Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Kesetaraan

Masyarakat indonesia adalah salah satu contoh masyarakat yang hidup dalam berbagai perbedaan di
dalamnya. Perbedaan suku bangsa, bahasa, adat dan kebiasaaan sudah menjadi ciri khas bagi bangsa ini.
Tetapi walaupun masyarakat indonesia berbeda beda tetapi mereka tetap bersatu seperti seperti
semboyan yang dimiliki yaitu Bhineka Tunggal Ika. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia , ragam
berarti macam atau jenis. Ada tiga macam yang mengambarkan masyarakat yang majemuk yaitu
masyarakat Plural, masyarakat Heterogen, dan masyarakat multukultural.

Pluralitas yaitu, mengandaikan adanya hal-hal yang lebih dari satu ( many). Heterogen yaitu,
menunjukkan bahwa keberadanya yang lebih dari satu berbeda-beda , bermacam-macam dan bahkan
tidak dapat disamakan.multikultural, inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok
lain secara sama tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama.
Multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan adanya perbedaan itu manusia adalah sama
dan secara di ruang publik, menekankan pengakuan dan penghargaan pada perbedaan.

Ketidaksamaan sosial yang terdapat di masyarakat dapat dikaji menjadi dua bagian yaitu:

Ketidaksamaan sosial horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok yang tidak menunjukan
adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah. Ketidaksamaan sosial horizontal disebut juga dengan
differensiasi sosial.

Ketidaksamaan sosial vertikal adalah perbedaan antar individu atau kelompok yang menunjukan adanya
tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi. Ketidaksamaan sosial vertical disebut juga dengan stratifikasi
sosial.

Menurut nasikun dalam bukunya sistem sosial Indonesia (2006) menyatakan bahwa masyarakat
majemuk merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda diantara berbagai
kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat tersebut kurang memiliki
loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan,
atau bahkan kurang memilii dasar-dasar untuk memahami satu sama lain. Dengan cara lain yang lebih
jelas, pierre L. Van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik dari sifat-sifat suatu masyarakat
majemuk , yaitu sebagai berikut:

Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang
berbeda satu dengan yang lain. Memiliki struktur sosial yang terbagi bagi ke dalam lembaga lembaga
yang bersifat nonkomplementer. Secara relatif seringkali mengalami konflik diantara kelompok yang
satu dengan yang lain.

Dalam menghadapi fenomena keberagaman pada masyarakat tersebut, maka sangatlah diperlukan
adanya suatu penerapan konsep terkait dengan kesetaraan untuk menyetarakan perbedaan tersebut.
Konsep kesetaraan disini adalah pandangan masyarakat yang menerangkan bahwa setiap manusia
dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Pada dasarnya setiap manusia
memiliki hak-hak dasar yang sama antara satu individu dengan individu lainnya. Hak dasar ini disebut
juga dengan hak asasi manusia. Dengan adanya pemahaman masyarakat mengenai hak-hak dasar yang
dimiliki oleh setiap individu, maka diharapkan dapat menciptakan harmoni sosial dalam masyarakat.

Prinsip-prinsip kesataraan perlu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti dalam
kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Kemajemukan dalam masyarakat sangat rentan
terhadap perpecahan jika prinsip kesetaraan tak diterapkan dalam masyarakat tersebut. Perlakuan
diskriminatif terhadap kelompok tertentu merupakan salah satu bentuk tak diterakapkannya prinsip
kesetaraan dalam suatu masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai