PENDAHULUAN
Secara struktur kemasyarakatan Indonesia
adalah masyarakat plural dan beragam
Dari segi etnis, misalnya ada suku Melayu
suku batak dan suku yang lainnya sehingga
menjadi suku yang besar di tanah air ini.
Pluralitas / masyarakat majemuk merupakan
Rahmad Allah swt, dan
merupakan sunntatullah atau ketetapan Allah
MANUSIA
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk
monopluralis yaitu makhluk yang tedapat banyak
keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut
hanya terdapat pada satu jiwa.
Menurut Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si, dalam
bukunya yang berjudul “Ilmu Sosial & Budaya
Dasar” mengatakan bahwa Manusia pada
hakikatnya merupakan makhluk individu atau
pribadi yang memiliki perbedaan satu sama lain.
Adanya perbedaan itulah yang melahirkan
keragaman.
Manusia memiliki kelebihan-kelebihan yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Salah
satu bentuk kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik darat,
laut, maupun udara. Sedangkan binatang hanya mampu
bergerak di ruang terbatas.
MENU
Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang
menurut KBBI artinya: 1. Tingkah laku; 2. Macam,
jenis; 3. Lagu: musik; langgam; 4. Warna, corak,
ragi; 5. Laras atau tata bahasa. Sehingga
keragaman berarti perihal beragam-ragam:
berjenis-jenis; perihal ragam; hal jenis.
Keragaman yang dimaksud di sini adalah
suatu kondisi di dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situsi
ekonomi. (Setiadi, 2006: 141)
Keragaman manusia bukan berarti manusia
itu bermacam-macam layaknya binatang atau
tumbuhan. Keragaman manusia dimaksudkan
adalah setiap manusia memiliki perbedaan.
(Herimanto, 2009: 97)
Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata sederajat
atau setara yang menurut KBBI artinya
adalah sama tingkatan atau pangkat,
kedudukan. Dengan demikian konteks
kesederajatan di sini adalah suatu kondisi
dimana dalam perbedaan dan keragaman
yang ada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama dan satu tingkatan
hierarki. (Setiadi, 2006: 141)
Kesetaraan manusia bermakna bahwa
manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki
tingkat atau kedudukan yang sama. Di
hadapan Tuhan manusia memiliki kesamaan
derajat dan kedudukan. Yang membedakan
hanyalah tingkat ketakwaan manusia terhadap
Tuhan. (Herimanto, 2009: 98)
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia diberi akal,
perasaan, dan kehendak yang menyatakan
kesempurnaannya sebagai makhluk budaya. Makhluk yang
sifatnya menginginkan yang benar dan yang bermanfaat
bagi kehidupan bersama sesuai dengan kemampuannya.
MENU
Makna Keragaman dan Kesederajatan Dalam
Masyarakat
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang
didasarkan pada suatu ikatan-ikatan yang sudah
teratur dan boleh dikatakan stabil. Individu dan
masyarakat adalah suatu bagian komplementer atau
saling melengkapi. Masyarakat Indonesia
digolongkan sebagi masyarakat majemuk, yaitu
suatu masyarakat negara yang terdiri atas beberapa
suku bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan
oleh kekuatan nasional.
Kesamaan derajat warga negara di dalam
hukum dan di muka pemerintah terdapat pada pasal
27 ayat 1 yang menetapkan bahwa “Segala warga
negara bersama-sama kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”. SUBMEN
U
Unsur-Unsur Keragaman dan Kesederajatan
Manusia di Indonesia
SUBMEN
U
Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Realitas itu harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa sehingga
kemajemukan dapat dipertumpul. Jika tidak maka akan terjadi hal-hal
seperti:
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat
tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam
berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivisme atau rasialis, yaitu suatu keadaan dimana adanya
keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi
dari ras/suku kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh
negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Pluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi
maupun konfigurasi hubungan antar agama, media,
masa, dan harmonisasinya.
Problematika Dalam Keragaman dan Kesederajatan
SUBMEN
U
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan
bahwa “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang
bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu”. Sementara itu Pasal 3 UU No 30
Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa,
“Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat
yang sama dan sederajat”.
Problematika Dalam Keragaman dan Kesedarajatan