Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WA SALUMIA

NIM : 1831066

KELAS : IV/B

MATA KULIAH : BIMBINGAN KONSELING

Jawab :

1. Pendapat saya tentang hal tersebut adalah kedisiplinan akan tetap saya tegakkan walaupun
banyak siswa yang takut kepada saya karena pada prinsipnya suatu lembaga dalam hal ini
sekolah jika ditanamkan kedisiplinan akan melahirkan siswa-siswa yang terdidik dan guru-
guru tidak menjadi malas untuk mengajar sehingga presetasi yang diraih oleh sekolah dapat
bersaing dengan sekolah yang lain.
2. 4 faktor social budaya yang menimbulkan kebutuhan akan bimbingan konseling, yaitu :
1. Perubahan Konstelasi Keluarga.
Orang tua berpisah/ cerai, sang anak dapat mengalami stress karena tidak ada bimbingan
dari orang tua hal itu dapat membuat anak tersebut tidak tumbuh dan berkembang secara
optimal dan akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan sang anak tersebut.
2. Perkembangan Pendidikan
Perbedaan suku&budaya seorang murid Seorang siswa yang baru meneruskan
pendidikannya disuatu daerah yang bukan daerah asalnya, harus dapat menyesuaikan
dirinya terhadap daerah dan lingkungan yang ia jalani dalam menyelesaikan pendidikan.
Hal ini siswa butuh bimbingan agar dapat menyesuaikan dirinya dengan baik. karena
suku & budaya yang berbeda akan berpengaruh pada karakter sang murid tersebut.
3. Dunia Kerja
Mudah tersinggung&iri hati. Seorang siswa yang akan lulus dari SMA/SMK tentu harus
dipersiapkan mentalnya dengan baik agar didunia kerja nanti tidak mudah tersinggung
dan iri terhadap pegawai lain. Apabila dalam dunia kerja terdapat seseorang yang
dipercayai oleh Bos untuk menjalankan suatu project dan siswa tersebut termasuk orang
yang tidak dipercayai, hal ini dapat membuat siswa tersebut tersinggung dan timbulnya
iri hati. Oleh sebab itu bimbingan dalam mempersiapkan mental sangat dibutuhkan
sebelum siswa tersebut memasuki dunia kerja.
4. Perkembangan Kota Metropolitan
Gaya hidup yang selalu ditemani gadget sejak kecil Seorang siswa yang sudah
dibiasakan dengan gadget dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar akan
menyebabkan siswa tersebut memiliki karakter individual. hal ini tentu perlunya
bimbingan konselor agar siswa tersebut dapat bersosialisasi dengan lingkungannya
secara baik.
3. Langkah-langkah pelaksanaan alih tangan kasus, yaitu :
1. Komunikasi terlebih dahulu dengan orang tua dan siswa bahwa akan dilaksanakan alih
tangan kasus
2. Konsultasi dengan sekolah sembari mencari izin untuk melkasanakan alih tangan kasus
dengan pihak diluar sekolah.
3. Menghubungi pihak terkait
4. Mengantarkan konseling kepada pihak yang akan menangani kasus tersebut
5. Memantau perkembangan hasil layanan dari ahli yang terkait
6. Mengirim dan mengadministrasikan hasil dari layanan ahli
7. Evaluasi apabila hasil belum maksimal atau tidak sesuai dengan tujuan, maka perlu
dilakukan analisis dan perencanaan penanganan tindak lanjut

Contohnya yaitu alih tangan kasus dari wali kelas atau guru kepada guru bimbingan dan
konseling.

4. Bimbingan konseling dan bimbingan kesehatan memiliki hubungan, salah satunya yaitu
dalam hal kesehatan mental. Berikut ini hubungan antara bimbingan konseling dan
bimbingan kesehatan, yaitu :
1. Mengetahui gambaran dan sikap yang baik terhadap pribadi sendiri
Prinsip ini biasa diistilahkan dengan self image. Prinsip ini antara lain dapat dicapai
dengan penerimaan pribadi, keyakinan pribadi dan kepercayaan pada pribadi sendiri.
Self Image yang juga disebut dengan citra pribadi merupakan salah satu unsur penting
dalam kesehatan mental.
2. Menghasilkan keterpaduan antara Integrasi pribadi
Yang dimaksud keterpaduan di sini adalah adanya keseimbangan antara kekuatan
kekuatan jiwa dalam pribadi, kesatuan pandangan (falsafah) dalam hidup dan
kesanggupan menghadapi stress sehingga individu dapat memiliki kesehatan mental
yang baik.
3. Memahami perwujudan atau aktualisasi pribadi
Merupakan proses pematangan pribadi yang berhubungan erat dengan kesehatan mental.
Menurut Reiff, individu yang memiliki kesehatan mental adalah individu yang mampu
mengaktualisasikan pribadi atau potensi yang dimiliki, serta memenuhi kebutuhan
kebutuhannya dengan cara yang baik dan memuaskan.
4. Meningkatkan kemampuan menerima individu lain
Melakukan kegiatan sosial dan menyesuaikan pribadi dengan lingkungan setempat.
Untuk dapat memiliki kesehatan mental yang sukses dalam kehidupan, minimal individu
harus memiliki kemampuan dan keterampilan, mempunyai hubungan yang erat dengan
individu yang mempunyai otoritas dan mempunyai hubungan yang erat dengan teman
teman.
5. Mengetahui minat
Berminat dalam tugas dan pekerjaan Individu yang menyukai terhadap pekerjaan
walaupun berat maka akan cepat selesai daripada pekerjaan yang ringan tetapi tidak
diminatinya dimana emua minat dapat ditumbuhkan dengan kesehatan mental yang baik.
6. Bahan pengawasan pribadi
Mengadakan pengawasan terhadap hawa nafsu atau dorongan keinginan serta kebutuhan
oleh akal pikiran merupakan hal pokok dari kehidupan individu dewasa yang bermental
sehat dan kepribadian normal, karena dengan pengawasan tersebut individu mampu
membimbing segala tingkah lakunya dengan penuh kesadaran.
7. Menanamkan rasa benar dan tanggung jawab
Rasa benar dan tanggung jawab penting bagi tingkah laku dan berhubungan dengan
kesehatan mental, karena setiap individu ingin bebas dari rasa dosa, salah dan kecewa.
Rasa benar, tanggung jawab dan sukses adalah keinginan setiap individu yang sehat
mentalnya.
5. Hadits yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling, yang artinya :
“Hak seorang muslim pada muslim lainnya ada enam ; jika berjumpa hendak member salam;
jika mengundang dalam sebuah acara, maka datangilah undangannya; bila dimintai nasehat,
maka nasehatilah ia; jika memuji Allah dalam bersin, maka do’akanlah; jika sakit jenguklah
ia; dan jika meninggal dunia, maka iringilah kekuburannya.” (HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai