Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan sebagai akibat dari
kondisi kewilayahan, suku bangsa, budaya, agama dan adat istiadat. Perbedaan dalam
masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu
Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa
Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan
kepercayaan, ras maupun antargolongan.
Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun
keberagamannya. Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman
suku, keberagaman agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.
Luas Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke menjadikan bumi
Nusantara ini memiliki berbagai budaya yang sangat istimewa. Keberagaman budaya
Indonesia ini memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Ada beragam suku, ras,
etnis, bahasa, dan agama yang telah hidup secara berdampingan di Indonesia sehingga
membuat tanah air ini dijuluki Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap
satu. Kekayaan ini juga membuat Indonesia mendapat identitas sendiri dengan
keragamannya. Tak hanya berbeda, manfaat keberagaman budaya juga banyak dirasakan
oleh setiap warga negara Indonesia. Baik itu dari sisi persatuan, nasionalisme, sosial,
pendidikan, hingga perekonomian.
Keberagaman yang dimiliki Indonesia tentunya wajib untuk disyukuri dan
dibanggakan. Hanya di Indonesia, suatu perbedaan mampu hidup secara turun-temurun dan
membuktikannya bukan sebagai tembok pembatas yang menjadi alasan untuk saling
menghalangi apalagi memunculkan perselisihan.
2. Keberagaman agama
Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945
pasal 29 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui oleh negara. Agama-agama yang
diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan juga Konghucu.
Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip toleransi
antarumat beragama.
3. Keberagaman ras
Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri
fenotipe (ciri fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah
penyebaran ras dunia, dan juga kondisi geografis.
Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-
Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan
Sulawesi. Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara
Timur. Selain itu, ada juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di
Indonesia, yaitu seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid,
yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan
konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga
bangsa Indonesia secara keseluruhan. Maka setiap warga negara Indonesia diminta
menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujud
perdamaian.
Jika kita memperhatikan dengan cermat kehidupan di sekitar kita, nilai-nilai kebudayaan
sangatlah lekat dengan masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya tidak hanya ditemukan di tempat-
tempat tertentu saja. Dimanapun kita berada selama itu masih merupakan tanah Indonesia, kita
akan menemukan kekhasan setiap daerah dilihat dari budayanya.
Keberagaman budaya di Indonesia merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Tanpa
adanya budaya dari setiap daerah kita seakan tidak punya identitas. Meskipun demikian, dampak
positif dan negatif keberagaman budaya di Indonesia perlu kita ketahui agar kekayaan ini tidak
malah menjerumuskan kita pada dengan berpegang pada dampak negatifnya saja.
Berikut adalah 8 manfaat keberagaman budaya yang ada di Indonesia yang patut kita ketahui,
dalam membangun sebuah proses negara:
4. Pemersatu Negara
Mungkin ada yang beranggapan keragaman budaya di Indonesia menjadikan peluang
terjadinya perpecahan di Indonesia sangatlah besar. Padahal jika kita telusuri lebih jauh,
justru keberagaman semakin mempersatukan kita. Seni batik yang banyak ditemukan di
pulau Jawa bukan hanya milik orang Jawa saja, tapi seluruh rakyat Indonesia. Itulah
mengapa ketika batik Indonesia diklaim hak miliknya oleh negara luar, yang protes
bukan hanya orang Jawa saja tapi seluruh rakyat Indonesia. Inilah bukti nyata bahwa
kekayaan budaya yang kita miliki hendaklah dimanfaatkan sebagai alat pemersatu karena
itulah fungsinya, bukan sebagai alasan untuk saling memecah belah.
5. Mempererat Persaudaraan
Manfaat keberagaman budaya bagi suatu bangsa selanjutnya adalah mempererat
persaudaraan antar masyarakat.
Ikatan persaudaraan ini bisa tumbuh apabila masyarakat saling menghormati dan saling
menghargai satu sama lain. Artinya, tidak ada orang yang merasa budayanya jauh lebih
baik dibanding budaya daerah lainnya.
Mengenal Unsur Budaya
Menurut Koentjaraningrat, Budaya dibangun oleh tujuh unsur pokok yang bersifat universal.
Ketujuh unsur-unsur tersebut adalah:
Setidaknya, manfaat keberagaman dapat dirasakan pada tiga (3) lingkungan yaitu di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat sekitar.
Paling tidak terdapat 8 tantangan dalam kehidupan masa kini yang harus dihadapi oleh misioner
ketika mereka berhadapan dengan keberagaman budaya dan agama.sebut saja individualisme,
pluralisme, kontras-kontras sosial, tantangan kaum marjinal, hedonisme, fundamentalisme,
budaya multimedia, nihilisme, kaum muda, dan juga ekologi.kedelapan tantangan tersebut
memang dapat dibedakan satu dengan yang lain.akan tetapi, semuanya tidak dapat dipisahkan
karena adanya tali pengait diantaranya.berikut ini gambaran umum tentang 8 tantangan tersebut
1.Individualisme
Paham ini meyakini bahwa masing masing individu dan juga kebutuhannya harus lebih di
utamakan daripada masyarakat umun
2.Pluralisme
Adanya banyak pandangan hidup, keyakinan,agama, ideologi, dan gaya hidup plural yg
membuat segalanya relatif sehingga orang lain menjadi ikut ikutan
3.Kontas-Kontras Sosial
Tantangan yg dapat kita temukan di Indonesia adalah kontras kontras sosial yg sangat mencolok
4.Hedonisme
Paham ini berasal dari kata hedo yg artinya adalah kenikmatan,maka hedonisme adalah
pandangan yg mengatakan bahwa tujuan dari hidup ini adalah mencapai kenikmatan yg sepenuh
penuhnya
5.Fundamentalisme
Tantangan berikut ini dapat diartikan sebagai pandangan hidup yang berpegang kokoh pada
dasar dasar ajaran agama atau ideologi tertentu secara radikal dan tanpa kompromi baik dalam
penafsiran maupun pelaksanaanya
6.Budaya Multimedia
Saat ini,teknologi dan multimedia sudah bersifat langsung dan tidak dapat di sensor
8.Persoalan Ekologi
Persoalan ekologi juga menjadi tantangan tersendiri bagi kita di zaman modern ini.
Keberagaman merupakan realitas yang tidak dapat dikesampingkan dalam kehidupan manusia.
Keberagaman tidak melulu menyangkut konteks sosial budaya, melainkan juga persoalan agama
atau kepercayaan, dan banyak aspek lainnya.
Terkait aspek agama, keberagaman tidak sekadar membicarakan mengenai jumlah dan macam-
macam agama, seperti agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, maupun Konghucu saja.
Keberagaman dalam konteks agama memiliki makna yang luas. Lebih lanjut, sejarah
keberagaman dalam konteks agama, dalam hal ini adalah agama Islam sudah ada sejak
munculnya aliran-aliran teologi Islam, setelah Rasullulah saw. wafat., seperti munculnya aliran
Mu'tazilah, Qadariyah dan Jabariyah, Khawarij, Syiah, Murji'ah, asy'ariyah dan Maturidiyah,
serta banyak aliran lainnya dengan pemikiran dan pedoman yang berbeda-beda dalam
memahami konsep ketuhanan.
Konflik-konflik yang timbul dengan mengatasnamakan suku, ras, dan agama akan berakibat fatal
dan memecah belah persatuan bangsa Indonesia, bahkan sampai terjadi pertumpahan darah. Jika
kita mau menilik lebih jauh mengenai sejarah Indonesia, konflik tersebut sebenarnya sudah
pernah terjadi, seperti pada masa pembangunan orde baru, yakni konflik yang terjadi antar
golongan yang memiliki perbedaan paham terkait kebijakan rezim Abdurrahman Wahid,
tepatnya ketika munculnya kelas-kelas menengah baru yang mendukung maraknya kegiatan
keagamaan. Tidak hanya itu, konflik terkait agama ini, juga dapat menimbulkan perang,
memunculkan terorisme, dan lain-lain.
Konflik-konflik yang timbul seperti yang telah disinggung sebelumnya, baik sementara maupun
berkelanjutan tentu akan membawa dampak yang besar terhadap lini-lini kehidupan.
Persatuan masyarakat Indonesia akan tergerus, dan tidak menutup kemungkinan akan
menyebabkan terjadinya perang dingin dalam satu negara.
Hal-hal semacam ini tentu memprihatinkan. Untuk menghindari hal-hal negatif semacam ini,
dibutuhkan sikap terbuka dan menghargai sebuah perbedaan. Selain itu, mengakui adanya
keberagaman dan/ kemajemukan dalam hal sosial, budaya, terutama agama merupakan cara
terbaik sebagai upaya menjaga keharmonisan antar masyarakat.
sebagai orang yang hidup di Indonesia, kita harus senantiasa menerima realitas bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersikap bijaksana. Dengan memahami, menerima realitas,
dan bersikap bijaksana, maka bukan tidak mungkin, Indonesia akan tumbuh menjadi sebuah
negara yang maju, bercirikan keadilan hingga tercipta suatu perdamaian dan kemakmuran
masyarakat.
"Tantangan bangsa Indonesia saat ini bukan melawan penjajah atau pemberontak, juga bukan
melawan kelompok yang ingin mengubah ideologi negara,"
Bangsa Indonesia yang beragam dan saat ini jumlahnya mencapai 250 juta jiwa, tersebar dari
Sabang sampai Merauke ini, menjadi satu Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
"Terus tumbuhnya penduduk Indonesia dan beragam ini yang menjadi tantangan Indonesia,
yakni memelihara persatuan dalam keragaman,"
"Keberagaman karakteristik suku, agama, latar belakang daerah, dan budaya, tidak menjadi
penghalang bagi pendiri bangsa untuk menetapkan pilihannya pada bentuk negara kesatuan,"
"Jangan pernah melupakan sejarah. Pesan itulah yang harus kita pahami dalam praktik kehidupan
berbangsa dan bernegara saat ini. Sejarah bangsa jangan sampai dilupakan," imbuhnya.
Pentingnya menjaga toleransi di dalam keberagaman
Meskipun Indonesia adalah negara yang kaya akan perbedaan dan keberagaman, hal tersebut
membuat Indonesia rentan terpecah-belah akibat perbedaan yang ada. Perpecahan di masyarakat
bisa memicu konflik yang menimbulkan kerugian banyak pihak.
Oleh karenanya, diperlukan sifat toleran dan juga tenggang rasa terhadap perbedaan dan
kemajemukan di masyarakat. Sifat toleransi haruslah ditanamkan sejak dini supaya bisa
menerima perbedaan yang ada.
Contoh perilaku toleransi seperti memberikan kesempatan kepada tetangga melakukan
ibadahnya, tolong-menolong antarwarga ketika melaksanakan hari raya, dan tidak membeda-
bedakan tetangga, dan menghargai perbedaan budaya yang ada.
Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk
meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia. Setiap individu hendaknya mengaplikasikan perilaku toleran terhadap
keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.
Keberagaman budaya adalah kondisi masyarakat yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa,
bahasa, dan budaya. Disadari atau tidak, kondisi keberagaman budaya membawa banyak manfaat
bagi suatu bangsa. Nurul Akhmad dalam jurnal Ensiklopedia Keragaman Budaya (2010)
menjelaskan jika keberagaman budaya hendaknya membuat masyarakat suatu bangsa saling
bersatu membentuk persatuan. Salah satu caranya dengan menghormati dan menghargai berbagai
kebudayaan. Manfaat keberagaman budaya bagi suatu bangsa Hendaknya keberagaman budaya
dijadikan motivasi untuk membentuk persatuan bangsa. Apabila keberagaman ini disikapi
dengan baik, akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan suatu bangsa. Apakah manfaat
keberagaman budaya bagi suatu bangsa? Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan
Kebudayaan (Kemdikbud), berikut ini beberapa manfaat keberagaman budaya bagi suatu bangsa:
Menjadi identitas bangsa di mata dunia Keberagaman budaya menciptakan identitas bagi suatu
bangsa. Identitas tersebut akan membuat bangsa semakin dikenal di mata dunia. Baca juga:
Contoh Keberagaman di Rumah dan Cara Menyikapinya Memperkaya kebudayaan nasional
Keberagaman budaya bermanfaat untuk memperkaya kebudayaan nasional. Sebagai contoh
Indonesia, yang dari Sabang sampai Merauke, mempunyai kebudayaan khas di tiap daerahnya.
Hal ini menjadikan Indonesia sangat kaya dalam hal kebudayaan. Mempererat persaudaraan
Manfaat lain dari keberagaman budaya bagi suatu bangsa adalah eratnya ikatan persuadaraan.
Ikatan ini tumbuh karena masyarakatnya saling menghormati serta menghargai tiap kebudayaan,
tanpa merasa budayanya jauh lebih baik dibanding lainnya. Menjadi aset wisata Keberagaman
budaya yang dimiliki suatu bangsa menghasilkan daya tarik tersendiri, khususnya bagi warga
mancanegara. Dengan demikian, keberagaman budaya dapat dijadikan potensi atau aset wisata
bagi suatu bangsa. Menjadi sumber pengetahuan Keberagaman budaya di suatu bangsa bisa
menjadi sumber pengetahuan, tidak hanya untuk penduduk lokal, tetapi juga mancanegara. Hal
ini berarti budaya milik bangsa dapat dijadikan sumber pengetahuan untuk dipelajari serta
diamati. Menumbuhkan rasa nasionalisme Manfaat lain dari keberagaman budaya bagi suatu
bangsa adalah tumbuhnya sikap nasionalisme. Sikap ini muncul karena adanya rasa bangga,
mencintai, serta menghormati banyak kebudayaan.