Anda di halaman 1dari 13

PERMASALAHAN

KEBERAGAMAN
DALAM MASYARAKAT
INDONESIA
Bentuk Keberagaman Masyarakat
Indonesia
KEBERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA, MELIPUTI
Keberagaman bangsa Indonesia,
merupakan suatu hal yang harus Suku Bangsa
dijadikan sebagai dorongan bagi
masyarakat untuk mengenal dan Agama
memahami setiap keberagaman
yang ada di masyarakat Indonesia, Budaya
agar keberagaman yang dimiliki
Adat Istiadat
menjadi sebuah kekuatan sehingga
bangsa Indonesia dapat lebih maju Bahasa Daerah
dan lebih bermartabat
Golongan
Keberagaman Suku Bangsa
Persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh faktor geografis,perdagangan laut,
dan kedatangan para penjajah di Indonesia.
Di Indonesia tercatat kurang lebih 1.128 suku bangsa yang menyebar di
seluruh wilayah Indonesia.
Walaupun memiliki suku bangsa yang beraneka ragam, kita tetap satu
bangsa, tanah air, dan bahasa, yaitu Indonesia.
Kita harus menyadari bahwa keberagaman itu merupakan kekayaan yang tak
ternilai harganya danharus dapat dijadikan sebagai kekuatan yang mampu
mempersatukan bangsa Indonesia.
Keberagaman Adat Istiadat
Adat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim
dilakukan sejak zaman nenek moyang dan diikuti oleh keturunannya.
Adat istiadat berupa tata kelakuan yang relatif turun-temurun dari
generasi ke generasi sebagai warisan nenek moyang sehingga kuat
integrasinya dengan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Sedangkan
adat yang memiliki sanksi hukum disebut dengan hukum adat.
Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan ciri khasnya yang berbeda
antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa lainnya. Hal ini nampak
dari keanekaragaman budaya daerah seperti dari rumah adat, pakaian
adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, lagu-lagu daerah, tarian
daerah, makanan khas tradisional, kerajinan khas daerah, upacara adat,
sistem kekerabatan.
Sistem kekerabatan itu diantaranya
sebagai berikut:
Parental

Patrilineal

Matrilineal
Kebergaaman Agama
Landasan kehidupan beragama di Indonesia adalah Pancasila terutama sila pertama
dan terdapat pada pasal 29 UUD 1945. Pada pasal 29 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945,
negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Dengan pasal tersebut bahwa Bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. negara
Indonesia tidak mendeklarasikan dirinya sebagai negara agama. Negara yang
menjadikan agama tertentu sebagai agama satu-satunya agama yang dianut.
Pemerintah menetapkan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
Konghuchu sebagai agama resmi penduduk di Indonesia.
Keberagaman agamamengharuskan semua pemeluk agama mengembangkan sikap
toleran.
Keberagaman Ras
Ras adalasebuah kategori dalam antropologi fisik untuk menentukan
kelompok orang dari asal yang sama. Ras menyangkut aspek biologis (ciri
fisik, warna kulit, dan bentuk tubuh) dan aspek sosial (menyangkut peran dan
kebiasaan yang dilakukan).
Perbedaan ciri fisik bukan untuk dipermasalahkan. Perbedaan ciri fisik
hendaknya menjadi dorongan untuk mengenal keragaman bangsa Indonesia
demi persatuan.
Keberagaman Golongan
Golongan adalah kelompok atau kumpulan manusia yang merupakan
kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norm ayang mengatur
pola-pola interaksi antar manusia dalam kelompok tersebut.
Golongan atau kkelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar
pekerjaan, partai politik, asal daerah, pendidikan, aliran dan status sosial.
Perbedaan golongan akan berujung konflik jika tiap-tiap golongan tidak
mengembangkan sikap toleran.
Pengaruh Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Dampak positif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat
Indonesia,di antaranya:
1. Terciptanya integritas nasional berbhinneka tunggal ika
2. Menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antarsuku, agama,
budaya,dan golongan;
3. Dapat memperkaya khazanah budaya bangsa
Dampak negatif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di
antaranya:
1. terjadinya konflik dalam masyarakat;
2. munculnya sikap primordialisme, yaitu pandangan yang berpegang teguh
pada hal-hal yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat,
kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya;
3. munculnya sikap etnosentrisme, yaitu suatu pandangan yang menganggap
bahwa suku bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan dengan suku yang
lainnya;
4. fanatisme yang berlebihan, yaitu paham yang berpegang teguh secara
berlebihan terhadap keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap
keyakinan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai