Anda di halaman 1dari 24

KEMAJEMUKAN AGAMA, RAS, ETNIK DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Konsep Dasar IPS_PGMI2020


Disusun Oleh:
Kelompok 3

Maulida Tsaniyatul Falah


Murni Lestari
MATERI

Pengertian kemajemukan
Faktor kemajemukan
Kemajemukan agama
Kemajemukan ras
Kemajemukan etnik
Pengaruh kemajemukan masyarakat di Indonesia
Pembangunan di Indonesia
Pengertian Kemajemukan

Kemajemukan dari akar kata majemuk yang berarti banyak, terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan, sedangkan kemajemukan berarti keanekaragaman, heterogenitas, pluralitas dan kehomogenan; homogenitas.

Menurut Nasikun, masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih tertib sosial, komunitas, atau kelompok-kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik terpisah-pisah (terisolasi), serta memiliki struktur dan kelembagaan yang
berbeda-beda antara satu dan lainnya
Faktor Kemajemukan

1. Keadaan geografis wilayah Indonesia


2. Letak kepulauan Indonesia diantara dua benua dan dua Samudra
3. Pembangunan.
4. Iklim dan tingkat kesuburan tanah
Kemajemukan Agama

Penghayatan hidup religius yang baik dan benar serta kesetiaan merupakan komitmen
moral menjadikan manusia semakin manusiawi dan mampu menilai secara kritis setiap
perkembangan dan kemajuan yang ada serta dapat menentukan sikap yang tepat dan
benar dalam situasi tersebut.

Dengan demikian tidak dapat tergoda dan tenggelam dalam superioritas dangkal dan
mental mencari gampang. Fakta bahwa manusia sering mengalami keterpecahan dan
teraleinasi dari diri dan dunianya, merupakan indikasi bahwa orang belum menghayati
hidupnya secara baik dan benar sesuai dengan ajaran imannya.
Terdapat 6 Agama yang diakui Indonesia

Islam Kristen Protestan Kristen Katholik


Hindu Budha Konghucu
Kemajemukan Ras

Kata ras berasal dari bahasa prancis dan italia, yaitu razza. Pertama kali istilah ini diperkenalkan Franqois Bernier, antropologi prancis untuk mengemukakan gagasan tentang pembedaan manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk wajah.Setelah itu, orang lalu
menetapkan hierarki manusia berdasarkan karakteristik fisik atau biologis.

Dilihat dari sudut biologis, manusia merupakan suatu spesies tunggal, hal ini berarti suatu populasi interbreeding yang berasal dari sumber yang satu. Adapun keragaman diantara manusia itu sendiri adalah bebagai hasil dan proses difersipikasi dan rekombinasi didalam spesies itu sendiri.
Macam-macam Ras di Dunia

Kaukasoid
Kaukasoid ini ditandai dengan kulit dan mata terang, rambut mengkilap
bergelombang, hidung sempit, bibir tipis dan berbulu badan lebat.Seleksi
wilayahnya di Eurasia barat dengan kondisi iklim lembab, dingin, dan bentang
alamnya merupakan semak yang berselang-seling.
Negroid
Kelompok yang berkulit hitam, rambut hitam kriting halus, mata gelap, hidung
lebar dan datar, bibir tebal, kepala panjang, postur tubuh pendek dan
kokoh.Seleksi wilayahnya tersebar di wilayah Afrika Barat dengan wilayah
bersuhu rata-rata tinggi, dan bentuk alamnya berbentuk savanna.
Mongoloid
Rata-rata bercirikan kulit kuning terang sampai coklat, mata coklat rambut hitam lurus
hitam mengkilap, hidung dan muka datar, kepala datar, tulang pipi menonjol, postur
tubuh pendek dan kuat.Seleksi wilayahnya berkondisi kering, dan bentang alam stepa
dilintang menengah, dengan musim panas dan dingin yang jelas.
Macam-macam Ras di Indonesia
Mongoloid

Pada zaman es ini ras mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran yaitu dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Ras Austroloid

Ras Australoid adalah nama ras manusia yang tinggal di bagian selatan
India, Sri Lanka, Papua dan beberapa kelompok di Asia Tenggara.Ras
ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur
khususnya wilayah Papua/Irian Jaya.
Kemajemukan Etnik
Menurut KBBI etnik adalah kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya

Robertson pada tahun 1977 mengemukakan pendapatnya bahwa kelompok etnik adalah sejumlah besar orang yang memandang diri dan dipandang oleh kelompok lain memiliki kesatuan budaya yang berbeda.
Pola Hubungan Antar Etnik

1. Sebuah akulturasi akan terjadi dalam dua kelompok, mengadakan kontak dan saling
mempengaruhi.

2. Dominasi terjadi jika suatu kelompok etnik menguasi kelompok lain.

3. Paternalisme merupakan bentuk antar kelompok etnik yang menampakkan adanya


kelebihan satu kelompok terhadap kelompok lain, tanpa adanaya unsur dominasi.
4. Pluralisme merupakan hubungan yang terjadi di antara sejumlah kelompok etnik,
yang di dalamnya mengenal pengakuan persamaan hak politik dan hak perdata bagi
kelompok-kelompok masyarakat yang berkaitan.

5. Integrasi adalah pola hubungan yang menekankan persamaan dan bahkan saling
mengintergasikan dari satu dengan yang lain.
Pengaruh Kemajemukan Masyarakat Indonesia

1. Primordial adalah pandangan hidup berdasarkan ikatan tradisi, adat istiadat dan nilai- nilai
budaya

2. Stereotip etnik yaitu pandangan (image) umum suatu kelompok etnis terhadap kelompok
etnis lain (Horton & Hunt
Contoh:
sukubangsa A yang tidak berpendidikan formal atau berpendidikan formal rendah, orang dari
suku lain (B) menganggap semua orang dari sukubangsa A berpendidikan rendah. Orang dari
luar suku A menganggap suku bangsanya yang paling baik dengan berpendidikan tinggi. Padahal
anggapan itu bisa saja keliru karena tidak semua orang dari sukubangsa di luar sukubangsa A
berpendidikan tinggi, banyak orang dari luar sukubangsa A yang berpendidikan rendah.
3. Potensi Konflik

Ciri utama masyarakat majemuk (plural society) menurut Furnifall (1940) adalah
kehidupan masyarakatnya berkelompok-kelompok yang berdampingan secara
fisik, tetapi mereka (secara essensi) terpisahkan oleh perbedaan-perbedaan
identitas sosial yang melekat pada diri mereka masing-masing serta tidak
tergabungnya mereka dalam satu unit politik tertentu.

Contoh
Di Kalimantan Barat dan Tengah para perantau Madura yang beragama Islam setahap demi setahap bisa
menguasai jaringan produksi dan distribusi ekonomi. Demikian pula dengan orang-orang Bugis-
Makassar dan Buton yang umumnya beragama Islam di kawasan Timur Indonesia telah membuat
jaringan yang cukup luas dalam sektor ekonomi ini.
Pembangunan di Indonesia
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara
sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building)”.

Ginanjar Kartasas­mita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu


sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan
secara terencana
Pembangunan Suatu Daerah Mencakup
Tiga Inti Nilai

a. Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan, papan,


kesehatan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup.

b. Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas
pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang
berada di daerah itu.

c. Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir,
berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan
Globalisasi membawa dampak terhadap proses pembangunan Indonesia yaitu akan membawa
peralihan dari kehidupan tradisional-terisolasi menuju kehidupan modern dan terbuka

Ciri kualitas kehidupan masa kini:

1. Kualitas kehidupan global


2. Adanya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Dunia yang menghadapi perdagangan pasar bebas (WTO) sebagai dampak lanjutan proses
globalisasi
4. Menguatnya tekanan penduduk terhadap berbagai sendi kehudupan
5. Kehidupan Indonesia di masa sekarang nampaknya diwarnai pula oleh kecenderungan
kapitalisme media masa yang mengarah pada penelanjangan hak-hak privasi orang dalam
mengekspresikan kebebasannya.
Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan

1. Pendapatan perkapita
Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga
dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

2. Struktur ekonomi
Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa
terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus

3. Urbanisasi
meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan.
SEKIAN

TERIMAKASIH
..

Anda mungkin juga menyukai