana. Memahami Masyarakat Multikultural, Suara Karya, 30


November 2006

Ignatius Yunanto. 2008. Multikulturalisme sebuah perjuangan panjang bangsa


Indonesia. Rujito. 2009. Identitas Nasional Indonesia

https://www.google.co.id/search?q=isbd+topik+4&oq=isbd+topik+4&aqs=chrom
e..69i57.6052j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Manusia Keseragaman dan Kesederajatan Page 9

Anda mungkin juga menyukai