A. Perbedaan Sosial, Perbedaan Individu, dan Perbedaan antar Kelompok
Perbedaan-perbedaan social suatu masyarakat yang dikategorikan
kedalam perbedaan social secara horizontal (diferensiasi sosial) dan secara vertical (stratifikasi sosial). Masyarakar yang dikelompokan secara horizontal tidak terlepas dari peranan sosial individu dan kelompok di masyarakat. Status sosial memiliki peran dan funsi yang berbeda pula. Salah satu contohnya seorang yang berprofesi sebgai dokter umum akan berbeda dengan insinyur Teknik sipil meskipun keduanya sama seorang sarjana. Struktur Sosial
“Struktur sosial sebagai sebuah hubungan timbal balik
antara posisi-posisi sosial dan pernanan-peranan sosial”
-Soerjono Soekanto- Diferensiasi Sosial
Menurut kamus sosialogi diferensiasi
adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu biasanya sama atau sejenis. Kata sejenis berarti klasifikasi masyarakat secara mendatar sejajar atau horizontal. Pengelompokan Diferensiasi
Diferensisasi berdasarkan ras
menunjuk pada banyaknya yang ada Diferensisasi suku bangsa di dunia ini
Diferensiasi klan (keturunan,
Diferensiasi agama kepercayaan, dan adat istiadat) Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan sosial secara bertingkat. “ stratikfikasi social pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun bertingkat” -Pitirim A. Sorikin- Kelas-kelas Sosial
Segi Ekonomi Segi Sosial Segi Politik
Aristoteles membagi Pelapisan masyarakat Stratifikasi sosial secara masyarakat menjadi tiga, secara sosial dapat politik biasanya pada yaitu kelas dari golingan kita lihat dari kekuasaan masyarakat sangat kaya, golongan kaya, pembagian kasta pada yang memiliki kelas dan golongan miskin masyarakat bali. atas. Konsekuensi-konsekuensi Stratifikasi Sosial
• Bahasa dan gaya Bahasa. Masyarakat kelas menengah ke atas biasanya
menyelipkan Bahasa asing ketika berbicara, kata katanya tidak kasar dan tutur bahasanya sopan. • Msakanan. Biasanya masyarakat kelas ata memakan makanan yang ada di restoran sedangkan masyarakat kelas bawah memakan makanan olahan sendiri. • Gelar dan pangkat atau jabatan. Masyarakat kelas atas dan umumnya mengenal gelar atau pangkat sedangkan kelas bawah tidak mengenal penggunaan gelar. • Hobi dan kegemaran. Pada umumnya kelas masyarakat kelas atas berlibur ke luar negeri sedangkan kelas bawah berlibur disekitaran pemukiman mereka. • Pakaian. Masyarakat kelas atas meniru gaya pakaian dari luar negeri sedangkan masyarakat kelas bawah membeli pakaian di pasar tradisional. • Parabot dan rumah. Masyarakata kelas atas memiliki rumah yang megah dan mewah sedagkan kelas bawah meiliki rumah yang kecil dan sederhana. B Multidimensi Identitas dalam Diri Subjek Individual maupun Kelompok Multidimend=si identitas dalam subjek individu maupun kelompok muncul karena adanya pandangan yang beragam dari anggota masyarakat terhadap seseorang yang menyandang identitas tertentu. Cara pandang yang berbeda terhadap status dan peranan seseorang dalam kelompok. Hal ini disebabkan oelh perbedaan persepsi antara anggota masyarakat.
Ukuran yang selau berubah tidak sebanding dengan
kemampuan seseorang penyandang identitas. Ukuran yang dimaksud adalah tuntutan msyarakat terhadap kemampuan seseorang yang menyandang status atau identitas
Budaya masyarakat yang beragam dalam
menyandang identitas seseorang. Budaya ini tercermin dalam masyarakat matrilineal, patrilineal, dan unirateral. C. Heterogenisme dalam masyarakat
Heterogenisme berdasarkan Heterogenisme
profesi dan pekerjaan berdasarkan jenis kelamin Profesi dan pekerjaan yang terdapat dalam Secara konstitusional, di Indonesia tidak ada masyarakat , anatara lain buru, oendidik, diskriminasi social atas dasar jenis kelamin. pedagang, petani, melayan, pegawai negeri, Dengan demikian, pandangan diskriminasi pegawai swasta, teknisi, dan lain sebagainya, “gender” masih melekat pada masyarakat suatu prosfesi atau pekerjaan agar dapat Indonesia. Penyebabnya karena adanya dikatakan berhasil jika dapat dipertaggung factor agama dan kebudayaan masyarakat jawabkan. Indonesia. Gejala-gejala sosial akibat pengaruhheterogenitas pekerjaan
Perdaban semakin berkembang baik di kota maupun di
pedesaan. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ditunjan oleh kemajuan transfortasi dan komunikasi, berdasarkan factor tersebut maka semakin beragam jenis pekerjaan uang ada di masyarakat. Gejala-gejala sosial akibat heterogenitas jenis kelamin
Pada masyarakat modern, gejala-gejala sosial akibat
heterogenitas jenis kelamin lebih dutekankan pada semakin luasnya funsi dan peran perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini tercermin dari banyaknya pekerjaan laki-laki yang dikerjakan oleh perempuan begitupun sebaliknya banyaknya, sehingga batas pekerjaan anatara laki-laki dan perempuan menipis. Heterogenitas atau Penghormatan terhadap Keanekaragaman atau Keterogenitas Sosial D Dalam masyarakat modern keanekaragaman etnis atau suku bangsa ras dan budaya merupakan keniscayaan. Ciri-ciri masyarakat modern 1. Terbuka terhadap hal-hal baru 2. Menerima perubahan sevara kritis 3. Peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya 4. Berorientasi pada masa kini dan masa yang akan dating 5. Menggunakan perencanaan dalam segala tindakan 6. Yakin akan manfaat iptek 7. Menghormati hak dan kewajiban serta kehormatan orang lain (HAM) 8. Tidak bergantung pada orang lain (selalu mencari solusi terhadao masalah yang dihadapi) 9. Senantiasa memiliki informasi yang lengkap mengenai pendirianya 10. Yajin pada potensi atau kemampuan yang dimilikinya dan mampu untuk mengembangkannya Masyarakat multicultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan etnis (suku bangsa) ras, agama, dan budaya. Mereka hidup Bersama dalam wilayah local maupun nasional dan bahkan internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karakteristik keberagaman menurut Pierre L. Van den Berge
1. Terjadinya sigmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-
kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain 2. Memiliki struktur social yang terbagi dalam Lembaga- Lembaga yang bersifat nonkontemporer (tiadak saling melengkapi) 3. Kurang mengembangkan consensus (kesespakatan) di anatara anggotanya tentang nilai-niali yang bersifat mendasar 4. Seacara relative, integritas social tumbuh di atas paksaan san saling tergantung dalam bidang ekonomi 5. Adanya dominasi politis oleh suatu kelompok atas kelompok lain Tiga dasar yang dapat dijadikan acuan untuk Pendidikan multikultural
1. Pengakuan terhadap identitas budaya lain, terkandung di
dalamnya suatu pengakuan terhadap kekuatan yang dimiliki sehingga akan muncul sikap jujur untuk mengakui keunggukan yang memiliki budaya tersebut 2. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat 3. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat dilihat juga sebagai sumbangan yang besar bagi kelompok yang lebih luas, seperti negara Terima Kasih