Anda di halaman 1dari 20

ILMU SOSIAL DAN

BUDAYA DASAR
TUGAS KELOMPOK
Keragaman dan kesederajatan dan pengaruhnya
terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat dan
bernegara.
Konten yang dibahas :

01 02
PERKENALAN DOSEN UNSUR-UNSUR KERAGAMAN
DAN ANGGOTA MAKNA KERAGAMAN DAN DALAM MASYARAKAT
KESEDERAJATAN INDONESIA
KELOMPOK

03 04
PENGARUH KERAGAMAN
TERHADAP KEHIDUPAN
PROBLEMATIKA
BERAGAMA, BERMASYARAKAT,
BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN DISKRIMINASI PENUTUP
GLOBAL
KELOMPOK 5
DOSEN MATA KULIAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
Bapak Dr. Made Ngurah Partha, M.Si.

 
ANGGOTA KELOMPOK 5

Ryca Anggun L. Nurul Ni’mah Nurul Maghfirah Taufikul Isro Shelomitha D.F.
(2205076042) (2205076048) (2205076050) (2205076051) (2205076054)
MAKNA KERAGAMAN
DAN KESEDERAJATAN
Makna Keragaman
Keberagaman berasal dari kata “ragam” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya:
● tingkah laku,
● macam, jenis,
● lagu, musik, langgam,
● warna, corak ragi, dan
● (ling) tata bahasa
Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam
berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.
Apakah teman-teman tau?
Makna Kesederajatan

● Kesederajatan berasal dari kata “sederajat” yang menurut KBBI artinya sama tingkatan
(pangkat dan kedudukan). Dengan demikian, konteks kesederajatan di sini adalah suatu
kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.
UNSUR-UNSUR KERAGAMAN
DALAM MASYARAKAT
INDONESIA
1. Suku Bangsa dan Ras
● Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat
beragam. Adapun perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-
ukuran tubuh, mata, dan ukuran kepala. Adapun kelompok terbesar yang tidak termasuk
kelompok pribumi adalah golongan Chia yang termasuk Astratic Mongoloid.
Apakah teman-teman tau?

2. Agama dan Keyakinan Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat


● Agama mengandung arti ikatan yang harus antara lain:
dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang ● Berfungsi edukatif, ajaran agama secara yuridis
dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih berfungsi menyuruh dan melarang
tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang ● Berfungsi penyelamat.
tak dapat ditangkap dengan pancaindra, namun ● Berfungsi sebagai perdamaian.
mempunyai pengaruh yang besar sekali ● Berfungsi sebagai social control
terhadap kehidupan manusia. Menurut Robert ● Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas.
H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama ● Berfungsi transformatif.
berpusat pada Tuhan atau dewa-dewa sebagai ● Berfungsi kreatif.
ukuran yang menentukan yang tak boleh ● Berfungsi sublimasi
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupakan unsur
diabaikan. Masalah agama tak akan mungkin
penting dalam keragaman bangsa Indonesia. Hal ini
dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
terlihat dari banyaknya agama yang diakui di
Indonesia.
3. IDEOLOGI DAN POLITIK 4. TATA KRAMA
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah Tata krama yang dianggap dari bahasa Jawa yang
gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah berarti “adat sopan santun, basa-basi pada
laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat
antara tindakan dan kepercayaan ilmu sosial dan istiadat, tegur sapa, ucap, dan cakap sesuai kaidah
budaya dasar yang fundamental. Ideologi membantu
atau norma tertentu. Tata krama dibentuk dan
untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah
dikembangkan oleh masyarakat, tata krama terdiri
tindakan. Politik mencakup baik konflik antara
atas aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan
individu-individu dan kelompok untuk memperoleh
akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan
kekuasaan, Politik juga bermakna usaha untuk
menegakkan ketertiban sosial. Keragaman efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan.
masyarakat Indonesia dalam ideologi dan politik Indonesia memiliki beragam suku bangsa di mana
dapat dilihat dari banyaknya partai politik sejak setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri.
berakhirnya Orde Lama.
5. KESENJANGAN EKONOMI 6. KESENJANGAN SOSIAL
● Bagi sebagian negara berkembang, Masyarakat yang majemuk dengan
perekonomian akan menjadi salah bermacam tingkat, pangkat, dan strata
satu perhatian yang terus sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat
ditingkatkan terlihat dan dirasakan dengan jelas
dengan adanya penggolongan orang
berdasarkan kasta. Hal inilah yang dapat
menimbulkan kesenjangan sosial.
"Kita mungkin memiliki agama yang
berbeda, bahasa yang berbeda,
warna kulit yang berbeda, tetapi
kita semua milik satu ras manusia."

― KOFI ANNAN
PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP
KEHIDUPAN BERAGAMA,
BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN
KEHIDUPAN GLOBAL.
● Berdirinya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara
etnis, geograis. kultural, maupun religius. Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang
menyangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah dirancang saat bangsa kita belum
merdeka.
● Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni. Kebudayaan
suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara, mewarisi perilaku dan kegiatan kita. Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling
melengkapi, bahkan mampu untuk saling menyesuaikan (leksibel) dalam kehidupan sehari-hari.
Apakah teman-teman tau?

Perbedaan tersebut menciptakan ketegangan hubungan antar-anggota masyarakat, disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh
masyarakat majemuk sebagaimana dijelaskan oleh Van de Berghe :
● Segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
● Struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer.
● Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
● Secara relatif sering kali terjadi konlik di antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
● Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
● Dominasi politik oleh satu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Masalah-masalah yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan.
1. Disharmonisasi : adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. Dibawa oleh virus
paradoks yang ada dalam globalisasi.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
3. Eksklusivisme, rasialis
Bersumber dari superioritas diri alasannya dapat bermacam-macam antara lain keyakinannya bahwa secara kodrati ras atau sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk Modal penting bagi terwujudnya bangsa Bhineka
memperkecil masalah yang diakibatkan oleh Tunggal Ika, keterbukaan, kedewasaan sikap,
pemikiran Global yang bersifat inklusif, serta
pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
kesadaran kebersamaan dalam mengarungi
● semangat religius
sejarah.
● semangat nasionalisme
● semangat pluralisme Sikap yang perlu dikembangkan dalam pola pikir
● semangat humanisme masyarakat untuk menuju Indonesia Raya
● dialog antar umat beragama merdeka:
membangun suatu pola komunikasi untuk ● menyatu dalam keragaman dan beragam
interaksi maupun konfigurasi hubungan dalam kesatuan
● segala bentuk kesenjangan didekatkan
antar agama, media massa dan harmonisasi
● segala keanekaragaman dipandang sebagai
dunia.
kekayaan bangsa dan milik bersama
PROBLEMATIKA
DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok
orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis
kelamin, kondisi isik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara,
dan kebangsaan seseorang.

Pasal 281 ayat (2) UUD NKRI 1945 menegaskan bahwa: “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang
bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.” Sementara itu, Pasal 3 UU No. 30 Tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan
bahwa “... setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat ...”
Ketentuan tersebut merupakan landasan hukum yang mendasari prinsip nondiskriminasi di Indonesia.
Apakah teman-teman tau?

Pencantuman prinsip ini pada awal pasal dan berbagai instrumen hukum yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa
diskriminasi telah menjadi sebuah realitas yang problematik, sehingga:
● komunitas internasional telah mengakui bahwa diskri minasi masih terjadi di berbagai belahan dunia; dan
● prinsip nondiskriminasi harus mengawali kesepakatan antarbangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian.

Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab, antara lain:
● Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi. Timbullah persaingan antara kelompok
pendatang dan kelompok pribumi, yang kerap kali menjadi awal pemicu terjadinya diskriminasi.
● Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
Aristoteles membagi masyarakat dalam suatu negara menjadi tiga kelompok: (1) kaya; (2) miskin; dan (3) berada di antaranya.
Kelompok-kelompok kaya (bangsawan, dan tuan tanah) biasanya melakukan intimidasi dan tekanan sehingga mendiskriminasikan
orang-orang miskin.
● Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban
diskriminasi.
Problematika lain yang timbul dan harus Terdapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah
diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa. masyarakat, antara lain:
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai 1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa
konflik yang sering muncul di tengah masyarakat di
kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah
sebabkan ketidakpercayaan di antara kelompok yang
negara, maka dapat disimpulkan adanya enam
berbeda SARA atau ideologi politik.
faktor utama yang secara gradual bisa menjadi 2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras
penyebab utama proses itu, yaitu: di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang
1. Kegagalan kepemimpinan. terancam yang sering berakar pada penderitaan masa lalu
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung yang tidak terselesaikan.
lama. 3. Teori kesalahpahaman antarbudaya, teori ini melihat
konflik disebabkan ketidakcocokkan dalam cara-cara
3. Krisis politik.
berkomunikasi di antara budaya yang berbeda.
4. Krisis sosial.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab
5. Demoralisasi tentara dan polisi. terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan
6. lntervensi asing. yang muncul sebagai masalah sosial-budaya dan ekonomi.
Apakah teman-teman tau?

Faktor dari Dalam :


Faktor yang Berasal dari luar masyarakat
1. Sistem pendidikan yang maju.
:
● Inovasi
● Akulturasi.
● Discovery
● Difusi.
● Invention
● Penetrasi
● Enkulturasi atau pembudayaan  
● Invasi.
2. Menghargai hasil karya orang lain.
● Asimilasi.
3. Adanya keterbukaan di dalam
● Hibridisasi
masyarakat.
● Milenarisasi.
4. Adanya toleransi terhadap perbuatan-
perbuatan yang menyimpang (deviation).
5. Penduduk yang heterogen.
“Kalau ada pendidikan maka tidak
boleh ada pengotakan /
diskriminasi.”

― Basuki Tjahaja
Purnama
Terima Kasih!
Setiap 1 kelompok saya
berikan kesempatan untuk
memberikan 1 pertanyaan,
terima kasih.

Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai