Anda di halaman 1dari 12

Harmoni Keberagaman

Masyarakat Indonesia

Anggota Kelompok :
 Claresta Diva A. (05)
 Fajar Wedar R. (08)
 Gunarisma Citra W. (10)
 Yuniadi Wahid I. (29)

9C
1.Makna Harmoni Keberagaman dalam Bidang
Sosial Budaya Ekonomi dan Gender dalam
Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta
keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan
masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia
tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya
"meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta
didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah
wilayah-wilayahnya oleh lautan. 

Keberagaman bangsa Indonesia yaitu suatu kondisi dalam masyarakat yang


terdapat banyak perbedaan dalam aneka macam bidang. Perbedaan mirip itu
ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di
Indonesia yaitu kekayaan dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus
bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa
mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik.

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku


bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di aneka macam pulau
dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan
karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian tubuh
statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku
bangsa.

Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu
disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas
kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan
dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat
mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan
kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan
prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu
sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya


yaitu sebagai berikut :
1.    Kondisi negara kepulauan
2.    Letak strategis wilayah Indonesia
3.    Perbedaan kondisi alam
4.    Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
5.    Keadaan transportasi dan kumunikasi

Dalam masyarakat majemuk (plural society), pengelompokan horizontal yang


didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klan dan agama disebut
dengan istilah kemajemukan sosial. Pengelompokan berdasarkan perbedaan profesi
dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
Kemajemukan sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan :
1. Berdasarkan ciri fisik
Misalnya, warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, dan
bentuk rahang. Ciri-ciri fisik tersebut disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.

2. Berdasarkan ciri sosial


Timbul karena adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan
cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat. Termasuk dalam kategori
ini adalah perbedaan peran, prestise dan kekuasaan. Contohnya pola
perilaku guru akan berbeda dengan pola perilaku tentara.

3. Berdasarkan ciri budaya


Berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut
nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, system kekeluargaan, keuletan, dan
ketangguhan. Hasilnya dapat dilihat dari pakaian, adat istiadat, Bahasa,
kesenian, arsitektur dan agama.

4. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial


Beberapa bentuk diferensiasi sosial diantaranya adalah diferensiasi ras,
diferensiasi suku bangsa, diferensiasi klan, diferensiasi agama, diferensiasi
profesi, dan diferensiasi jenis kelamin

Diferensiasi Ras
Ras adalah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Menurut Ralf Linton secara garis besar, manusia dibagi dalam tiga kelompok
ras utama :

1. Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri fisik kulit warna kuning sampai sawo matang,
rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit (terutama Asia Mongoloid).
Ras Mongoloid dibagi menjadi dua yaitu, Mongoloid Asia dan Indian.
Mongoloid Asia terdiri dari subras Tionghoa (Taiwan, Jepang, Vietnam) dan
subras melayu (Malaysia, Indonesia, dan Filipina). Mongoloid Indian terdiri
dari orang-orang Indian di Amerika.
2. Ras Negroid memiliki ciri-ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal, dan
kelopak mata lurus. Dibagi menjadi lima subras, yaitu Negrito, Nilitz, Negro
Rimba, Negro Oseanis, dan Hontentot-Boysesman.
3. Ras kaukasoid memiliki ciri-ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut
pirang kemerah-merahan sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata
lurus. Dibagi menjadi lima subras, yaitu Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid,
dan India.

Indonesia sebagai Negara kepulauan (archipelago) didiami oleh


bermacam-macam subras, yaitu :

1. Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya


2. Vedroid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan
Tonum di Sulawesi
3. Neo Melanosoid, yaitu penduduk di Kepulauan Kei dan Aru
4. Melayu terdiri atas :
5. Melayu tua (Proto Melayu) yaitu suku Batak, Toraja dan Dayak
6. Melayu muda (Deutro Melayu) yaitu Aceh, Minang, Bugis, Makassar, Jawa,
dan Sunda.

Keberagaman Gender
Gender diartikan sebagai suatu konsep kultural yang membedakan antara laki-
laki dan perempuan dipandangdari segi sosial budaya yang dapat berubah
sesuai perkembangan zaman.
Gender memiliki pengertian perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan
perempuan yang bukan pada tataran biologis dan kodrat Tuhan, melainkan
dalam tataran sosial budaya. Gender merupakan cara pandang yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan melalui proses sosial dan budaya
yang dikonstruksi oleh manusia baik laki-laki ataupun perempuan melalui proses
sosial dan budaya yang panjang dalam sejarah peradaban manusia.
Keadilan gender adalah keadilan dalam memperlakukan perempuan dan laki-
laki sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mencangkup perlakuan yang setara atau
perlakuan yang berbeda tetapi diperhitungkan secara ekuivalen baik dalam hak,
kewajiban, kepentingan dan kesempatannya. Semua manusia baik laki-laki
maupun perempuan bebas mengembangkan kemampuan  personal mereka dan
membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi stereotypeperan gender yang kaku.
Perempuan dan laki-laki tidak harus diperlakukan sama, tetapi diperlakukan
sesuai kebutuhan mereka. Dengan demikian perempuan dan laki-laki bisa
diperlakukan secara berbeda tetapi perlakuan tersebut dinilai setara
( diperhitungkan ekuivalen dalam hak, kewajiban, kepentingan, dan
kesempatannya).

Keberagaman Ekonomi
Kesenjangan ekonomi, biasa dikenal dengan istilah kesenjangan
pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin,
mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok,
kelompok dalam populasi, atau antarnegara. Para ekonom umumnya mengakui
tiga ukuran kesenjangan ekonomi: kekayaan, pendapatan, dan konsumsi.
Persoalan kesenjangan ekonomi mencakup kesetaraan ekonomi, kesetaraan
pengeluaran, dan kesetaraan kesempatan.
Sejumlah penelitian menyebut bahwa kesenjangan adalah masalah sosial yang
semakin berkembang. Kesenjangan yang terlalu besar cenderung merugikan
karena kesenjangan pendapatan dan pemusatan kekayaan mampu
menghambat pertumbuhan jangka panjang. Penelitian statistik awal yang
membandingkan kesenjangan dengan pertumbuhan ekonomi tidak
menghasilkan kesimpulan apa-apa. Pada tahun 2011, peneliti Dana Moneter
Internasional menunjukkan bahwa kesetaraan pendapatan yang lebih besar—
berkurangnya kesenjangan—meningkatkan durasi pertumbuhan ekonomi
sebuah negara dengan lebih cepat dibandingkan perdagangan bebas, korupsi
pemerintah rendah, investasi asing, atau utang luar negeri rendah.
Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia harus dapat dimanfaatkan untuk Identitas bangsa di mata
internasional, sarana untuk memupuk sikap toleransi, menyebarkan sikap
nasionalisme, dan sebagai alat permersatu bangsa.

1) Identitas bangsa di mata internasional


Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa.
Kita tahu bahwa bangsa australia yaitu bangsa aborogin, hal itu merupakan salah
satu identitas negara australian di mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar
akustik yaitu ciri musik latin dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri khas
suatu bangsa. Oleh karena itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini
membuat indonesia memiliki banyak sekali artefak budaya yang bisa
mengenalkan negara kita kepada dunia internasional. Dengan keanekaragam
budaya pula tentunya melahirkan aneka macam macam inspirasi yang memiliki
kegunaan bagi pembangunan bangsa dan negara.

2) Memupuk sikap toleransi


Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di
Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Dengan adanya multikulturalisme
(ragam budaya), diperlukan mempertebal sikap toleransi dan rasa tolong
menolong serta nasionalisme kita.

3) Menumbuhkan sikap nasionalisme


Perbedaan budaya yang ada dapat menciptakan rasa cinta tanah air, karena
keanekaragam budaya merupakan suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa.
Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor yang mensugesti pendapatan
negara. Faktor budaya juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki
suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur bangsa yang
memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing. Ketika kita memandang
bahwa keanekaragaman budaya merupakan suatu kekayaan, maka dengan
sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut. Sehingga sikap
memiliki dan menghargai kekayaan bangsa dapat muncul di dalam diri kita.

4) Alat pemersatu bangsa


Dengan memiliki aneka macam bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa
Indonesia terpecah belah tetapi justru menambah kekayaan perbendaharaan
bahasa. Karena keunikan ini merupakan kekayaan yang mana tidak ada negara
lain yang memiliki keanekaragaman budaya layaknya Indonesia. Bhineka
Tunggal Ika merupakan simbol pemersatu bangsa dan sangat menarik di mata
bagsa bangsa dunia.

Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling
menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa
memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain.
Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari
beribu-ribu pulau dimana setiap tempat memiliki adat
istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka
tunggal Ika pastinya akan terjadi aneka macam kekacauan di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus
membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya
sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya
negara kita ini akan terpecah belah.Oleh karena itu marilah kita jaga bhineka
tunggal ika dengan sebaik-baiknya semoga persatuan bangsa dan negara
Indonesia tetap terjaga

2.Permasalahan Keberagaman Masyarakat


Indonesia

Konflik adalah proses sosial disosiatif yang dapat menyebabkan erpecahan


dalam masyarakat karena ketidakselarasan dan ketidakseimbangan dalam suatu
hubungan masyarakat. Dalam negara kita ini begitu banyak perbedaan.
Perbedaan suku, ras, budaya, kepercayaan, dan perbeedaan berpendapat di
dalam masyarakat. Keaneragaman suku dan budaya dapat membawa dampak
negatif. Konflik itu sendiri terjadi karena perbedaan budaya.

Perbedaan suku dan ras ditambah dengan perbedaan agama menjadi penyebab
lebih kuat untuk menimbulkan perpecahan antarkelompok dalam masyarakat.
Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan lenyap dari
sejarah. Selama kita masih hidup tidak mungkin kita menghapus konfik dari dunia
ini. Baik konflik intrapersonal, interpersonal, maupun konflik antar kelompok
merupakan bagian konstitutif dari sejarah manusia. Berbagai macal hal seperti
perbedaan selera dan perbedaan pendapat dapat mengakibatkan timbulnya
konflik.

Konflik dan pertikaian yang terjadi di antara suku bangsa Indonesia dapat
melemahkan kondisi keamanan dan pertahanan pada masyarakat yang
bersangkutan. Jika hal ini terjadi, kekuasaan asing akan masuk dengan mudah
ke dalam willayah negara yang bersangkutan baik secara militer maupun sosial
ekonomi.

Keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat dapat menjadi bencana awal
dari konflik dan perpecahan. Hal senada juga mewarnai perjalanan sejarah
bangsa Indonesia yang juga penuh dengan konflik, apabia kiita perhatikan
sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 sampai sekarang.

Banyak konflik yang terjadi akibat dari pertentangan antara suku bangsa dan
perbedaan ideologi, antara lain sebagai berikut.

1. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).


2. Peristiwa Kapten Andi Abdul Azis bekas kapten KNIL di Sulawesi Selatan.
3. Pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat.
4. Pemberontakan Darul Islam di Sulawesi Selatan.
5. Pemberontakan Darul Islam di Kalimantan Selatan.
6. Pemberontakan Darul Islam di Aceh.
7. Pemberontakan yang dilakukan GPK di Papua.
8. Pertikaian antara suku bangsa Madura dan suku bangsa Dayak.
9. Kerusuhan di Poso dan Ambon.
10. Pemberontakan PRRI Sematera Barat
11. Pemberontakan Permesta Sulawesi Selatan.
12. Pemberontakan GAM di Aceh.
13. Perang suku yang masih sering terjadi di wilayah Papua, dan sebagainya.

Kesimpulannya, keberagaman budaya yang ada dalam masyarakat Indonesia


tidak hanya menjadi potensi kekayaan bangsa, tetapi juga merupakan potensi
konflik di antara suku bangsa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, pengembangan sikap saling menghargai, saling menghormati,
tenggang ras, dan toleransi menjadi mutlak harus dilaksanakan oleh semua
pihak yang menginginkan negara Indonesia aman dan tentram.

Adapun metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang


biasa digunakan, antara lain sebagai berikut.
1. Metode Kompetisi (Competition)

Metode kompetisi adalah pemecahan masalah menggunakan teknik persaingan. Metode


ini menyajikan suatu area persaingan menang kalah kepada pihak-pihak yang
bertentangan. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa
akan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya. Sebagai contoh dengan memberikan
alternatif siapa yang tidak setuju siahkanmengundurkan diri.

2. Metoe Menghindari (Avoidance)

Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang
berselisih menarik diri atau menghindari konfik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak
yang bertentangan mengambil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik.
Sebagai contoh golongan elite politik yang pernah berkuasa pada era Orde Baru
menarik diri dan tidak ikut lagi dalam kegiatan politik praktis pada pemerintahan era
Reformasi sekarang ini.

3. Metode Akomodasi (Accomodation)

Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi


damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak bersedia
memenuhi tuntutan pihak lawan. Metode ini digunakan untuk memelihara hubungan baik
dengan harapan salah satu pihak mau mengalah. Sebagai contoh, dalam
menyelesaikan konflik antar suku bangsa mayoritas dan suku bangsa minoritas di suatu
daerah, maka pemerintah kita memisahkan dua pihak yang bertikai dengan
menyediakan penampungan sementara bagi pengungsi dari suku bangsa minoritas
sampai dicapai suatu kesepakatan damai.

4. Metode Kompromi (Compromise)

Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan


damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang
kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan sehingga dicapai suatu kesepakatan
damai. Metode ini dapat memperkecil permusuhan yang terpendam.

5. Metode Kolaborasi (Collaboration)

Metode kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan


yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih. Metode ini mengubah konflik menjadi
kerja sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang bertentangan diajak bekerja sama untuk
berkompromi.

PERMASALAHAN KEBERAGAMAN BIDANG GENDER


1) Adanya diskriminasi gender
perbedaan hak dan kewajiban lelaki dan perempuan sebagai kodratnya
a. Cuti melahirkan (bagi perempuan)
b. Shalat jumat (bagi laki laki)
2) Sexisme yaitu,memandang salah satu gender sebagai yang lemah atau tidak
berkemampuan.
3) Perempuan indonesia berfungsi sebagai istri pengatur rumah tangga, sebagai
tenaga kerja di segala bidang dan sebagai pendidik pada bagi anak –
anaknya. Konsep tersebut semakin membingungkan perempuan di Indonesia
untuk memilih antara terjun dalam kegiatan di luar rumah dan menjadi istri
sertai bu yang baik.
4) Di bidang pendidikan, perempuan menjadi pilihan terakhir untuk mendapatkan
akses. Oleh karena itu, tingkat buta huruf tertinggi di Indonesia juga masih
didominasi oleh kaum perempuan.
5) Posisi perempuan dalam keluarga pada umumnya dan di masyarakat
Indonesia pada khususnya, masihlah berada di bawah laki – laki. Seperti
kasus istri yang bekerja di luar rumah harus mendapat persetujuan dari
suami, namun pada umumnya meskipun istri bekerja, haruslah tidak boleh
memiliki  penghasilan dan posisi lebih tinggi dari suaminya.

3. Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya


Konflik
Konflik dalam masyarakat memiliki akibat positif dan negatif, baik secara
perorangan maupun kelompok. Salah satu akibat positif konflik adalah bertambah
kuatnya rasa solidaritas kelompok. Akibat negatif dari konflik misalnya sebagai
berikut:
a. Perpecahan dalam masyarakat
Ini dapat terjadi karena konflik yang nyata di lingkungan masyarakat. Ini
disebabkan karena terjadinya kesenjangan atau perbedaan-perbedaan
lainnya yang tidak seragam, sehingga timbul perpecahan dan perselisihan.
Misalnya tadinya antar individu saling percaya dan tenggangrasa, maka akan
saling memupuk rasa curiga dan saling tak acuh.
b.      Kerugian harta benda dan korban manusia
Banyaknya korban dan kerugian harta benda ini disebabkan karena konflik
yang besar seperti kerusuhan, tawuran antarwarga, pengeroyokan, dan lain-lain.
Mislanya kerusakan fasilitas umum, kerusakan pada tanaman-tanaman,
kerusakan pada rumah warga maupun bangunan yang lainnya. Korban jiwa pun
sering berjatuhan akibat terjadinya konflik ini
c.       Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada
Nilai dan norma sosial ini akan hancur karena akibat dari konflik ini yang
terjadi di masyarakat. Nilai-nilai yang akan hancur misalnya nilai dan norma
kesopanan, kasih sayang, kesusilaan, kebiasaan, asas kekeluargaan, gotong
royong, tenggangrasa dan sebagainya. Sehingga akan muncul nilai-nilai negatif
didalam masyarakat seperti saling curiga, saling membenci, tidak percaya antara
satu kelompok dengan kelompok lain.
d.      Perubahan Kepribadian pada individu
 Individu-individu yang ada dalam kelompok sosial tertentu akan
mengalami perubahan sifat. Biasanya mereka akan diliputi perasaan marah,
curiga, dan membenci orang-orang yang menjadi lawan konfliknya. Terkadang
kepribadian seseorang lambat laun akan berupah menjadi seseorang yang
diliputi kecemasan. Ia tidak akan merasa tenang karena khawatir jika konflik akan
terjadi lagi. Ia diliputi rasa curiga jika kelompok yang dulunya berkonflik dengan
mereka kembali menyulut permasalahan.
4.Upaya Menyelesaikan Masalah yang
Muncul dalam Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Bangsa Indonesia mempunyai tiga kekuatan untuk mempersatukan bangsa, yaitu:
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa; Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Masalah atau konflik
yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan oleh konflik yang disebabkan
etnosentrisme. Upaya mencegah konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat
dilakukan dengan cara prefentif maupun kuratif. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi konflik antara lain dengan membangun kerjasama,
akomodasi dan asimilasi.

Keberagaman budaya di satu sisi memberikan peran penting bagi bangsa dan
masyarakat besar seperti Indonesia. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi apabila
keragaman kebudayaan tersebut dikelola dengan tepat. Hampir semua negara yang
penduduknya heterogen seperti India dan Philipina, dan negara Indonesia setiap
saat dapat timbul konflik bernuasna suku, agama, ras dan antargolongan.

Setiap masalah ataupun konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam harus
segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat.
Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif.

1. Cara preventif adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadi masalah
atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerjasama,
latihan bersama, dan sebagainya.
2. Sedangkan cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi
masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebaginya.
3. Ada satu lagi yaitu kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat
masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang
terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerjasama,
dan sebagainya.

Selain upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik seperti disebutkan di atas


masyarakat juga perlu mengembangkan sikap saling menghargai berbagai
keragaman yang ada dalam masyarakat. Kita boleh saja membanggakan kelompok
kita, namun tidak boleh berlebihan, apalgi sampai merendahkan kelompok yang lain.
Sikap seperti itu tentunya akan menimbulkan perpecahan. Alangkah baiknya apabila
kita menghormati, menghargai budaya daerah lain. Hal ini harus dilakukan agar
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju serta disegani oleh bangsa
lain.

Sikap menghargai dan menghormati keanekaragaman suku bangsa dan budaya


dapat kalian lakukan dengan berbagai cara. Misalnya tidak menonjolkan suku
bangsa sendiri, tidak menjelek-jelekkan suku bangsa lain, mau bergaul dengan
teman yang berbeda suku, memberikan pujian terhadap keindahan budaya suku
bangsa lain, menyaksikan pertunjukkan kesenian daerah lain dan lain-lain.
Kita juga harus menerima keberagaman budaya sebagai bagian budaya bangsa
misalnya dengan mempelajari kesenian dari daerah lain. Jika kita mampu melakukan
hal seperti itu, maka kita telah menunjukkan sikap menerima keberagaman budaya
bangsa. Warga pendatang di suatu wilayah juga sudah seharusnya mempelajari
kebudayaan daerah setempat, sehingga dapat berbaur dengan budaya baru di
tempat yang baru.

Dengan mempelajari budaya baru di tempat yang baru berarti telah menghargai,
menghormati, dan menerima keanekaragaman budaya. Pada akhirnya kerukunan
antar suku bangsa akan tetap terjaga sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga.
Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan penyelesaian keberagaman antara
lain sebagai berikut.

No Lingkungan Contoh Perilaku


.
2. Lingkungan sekolah 1. Dalam menyelesaikan urusan di sekolah
selalu diusahakan dengan melalui
musyawarah.
2. Terdapat kesadaran dan sikap yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
3. Bersikap dan bertindak bijak terhadap
kelebihan dan kekurangan teman yang lain.
4. Kita harus saling mengahargaui antara satu
siswa dengan siswa yang lain, mengetahui
karakteristiknya sehingga kita dapat
berkomunikasi dengan baik.
5. Kita harus menghargai pendapat dan sikap
siswa yang lain, kita harus bisa mengerti
mengapa mereka bersikap seperti itu.
3. Lingkungan masyarakat 1. Membiasakan bersahabat dan saling
membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita.
2. Memecahkan masalah perbedaan secara
bijaksana, penuh pengertian, saling harga
menghargai, serta tanpa paksaan dan
kekerasan.
3. Menghadapi perbedaan tidak cukup
hanya dengan mendiamkan, atau bahkan
dengan menafikan keberadaannya, tetapi perlu
dimusyawarahkan.
4. Adanya kesadaran mengenai perbedaan
sikap, watak, dan sifat.
5. Menghargai berbagai macam karakteristik
masyarakat.
6. Bersikap ramah dengan orang lain dan
selalu berfikir positif.
4. Lingkungan Bangsa dan Negara1. Tidak memandang rendah suku atau
budaya yang lain
2. Tidak menganggap suku dan budayanya
paling tinggi dan paling baik
3. Menerima keragaman suku bangsa dan
budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak
ternilai   harganya
4. Lebih mengutamakan negara daripada
kepentingan daerah atau suku masing-masing
5. Terus menerus membangun sikap mental
yang berpartisipasi terhadap pembangunan.
6. Mengembangkan Budaya daerah yang
luhur dalam rangka membentuk budaya
nasional.

Anda mungkin juga menyukai