Anda di halaman 1dari 58

PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP KP 1 BALEENDAH
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
Siswa SMP adalah mereka yang berusia 12 – 15 tahun. Mereka merupakan
kelompok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan atau menjadi
(becoming), yaitu berkembang menuju arah kematangan atau kemandirian. Dalam
proses mencapai kematangan tersebut terdapat keniscayaan bahwa proses
perkembangan tidak selalu berlangsung secara mulus atau tidak selalu berjalan dalam
alur liniler, lurus atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. Pada
umumnya siswa masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang diri dan
lingkungannya juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Dalam hal ini
peranan Bimbingan dan Konseling akan sangat penting dalam membantu siswa
memahami diri dan lingkungannya yang pada akhirnya siswa dapat mengembangkan
potensi secara optimal guna mencapai tahapan kematangan dan dapat menentukan arah
kehidupan sesuai dengan potensi dan kematangan yang dimiliki.
Perkembangan siswa tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik,
psikis maupun sosial. Sifat lingkungan adalah berubah, perubahan yang terjadi
dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) seseorang atau
masyarakat. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi atau di luar
jangkauan kemampuan, maka akan berakibat diskontinuitas perkembangan
perilaku individu, seperti terjadinya kemandegan perkembangan, masalah-
masalah pribadi atau penyimpangan perilaku.
Perubahan lingkungan yang diduga mempengaruhi gaya hidup dan
diskontinuitas perkembangan tersebut diantaranya ledakan penduduk,
pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat sosial-ekonomi masyarakat,
revolusi informasi dan komunikasi, pergeseran fungsi dan struktur keluarga dan
perkembangan struktur masyarakat dari agraris ke industri.
Iklim lingkungan yang kurang sehat juga ternyata mempengaruhi pola
perilaku atau gaya hidup siswa, terutama pada usia remaja yang cenderung
menyimpang dari kaidah moral seperti pelanggaran tata tertib sekolah, tawuran,
pemalakan, meminum minuman keras, penyalahgunaan obat terlarang,
kriminalitas, dan pergaulan bebas.
Penampilan perilaku remaja seperti di atas tentu sangat tidak diharapkan
karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan
seperti yang tercantum dalam tujuan Pendidikan Nasional, yaitu, 1) beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2) berahlak mulia, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, 4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 5)
memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, dan 6) memiliki rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sesuai dengan kecenderungan dan tuntutan kebutuhan di atas, maka
Bimbingan dan Konseling yang dikembangkan adalah yang berbasis tugas
perkembangan, yaitu bimbingan yang berorientasi pada upaya memfasilitasi
potensi siswa yang meliputi aspek pribadi (personal), sosial, akademis dan karir.

B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah
pendidik, pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik dan pasal 4 ayat (4) bahwa
pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran dan Pasal 12 ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
2. UUSPN Pasal 3 menyebutkan Pendidikan nasional berfungsi:
Mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional
Pendidikan pasal 5 s/d 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar
dan menengah.
4. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan Menengah yang memuat pengembangan diri peserta
didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan
profesi konseling di sekolah dan diluar sekolah
5. Permendikbud 81A Tahun 2013 lampiran 4 poin 8 tentang Konsep dan
Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling

C. Visi Bimbingan dan Konseling SMP KP 1 Baleendah


Bimbingan dan Konseling adalah upaya pengembangan seluruh siswa
SMP KP 1 Baleendah untuk menjadi individu yang cerdas,kompetitif,memiliki
jati diri yang dilandasi iman dan taqwa,serta menjunjung tinggi budaya
bangsa,serta berwawasan lingkungan sekolah yang nyaman,hijau,dan asri

D. Misi Bimbingan dan Konseling SMP KP 1 Baleendah


1. Memfasilitasi siswa agar dapat mencapai tugas perkembangan seoptimal
mungkin
2. Meningkatkan kolaborasi, konsultasi dan kerjasama dengan guru-guru mata
pelajaran, wali kelas, orang tua siswa serta instansi terkait.
3. Peningkatan profesionalisme guru pembimbing atau konselor melalui
seminar, pelatihan atau lokakarya
4. Memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan.

E. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Berdasarkan Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling di SMP KP 1
Baleendah secara umum adalah sebagai berikut :
1. Membantu siswa agar dapat memahami, menerima, mengarahkan dan
mengambangkan bakat, minat dan kemampuan dirinya seoptimal mungkin.
2. Membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat
3. Membantu siswa agar dapat merencanakan kehidupan masa depannya
sesuai dengan tuntutan dunia saat ini dan yang akan datang.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KONSELING

A. Tugas Perkembangan Siswa SMP KP 1 Baleendah


Berdasarkan analisis terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan dan pengungkapan masalah-masalah yang dirasakan oleh siswa
SMP KP 1 Baleendah diperoleh gambaran tentang kebutuhan yang mereka
rasakan. Secara rinci kebutuhan siswa adalah sebagai berikut :

Aspek Tingkat
No. Deskripsi Kebutuan Keterangan
Perkembangan Pencapaian
1 Landasan Hidup Belum Optimal Pada dasarnya siswa Berkolabora
Religius belum memahami arti si dengan
doa-doa yang biasa guru
dipanjatkan. Pada pendidikan
umumnya mereka Agama
belum meyakini bahwa
kesabaran akan
membawa kebahagiaan
dan belum dapat
menilai perbuatan
sehari-hari yang sesuai
dan yang bertentangan
dengan ajaran agama.
2 Landasan Perilaku Belum Optimal Pada umumnya siswa
Etis belum dapat berprilaku
sopan kepada semua
orang, belum memiliki
keyakinan akan
pentingnya
menghormati dan
belum dapat
menghindarkan diri
dari perbuatan yang
melanggar hukum.
3 Kematangan Belum Optimal Pada dasarnya mereka
Emosional belum dapat
mengemukakan
pendapat dengan baik,
belum dapat
mengendalikan emosi
dan belum dapat
memperhitungkan
akibat dari suatu
tindakan yang
dilakukan.
4 Kematangan Belum Optimal Pada umumnya para
Intelektual siswa belum dapat
mengambil suatu
keputusan berdasarkan
data-data yang
memadai, belum
bersikap kritis dan
rasional atas suatu
permasalahan dan
belum mampu
menganalisis masalah
dengan berbagai
kemungkinan jalan
pemecahannya.
5 Kesadaran akan Belum Optimal Pada umumnya siswa
Tanggung jawab belum sadar akan tugas
dan tanggung jawab
diri dalam perannya
sebagai siswa, anak dan
anggota masyarakat.
6 Peran Sosial Sebagai Belum Optimal Pada umumnya siswa
Pria/Wanita belum merasa bangga
dengan jenis
kelaminnya, belum
mampu bekerjasama
dan saling menghargai
dengan lawan jenis.
7 Penerimaan Diri Belum Optimal Pada umumnya siswa
dan belum dapat
Pengembangannya sepenuhnya menerima
kondisi fisik dan mental
dirinya sehingga belum
menyadari kemampuan
dan kekurangan yang
dimilikinya.
8 Kemandirian Belum Optimal Pada umumnya siswa
Perilaku Ekonomis belum dapat menyadari
akan sikap hidup hemat
dan belum mampu
mengendalikan diri dari
hal-hal konsumtif.
9 Wawasan Persiapan Belum Optimal Pada umumnya siswa
Karir belum memiliki
wawasan karir,
pemahaman jenis-jenis
pekerjaan serta
perencanaan dan
persiapan yang harus
dilakukan untuk masa
depan.
10 Kematangan Belum Optimal Pada umumnya siswa
Hubungan dengan belum dapat
Teman Sebaya menghargai keragaman
pendapat orang lain,
belum mampu
berempati, dan belum
dapat bekerjasama dan
bergaul dengan orang
yang berbeda sifat dan
wataknya.

Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk


membantu siswa SMP KP 1 Baleendah agar memiliki kemampuan
mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan
yang harus dikuasainya. Kemampuan menginternalisasi itu meliputi tiga
tahapan, yaitu : Pemahaman (awareness), sikap (accomodation) dan tindakan
(action). Seacara rinci tujuan-tujuan tersebut sebagai berikut :
Standar Tahap Tujuan
Kompetensi Internalisasi
Kemandirian
Keimanan dan Pemanaham Mengenal arti dan tujuan ibadah
Ketaqwaan Akomodasi Berminat mempelajari arti dan tujuan
Kepada Tuhan Tindakan ibadah
YME Melakukan berbagai kegiatan ibadah
dengan kemauan sendiri
Berprilaku Etis Pemahaman Mengenal jenis norma dan memahami
Akomodasi alasan pentingnya norma dalam
Tindakan kehidupan
Bersikap positif terhadap norma
Berprilaku sesuai dengan norma yang
dijunjung tinggi dalam masyarakat
Kematangan Pemahaman Mengenal emosi sendiri dan cara
Emosional Akomodasi mengekpresikannya secara wajar tidak
Tindakan kekanak-kanakan (impulsive)
Berminat untuk lebih memahami
keragaman emosi sendiri dan orang lain
Dapat mengekspresikan emosi atas dasar
pertimbangan kontekstual
(budaya/morna)
Kematangan Pemahaman Mengenal cara belajar yang baik dan
Intelektual Akomodasi efektif, mengenal cara pemecahan
Tindakan masalah dan pengambilan keputusan
Memiliki sikap dan kebiasaan belajar
yang positif, berminat untuk berlatih
memecahkan masalah
Dapat memecahkan masalah dan
mengambil keputusan berdasarkan
pertimbangan yang matang dan
bertanggungjawab atas resiko yang
mungkin terjadi
Kesadaran Pemahaman Memahami pentingnya berperilaku yang
tanggung jawab Akomodasi bertanggung jawab dalam kehidupan
sosial Tindakan sosial
Memiliki sikap-sikap sosial dalam
berinteraksi dengan orang lain seperti
bersikap empati, kooperasi, kolabolasi,
dan toleran
Berprilaku sosial yang
bertanggungjawab dalam berinteraksi
dengan rang lain.
Peranan Sosial Pemahaman Mengenal berbagai kegiatan yang sesuai
Sebagai Pria atau Akomodasi dengan tugas jenis kelaminnya
Wanita Tindakan Memiliki sikap yang positif terhadap
jenis kelaminnya
Memerankan diri secara wajar sesuai
dengan jenis kelaminny, baik di
lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat
Penerimaan diri Pemahaman Memahami karakteristik diri sendiri
dan Akomodasi Menerima keadaan diri sendiri secara
pengembangannya Tindakan positif dan realistik
Menampilkan perilaku yang
merefleksikan pengembangan kualitas
peribadinya
Kemandirian Pemanaham Memahami perlunya hidup sehat
perilaku ekonomis Akomidasi Memiliki sikap hidup hemat
Tindakan Menampilkan gaya hidup hemat
Wawasan dan Pemahaman Mengenal jenis-jenis dan karakteristik
persiapan karir Akomodasi studi lanjutan dan pekerjaan
Tindakan Memiliki motivasi untuk
mempersiapkan diri mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang
diminatinya
Mengidentifikasi ragam alternatif studi
lanjutan atau pekerjaan yang dimiliki
relevansi dengan kemampuan dan
minatnya
Kematangan Pemahaman Memahami norma-norma pergaulan
hubungan dengan Akomodasi dengan teman sebaya yang beragam
teman sebaya Tindakan latar belakangnya
Menyadari tentang pentingnya
penerapan norma dalam bergaul dengan
teman sebaya
Bergaul dengan teman sebaya secara
positif dan konstruktif
B. Bidang Pelayanan Bimbingan dan Kosenling
1. Bimbingan Pribadi
2. Bimbingan Sosial
3. Bimbingan Belajar
4. Bimbingan Karir
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
1. Fungsi pemahaman, yaitu membantu peserta didik agar memiliki
pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya. Dalam hal ini peserta
didik diharapkan mampu mengemabngkan potensi dirinya secara
optimal dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis
dan konstruktif,
a. Fungsi fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada peserta didik
dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
serasi, selaras dan seimbang,
b. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif,
c. Fungsi penyalura, yaitu membantu peserta didik memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi dan memantapkan
penguasaan karir yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-
ciri kepribadian lainnya,
d. Fungsi adaptasi, yaitu membantu para pelaksana pendidikan, kepala
sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan
dan kebutuhan peserta didik,
e. Fungsi pencegahan, yaitu mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya supaya tidak
dialami peserta didik,
f. Fungsi perbaikan, yaitu membantu peserta didik sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak),
g. Fungsi penyembuhan, yaitu upaya membantu peserta didik yang telah
mengalami masalah baik yang menyangkut aspek pribadi, social,
belajar maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling
atau remedial teaching,
h. Fungsi pemeliharaan, yaitu membantu peserta didik supaya dapat
menjaga diri dan mempertahankan situasi yang kondusif yang telah
tercipta dalam dirinya dan memfasilitasi peserta didik agar terhindar
dari kondisi yang menyebabkan penurunan produktivitas diri,
i. Fungsi pengembangan, yaitu menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif yang memfasilitasi perkembangan peserta didik. Konselor
bekerjasama dengan personel sekolah lainnya untuk merencanakan dan
melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesenambungan dalam upaya membantu peserta didik mencapai
tugas-tugas perkembangannya.

D. Prinsip – Prinsip Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan konseling diperuntukan bagi semua peserta didik baik
yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah baik pria maupun wanita.
Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifa
preventif dan pengembangan daripada daripada penyembuhan dan lebih
diutamakan teknik kelompok daripada perseorangan,
a. Bimbingan sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik bersifat
unik dan melalui bimbingan, peserta didik dibantu untuk
memaksimalkan perkembangan keunikannya,
b. Bimbingan menekankan hal yang positif. Dalam hal ini bimbingan
menekankan kekuatan dan kesuksesan karena bimbingan merupakan
cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan dan peluang berkembang,
c. Bimbingan dan konseling merupakan usaha bersama konselor, guru-
guru dan kepala sekolah sesuai dengan tugas dan peran masing-
masing,
d. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam
bimbingan dan konseling karena bimbingan dan konseling
mengarahkan peserta didik untuk dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan.
e. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting
kehidupan baik pribadi, sosial, pendidikan dan pekerjaan.

E. Asas Bimbingan dan Konseling


a. Asas kerahasian, yaitu bimbingan konseling menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan tentang peserta didik yang menjadi
sasaran pelayanan,
b. Asas kesukarelaan, yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik mengikuti/ menjalani
pelayanan/ kegiatan yang diperlukan baginya,
c. Asas keterbukaan, yaitu bimbingan dan konseling menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan/ kegiatan bersifat terbuka dan
tidak berpura-pura baik didalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi yang
berguna bagi pengembangan dirinya.
d. Asas kegiatan, yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
peserta didik yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi aktif
didalam penyelenggaraan pelayanan/ kegiatan bimbingan.
e. Asas kemandirian, yaitu bimbingan dan konseling yang bertujuan agar
peserta didik menjadi mandiri dengan cirri-ciri mengenal dan
menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri,
f. Asas kekinian, yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan
peserta didik dalam kondisinya sekarang,
g. Asas kedinamisan, yaitu bimbingan dan konseling menghendaki agar
sisi layanan terhadap sasaran pelayanan yang sama hendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannnya
dari waktu ke waktu,
h. Asas keterpaduan, yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling baik
yang dilakukan oleh konselor maupun pihak lain, saling menunjang,
harmonis dan terpadu,
i. Asas keharmonisan, yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma
yang ada
j. Asas keahlian, yaitu bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan dan kegitan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas
dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini para pelaksana
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga
yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling,
k. Asas alih tangan kasus, yaitu bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik mengalih tangankan permasalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli. Konselor dapat menerima alih tangan
kasus atau mengalihtangankan kasus dari orang tua, guru atau ahli
lain.

F. Bentuk Kegiatan Bimbingan dan Konseling


a. Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani peserta didik secara perorangan.
b. Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c. Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d. Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
kelas atau lapangan.
e. Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan
konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui
pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.
f. Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang
melayani kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak
jauh, seperti surat dan sarana elektronik.

G. Penyelenggara Layanan

Penyelenggaraan Layanan Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan

konseling, Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor bertugas dan

berkewajiban menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan

dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4)

pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.

a. Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan

siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara

segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua,

guru dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan

paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini,

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan

secara tidak langsung dan mendorong para significant persons berperan

optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.


b. Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi

peserta didik sesuai dengan tahap- tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya.

Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat

menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban

yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi

yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah.

Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan

pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para

pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam

penyelenggaraan pengembangan terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan

bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan

Konseling atau Konselor selalu diarahkan dan mengacu kepada tahap dan

tugas perkembangan siswa.

c. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa,

yaitu pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas

minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi

kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini

terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan

menggunakan segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung)

yang ada dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Pelayanan


peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta didik ini terkait pula

dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di atas.

d. Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang

diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan

pengembangan, serta pelayanan pemi natan. Permasalahan tersebut dapat

terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga,

kegiatan belajar, karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik,

Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memiliki peran dominan.

Peran pelayanan teraputik oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor

dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan,

dan pelayanan peminatan.

e. Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada

satuan pendidikan, seperti personil satuan pendidikan, orang tua, dan warga

masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait dengan kehidupan satuan

pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suskesnya tugas utama

satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi

peserta didik. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun

tidak langsung dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan,

dan pelayanan teraputik tersebut di atas.


H. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling

Program Layanan Dari segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan

pendidikan, ada lima jenis program layanan yang disusun dan

diselenggarakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu sebagai

berikut :

a. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling

meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing

kelas rombongan belajar pada satuan pendidikan.

b. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling

meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran

program tahunan.

c. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi

seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program

semesteran.

d. Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling

meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran

program bulanan. e. Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan

dan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.

Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk

Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan dan/atau Satuan Kegiatan


Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan

konseling

Lay. Dasar

Lay. Responsif

Komponen program Peserta didik


Lay Per. Individu

Dukungan sistem

Gambar Diagram Komponen Program

Program bimbingan dan konseling mengandung beberapa komponen layanan,


yaitu:
1. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan merupakan inti dari pendekatan yaitu layanan
bantuan bagi seluruh siswa melalui kegiatan-kegiatan di dalam maupun di
luar kelas yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu siswa
mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Layanan ini bertujuan
untuk membantu semua siswa agar memperoleh perkembangan yang
normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar
hidupnya.
Tujuan layanan ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya membantu semua
siswa agar: 1) memiliki kesadaran dan pemahaman tentang dirinya dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial, budaya dan agama), 2)
mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung
jawab atau seperangkat tingkah laku yang tepat dan memadai bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya, 3) mampu menangani atau
memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan 4) mampu mengembangkan diri
dalam mencapai tujuan hidupnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan
menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini
berkaitan dengan upaya membantu peserta didik dalam mencapai tugas-
tugas perkembangannya. Materi pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas
atas dasar standar kompetensi kemandirian antara lain mencakup
pengembangan: (1) self esteem (2) motivasi berprestasi (3) keterampilan
pengambilan keputusan (4) keterampilan pemecahan masalah (5)
keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi (6) penyadaran
keragaman budaya (7) perilaku bertanggung jawab (8) pemantapan pilihan
program studi (9) kesiapan pribadi dalam menghadapi tugas/ pekerjaannya
(10) bahaya perkelahian masal (11) dampak pergaulan bebas.
Sementara penyelenggaraan layanan dasar dilakukan dengan strategi
sebagai berikut:
a. Bimbingan Klasikal, yaitulayanan bimbingan yang diberikan di kelas.
Kegiatan ini berupa pemberian informasi tentang berbagai hal yang
dipandang perlu untuk siswa yang bersifat umum.
b. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan yang diberikan kepada
kepompok siswa yang memiliki kebutuhan, minat atau permasalahan.
c. Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran, yaitu bekerjasama dengan
guru untuk memberikan informasi tentang siswa, baik dalam akademis
maupun pribadi dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat
dilakukan oleh guru mata pelajaran.
d. Kerjasama dengan Orang Tua Siswa, yaitu layanan yang dilakukan untuk
saling memberikan informasi, pengertian, pemahaman dan tukar pikiran
antara guru pembimbing dengan orang tua siswa dalam upaya
mengembangkan potensi siswa atau dalam upaya pemecahan masalah
yang barangkali sedang dihadapi siswa.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah bantuan bagi siswa yang memiliki kebutuhan atau
permasalahan yang memerlukan bantuan dengan segera. Layanan ini
bertujuan untuk membantu para siswa dalam memenuhi kebutuhan yang
dirasakannya pada saat ini atau membantu para siswa yang dipandang
sedang mengalami hambatan atau kegagalan dalam menyelesaikan tugas-
tugas perkembangannya. Indikator kegagalan itu berupa ketidakmampuan
siswa untuk menyesuaikan diri atau berprilaku sesuai dengan tuntutan tugas
perkembangannya sebagai remaha/individu. Dengan kata lain sebagai upaya
untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian terhadap pribadi
peserta didik yang muncul segera dan dirasakan saat itu. Hal tersebut
berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir dan atau masalah
pengembangan pendidikan.
Fokus layanan responsif bergantung kepada masalah atau kebutuhan
peserta didik. Masalah dan kebutuhan peserta didik berkaitan dengan
keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang penting bagi
perkembangan dirinya secara positif. Kebutuhan ini seperti kebutuhan untuk
memperoleh informasi antara lain tentng pilihan karir dan program studi,
sumber belajar, bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan
bebas serta masalah yang berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan
mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri
peserta didik karena tidak terpenuhinya kebutuhannya atau gagal dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan.
Strategi layanan responsif meliputi :
a. Konseling Individual atau Kelompok, yaitu layanan yang diberikan
kepada para siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam
mencapai tugas-tugas perkembangannya melalui serangkaian wawancara
untuk mengetahui penyebab kesulitan tersebut dan kemudian bersama-
sama mencari upaya jalan keluarnya.
b. Konseling Krisis, yaitu layanan yang diberikan kepada para siswa yang
menghadapi situasi atau masalah darurat, sehingga guru pembimbing
perlu memberikan intervensi agar siswa memiliki kemampuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya dengan sesegera mungkin.
c. Konsultasi, yaitu layanan konsultasi dan kerjasama guru pembimbing
dengan fidak pimpinan sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran atau
orang tua siswa dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam
memberikan bimbingan kepada para siswa
d. Bimbingan Oleh Teman Sebaya, yaitu bimbingan yang dilakukan oleh
siswa terhadap siswa yang lain tetapi sebelumnya siswa yang akan
dijadikan mentor terlebih dahulu melalui bimbingan oleh guru
pembimbing, Siswa mentor berfungsi membantu siswa lain dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, menjadi mediator untuk
memberikan informasi perkembangan siswa yang tengah menghadapi
masalah.
e. Kunjungan Rumah (Home Visit), yaitu layanan yang dilakukan
pembimbing dengan mendatangi tempat tinggal siswa dengan tujuan
untuk memperoleh data, keterangan, kemudahann dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan siswa. Dengan kunjungan rumah ini
kerjasama dengan orang tua siswa sangat diperlukan.
f. Alih Tangan atau Reveral, yaitu merujuk suatu permasalahan untuk
dilimpahkan kepada yang lebih kompeten apabila dipandang
permasalahan tersebut tidak dapat ditangani oleh pembimbing.
g. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan siswa
dalam suatu pertemuan yang dihadiri pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan siswa. Kegiatan ini bersifat terbatas dan tertutup.
3. Layanan Perencanaan Individu / Kelompok
Layanan perencanaan individual/kelompok adalah layanan bantuan kepada
semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa
depan berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya.
Perencanaan individual bertujuan untuk membantu peserta didik agar (1)
memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya (2) mampu
merumuskan tujuan, perencanaan atau pengelolaan terhadap perkembangan
dirinya baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir (3)
dapat melakukan kegiatn berdasarkan pemahaman, tujuan dan rencana yang
telah dirumuskannya.
Fokus layanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan
aspek (1) akademik, meliputi memanfaatkan keterampilan belajar,
melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih
kursus atau pelajaran tambahan yang tepat dan memahami nilai belajar
sepanjang hayat (2) karir, meliputi mengeksplorasi peluang-peluang karir
(pekerjaan/ studi lanjutan), latihan-latihan yang berkaitan dengan
pekerjaan/ studi lanjutan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja
yang positif dan (3) sosial-pribadi, meliputi pengembangan konsep diri yang
positif dan pengambangan keterampilan sosial yang efektif.
Strategi layanan ini meliputi pertemuan secara perorangan atau kelompok
dengan memanggil siswa – siswa tersebut secara terjadwal guna
mengumpulkan informasi tentang kemampuan, minat, keterampilan dan
potensi siswa untuk dianalisis secara bersama-sama dengan mencari
kelebihan dan kekurangannya.
Melalui kegiatan ini siswa diharapkan akan memiliki pemahaman,
penerimaan dan pengarahan serta informasi tentang dirinya secara positif
untuk dikembangkan dikemudian hari.
4. Komponen Dukungan Sistem
Komponen dukungan sistem adalah kegiatan – kegiatan manajemen yang
bertujuan memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan
dan konseling secara menyeluruh dan berkesinambungan melalui
pengembangan profesional, hubungan masyarakat, konsultasi dengan kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, staf tata
usaha, staf ahli dan organisasi profesi. Komponen dukungan sistem
merupakan program yang secara tidak langsung diberikan kepada siswa
berupa memfasilitasi perkembangan siswa melalui kerjasama dengan
berbagai fihak yang diperlukan.
Dukungan sistem ini meliputi aspek:
(1) Pengembangan jejaring yang menyangkut kegiatan konselor yang
meliputi konsultasi dengan guru-guru, penyelenggaraan program
kerjasama dengan orang tua dan masyarakat, berpartisipasi dalam
merencanakan dan melaksanakan kegitan sekolah, bekerjasama dengan
personel sekolah dalam rangka menciptakan lingkungan sekolah yang
kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukan penelitian
tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan
konsleing, melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli lain yang
terkit dengan pelayanan bimbingan dan konseling
(2) Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan,
memelihara dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling
melalui kegiatan pengambangan program, pengembangan staf,
pemanfaatan sumber daya dan pengembangan penataan kebijakan
(3) Riset dan pengembangan merupakan aktivitas konselor berhubungan
dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan yang meliputi
(a) merancang, melaksanakan dan memanfaatkan penelitian dalam
bimbingan dan konseling (b) merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi aktivitas pengemabngan diri konselor (c)
mengembangkan kesadaran komitmen terhadp etika profesional dan
berperan aktif didalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan
konseling.

I. Penilaian
a. Maksud dan Tujuan
Penilaian kegiatan bimbingan disekolah adalah segala upaya, tindakan
atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan disekolah dengan mengacu
pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program bimbingan
yang dilaksanakan.
Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan
pelaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah mengacu
pada ketercapaian kompetensi, keterpenuhan kebutuhan-kebutuhan peserta
didik dan pihak-pihak yang terlibat baik langung maupun tidak langsung
berperan membantu peserta didik memperoleh perubahan perilaku dan pribadi
kearah yang lebih baik
Dalam keseluruhan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling,
penilaian diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan
pelayanan bimbingan yang telah dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat
diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan kegiatan pelayanan
bimbingan. Berdasarkan informasi ini dapat ditetapkan langkah-langkah tindak
lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program selanjutnya.

b. Fungsi Evaluasi
i. Memberikan umpan balik kepada konselor untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling
ii. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran
dan orang tua peserta didik tentang perkembngan sikap dan perilaku atau
tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik agar secra
bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program
bimbingan dan konseling di sekolah.

c. Aspek-aspek yang Dievaluasi


Ada dua macam aspek kegiatan penialain program kegiatan bimbingan
yaitu penialaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk
mengetahui sampai sejauh mana keefektifan pelayanan bimbingan dilihat dari
prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh
informasi keefektifan pelayanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang
dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
i. kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
ii. keterlaksanaan program
iii. hambatan-hambatan yang dijumpai
iv. dampak pelayanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
v. respon peserta didik, personel sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap
layanan bimbingan
vi. perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian tujuan pelayanan
bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar serta
keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah di SMP Negeri 51
baik studi lanjutan maupun pada kehidupan dimasyarakat.
d. Langkah-langkah Evaluasi
i. Merumuskan masalah atau instrumentasi yang terkait dengan dua aspek
pokok yang dievaluasi yaitu (1) tingkat keterlaksanaan program (2) tingkat
ketercapaian tujuan program.
ii. Mengembangkan atau menyusun instrument pengumpul data mengenai
tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program. Instrument tersebut dapat
berupa inventori, angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan studi
dokumentasi.
iii. Mengumpulkan dan menganalisis data yaitu menelaah tentang program apa
saja yang telah dan belum dilaksanakan serta tujuan mana saja yang telah dan
belum tercapai.
iv. Melakukan tindak lanjut berdasarkan data yang diperoleh, kegiatan ini dapat
meliputi (1) memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat atau
kurang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai (2) mengembangkan
program dengan cara mengubah atau menmbah beberapa hal yang
dipandang dapat meningkatkan kualitas atau efektivitas program.
Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang umumnya berbentuk
angka atau skor, maka hasil evaluasi BK adalah berupa deskripsi tentang aspek-
aspek yang dievaluasi. Deskripsi tersebut mencerminkan sejauhmana proses
penyelengaraan layanan memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan
siswa dan memberikan bahan atau kemudahan bahan atau kemudahan untuk
kegiatan layanan terhadap siswa.
Penilaian di tingkat sekolah di bawah tanggung jawab kepala sekolah
yang dibantu oleh para guru pembimbing dan personil sekolah lainnya,
disamping dilakukan juga oleh pejabat yang berwenang dari instansi yang lebih
tinggi di wilayah.
Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini dapat diperoleh antara
lain dari siswa, wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, kepala sekolah dan
pihak-pihak yang terkait. Penilaian tersebut dapat melalui wawancara,
observasi, studi dokumentasi, angket, tes analisis hasil kerja siswa dan
sebagainya.
Penilaian keberhasilan layanan bimbingan dan konseling dilakukan
melalui tahap-tahap berikut :
1. Penilaian segera (laiseg), merupakan penilaian tahap awal, yang dilakukan
segera setelah atau menjelang diakhirinya layanan yang dimaksud.
2. Penilaian jangka pendek (laijpen), merupakan penilaian lanjutan yang
dilakukan setelah satu atau lebih jenis layanan, dilaksanakan selang beberapa
hari sampai paling lama satu bulan.
3. Penilaian jangka panjang (laijapan), merupakan penilaian lebih menyeluruh
setelah dilaksanakannya layanan, misalnya setelah satu semester.
J. Sarana Prasarana
Sarana atau fasilitas merupakan salah satu faktor yang menentukan
dalam upaya pelaksanaan program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 51
Bandung. Sarana pokok yang diperlukan dalam kegiatan layanan dan
pendukung Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 51 Bandung sudah cukup
memadai walaupun masih sederhana. Adapun sarana yang diperlukan adalah :
1. Sarana Fisik
Sarana fisik yang diperlukan untuk membantu kelancaran pelaksanaan
bimbingan dan konseling yaitu tersedianya ruangan bimbingan dan konseling
beserta perlengkapan yang memadai walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 51 Bandung pada tahun pelajaran
2006-2007 telah menempati Ruang Bimbingan dan Konseling, dengan fasilitas
yang dimiliki cukup memadai.
Untuk kegiatan konseling, sudah cukup efektif dilaksanakan di ruang BK
saat ini, baik untuk konseling individu, konseling kelompok ataupun menerima
tamu orang tua siswa.
2. Sarana Teknis
Sarana teknis terdiri dari:
a. Alat pengumpul data yang digolongkan dalam dua jenis, yaitu berupa tes
(instrumen tes psikologis) dan berupa non-tes (angket, pedoman
observasi, pedoman wawancara, sosiometri, dll).
b. Alat penyimpan data, yaitu berupa kartu bimbingan, folder, booklet, buku
pribadi (cumulative record), map-map, blanko-blanko surat, buku
ekspedisi, agenda surat, dll
c. Sarana tata laksana, yaitu alat tulis menulis, kertas, arsip dan laporan.
Perlengkapan kegiatan BK yang sudah tersedia berupa meja kursi kerja,
satu set kursi tamu, lemari yang berisi data seluruh siswa, format-format layanan
dan kegiatan pendukung BK tetapi masih harus terus dilengkapi.
Untuk kelancaran kegiatan BK lainnya diharapkan pihak sekolah
memberikan fasilitas lain secara bertahap berupa ruangan BK yang memadai
dan nyaman untuk konseling individu maupun kelompok, perangkat komputer
untuk penyimpanan dan pengolahan data, lemari untuk menyimpan barang
sitaan, format-format layanan BK dll.

BAB III
PENGELOLAAN PELAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling di SMP KP 1 Baleendah
meliputi berbagai unsur denga organigram sebagai berikut :

B. Personil Pelaksana Bimbingan dan Konseling


Uraian tugas masing – masing personil sekolah adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah
a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan yang
berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan, pengajaran dan latihan BK
merupakan satu kesatuan yang terpadu dan harmonis.
b. Menyediaan sarana, prasarana dan tenaga serta berbagai kemudahan
bagi terlaksananya pelayanan BK yang efisien.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut layanan BK.
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan BK di sekolah
kepada Dinas Pendidikan.
e. Menyediakan fasilitas, kesempatan dan dukungan dalam kegiatan
pengawasan yang dilakukan Pengawas Sekolah Bidang BK.
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kepada semua personel sekolah.
b. Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam :
1) Memasyarakatkan pelayanan BK kepada segenap warga sekolah
2) Menyusun program kegiatan BK
3) Melaksanakan program BK
4) Mengadministrasikan program BK
5) Menilai hasil pelaksanaan program BK
6) Menganalisis hasil pelaksanaan program BK
7) Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian BK
b. Mengusulkan dan mengusahakan bagi terpenuhinya tenaga, sarana,
prasarana dan kelengkapan untuk pelayanan BK kepada Kepala Sekolah.
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan BK kepada Kepala
Sekolah
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan BK.
4. Guru pembimbing
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, guru pembimbing bertugas:
a. Memasyarakatkan Pelayanan BK
b. Merencanakan Program BK untuk satuan waktu tertentu yang dikemas
dalam program semesteran, bulanan, mingguan dan harian.
c. Melaksanakan keseluruhan program satuan layanan BK
d. Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung BK
e. Menilai proses dan hasil pelaksanaan satua layanan dan kegiatan
pendukung BK
f. Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung BK
g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan
kegiatan pendukung BK
h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung
BK yang dilaksanakan
i. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan BK
yang dilaksanakannya
j. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK
5. Guru Mata Pelajaran
Tugas guru mata pelajaran dalam pelayanan BK adalah :
a. Membantu memasyarakatkan layanan BK kepada siswa
b. Membantu guru BK, mengidentifikasi siswa – siswa yang memerlukan
layanan BK serta pengumpulan data tentang siswa
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan BK kepada guru
BK
d. Menerima alih tangan dari guru BK, yaitu siswa yang menurut guru BK
memerlukan layanan pengajaran /remedial
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan BK
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang
memerlukan bantuan layanan BK
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti
konferensi kasus
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian layanan BK serta upaya tindak lanjut
6. Wali Kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan BK wali kelas berperan:
a. Membantu pembimbing/BK melaksanakan tugas, khususnya di kelas
yang menjadi tanggung jawabnya
b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan perannya dalam BK,
khususnya di lekas yang menjadi tanggung jawabnya
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus BK seperti konferensi kasus
e. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan BK kepada guru
pembimbing / BK.
Personil Bimbingan dan Konseling SMP KP 1 Baleendah Tahun Pelajaran
2018/2019, adalah sebagai berikut :

NO. NAMA GURU PEMBIMBING KELAS BINAAN

Koordinator BK
Indah Kusuma Ningrum, S.Kom.I VII-E, VII-F, VII-G
1
IX-A, IX-B, IX-C, IX-D, IX-E,
IX-F, IX-G
VII-A, VII-B, VII-C, VII-D
2 Herlina Rahmat, S.Pd VIII-A, VIII-B, VIII-C, VIII-D,
VIII-E, VIII-F, VIII-G
Pengawasan BK di sekolah diselenggarakan oleh Pengawas Sekolah.
Kegiatan pengawasan BK di sekolah melibatkan guru pembimbing dan
pengawas sekolah dengan koordinasi Kepala Sekolah.
Guru pembimbing menyiapkan diri serta bahan-bahan yang diperlukan
untuk kegiatan pengawasan. Koordinator BK mengkoordinasikan guru – guru
pembimbing dalam menyiapkan diri untuk kegiatan pengawasan.
Kepala Sekolah mendorong dan memberikan fasilitas bagi terlaksananya
kegiatan pengawasan secara objektif dan dinamis demi peningkatan mutu
bimbingan dan konseling.

D. Anggaran
Rencana anggaran biaya dibuat berdasarkan kebutuhan sarana
bimbingan dan konseling untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan bimbingan:
Alat pengumpul data:
a. Angket sosiometri 150 lmbr : Rp. 50.000,00
b. ITP SMP @5 lmbr x 100 : Rp. 150.000,00
Alat penyimpan data:
a. Buku pribadi 4000 x 450 : Rp. 1. 800.000,00
b. Map & folder : Rp. 150.000,00
Sarana tata laksana:
Buku administrasi : Rp. 80.000,00
Alat tulis : Rp. 35.000,00
Kertas 1 rim : Rp. 35.000,00
Tinta Printer : Rp. 400.000,00
Pelaksanaan Kegiatan BK : Rp. 800.000,00
(home visit, konferensi kasus dll)
Total jumlah biaya yang dibutuhkan : Rp. 3.500.000.00

BAB IV
PROGRAM KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING

Tim Bimbingan dan Konseling SMP KP 1 Baleendah memiliki program


kerja sebagai berikut :
Alokasi Waktu
Komponen Layanan Alokasi Waktu
Layanan dasar 25%-35%
Layanan responsive 25%-35%
Layanan perencanaan individual 15%-25%
Dukungan system 10%-15%

Volume Kegiatan Mingguan Layanan Bimbingan dan Konseling


1. Volume kegiatan mingguan konselor disusun dengan memperhatikan:
a. Peserta didik yang diasuh seorang konselor: 150 orang
b. Jumlah jam pembelajaran wajib: sesuai peraturan yang berlaku
c. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung konseling ekuivalen
dengan 2 jam pembelajaran
2. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas kegiatan mingguan seorang konselor
minimal 9 (sembilan) kali kegiatan (layanan pendukung) tiap-tiap satu
minggu.
3. Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut secara langsung ditujukan
kepada seluruh peserta didik (150 orang) yang diasuh konselor.
4. Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut diselenggarakan didalam
kelas/ sewaktu pembelajarn berlangsung dan atau diluar kelas/ diluar
jam pembelajaran.
5. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling, baik berupa layanan maupun
pendukungnya, yang diselenggarakan didalam maupun diluar jam
pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan jam
pembelajaran mingguan.

Perhitungan Jam Bimbingan dan Konseling

No Jenis Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Jumlah


Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Layanan orientasi 1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
2 Layanan Informasi 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
3 Layanan Penempatan
1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
Penyaluran
4 Bimbingan klasikal 1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
5 Konseling
Individual/ 4 8 4 8 4 8 4 8 16 32
Kelompok
6 Bimbingan
4 8 4 8 4 8 4 8 16 32
Kelompok
7 Konsultasi 4 8 4 8 4 8 4 8 16 32
8 Bimbingan Teman
1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
Sebaya
9 Layanan
- - - - - - - - - -
Pengumpulan data
10 Konferensi kasus - - - - - - - - - -
11 Home Visit - - - - - - - - - -
12 Referal - - - - - - - - - -
Jumlah 18 36 18 36 18 36 18 36 72 144

Rata-rata per minggu: JP/ 4 = 144/ 4 = 36 JP


Keterangan:
--- kegiatan pengumpulan data, konferensi kasus, home visit dan referal tidak diperhitungkan
kedalam jam pembelajaran
Frek = frekuensi banyaknya kegiatan layanan/ pendukung dilaksanakan
JP = jam pembelajaran
Ek.Jp= Ekuivelensi jam pembelajaran

MATRIK PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Siswa SMP KP 1


Baleendah (terlampir)
BAB V
PENUTUP

Program bimbingan dan konseling perkembangan merupakan strategi


alternatif dalam rangka menggali dan mengembangnkan potensi siswa
seoptimal mungkin. Program bimbingan dan konseling perkembangan
merupakan salah satu komponen sistem dalam rangka meningkakan mutu siswa
sebagai subjek belajar. Bimbingan konseling perkembangan tidak hanya
diberikan kepada siswa yang bermasalah saja, mengingat fungsi bimbingan
konseling sebagai : fungsi pemahaman (understanding), fungsi pencegahan
(safety), dan fungsi perkembangan (development).
Kami yakin dengan program bimbingan dan konseling perkembangan
yang dilakukan secara berencana, terintegratif, komprehensif, fleksibel, dan
adaptif, sangat menunjang terhadap cita-cita mutu pendidikan di SMP KP 1
Baleendah khususnya yang sesuai dengan cita-cita peningkatan mutu
pendidikan Kabupaten Bandung dan peningkatan mutu pendidikan secara
Nasional pada umumnya.
Semoga Allah meridhoi dan senantiasa memberikan kekuatan serta
keberhasilan bagi siswa – siswi SMP KP 1 Baleendah khususnya dan semua
warga sekolah pada umumnya. Amin.
LAMPIRAN
DISTRIBUSI PROGRAM SEMESTER PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS IX TAHUN AJARAN 2018/2019

Kelas yang diasuh : 10kelas = orang siswa Nama Konselor Sekolah : Indah Kusuma Ningrum, S.Kom.I
BL. LAYANAN Kegiatan Jumlah
Mgu Orientasi Informasi Penempatan Peng. Konten Kons. Individu Kons. Klompok Bim. klompok Konsultasi Pendukung Siswa Yang
ke- Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Ss Jenis/ Jml Ss Jenis/ kali Jml Ss Dilayani
Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang kali
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SEMESTER GANJIL
JULI 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
AGUSTUS 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
SEPTEMBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
OKTOBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
NOVEMBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
DESEMBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
SEMESTER GENAP
JANUARI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
FEBRUARI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
MARET 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
APRIL 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
MEI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
JJUNI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
Keterangan
Bidang Pengembangan Kehidupan : Kegiatan Pendukung:
Ss : Satuan Siswa Pribadi (P) : 30 % I : Aplikasi Instrumentasi IV : Home Visit ( Kunjungan
Rumah)
Belajar (B) : 30 % II : Himpunan Data V : Tampilan Kepustakaan
Sosial (S) : 25 % III : Konferensi Kasus
Karier (K) : 15 %

Mengetahui, Baleendah, Juli 2018


Kelapa sekolah, Guru Bimbingan dan Konseling,

Agus Faturohman, S.Pd Indah Kusuma Ningrum, S.Kom.I


DISTRIBUSI PROGRAM SEMESTER PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS VII TAHUN AJARAN 2018-2019

Kelas yang diasuh : 3 kelas = 0rang siswa Nama Konselor Sekolah : Indah Kusuma Ningrum, S.Kom.I
BL. LAYANAN Kegiatan Jumlah
Mgu Orientasi Informasi Penempatan Peng. Konten Kons. Individu Kons. Klompok Bim. klompok Konsultasi Pendukung Siswa Yang
ke- Frek/ Jml Frek/ Jml Frek/ Jml Ss Frek/ Jml Frek/ Jml Frek/ Jml Frek/ Jml Jenis/ Jml Jenis/ kali Jml Dilayani
Bidang Ss Bidang Ss Bidang Bidang Ss Bidang Ss Bidang Ss Bidang Ss kali Ss Ss
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SEMESTER GANJIL
JULI 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
AGUSTUS 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
SEPTEMBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
OKTOBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
NOVEMBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
DESEMBER 2018
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
SEMESTER GENAP
JANUARI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
FEBRUARI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
MARET 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
APRIL 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4 $$$$$$$
MEI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
JJUNI 2019
Mg 1
Mg 2
Mg 3
Mg 4
Keterangan
Bidang Pengembangan Kehidupan : Kegiatan Pendukung:
Ss : Satuan Siswa Pribadi (P) : 30 % I : Aplikasi Instrumentasi IV : Home Visit ( Kunjungan
Rumah)
Belajar (B) : 30 % II : Himpunan Data V : Tampilan Kepustakaan
Sosial (S) : 25 % III : Konferensi Kasus
Karier (K) : 15 %

Baleendah, Juli 2018


Mengetahui,
Kelapa sekolah, Guru Bimbingan dan Konseling,

Indah Kusuma Ningrum, S.Kom.I


Agus Faturohman, S.Pd
SILABUS BIMBINGAN DAN KONSELING

Aspek Perkembangan: Mencapai perkembangan diri sebagai remaja beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Kegiatan Pendukung Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Layanan Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Memahami secara lebih luas dan Macam-macam kaidah ajaran agama Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
mendalam kaidah-kaidah ajaran agama VII informasi guru agama kecerdasan, cinta
yang dianutnya ilmu
Meyakini kaidah-kaidah agama yang Pokok-pokok keyakinan ajaran Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
Pribadi dianutnya agama yang dianutnya VIII informasi guru agama kecerdasan, cinta
ilmu
Menjalankan kaidah-kaidah ajaran Praktik menjalankan ajaran agama Bimbingan - Religus, kejujuran, Kelompok
agama yang dianutnya IX kelompok kecerdasan, cinta
ilmu
Memahami pentingnya hubungan sosial Contoh-contoh hubungan menurut Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
sesuai dengan kaidah-kaidah ajaran ajaran agama VII informasi guru agama kecerdasan, cinta
agama ilmu
Menganalisis hubungan sosial sesuai Hubungan sosial menurut ajaran Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
Sosial dengan kaidah ajaran agama yang telah agama yang telah dilakukan VIII informasi guru agama kecerdasan, cinta
dilakukan ilmu
Menjalankan hubungan sosial Praktik hubungan menurut ajaran Bimbingan - Religus, kejujuran, Kelompok
berdasarkan kaidah-kaidah ajarn agama agama IX kelompok kecerdasan, cinta
yang dianut ilmu
Memahami kaidah-kaidah ajaran agama Contoh-contoh kegiatan belajar Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
tentang belajar menurut ajaran agama VII informasi guru agama kecerdasan, cinta
ilmu
Memahami pentingnya belajar menurut Makna kegiatan belajar menurut Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
Belajar ajaran agama ajaran agama VIII informasi guru agama kecerdasan, cinta
ilmu
Mewujudkan kegiatan-kegiatan belajar Praktik kegiatan belajar menurut Bimbingan - Religus, kejujuran, Kelompok
sesuai dengan kaidah-kaidah ajaran ajaran agama IX kelompok kecerdasan, cinta
agama ilmu
Memahami pentingnya kaidah-kaidah Pengembangan karir menurut ajaran Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
agama dalam pengembangan karir agama VII informasi guru agama kecerdasan, cinta
ilmu
Memahami cara pengembangan karir Contoh-contoh pengembangan karir Layanan Kolaborasi dengan Religus, kejujuran, Individu
Karir menurut ajaran agama menurut ajaran agama VIII informasi guru agama kecerdasan, cinta
ilmu
Menjalankan kaidah-kaidah agama Praktik kegiatan bekerja yang Bimbingan - Religus, kejujuran, Kelompok
dalam pengarahan diri untuk mengarah pada pengembangan karir IX kelompok kecerdasan, cinta
pengembangan karir menurut ajaran agama ilmu
Aspek Perkembangan: Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubhan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Layanan Kegiatan Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Menerima perubahan fisik dan 1. Fakta perubahan fisik dan psikis remaja Layanan informasi Pemutaran film Hidup sehat, percaya Individu
psikisnya yang terjadi pada diri 2. Contoh sikap penerimaan terhadap VII diri
sendiri perubahan fisik dan psikis
Memahami pola hidup sehat 1. Konsep pola hidup sehat Layanan informasi - Hidup sehat, percaya Individu
VIII
Pribadi 2. Contoh-contoh pola hidup sehat diri
Menjalankan pola hidup sehat 1. Cara-cara upaya mengembangkan Bimbingan - Hidup sehat, percaya Kelompok
kondisi hidup sehat kelompok diri, peduli
IX
2. Mengupayakan pengembangan kondisi lingkungan
hidup sehat
Sosial Memahami bahwa perubahan 1. Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik Layanan informasi Pemutaran film Hidup sehat, percaya Individu
fisik dan psikis mempengaruhi dan psikis terhadap hubungan sosial diri, peduli
hubungan social 2. Pengembangan pengaruh positif dan lingkungan
VII
menghibdari pengaruh negative
perubahan fisik dan psikis terhadap
hubungan social
Memahami pentingnya sikap 1. Konsep empati Layanan informasi - Hidup sehat, percaya Individu
empati kepada orang lain yang 2. Contoh-contoh empati terhadap orang diri, peduli
VIII
sedang mengalami perubahan yang sedang menjalani prubahan fisik lingkungan
fisik dan psikis dan psikis
Bersikap positif terhadap 1. Contoh sikap positif terhadap perubahan IX Bimbingan - Hidup sehat, percaya Kelompok
perubahan fisik dan psikis dalam fisik dan psikis orang lain kelompok diri, peduli
menjalin hubungan social 2. Praktik bersikap empati terhadap orang lingkungan
yang sedang mengalami perubahan fisik
dan psikis
Memahami pengaruh perubahan Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik Layanan informasi Pemutaran film Hidup sehat, percaya Individu
fisik dan psikis terhadap dan psikis terhadap kegiatan belajar VII diri, peduli
kegiatan belajar lingkungan
Memahami cara mengatasi Cara-cara mengatasi kesulitan yang terjadi Layanan informasi - Hidup sehat, percaya Individu
kesulitan-kesulitan yang terjadi akibat perubahan fisik dan psikis dalam diri, peduli
VIII
Belajar akibat perubahan fisik dan psikis kegiatan belajar lingkungan
dalam kegiatan belajar
Mampu mengatasi kesulitan – Praktik cara-cara mengatasi kesulitan yang Bimbingan - Hidup sehat, percaya Kelompok
kesulitan yang terjadi akibat terjadi akibat perubahan fisik dan psikis kelompok diri, peduli
IX
perubahan fisik dan psikis dalam dalam kegiatan belajar lingkungan
kegiatan belajar
Karir Memahami bahwa kondisi fisik Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik Layanan informasi Pemutaran film Hidup sehat, percaya Individu
dan psikis mempengaruhi dan psikis terhadap pengembangan dan diri, peduli
VII
pengembangan dan persiapan persiapan karir lingkungan
karir
Memahami cara mengatasi Cara-cara mengembangkan kondisi fisik VIII Layanan informasi - Hidup sehat, percaya Individu
kondisi fisik dan psikis yang dan psikis yang sehat untuk pengembangan diri, peduli
sehat untuk pengembangan karir karir lingkungan
Mampu mengembangkan Praktik cara-cara mengembangkan kondisi Bimbingan - Hidup sehat, percaya Kelompok
kondisi fisik dan psikis yang fisik dan psikis yang sehat untuk IX kelompok diri, peduli
sehat untuk pengembangan karir pengembangan karir lingkungan

Aspek Perkembangan: Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria atau wanita

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Kegiatan Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Layanan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Memahami peran pribadi dalam Contoh-contoh peran-peran pribadi dalam Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
kelompok sebaya sebagai pria atau kelompok teman sebaya sebagai pria atau VII kelompok percaya diri, sadar hak
wanita wanita & kewajiban
Menerima peran pribadi dalam Contoh-contoh penerimaan peran sebagai Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
kelompok teman sebaya pria atau pria atau wanita dalam kelompok sebaya kelompok percaya diri, sadar hak
Pribadi VIII
wanita tanpa membedakan teman pria atau wanita & kewajiban
pada posisi tertentu
Menjalankan peran pribadi dalam Praktik menjalankan peran pribadi dalam Bimbingan - Tanggung jawab, Individu
kelompok sebaya sebagai pria atau kelompok sebaya tanpa membedakan peran IX kelompok percaya diri, sadar hak
wanita pria atau wanita pada posisi tertentu & kewajiban
Sosial Memahami pola hubungan sosial Contoh-contoh pola hubungan sosial Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
dengan teman sebaya dalam dengan teman sebaya dalam perannya kelompok percaya diri, sadar hak
VII
peranannya sebagai pria atau wanita sebagai pria atau wanita & kewajiban, patuh pd
aturan sosial, demokrasi
Memahami cara menjalin hubungan Cara-cara menjalin hubungan sosial yang VIII Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
sosial yang positif dengan teman positif dengan teman sebaya tanpa kelompok percaya diri, sadar hak
sebaya tanpa membedakan peran membedakan peran pria atau wanita pada & kewajiban, patuh pd
pria atau wanita pada posisi tertentu posisi tertentu aturan sosial, demokrasi
Mampu menjalin hubungan sosial Praktik menjalankan pola hubungan sosial IX Bimbingan - Tanggung jawab, Individu
dengan teman sebaya sesuai dengan teman sebaya tanpa membedakan kelompok percaya diri, sadar hak
perannya sebagai pria atau wanita peran pria atau wanita pada posisi tertentu & kewajiban, patuh pd
aturan sosial, demokrasi
Memahami pengaruh hubungan Contoh-contoh pengaruh hubungan teman VII Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
teman sebaya terhadap kegiatan sebaya terhadap kegiatan belajar baik kelompok percaya diri, sadar hak
belajar pengaruh positif maupun pengaruh negative & kewajiban, patuh pd
aturan sosial, demokrasi
Memahami cara pengembangan Cara-cara dan praktik pengembangan VIII Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
pengaruh positif teman sebaya pengaruh positif hubungan teman sebaya kelompok percaya diri, sadar hak
Belajar
terhadap kegiatan belajar terhadap kegiatan belajar & kewajiban, patuh pd
aturan sosial, demokrasi
Mewujudkan pengaruh positif dan Cara-cara dan praktik menghindari dan IX Bimbingan - Tanggung jawab, Individu
menghindari pengaruh yang negative mengatasi pengaruh negatif hubungan kelompok percaya diri, sadar hak
dari hubungan teman sebaya teman sebaya terhadap kegiatan belajar & kewajiban, patuh pd
terhadap kegiatan belajar aturan sosial, demokrasi
Memahami manfaat hubungan teman Contoh-contoh manfaat hubungan teman Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
sebaya dalam upaya pengembangan sebaya dalam upaya pengembangan kelompok percaya diri, sadar hak
VII
persiapan karir persiapan karir & kewajiban, patuh pd
aturan sosial, demokrasi
Memanfaatkan hubungan teman Praktik memanfaatkan hubungan teman Bimbingan Sosiodrama Tanggung jawab, Individu
sebaya dalam upaya pengembangan sebaya dalam upaya pengembangan kelompok percaya diri, sadar hak
Karir VIII
persiapan karir persiapan karir & kewajiban, patuh pd
aturan sosial, demokrasi
Memahami bahwa baik pria maupun Konsep persamaan gender dalam pilihan Bimbingan - Tanggung jawab, Individu
wanita mempunyai kedudukan yang dan pengembangan karir kelompok percaya diri, sadar hak
IX
sama dalam bekerja dan & kewajiban, patuh pd
mengembangkan karir aturan sosial, demokrasi

Aspek Perkembangan: Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Layanan Kegiatan Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pribadi Memahami nilai-nilai berperilaku Contoh-contoh nilai berperilaku pribadi Layanan informasi Masalah-masalah Kejujuran,tanggun Individu
pribadi dalam kehidupan diluar dalam kehidupan sosial yang lebih luas VII sosial (artikel g jawab, percaya
kelompok sebaya Koran) diri, peduli sosial
Memahami cara-cara berperilaku Cara-cara berperilaku pribadi dalam Layanan informasi - Kejujuran,tanggun Individu
pribadi dalam kehidupan diluar kehidupan sosial yang lebih luas VIII g jawab, percaya
kelompok sebaya diri, peduli sosial
Menjalankan nilai dan cara Praktik menerapkan nilai dan cara IX Bimbingan Tugas kelompok Kejujuran,tanggun Kelompok
berperilaku pribadi dalam kehidupan berperilaku pribadi dalam kehidupan sosial kelompok wawancara kepada g jawab, percaya
diluar kelompok sebaya yang lebih luas warga masyarakat diri, peduli sosial
Memahami nilai-nilai bertingkah laku Contoh-contoh nilai berperilaku sosial dalam Layanan informasi Masalah-masalah Kesantunan, peduli Individu
sosial dalam kehidupan diluar kehidupan diluar kelompok sebaya VII sosial (artikel sosial, menghargai
kelompok sebaya Koran) orang lain
Memahami cara-cara bertingkah laku Cara-cara berperilaku sosial dalam Layanan informasi - Kesantunan, peduli Individu
Sosial sosial dalam kehidupan diluar kehidupan diluar kelompok sebaya VIII sosial, menghargai
kelompk sebaya orang lain
Mampu menerapkan nilai dan cara Praktik menerapkan nilai dan cara Bimbingan Tugas kelompok Kesantunan, peduli Kelompok
berperilaku sosial dalam kehidupan berperilaku sosial dalam kehidupan diluar IX kelompok wawancara kepada sosial, menghargai
diluar kelompok sebaya kelompok sebaya warga masyarakat orang lain
Belajar Memahami pengaruh hubungan Contoh-contoh pengaruh nilai dan cara Layanan informasi Masalah-masalah Kecerdasan, Individu
dalam kehidupan sosial yang lebih berperilaku pribadi dan sosial dalam sosial (artikel ketangguhan,
VII
luas terhadap kegiatan belajar kehidupan yang lebih luas terhadap Koran) keingin tahuan,
kegiatan belajar disiplin
Memahami nilai dan cara berperilaku Contoh-contoh dan cara-cara berperilaku Layanan informasi - Kecerdasan, Individu
positif dalam belajar dalam positif dalam belajar dalam kehidupan yang ketangguhan,
VIII
kehidupan yang lebih luas luas keingin tahuan,
disiplin
Mewujudkan pengaruh positif dan Praktik mengembangkan pengaruh yang IX Bimbingan Tugas kelompok Kecerdasan, Kelompok
menghindari pengaruh negative dari positif dan menghindari pengaruh negatif kelompok wawancara kepada ketangguhan,
hubungan dalam kehidupan sosial perilaku pribadi-sosial dalam kehidupan warga masyarakat keingin tahuan,
yang lebih luas terhadap kegiatan yang lebih luas terhadap kegiatan belajar disiplin, berpikir
belajar kritis & logis
Memahami kaitan antara nilai dan Contoh-contoh keterkaitan antara nilai dan Layanan informasi Masalah-masalah Disiplin, jujur, kerja Individu
cara bertingkah laku dalam bekerja cara bertingkah laku dalam kehidupan sosial (artikel keras, tanggung
sosial yang lebih luas terhadap kondisi VIII Koran) jawab, mandiri
bekerja dan pengembangan karir percaya diri.
Karir
Mampu memanfaatkan hubungan Prakrik mewujudkan hubungan yang baik Bimbingan Tugas kelompok Disiplin, jujur, kerja Kelompok
dalam kehidupan sosial yang lebih antara nilai dan cara berperilaku pribadi- kelompok wawancara kepada keras, tanggung
luas untuk pengembangan karir sosial terhadap pengembangan karir IX warga masyarakat jawab, mandiri
percaya diri

Aspek Perkembangan: Mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Layanan Kegiatan Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pribadi Memahami kemampuan bakat dan 1. Konsep kemampuan, bakat, minat anak Layanan Pengisian angket Kecerdasan, Individu
minat yang dimiliki karir dan apresiasi seni Pengumpulan data keingin tahuan,
VII
2. Identifikasi kemampuan, bakat, minat diri percaya diri
sendiri
Memahami arah apresiasi seni Identifikasi arah apresiasi seni (seni rupa, VIII Layanan Kolaborasi dengan Kecerdasan, Individu
seni lukis, seni sastra, seni suara dan lain- pengumpulan data guru seni keingin tahuan,
lain) tanpa terlalu terikat pada kemampuan, percaya diri
bakat dan minat
Memahami arah kecenderungan karir Identifikasi kecenderungan arah karir sesuai IX Bimbingan Pengisian kuisioner/ Kecerdasan, Individu
sesuai dengan bakat dan minat dengan kemampuan, bakat dan minat kelompok angket keingin tahuan,
percaya diri
Mengenal aspek-aspek sosial Contoh-contoh aspek-aspek sosial berkaitan VII Layanan informasi Penyajian masalah Menghargai Individu
terhadap kemampuan, bakat dan dengan kemampuan, bakat, minat sosial keberagaman,
minat menghargai karya
orang lain
Memahami aspek-aspek sosial Contoh-contoh aspek-aspek sosial VIII Layanan informasi Kolaborasi dengan Menghargai Individu
dalam apresisi seni berkaitan dengan apresiasi seni guru seni keberagaman,
Sosial
menghargai karya
orang lain
Memahami aspek-aspek sosial Contoh-contoh aspek-aspek sosial berkaitan IX Layanan informasi Genogram Menghargai Individu
dalam pengembangan karir dengan pengembangan karir keberagaman,
menghargai karya
orang lain
Belajar Memahami pengaruh positif 1. Contoh-contoh pengaruh positif, VII Layanan informasi Data permasalahan Kecerdasan, Individu
kemampuan, bakat dan minat sendiri kemampuan, bakat dan minat sendiri belajar keingin tahuan,
terhadap kegiatan belajar terhadap kegiatan belajar cinta ilmu, percaya
2. Cara-cara dan penerapan pengembangan diri, berpikir kreatif
pengaruh positif kemampuan, bakat dan & inovatif
minat terhadap kegiatan belajar
Memahami pengaruh apresiasi seni 1. Contoh-contoh pengaruh positif, apresisi Layanan informasi Kolaborasi dengan Kecerdasan, Individu
terhadap kegiatan belajar seni terhadap kegiatan belajar guru seni keingin tahuan,
2. Cara-cara dan penerapan apresiasi seni VIII cinta ilmu, percaya
terhadap kegiatan belajar diri, berpikir kreatif
& inovatif
Memahami pengaruh positif 1. Contoh-contoh pengaruh positif layanan informasi - Kecerdasan, Individu
kecenderungan karir terhadap kecenderungan karir terhadap kegiatan keingin tahuan,
kegiatan belajar belajar cinta ilmu, percaya
IX
2. Cara-cara dan penerapan pengembangan diri, berpikir kreatif
pengaruh positif kecenderungan karir & inovatif
terhadap kegiatan belajar
Memahami pengaruh kemampuan, 1. Contoh-contoh pengaruh kemampuan, Layanan Pengisian angket Berpikir kritis, Individu
bakat dan minat terhadap karir bakat dan minat terhadap karir Pengumpulan data logis, kreatif,
VII
2. Identifikasi pengaruh kemampuan, bakat inovatif, berani
dan minat terhadap pilihan karir ambil resiko
Mampu mengapresiasi berbagai jenis Identifikasi apresiasi berbagai jenis karir layanan Kolaborasi dengan Berpikir kritis, Individu
karir dalam bidang seni termasuk karir dalam bidang seni tanpa pengumpulan data guru seni logis, kreatif,
Karir VIII
terlalu terikat pada kemampuan, bakat dan inovatif, berani
minat ambil resiko
Mampu mengarahkan Identifikasi arah kecenderungan karir sesuai Bimbingan Pengisian kuisioner/ Berpikir kritis, Individu
kecenderungan karir sesuai dengan dengan kemampuan, bakat dan minat kelompok angket logis, kreatif,
IX
kemampuan, bakat dan minat inovatif, berani
ambil resiko
Aspek Perkembangan: Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karir serta
berperan dalam kehidupan masyarakat

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Layanan Kegiatan Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Memiliki kesadaran dan dorongan Motivasi dan semangat untuk menguasai Layanan informasi Biografi orang Keingin tahuan, Individu
yang kuat untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang menjadi ternama cinta ilmu
VII
pengetahuan dan keterampilan yang program sekolah
menjadi program sekolah
Memiliki kesadaran dan dorongan Motivasi dan semangat untuk pelajaran Layanan informasi Biografi orang Keingin tahuan, Individu
untuk melanjutkan pelajaran pada pada tingkat yang lebih tinggi VIII ternama cinta ilmu
Pribadi tingkat yang lebih tinggi
1. Memiliki kesadaran untuk 1. Motivasi dan semangat untuk Layanan informasi Biografi orang Keingin tahuan, Individu
mempersiapkan karir yang cocok mempersiapkan arah karir yang cocok ternama kecerdasan,
bagi dirinya baginya percaya diri,
IX
2. Memiliki kesadaran dan dorongan 2. Motivasi dan semangat untuk berperan berpikir logis, kritis,
untuk berperan aktif dalam aktif dalam kehidupan masyarakat kreatif & inovatif
kehidupan masyarakat
Memahami dan mewujudkan aspek- 1. Contoh-contoh aspek-aspek sosial Bimbingan Tugas kelompok Sadar hak dan Kelompok
aspek sosial untuk materi yang berbagai materi yang dipelajari di SMP kelompok kewajiban, patuh
dipelajari di SMP 2. Mewujudkan pengembangan penguasaan VII pada aturan sosial,
aspek-aspek sosial berbagai materi yang peduli sosial
dipelajari di SMP
Memahami dan mewujudkan aspek- 1. Contoh-contoh aspek-aspek sosial dalam Bimbingan Tugas kelompok Sadar hak dan Kelompok
aspek sosial dalam kehidupan kehidupan bermasyarakat kelompok kewajiban, patuh
VIII
bermasyarakat 2. Mewujudkan pengembangan aspek-aspek pada aturan sosial,
sosial dalam kehidupan bermasyarakat peduli sosial
1. Memahami dan mewujudkan 1. Contoh-contoh aspek-aspek sosial dalam Bimbingan Tugas kelompok Sadar hak dan Kelompok
Sosial
aspek-aspek sosial dalam mempersiapkan karir kelompok kewajiban, patuh
mempersiapkan karir 2. Contoh-contoh aspek-aspek sosial dari pada aturan sosial,
2. Memahami dan mewujudkan upaya melanjutkan pendidikan yang lebih peduli sosial
aspek-aspek sosial dari upaya tinggi
melanjutkan pendidikan yang lebih 3. Mewujudkan pengembangan IX
tinggi pemanfaatan aspek-aspek sosial dalam
mempersiapkan karir
4. Mewujudkan pengembangan
pemanfaatan aspek-aspek sosial untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
Mampu belajar secara optimal untuk Sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar Layanan informasi - Kecerdasan, Individu
menguasai program-program di SMP secara optimal untuk mengusai program- VII keingin tahuan,
program di SMP cinta ilmu
Belajar
Mampu mempraktekan cara-cara Motivasi, sikap, kebiasaan dan keterampilan Layanan informasi Biografi orang Kecerdasan, Individu
belajar dengan menggunakan belajar didalam dan diluar kelas, membaca VIII ternama keingin tahuan,
sumber-sumber yang bervariasi dan cepat dan ditepa, menyiapkan tugas, karya cinta ilmu
luas tulis, ulangan, belajar mandiri dan kelompok,
menggunakan alat Bantu dan sumber
belajar.
Mampu belajar secara optimal untuk 1. Sikap dan kebiasaan belajar yang optimal Layanan informasi Biografi orang Kecerdasan, Individu
persiapan dan pengembangan karir untuk persiapan dan pengembangan karir ternama keingin tahuan,
2. Praktik pengembangan sikap kebiasaan IX cinta ilmu
dan keterampilan belajar secara optimal
untuk persiapan dan pengembangan karir
Memahami keterkaitan pengetahuan Keterkaitan pengetahuan dan keterampilan Bimbingan Biografi orang Kecerdasan, Kelompok
dan keterampilan yang diperoleh di program SMP denga karir-karir tertentu VII kelompok ternama berpikir kritis, logis,
SMP dengan karir-karir tertentu kreatif & inovatif
Memahami keterkaitan antara Keterkaitan antara pengetahuan dan Bimbingan Biografi orang Kecerdasan, Kelompok
pengetahuan dan keterampilan yang keterampilan program SMP dengan arah kelompok ternama berpikir kritis, logis,
VIII
diperoleh di SMP dengan arah pengembangan karir yang diinginkan kreatif & inovatif
pengembangan karir
Karir Mampu mengambangkan peranan 1. Identifikasi pilihan, pengembangan Bimbingan Pengumpulan data Kecerdasan, Kelompok
dalam kehidupan masyarakat untuk persiapan karir yang diinginkan kelompok melalui angket berpikir kritis, logis,
pengembangan persiapan karir 2. Identifikasi peranan kehidupan kreatif & inovatif,
masyarakat untuk pengembangan berani ambil
IX
persiapan karir yang diinginkan resiko, tanggung
3. Penerapan peranan kehidupan jawab, kerja keras
masyarakat untuk pengembangan kejujuran,
persiapan karir yang diinginkan kepemimpinan
Aspek Perkembangan: Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan secara emosional, sosial dan ekonomi

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Layanan Kegiatan Karakter Yang Penilaian
Bimbingan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Memiliki gambaran tentang Konsep dan contoh-contoh kehidupan Layanan informasi - Kedisiplinan, jujur, Individu
kehidupan mandiri secara emosional, mandiri secara emosional, sosial dan VII tangggung jawab,
sosial dan ekonomi ekonomi percaya diri, mandiri
Memiliki gambaran tentang sikap Contoh-contoh tentang sikap yang Layanan informasi - Kedisiplinan, jujur, Individu
yang seharusnya diambil dalam seharusnya diambil dalam kehidupan tangggung jawab,
VIII
Pribadi kehidupan mandiri secara emosional, mandiri secara emosional, sosial dan percaya diri, mandiri
sosial dan ekonomi ekonomi
Memiliki kesadaran dan dorongan Motivasi untuk melaksanakan sikap dasar Bimbingan Tugas kelompok Kedisiplinan, jujur, Kelompok
untuk melaksanakan sikap dasar dalam kehidupan mandiri, emosional, soial kelompok tangggung jawab,
IX
dalam kehidupan mandiri, emosional, dan ekonomi percaya diri, mandiri
sosial dan ekonomi
Memahami aspek-aspek sosial dari Contoh-contoh aspek-aspek sosial dari Layanan informasi - Berani ambil resiko, Individu
gambaran kehidupan mandiri secara gambaran kehidupan mandiri secara VII kepemiminan, kerja
emosional, sosial dan ekonomi emosional, sosial dan ekonomi keras
Mewujudkan sikap dalam hubungan 1. Cara-cara bersikap dalam hubungan Bimbingan Tugas kelompok Peduli sosial dan Kelompok
sosial berkenaan dengan kehidupan sosial berkenaan dengan kehidupan kelompok lingkungan,
Sosial mandiri secara emosional, sosial dan mandiri secara emosional, sosial dan menghargai orang
ekonomi ekonomi lain, tanggung jawab
VIII
2. Praktik cara bersikap dalam hubungan
sosial berkenaan dengan kehidupan
mandiri secara emosional, sosial dan
ekonomi
Memahami pengaruh positif dari Contoh-contoh pengaruh positif dari Layanan informasi - Kedisiplinan, Individu
gambaran kehidupan mandiri secara gambaran kehidupan mandiri secara percaya diri, berpikir
VII
emosional, sosial dan ekonomi emosional, sosial dan ekonomi dalam kreatif, inovatif
dalam kegiatan belajar kegiatan belajar
Belajar Mampu mewujudkan pengaruh positif Cara-cara mewujudkan pengaruh positif dari Bimbingan Tugas kelompok Kedisiplinan, Kelompok
dari gambaran kehidupan mandiri gambaran kehidupan mandiri secara kelompok percaya diri, berpikir
VIII
secara emosional, sosial dan emosional, sosial dan ekonomi dalam kreatif, inovatif
ekonomi dalam kegiatan belajar kegiatan belajar

Karir Memahami kehidupan karir sesuai Contoh-contoh kehidupan karir sesuai VIII Layanan informasi - Kedisiplinan, Individu
dengan gambaran tentang kehidupan dengan gambaran tentang kehidupan tanggung jawab,
mandiri secara emosional, sosial dan mandiri secara emosional, sosial dan percaya diri,
ekonomi ekonomi kemandirian
Mampu mewujudkan sikap dasar Cara-cara mewujudkan sikap dasar dalam Bimbingan Tugas kelompok Kedisiplinan, Kelompok
dalam pengembangan karir untuk pengembangan karir untuk kehidupan kelompok tanggung jawab,
kehidupan mandiri secara emosional, mandiri secara emosional, sosial dan IX percaya diri,
sosial dan ekonomi ekonomi kemandirian,
berpikir kreatif

Aspek Perkembangan: Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan minat manusia.

Bidang Rumusan Kompetensi Materi Kelas Kegiatan Layanan Kegiatan Karakter yang Penilaian
Bimbingan Pendukung Dikembangkan
1 2 3 4 5 6 7 8
Memiliki kesadaran ada dan perlunya Konsep dan contoh-contoh sistem etika dan Layanan informasi, Artikel tentang Sadar akan hak Individu
sistem etika dan nilai bagi pedoman nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi konseling individual sistem nilai dan dan kewajiban,
VII
hidup sebagai pribadi dan anggota dan anggota masyarakat etika kesantunan
masyarakat
Pribadi Memiliki dorongan yang kuat untuk Motivasi untuk berpenilaian sesuai dengan Layanan informasi, - Sadar akan hak Individu
berperilaku sesuai dengan sistem sistem etika dan nilai bagi pedoman hidup konseling individual dan kewajiban,
etika dan nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi dan anggota masyarakat VIII kesantunan
sebagai pribadi dan anggota IX
masyarakat
Memahami aspek-aspek sosial Contoh-contoh aspek-aspek sosial dalam Layanan informasi, Artikel tentang Sadar akan hak Individu
dalam sistem etika dan nilai-nilai bagi sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman bimbingan sistem nilai dan dan kewajiban,
pedoman hidup sebagai pribadi, hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat VIII kelompok etika patuh pada aturan
anggota masyarakat dan warga dan warga Negara sosial
Negara
Sosial
Mewujudkan aspek-aspek sosial Cara-cara mewujudkan aspek-aspek sosial Layanan informasi, - Sadar akan hak Individu
dalam sistem etika dan nilai-nilai bagi dalam sistem etika dan nilai-nilai bagi bimbingan dan kewajiban,
pedoman hidup sebagai pribadi, pedoman hidup sebagai pribadi, anggota IX kelompok patuh pada aturan
anggota masyarakat dan warga masyarakat dan warga Negara sosial
Negara
Memahami pengaruh sistem etika Contoh-contoh pengaruh sistem etika dan Layanan informasi, Artikel tentang Berpikir kreatif, Individu
dan nilai bagi pedoman hidup nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, bimbingan sistem nilai dan inovatif,
sebagai pribadi, anggota masyarakat anggota masyarakat dan warga Negara VII kelompok etika berorientasi
dan warga Negara dalam kegiatan dalam kegiatan belajar tindakan
belajar
Belajar
Mampu mewujudkan pengaruh Cara-cara mewujudkan pengaruh sistem Layanan informasi, - Berpikir kreatif, Individu
sistem etika dan nilai bagi pedoman etika dan nilai bagi pedoman hidup sebagai bimbingan inovatif,
VIII
hidup sebagai pribadi, anggota pribadi, anggota masyarakat dan warga kelompok berorientasi
masyarakat dan warga Negara negara dalam kegiatan belajar tindakan
dalam kegiatan belajar
Menerapkan sistem etika dan nilai Contoh-contoh penerapan sistem etika dan Layanan informasi, Angket, artikel Berpikir kreatif, Individu
Karir dalam pekerjaan dan pengembangan nilai dalam pekerjaan dan pengembangan IX konsultasi berkaitan dengan inovatif, tanggung
karir karir karir dan etos kerja. jawab, kedisiplinan
PENDISTRIBUSIAN
KEGIATAN LAYANAN KONSELING

NO. JENIS LAYANAN PROSENTASE PROSENTASE HITUNGAN RENCANA


KONSELING ALOKASI REALISASI ALOKASI REALISASI
VOLUME
1 Orientasi 4% - 6% 5% 36 36 keg.
2 Informasi 10% - 12% 12% 72 72 keg.
3 Penempatan dan Penyaluran 5% - 8% 5% 30 30 keg
4 Penguasaan Konten 8% - 12% 10% 60 60 keg.
5 Konseling Perorangan
6 Bimbingan Kelompok
7 Konseling kelompok
8 Konsultasi
9 Mediasi

Anda mungkin juga menyukai