TUGAS KELOMPOK II
Kuliah V Materi Pokok – Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
Kuliah VI Materi Pokok – Manusia, Moralitas dan Hukum
Kuliah VII Materi Pokok – Manusia, Sains dan Teknologi
Sub Materi:
A. Makna Keragaman dan Kesederajatan
B. Unsur-unsur Keragaman
C. Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara,
dan Kehidupan Global
D.Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat
E.Manusia Beradab dalam kergaman
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
1. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta), “mens”
(latin) yang berarti berfikir, berakal budi atau mahkluk yang berakal budi (mampu menguasai
mahkluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep, sebuah gagasan atau
realitas sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Terbentunya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara
ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertical
(genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, social), maupun kesejarahan.
2. Pengertian Keberagaman
Istilah keberagaman ini berasal dari kata dasar “ragam”, yang mana dalam
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), memiliki arti macam, jenis, warna, corak, dan tingkah
laku. Maksudnya adalah ragam ini berarti sesuatu yang memiliki jenis, warna, atau corak yang
berbeda-beda dan hidup bersama di suatu kehidupan nyata. Apabila mengikuti konteks
masyarakat, maka keberagaman ini menunjuk pada suatu kondisi dalam kehidupan
bermasyarakat dimana setiap individunya memiliki perbedaan di berbagai bidang, mulai dari
gender, suku bangsa, ras, agama, ideologi, budaya, bahasa, hingga pemikiran. Hal itu juga
yang kerap disebut sebagai masyarakat majemuk.
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
Contoh keberagaman yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari; Di dalam kelas ini
terdapat mahasisawa dengan latar belakang suku bangsa, agama, ras yang berbeda-beda,
misalnya; ada suku Bugis, Makassar, Mandar, Bali, Jawa dan sebagainya, begitu juga dengan
agama, misalnya; ada yang beragama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, hingga
Konghucu.
Berikut adalah tiga jenis istilah yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberagaman
masyarakat Indonesia, yakni:
1. Heterogen, yakni istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa keberadaan dari suatu
hal tersebut memiliki jumlah lebih dari satu dan berbeda-beda, sehingga tidak dapat
disamakan.
2. Multikultural, yakni istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya suatu kelompok
yang bersedia menerima kelompok lain sebagai kesatuan tanpa memperdulikan perbedaan
yang ada. Perbedaan tersebut biasanya berupa etnik, gender, kebudayaan, bahasa, hingga
agama. Istilah multikulturalisme ini seolah memberikan penegasan bahwa dari perbedaan
yang dimiliki oleh satu kelompok dengan kelompok lain itu apabila di ruang publik justru
menjadi sama, sehingga harus menghargai adanya perbedaan yang ada tersebut.
3. Pluralitas, yakni istilah untuk menunjukkan bentuk pengandaian mengenai hal-hal yang lebih
dari satu.
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
3. Kesederajatan
Suatu keberagaman yang “hidup” pada kehidupan bermasyarakat ini harus
diimbangi dengan adanya kesederajatan. Hal tersebut karena kesederajatan ini memiliki arti
sebagai suatu kondisi terutama di dalam kehidupan keberagaman ini, setiap manusia tetap
memiliki suatu kedudukan yang sama pada satu tingkatan hierarki sosial.
Pengembangan kesederajatan juga merupakan solusi dari potensi konflik yang timbul dalam
keragaman yakni dengan mengembangkan kemampuan memahami dan menyikapi dengan arif
tentang keanekaragaman suku bangsa, ras, agama dan budaya yang ada di sekitarnya sebagai
suatu dinamika kehidupan masyarakat yang bersifat alamiah.
Contoh kesederajatan yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari; Dari keberagaman
suku bangsa, agama, ras dan segala profesi yang ada pada teman-teman mahasiswa/mahasiwi
di kelas ini, kita semua sama-sama berstatus sebagai mahasiswa Universitas Andi Djemma dan
itulah yang dimaksud dengan kesederajatan.
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
A. Makna Keragaman dan Kesederatan
1. Makna Keragama
Merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan serta situasi
ekonomi. Setidaknya ada lima faktor penyebab keberagaman budaya di Indonesia, yaitu letak
strategis wilayah Indonesia dan kondisi alam Tanah Air. Kemudian, juga karena bentuk negara
kepulauan, kemajuan transportasi dan komunikasi, hingga penerimaan masyarakat terhadap
perubahan
2. Makna Kesederajatan
Merupakan suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada, manusia tetap
memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. Acuan normatifnya pada
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa setiap orang dilahirkan
bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat, sementara dalam Undang-Undang
Dasar 1945 ditegaskan bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang diskriminatif.
Indikator kesederajatan:
Adanya persamaan derajat dilihat dari agama, suku bangsa, gender dan golongan.
Adanya persamaan hak dari segi pendidikan, pekerjaan dan kehidupan yang layak.
Adanya persamaan kewajiban sebagai hamba Tuhan, individu dan masyarakat.
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
B. Unsur-unsur Keragaman
Suatu kondisi yang tidak seimbang dalam Suku bangsa yang sangat beragam dan
kehidupan masyarakat, entah secara perbedaan ras muncul karena adanya
personal atau kelopmpok dimana adanya pengelompokan besar manusia yang
ketimpangan sosial yang terbentuk dari memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang
sebuah ketidakadilan distribusi berbagai hal sama seperti rambut, warna kulit, ukuran
yang dianggap penting oleh masyarakat. tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain
sebagainya
.Kesenjangan ekonomi antara masyarakat
level atas dan bawah yang cukup lebar. Agama mengandung arti ikatan yang harus
6 1
Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang
dan mudah sekali tersulut di masyarakat. dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang
"Ada stagnasi perkembangan ekonomi lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan
mikro karena kebijakan yang belum 5 Unsur gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca
Keragaman 2
berpihak ke masyarakat bawah. indra.
Tata krama berasal dari bahasa Jawa, Ideologi adalah suatu istilah umum bagi
"adat, sopan santun, basa basi" adalah 4 3 sebuah gagasan yang berpengaruh kuat
segala tindakan, perilaku, adat istiadat, terhadap tingkah laku dalam situasi khusus
tegur sapa, ucap dan cakap sesuai keadaan karena merupakan kaitan antara tindakan
atau norma tertentu.- Dibentuk dan dan kepercayaan yang fundamental.
dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri Politik adalah usaha untuk menegakkan
dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi ketertiban sosial. Padadasarnya Indonesia
diharapkan akan tercipta interaksi hanya mengakui satu ideologi yaitu
sosial yang tertib dan efektif di dalam Pancasila yang benar-benar mencerminkan
masyarakat tersebut. kepribadian bangsa Indonesia
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
C. Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara,
dan Kehidupan Global
Indonesia sebagai negara yang multi etnik, memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginvestasikan peranan
identitas nasional dan solidaritas nasional diantara warganya. Indonesia yang dipenuhi dengan masyarakat majemuk (etnis,
geografis, kultural dan religius) sehingga kita perlu memberikan tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan
kebudayaan beragama yang dianut oleh warga negara Indonesia. Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama,
bermasyarakat, bernegara dan kehidupan global yang dimiliki oleh masyarakat majemuk yang dijelaskan oleh Van de Berghe yaitu:
Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
Memiliki struktur social yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer.
Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nuilai sosial yang bersifat dasar.
Secara relatif sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Realitas di atas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa sehingga kemajemukan dapat dipertumpul jika tidak akan
terjadi; Disharmonisasi dengan tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya, perilaku
diskriminatif terhadap etnis atau kelompok lain, eksklusivisme dan rasialis.
Prinsip non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam
kebebasan, keadilan, dan perdamaian;
Diskrimansi diantara demokrasi dan hak asasi
Integrasi dan disintegrasi
Bhinneka Tunggal Ika upaya mengatasi keragaman sosiokultural
Problematika keragaman kultural dalam perkembangan peradaban dan hidup beradab
Pengaruh keragaman dan globalisasi terhadap pengembangan kepribadian masyarakat
Kesederajatan versus Diskriminasi.
Diskriminasi sebagai realitas yang problematika
Persaingan, tekanan atau intimidasi dan ketidak berdayaan sebagai faktor terjadinya diskriminasi sosial
Materi Pokok: Manusia, Keragaman dan Kesederajatan
E. Manusia Beradab dalam kergaman
Adab merupakan sebuah sikap yang memiliki peran besar dalam mempengaruhi perilaku seseorang
untuk menjalani kehidupan sosial. Seseorang yang memiliki rasa hormat tinggi dalam bersosial disegani oleh
masyarakat dan tentu saja dihormati. Masyarakat adalah komunitas yang beragam dan penuh dengan perbedaan
sehingga kita harus dapat bersikap arif dalam menyikapi perbedaan yang ada agar tidak berujung pada sebuah
konflik.
Intinya manusia yang beradap harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dalam
keragaman yang ada dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan agar keragaman menjadi aset kekayaan
bangsa yang dapat mempersatukan bangsa ini.
Sub Materi
A. Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
B. Moralitas, Norma Masyarakat dan Negara
C. Dialektika Hukum dan Moral dalam Masyarakat dan Negara
D. Tuntutan dan sanksi Moral dalam Bermasyarakat dan Negara
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
1. Pengertian Manusia
Hakikatnya manusia adalah makhluk moral. Untuk menjadi makhluk sosial yang
memiliki kepribadian baik serta bermoral tidak secara otomatis, perlu suatu usaha yang disebut
pendidikan. Menurut pandangan humanisme manusia memiliki kemampuan untuk mengarahkan dirinya
ketujuan yang positif dan rasional. Manusia dapat mengarahkan, mengatur, dan mengontrol dirinya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan ialah upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti
(kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani (Slamet Sutrisno, 1983, 26). Perkembangan kepribadian
seseorang tidak lepas dari pengaruh lingkungan sosial budaya tempat tumbuh dan berkembangnya
seseorang (cultural backround of personality).
2. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan, kata mores ini
mempuanyai sinonim mos, moris, manner more,atau manners morals. Dalam bahasa indonesia kata
moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati murni
yang menjadi bimbingan tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral dalam bahasa yunani sama dengan
ethos yang menjadi etika. Makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari
sikap tingkah lakuknya. Manusia bermoral adalah manusia yang sikap dan tingkah lakunya sesuai
dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Moral/ moralitas adalah suatu
tuntutan prilaku yang baik yang dimiliki individu sebagai moralitas, yang tercermin dalam
pemikiran/konsep, sikap, dan tingkah laku.
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
3. Pengertian Hukum
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita
tidak mungkin menggambarkan hidup manusia tanpa masyarakat. Dalam kaitannya dengan
masyarakat tujuan hukum yang utama untuk ketertiban. Hukum merupakan ciri dari norma,
yaitu norma hukum. Norma hukum adalah peraturan yang timbul dari hukum yang berlaku.
Norma hukum di atur untuk kepentingan manusia dalam masyarakat agar memperoleh
kehidupan yang tertib. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 bahwa segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali.
Agar dalam usaha atau perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terjadi
tabrakan antara yang satu dengan yang lain dalam masyarakat maka diperlukan adanya suatu
aturan, norma atau kaidah yang harus dipatuhi oleh segenap warga masyarakat. Oleh sebab itu di
negara Indonesia, kehidupan manusia dalam bermasyarakat diatur oleh hukum juga diatur oleh
norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah
sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku.
Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi.
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
A. Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
Nilai adalah suatu bobot/kualitas perbuatan kebaikan yang terdapat dalam berbagai hal
yang dianggap sebagai sesesuatu yang berharga, berguna, dan memiliki manfaat.
Nilai moral adalah nilai atau hasil perbuatan yang baik, sedangkan norma moral adalah
norma yang berisi cara bagaimana berbuat baik. Moral bersifat kodrati, sejak diciptakan, manusia sudah
dibekali dengan sifat-sifat yang baik, jujur, dan adil. Apabila kita terus menerus berbuat baik sehingga terbiasa
dan membudaya akan menyebabkan kita disebut orang yang beradab. Perbuatan bermoral selalu menjadi acuan
dalam hidup bermasyarakat dan berfungsi sebagai pengayaan terhadap sistem nilai budaya yang sudah
ada.selagi manusia berpegang pada sistem nilai budaya, akan selalu terwujud ketertiban, kedamaian,
ketentraman, dan kesejahteraan.
Ciri utama suatu masyarakat manusia adalah suatu kebudayaan sebagai hasil berbagai karya, rasa dan
cipta manusia selaku makhluk berakal, baik untuk melindungi dirinya sendiri dari keganasan alam maupun
dalam rangka menaklukkannya ataupun untuk menyelenggarakan hubungan hidup bermasyarakat secara tertib
dan utuh. Karakter utama kebudayaan adalah memanusikan manusia.
Kebudayaan memiliki tiga dimensi, yaitu hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan
alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan pertama dan kedua selalu berkembang namun
hubungan yang ketiga bersifat konstan. Orang yang bermoral adalah orang yang berbudaya, moral diperlukan
untuk memahami kehidupan yang baik, khususnya dalam hubungan horizontal antar sesama manusia.
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
1. Nilai Moral Sebagai Rujukan Nilai Budaya
Ada dua jenis sumber etika atau moral yaitu;
2. Dari Tuhan Yang Maha Esa (etika atau moral kodrat).
3. Dari manusia (etika atau moral budaya).
Suatu budaya terkadang hanya berlaku pada suatu daerah dan juga terkadang pandangan
budaya bersifat relative kualitasnya. Artinya, ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung,
sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya atau tradisi tersebut, ada yang baik dan ada yang buruk.
Namun, secara umum, kita sebagai bangsa Timur mempunyai kesamaan dalam hal penilaian budaya.
Seseorang bisa dikatakan tidak bermoral jika dia melanggar budaya atau tradisi yang berlaku di tempatnya.
Cukup pantas jika kita mengatakan bahwa budaya sebagai moral dan moral sebagi budaya.
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
B. Moralitas, Norma Masyarakat dan Negara
Nilai menjadikan manusia terdorong untuk melakukan tindakan agar harapan itu terwujud dalam kehidupannya.
Nilai diharapkan manusia sehingga mendorong manusia berbuat
contoh nilai: Keindahan, keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan, kearifan, keanggunan, kebersihan, kerapihan,
keselamatan dsb
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak dapat lepas dari pengaruh orang lain ,oleh karena itumanusia disebut
mahkluk sosial yakni makhluk yang dalam kehidupannya tidak bisa lepas daripengaruh manusia lain . Oleh
karena itu pembinaan nilai moral sangat diperlukan maka pembinaannilai nilai moral dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain:
1. Pengaruh kehidupan keluarga dalam pembinaan nilai Moral . Pengaruh modrn sebagai dampakkemajuan
ilmu engetahuan dqan teknlogi mengasilakan berbagai perubahan ,pilihan dankesempatan tetapi
mengandung berbagai resiko karena kompleknya kehidupan yang ditimbulkan .Contoh Bila terjadi tidak
harmonisnya hub keluarga maka pembinaan moral dalam keluarga menjadimerosot.
2. Pengaruh teman sebagaya terhadap pembinaan Moral Sebagai makhluk sosial anak pastimemiliki teman dan
pergaulan dengan teman akan menambah perbendaharaan informasi yangakhirnya akan mempengaruhi
berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya
3. Pengaruh Figur otoritas Tehadap perkembangan Nilai Moral Individu Pada awal reformasi banyak orang
meneriakkan demokrasi dengan melakukan pengrusakan kerusuhan etnis terjadi disampit Poso, maluku yang
banyak memakan korban .Dalam kodisi seperti ini lembaga pendidikanperlu mengupayakan agar peserta
didik mampu menemukan nilai dirinya tanpa bertentangandengan nilai nilai yang hidup dan berkembang di
masyarakat .
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
1. Nilai Moral Sebagai Rujukan Nilai Budaya
Ada dua jenis sumber etika atau moral yaitu;
2. Dari Tuhan Yang Maha Esa (etika atau moral kodrat).
3. Dari manusia (etika atau moral budaya).
Suatu budaya terkadang hanya berlaku pada suatu daerah dan juga terkadang pandangan
budaya bersifat relative kualitasnya. Artinya, ada yang mendukung dan ada yang tidak mendukung,
sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya atau tradisi tersebut, ada yang baik dan ada yang buruk.
Namun, secara umum, kita sebagai bangsa Timur mempunyai kesamaan dalam hal penilaian budaya.
Seseorang bisa dikatakan tidak bermoral jika dia melanggar budaya atau tradisi yang berlaku di tempatnya.
Cukup pantas jika kita mengatakan bahwa budaya sebagai moral dan moral sebagi budaya.
Materi Pokok: Manusia, Moralitas dan Hukum
Sub Materi
A. Manusia Dalam Iptek dan Iptek bagi Manusi
B. Perkembangan Iptek Dalam Pembangunan dan Lingkungan
C. Pengembangan Iptek Dalam Pertimbangan Nilai Etis dan Religius
D. Pengembangan Iptek Dalam Pembangunan yang dapat Menumbuhkan
Kreatifitas, Invention, Discovery, dan Rekayasa
E. Peran dan Pengaruh Iptek Dalam Pembangunan Lingkungan
F. Peran dan Pengaruh Iptek Dalam Pemingkatkan Kesejahteraan
Materi Pokok: Manusia, Sains dan Teknolog
A. Manusia Dalam Iptek dan Iptek bagi Manusia
IPTEK memberikan berbagai manfaat penting bagi masyarakat dan perkembangan dunia moderensebagai berikut;
a. Untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah kompleks dalam berbagai bidang,
termasuk kedokteran, lingkungan, ekonomi, dan lainnya.
b. Sebagai mesin penggerak inovasi. IPTEK memungkinkan penciptaan produk, layanan, dan proses baru yang
dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kenyamanan manusia.
c. Dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Hal ini mencakup perkembangan dalam bidang kesehatan, seperti
obat-obatan dan perawatan medis canggih, serta teknologi yang membuat hidup lebih nyaman, seperti
komunikasi berbasis internet, transportasi yang lebih efisien, dan perangkat rumah pintar.
d. Mampu mengembangkan perangkat medis, vaksin, dan metode pengobatan yang lebih efektif.
e. Sektor IPTEK memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi. Inovasi teknologi membuka peluang
baru untuk bisnis dan menciptakan lapangan kerja.
f. Untuk mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan teknik
pengolahan limbah yang lebih baik, yang membantu menjaga ekosistem dan mengurangi dampak negatif pada
lingkungan.
g. Iptek dapat mendukung pendidikan dan penelitian. Hal ini memungkinkan penemuan pengetahuan baru dan
memfasilitasi proses pembelajaran yang lebih efektif melalui sumber daya seperti perangkat lunak
pembelajaran, literatur ilmiah, dan sumber daya online.
h. IPTEK juga dapat meningkatkan kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan
komunikasi global yang cepat dan efisien, memfasilitasi pertukaran informasi dan ide antar negara dan budaya.
i. IPTEK juga berperan dalam pertahanan dan keamanan nasional, melalui pengembangan teknologi militer yang
canggih.
Materi Pokok: Manusia, Sains dan Teknolog
B. Perkembangan Iptek Dalam Pembangunan dan Lingkungan
Manusia dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkunan agar tingkat
kemaanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Timbulnya pencemaran lingkungan
sangat erat kaitanna dengan berbagai aktivitas manusia antara lain;
1. Kegiatan industri,kepulan asap kebisingan suara dll
2. Kegiatan pertambangan terjadinya kerusakan instalasi kebocoran, pencemaran dan rusaknya
lahan akibat pertambangan.
3. Kegiatan transportasi berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan, tumpukan
bahan bakar dan lain-lain.
4. Kegitan pertanian terutama residu pemakaian zat-zat kimia untuk pemberantasan hama dan
lain-lain.