MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
E-mail : muqissaft19@gmail.com
Disusun oleh :
Berikut ini adalah pengertian dan resolusi manusia menurut beberapa ahli :
1. ABIENO J : Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan
“jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang
fana”
2. UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari tidak-tidak-tidak
roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
3. OMMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY :
Manusia adalah makhluk yang paling mulia, manusia adalah
makhluk yang berfikir, dan manusia adalah makhluk yang
memiliki 3 dimensi (badan,akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya pengaturan faktor keturunan dan lingkungan.
4. ERBE SENTANU : Manusia adalah makhluk sebaik-senang
ciptaan-Nya. Padahal bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan
yang pagar sempurna dibandingkan dengan makhluk yang
berbaring.
5. PAULA J.C & JANET W.K : Manusia adalah makhluk
terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban
tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara continue juga
turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi
dengan berbagai kemungkinan.
Heterogen : menunjukan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-
beda, bermacam-macam dan bahkan tidak dapat disamakan.
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan
antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideologi membantu
untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik
mencakup baik konflik antara individu—individu dan kelompok untuk
memperoleh kekuasaan, yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya
sendiri atas kerugian dari yang ditaklukkkan. Politik juga bermakna usaha
untuk menegakkan ketertiban sosial.
d. Tata Krama
Tata karama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “adat sopan
santun, basa-basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat,
tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri aturan-
aturan yang jika dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib
dan efektif di dalam masyarakat.
e. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu
perhatianyang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada
digolongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
f. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat
terlihat dan dirasakan dengan jelas adanya penggolongan orang berdasarkan
kasta.
3. Kemajemukan dalam Dinamika Sosial Budaya
Konsep tentang majemuk, masyarakat majemuk atau plural society,
tumbuh kembang dari dua tradisi dalam sejarah pemikiran sosial. Konsep
yang pertama mengemukakan bahwa kemajemukan itu adalah suatu keadaan
yang memperlihatkan wujud pembagian kekuasaan diantara kelompok-
kelompok masyarakat yang bergabung atau disatukan, rasa menyatu itu
adalah melalui daar kesetiaan dan kepemilikan nilai-nilai bersama (Ting
Chew Peh dalam Judistira K.Gana 1996:164). Konsep yang kedua
dikemukakan dalam teori-teori masyarakat majemuk, biasanya berkaitan
dengan relasi antar ras dan etnis. Masyarakat majemuk adalah masyarakat
yang terdiri dari berbagai kelompok rasa tau etnik yang berada di bawah satu
system pemerintahan, karena itu seringkali masyarakat mengalami konflik,
pertentangan dan paksaan.
Menurut Furnivall dalam Judistira K.Garna 1986:164-165,
mengemukakan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat
yang terdiri dari beragam kelompok atau golongan yang memiliki
kebudayaan sendiri-sendiri, demikian berbeda pula dengan agama,
bahasa dan adat istiadat.
Kita sebagai bangsa Indonesia yang baik, tidak boleh mempunyai sikap
yang egois, tetapi harus peduli terhadap bangsa Indonesia ini dan kita harus
bersyukur kepada Allah Swt. Bahwa kita diberi bangsa yang beraneka ragam.
Dengan adanya keanekaragaman bangsa, budaya, bahasa dan ras, maka dari
itu kita harus tetap menjaga negeri ini dengan kekayaan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Kita tidak boleh mengejek seseorang hanya karena mereka
memiliki keyakinan atau bahasa yang berbeda terhadap kita, itu adalah salah
satu perbuatan yang harus dihindari. Kita harus menghormatinya, seperti
yang ada dalam semboyan negara kita yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Dalam negara Demokrasi, kedudukan dan perlakuan yang sama dari warga
negaran merupakan ciri utama sebab demokrasi menganut prinsip kesamaan
dan kebebasan. Persamaan kedudukam di antara warga negara, misalnya
dalam bidang kehidupan seperti persamaan dalam bidang politik, hukum,
kesempatan, ekonomi dan sosisal.
Rasisme secara sederhana mempunyai arti anti terhadap ras lain atau ras
tertentu karena di luar rasnya sendiri. Rasisme sendiri dapat muncul dalam
bentuk mencemoohkan prilaku orang lain, hanya karena orang itu berbeda ras
dengan kita. Sebagai contoh, dalam pertandingan sepak bola internasional
sering kali kita melihat penonton menampilkan sikap rasisme terhadap
seorang pemain bola. Rasisme ini sesungguhnya merupakan bentuk
disktriminasi yang didasarkan atas perbedaan ras.
D. Simpulan
Setelah penulis menganalisis semua pembahasan tentang Manusia,
Keragaman dan Kesetaraan, maka dapat disimpulkan bahwa Keragaman dan
Kesetaraan adalah bagian dari budaya. Adanya keragaman menandakan
bahwa setiap manusia pasti berbeda. Keragaman juga ada untuk dihargai oleh
sesama manusia agar dapat hidup berdampingan secara damai. Kesetaraan
juga sangat penting untuk dihargai, karena pada hakikatnya manusia adalah
sama yaitu makhluk Tuhan. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki
masyarakat yang beragam. Mulai dari ras, etnis, bahasa dan kebudayaan.
Tentunya banyak sekali peluang terjadinya konflik antar etnis. Contohnya
dalah diskriminasi antar budaya ataupun diskriminasi terhadap kelompok
minoritas. Untuk menghindari adanya konflik, maka dibutuhkan bagimana
caranya agar kita sebagai masyarakat multicultural meningkatkan rasa
toleransi sebagai masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan rasa toleransi,
salah satunya dengan memahami budaya kelompok lain, dan menghargai
perbedaan pendapat sebagai bentuk perdamaian antar kelompok budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Herimanto. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara, 2016
Setiadi Elly M. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana, 2007
https://id.scribd.com/doc/54939988/makalah-manusia-keragaman-kesetaraan.14
maret 2019. kamis
https://www.academia.edu/12065882/manusia-keragaman-dan-kesetaraan.14
maret 2019. kamis
https://id.m.wikipedia.org/wiki/kelompok_etnik.