Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

KEBERAGAMAN DI INDONESIA

Silmi Hayati Putri


31
X MIPA 3
KEBERAGAMAN DI INDONESIA
Keberagaman sudah menjadi ciri khas dari masyarakat Indonesia. Beraneka ragam agama, suku,
ras dan keyakinan mudah ditemukan di tengah-tengah masyarakat tanah air.
Keberagaman masyarakat Indonesia bisa dilihat dari dua sudut pandang.
Pertama, secara horizontal, keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh kenyataan
adanya berbagai kesatuan sosial berdasarkan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan
kedaerahan, yang berbeda-beda. Selain itu, keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh
adanya segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda
satu sama lain.
Kedua, secara vertikal, keberagaman masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya lapisan atas
dan lapisan bawah yang memiliki perbedaan cukup tajam.

Macam-macam Keberagaman Masyarakat di Indonesia


Pada kenyataannya, terdapat beragam jenis keberagaman masyarakat di Indonesia. Jenis-jenis
itu bisa dilihat dari unsur yang membuat keberagaman terjadi. Berikut sejumlah jenis
keberagaman masyarakat di Indonesia

1. Keberagaman Wilayah dan Lingkungan (Geografis)


Luas wilayah Indonesia yang besar dibarengi dengan banyaknya keberagaman geografis.
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki ribuan pulau. Di antara pulau-pulau
tersebut membentang lautan bahkan dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan sehingga
NKRI disebut sebagai negara bahari.
Wilayah Indonesia juga terbagi menjadi 34 provinsi dan setiap provinsi terbagi menjadi
beberapa kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri tersendiri yang berpengaruh
langsung terhadap kondisi lingkungan, baik flora maupun fauna.
Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk keberagaman
warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek kehidupannya.

2. Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman suku bangsa dan
budaya paling tinggi di dunia. Ada ribuan suku di Indonesia yang memiliki bahasa sekaligus
adat istiadat dan budaya berlainan. Suku-suku di Indonesia juga dibedakan dari ciri fisik
anggotanya, hingga batasan wilayah pengaruh kebudayaannya.
Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem
interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya kontuinitas dan rasa
identitas yang mempersatukan semua anggotanya, serta memiliki sistem kepemimpinan
tersendiri.
Hasil sensus Badan Pusat Statistik (2010) yang dilakukan di tahun 2010 menunjukkan di
Indonesia terdapat 1.340 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai
perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.

3. Keberagaman Agama
Keberagamaan di Indonesia juga ditandai dengan beragamnya agama dan keyakinan yang
dianut oleh masyarakat di tanah air. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD Negara RI
Tahun 1945.

Pasal 28E ayat (1) UUD 1945 berbunyi: "Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta
berhak kembali."
Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Konghucu. Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia dan
pedagang tapi sudah menyatu dalam kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu, pemerintah RI
juga telah mengakui eksistensi aliran kepercayaan penghayat yang juga beragam.
Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang religius. Selain itu, kenyataan ini membuktikan pentingnya toleransi
umat beragama di Indonesia.

4. Keberagaman Ras
Masyarakat Indonesia pun memiliki keberagaman ras. Keberagaman ras berarti
keberagaman penduduk yang didasarkan pada warna kulit dan ciri-ciri lain bersifat fisik.
Perbedaan ras harus tetap dipandang dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sehingga tidak
memicu perpecahan bangsa maupun diskriminasi. Oleh karena itu, sikap rasial, yaitu
membeda-bedakan manusia berdasarkan warna kulit atau ciri fisik lain, tidak boleh terjadi.
Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan
Etnis, disebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis
keturunan.
Keberagaman ras masyarakat di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi :

 Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan


dan Sulawesi.
 Ras Melanesoid di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
 Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di
seluruh Indonesia.
 Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
5. Keberagaman Golongan
Golongan adalah kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas tertentu. Faktor-faktor
yang digunakan untuk mengidentifikasi keberagaman golongan di Indonesia ialah sebagai
berikut:

 Berdasar administrasi kependudukan digunakan pembagian 3 golongan yaitu: (1)


golongan suku bangsa asli yang berasal dari daerah di Indonesia; (2) golongan
keturunan asing yang berasal dari daerah asal di luar Indonesia; dan golongan
masyarakat terasing. Golongan yang ketiga adalah kelompok asli dari daerah di
Indonesia, tetapi dengan budaya sederhana dan biasanya masih tinggal di daerah
terisolasi.
 Berdasar usia penduduk, dikenal golongan usia anak-anak, usia produktif, dan usia
tua (tidak produktif).
 Berdasar ekonomi, dikenal golongan ekonomi lemah (miskin), ekonomi menengah,
dan ekonomi atas (kaya). Ada juga yang menggunakan istilah prasejahtera, sejahtera
1, dan sejahtera 2.
 Berdasar pendidikan, dikenal golongan penduduk berpendidikan PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi.
 Berdasar politik, dikenal golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik.
 Berdasarkan mata pencaharian atau profesi dikenal golongan nelayan, petani,
pedagang, wiraswasta, PNS, TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya.
 Berdasarkan afiliasi keorganisasian, golongan masyarakat di Indonesia bisa dilihat
dari ikatan atau keanggotaan dengan berbagai organisasi sosial.

6. Keberagaman Jenis Kelamin dan Gender


Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang
dikonstruksikan secara sosial dan kultural.
Gender adalah suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran,
perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang
berkembang dalam masyarakat.
Gender lebih menitikberatkan pada peran sosial. Contohnya dahulu wanita harus mengurus
rumah tangga dan tidak boleh bekerja, tetapi sekarang anggapan itu sudah berubah.
Sekarang banyak wanita yang menjadi tulang punggung keluarga dan aktif serta berprestasi
di berbagai bidang.

Keberagaman gender menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat dibedakan
menjadi peran reproduktif, produktif dan kemasyarakatan.
Sedangkan jenis kelamin merupakan kodrat Tuhan. Keberagaman jenis Kelamin adalah
perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.
Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan keberagaman masyarakat di suatu wilayah.
Masyarakat Indonesia menjadi sangat beragam disebabkan oleh berbagai faktor. Setidaknya
terdapat 4 faktor utama penyebab keberagaman masyarakat di Indonesia.

1. Faktor Lingkungan Fisik Daerah


Lingkungan fisik yang melingkupi masyarakat, seperti pantai, tanah datar, atau pegunungan
mempengaruhi keberagaman kehidupan masyarakat di Indonesia. Pengaruhnnya terutama
dalam mata pencaharian, adat maupun tradisi, serta kondisi sosial budaya.
2. Faktor Keyakinan atau Agama
Keyakinan atau agama mempengaruhi kehidupan masyarakat. Keberagaman agama dan
keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa mempengaruhi keberagaman masyarakat di
Indonesia.
3. Faktor Kehidupan Sosial Budaya di Berbagai Daerah
Suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki berbagai perbedaan dalam kehidupan sosial
dan budaya. Kehidupan sosial budaya di suatu daerah mempengaruhi kehidupan lainnya,
sehingga memunculkan keberagaman masyarakat Indonesia.
4. Faktor Sejarah
Sejarah membawa pengaruh besar pada keberagaman masyarakat di Indonesia. Apalagi,
sejarah perkembangan masyarakat di setiap daerah bisa sangat berlainan perjalanannya.
Misalnya, daerah yang sejarahnya banyak dipengaruhi oleh persebaran agama Islam, secara
umum mempunyai budaya yang sesuai nilai-nilai Keislaman. Hal itu tentu berbeda dengan
daerah yang sejarahnya banyak dipengaruhi agama lainnya. Sebagai contoh, budaya
masyarakat Bali yang lebih dipengaruhi oleh agama Hindu.
Pengaruh faktor sejarah juga bisa dilihat dari beragam adat istiadat dan budaya yang
sebenarnya datang dari luar tanah air. Faktor yang sama mempengaruhi pula keberagaman
ras di Indonesia.

Cara mengatasi keragaman yang ada


Sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki banyak keragaman kita harus bisa menghargai dan
menghormati keragaman suatu daerah, mau mempelajari keragaman suatu daerah, tdk
mengejek keragaman daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai