Masyarakat Indonesia
Anggota Kelompok :
Claresta Diva A. (05)
Fajar Wedar R. (08)
Gunarisma Citra W. (10)
Yuniadi Wahid I. (29)
9C
1.Makna Harmoni Keberagaman dalam Bidang
Sosial Budaya Ekonomi dan Gender dalam
Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta
keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan
masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia
tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya
"meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta
didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah
wilayah-wilayahnya oleh lautan.
Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu
disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas
kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan
dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat
mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan
kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan
prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu
sama lain.
Diferensiasi Ras
Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Menurut Ralf Linton secara garis besar, manusia dibagi dalam tiga kelompok
ras utama :
1. Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri fisik kulit warna kuning sampai sawo matang,
rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit (terutama Asia Mongoloid).
Ras Mongoloid dibagi menjadi dua yaitu, Mongoloid Asia dan Indian.
Mongoloid Asia terdiri dari subras Tionghoa (Taiwan, Jepang, Vietnam) dan
subras melayu (Malaysia, Indonesia, dan Filipina). Mongoloid Indian terdiri
dari orang-orang Indian di Amerika.
2. Ras Negroid memiliki ciri-ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal, dan
kelopak mata lurus. Dibagi menjadi lima subras, yaitu Negrito, Nilitz, Negro
Rimba, Negro Oseanis, dan Hontentot-Boysesman.
3. Ras kaukasoid memiliki ciri-ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut
pirang kemerah-merahan sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata
lurus. Dibagi menjadi lima subras, yaitu Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid,
dan India.
Keberagaman Gender
Gender diartikan sebagai suatu konsep kultural yang membedakan antara laki-
laki dan perempuan dipandangdari segi sosial budaya yang dapat berubah
sesuai perkembangan zaman.
Gender memiliki pengertian perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan yang bukan pada tataran biologis dan kodrat Tuhan, melainkan
dalam tataran sosial budaya. Gender merupakan cara pandang yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan melalui proses sosial dan budaya
yang dikonstruksi oleh manusia baik laki-laki ataupun perempuan melalui proses
sosial dan budaya yang panjang dalam sejarah peradaban manusia.
Keadilan gender adalah keadilan dalam memperlakukan perempuan dan laki-
laki sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mencangkup perlakuan yang setara atau
perlakuan yang berbeda tetapi diperhitungkan secara ekuivalen baik dalam hak,
kewajiban, kepentingan dan kesempatannya. Semua manusia baik laki-laki
maupun perempuan bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan
membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi stereotypeperan gender yang kaku.
Perempuan dan laki-laki tidak harus diperlakukan sama, tetapi diperlakukan
sesuai kebutuhan mereka. Dengan demikian perempuan dan laki-laki bisa
diperlakukan secara berbeda tetapi perlakuan tersebut dinilai setara
( diperhitungkan ekuivalen dalam hak, kewajiban, kepentingan, dan
kesempatannya).
Keberagaman Ekonomi
Kesenjangan ekonomi, biasa dikenal dengan istilah kesenjangan
pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin,
mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok,
kelompok dalam populasi, atau antarnegara. Para ekonom umumnya mengakui
tiga ukuran kesenjangan ekonomi: kekayaan, pendapatan, dan konsumsi.
Persoalan kesenjangan ekonomi mencakup kesetaraan ekonomi, kesetaraan
pengeluaran, dan kesetaraan kesempatan.
Sejumlah penelitian menyebut bahwa kesenjangan adalah masalah sosial yang
semakin berkembang. Kesenjangan yang terlalu besar cenderung merugikan
karena kesenjangan pendapatan dan pemusatan kekayaan mampu
menghambat pertumbuhan jangka panjang. Penelitian statistik awal yang
membandingkan kesenjangan dengan pertumbuhan ekonomi tidak
menghasilkan kesimpulan apa-apa. Pada tahun 2011, peneliti Dana Moneter
Internasional menunjukkan bahwa kesetaraan pendapatan yang lebih besar—
berkurangnya kesenjangan—meningkatkan durasi pertumbuhan ekonomi
sebuah negara dengan lebih cepat dibandingkan perdagangan bebas, korupsi
pemerintah rendah, investasi asing, atau utang luar negeri rendah.
Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia harus dapat dimanfaatkan untuk Identitas bangsa di mata
internasional, sarana untuk memupuk sikap toleransi, menyebarkan sikap
nasionalisme, dan sebagai alat permersatu bangsa.
Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling
menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain.
Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari
beribu-ribu pulau dimana setiap tempat memiliki adat
istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka
tunggal Ika pastinya akan terjadi aneka macam kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya
sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya
negara kita ini akan terpecah belah.Oleh karena itu marilah kita jaga bhineka
tunggal ika dengan sebaik-baiknya semoga persatuan bangsa dan negara
Indonesia tetap terjaga
Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab
lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antarkelompok dalam masyarakat.
Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan lenyap dari
sejarah. Selama kita masih hidup tidak mungkin kita menghapus konfik dari dunia
ini. Baik konflik intrapersonal, interpersonal, maupun konflik antar kelompok
merupakan bagian konstitutif dari sejarah manusia. Berbagai macal hal seperti
perbedaan selera dan perbedaan pendapat dapat mengakibatkan timbulnya
konflik.
Konflik dan pertikaian yang terjadi di antara suku bangsa Indonesia dapat
melemahkan kondisi keamanan dan pertahanan pada masyarakat yang
bersangkutan. Jika hal ini terjadi, kekuasaan asing akan masuk dengan mudah
ke dalam willayah negara yang bersangkutan baik secara militer maupun sosial
ekonomi.
Keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat dapat menjadi bencana awal
dari konflik dan perpecahan. Hal senada juga mewarnai perjalanan sejarah
bangsa Indonesia yang juga penuh dengan konflik, apabia kiita perhatikan
sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 sampai sekarang.
Banyak konflik yang terjadi akibat dari pertentangan antara suku bangsa dan
perbedaan ideologi, antara lain sebagai berikut.
Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang
berselisih menarik diri atau menghindari konfik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak
yang bertentangan mengambil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik.
Sebagai contoh golongan elite politik yang pernah berkuasa pada era Orde Baru
menarik diri dan tidak ikut lagi dalam kegiatan politik praktis pada pemerintahan era
Reformasi sekarang ini.
Keberagaman budaya di satu sisi memberikan peran penting bagi bangsa dan
masyarakat besar seperti Indonesia. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi apabila
keragaman kebudayaan tersebut dikelola dengan tepat. Hampir semua negara yang
penduduknya heterogen seperti India dan Philipina, dan negara Indonesia setiap
saat dapat timbul konflik bernuasna suku, agama, ras dan antargolongan.
Setiap masalah ataupun konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam harus
segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat.
Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif.
1. Cara preventif adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah
atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerjasama,
latihan bersama, dan sebagainya.
2. Sedangkan cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi
masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebaginya.
3. Ada satu lagi yaitu kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat
masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang
terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerjasama,
dan sebagainya.
Dengan mempelajari budaya baru di tempat yang baru berarti telah menghargai,
menghormati, dan menerima keanekaragaman budaya. Pada akhirnya kerukunan
antar suku bangsa akan tetap terjaga sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga.
Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan penyelesaian keberagaman antara
lain sebagai berikut.