Anda di halaman 1dari 4

Tugas 11 SMI

Nama : Dian Putri


NIM : 20045045
Seksi : 202213300001
Dosen : Dr. Delmira Syafrini, S. Sos., M. A

1. Perbedaan antara masyarakat majemuk dan masyarakat multikultural?


Jawaban:

Indonesia adalah salah satu negara yang terdiri dari banyak perbedaan baik suku, agama
dan ras didalamnya. Perbedaan inilah yang menjadikan Indonesia memiliki banyak
kekayaan budaya, tradisi, dan macam-macam ras didalam masyarakatnya yang majemuk
dan multikultural. Hanya saja, masih banyak yang belum tahu apa itu masyarakat majemuk
dan masyarakat multikultural? Berikut kami jelaskan perbedaan masyarakat majemuk dan
multikultural.

Masyarakat majemuk dan masyarakat multikultural adalah kelompok masyarakat yang


saling berbeda. Hanya saja, perebedaan diantaranya tidak diketahui oleh banyak orang
sehingga banyak yang menganggap bahwa keduanya adalah sama. Dalam faktor
pembentuk kelompok sosial ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi dasaran kenapa
masyarakat majemuk dan multikultural bisa terbentuk. Beberapa faktor tersebut adalah:

 Faktor pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia


 Faktor sejarah perjalanan Indonesia
 Faktor geografis, dan
 Faktor iklim atau cuaca

Selain merupakan faktor dasaran pembentuk kelompok sosial, dari keempat faktor ini juga
kita bisa mengenali bagaimana ciri-ciri masyarakat majemuk tersebut.

Perbandingan Masyarakat Majemuk dan Multikultural

Perbedaan masyarakat majemuk dan multikultural yang paling mendasar adalah


keberadaan sekelompok masyarakat yang saling berbeda satu sama lain. Dan perbedaan-
perbedaan lain diantara keduanya yaitu:

 Masyarakat majemuk adalah kelompok masyarakat yang terdiri dari banyak


perbedaan seperti ras, suku, bahasa, agama, strata, budaya, tradisi, dan sebagainya
yang berada pada satu daerah tertentu. Masyarakat yang memiliki banyak
perbedaan ini berjalan apa adanya hingga terkadang sering terjadi konflik atas
perbedaan yang ada.
 Berbeda dengan masyarakat majemuk, masyarakat multikultural adalah kelompok
masyarakat yang terdiri dari banyak perbedaan, sama seperti masyarakat majemuk,
hanya saja terdapat sebuah kesepakatan yang diakui bersama sehingga
kemungkinan terjadinya konflik bisa dikurangi.
 Masyarakat majemuk adalah dasar dari terciptanya masyarakat multikultural.
Artinya, masyarakat majemuk bukan berarti adalah masyarakat multikultural tapi
masyarakat multikultural yang pasti sudah di bilang adalah masyarakat majemuk.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, masyarakat majemuk terdiri dari banyak perbedaan
dimana dari perbedaan tersebutlah terkadang terjadi konflik diantara anggota
masyarakatnya. Konflik inilah yang jika ditangani secara bersama-sama bisa menelurkan
sebuah solusi atau jalan keluar yang disepakati bersama sehingga konflik tersebut tidak
terulang lagi dan masyarakat majemuk berubah menjadi bentuk masyarakat multikultural.

2. Realitas/ fenomena yang menyertai ke dua karakteristik masyarakat tersebut?


Jawaban:
Karakteristik Masyarakat Majemuk
Dalam masyarakat majemuk, sebagian anggota masyarakat bisa kurang memiliki loyalitas
kepada kesatuan masyarakat secara keseluruhan. Loyalitas tinggi lebih diberikan pada
kelompoknya. Hal ini menyebabkan kelompok-kelompok di masyarakat majemuk
berpotensi kurang memahami satu sama lain.
Menurut Pierre L. Van Den Berghe dalam buku Pluralism and The Polity: A Theoritical
Exploration (1969), masyarakat majemuk memiliki beberapa karakterristik yaitu:
 Memiliki segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok dengan kebudayaan
berbeda.
 Mempunyai struktur sosial yang terbagi-bagi pada lembaga-lembaga non-
komplementer.
 Kurang mengembangkan kesepakatan bersama (konsensus) di antara para
anggotanya terhadap nilai-nilai dasar.
 Lebih sering mengalami konflik.
 Umumnya integrasi sosial tumbuh karena paksaan dan saling ketergantungan
dalam bidang ekonomi.
 Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain.

Karakteristik Masyarakat Multikultural

 Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok sosial. Misalnya, di


pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, dan Madura di mana ketiga suku tersebut
hidup di pulau Jawa dan memiliki kebudayaan yang berbeda.
 Memiliki pembagian struktur sosial ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-
komplementer. Misalnya, pada lembaga agama di Indonesia yang menaungi
beberapa agama memiliki stuktur yang berbeda. Lembaga-lembaga agama tersebut
tidak saling melengkapi karena karakteristik dari keberagaman masyarakat (agama)
pun berbeda.
 Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan bersama)
 Relatif sering terjadi konflik. Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat
menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik
 Secara relatif, integrasi sosial tumbuh karena paksaan dan saling ketergantungan di
bidang ekonomi. Contohnya adalah individu yang bekerja pada individu atau
perusahaan lain membuat dirinya harus mematuhi segala aturan yang dibuat.
Terjadinya kondisi patuh dan integrasi timbul karena adanya aturan yang mengikat
individu dalam melaksanakan pekerjaannya dan hal tersebut dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan ekonominya.
 Adanya dominasi politik. Kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat
multikultural dapat memiliki kekuatan politik yang mengatur kelompok lain.

Contoh Masyarakat Majemuk


Sebagai negara kepulauan, sebagai pribumi, tentu saja sudah tidak asing lagi dengan
keberagaman dan kemajemukan masyarakat. Nah, adapun contoh masyarakat majemuk
yang bisa kita temukan dalam keseharian kita.
1. Segi Keagamaan
Dari segi keagamaan, Indonesia mengesah ada lima agama yang dapat dianut oleh
masyarakat. Misalnya, keberadaan masyarakat muslim dengan masyarakat yang menganut
agama kristiani. Ketika Umat muslim ada yang meninggal, tetangga dari kristiani ikut
membantu. Begitupun sebaliknya. Saat umat kristiani sedang memiliki acara, umat muslim
juga membantu mengamankan parkir atau mengatur jalanan menuju lokasi.
Adapun contoh lain dalam hal keyakinan. Misalnya, aturan penganut muslim dilarang
makan makanan haram seperti babi. Maka, non muslim yang tinggal di Indonesia
memaklumi label halal bentuk kehati-hatian dalam memilih makanan bagi muslim.
Sementara itu, jika ada non muslim ingin mengkonsumsi babi tetap dipersilahkan, dan
umat muslim pun memaklumi. Karena sikap toleransi inilah yang menjadikan NKRI
menjadi negara yang memiliki masyarakat majemuk yang tetap damai.
2. Kebudayaan
Contoh masyarakat majemuk juga dapat dilihat dari corak budaya di Indonesia yang sangat
beragam. Mulai ada budaya etnis tionghoa, ada juga budaya masyarakat yang bersifat
monumental. Misal budaya selapanan, budaya 40 hari untuk orang yang sudah meninggal
dan masih budaya lain yang tidakdapat disebutkan satu persatu.

Contoh Masyarakat Multikultural

Berikut beberapa contoh masyarakat multikultural yang terjadi dalam kehidupan


bermasyarakat.
1. Tidak saling menyindir dan menyinggung agama yang dianut oleh orang lain.
Karena masalah kepercayaan adalah hak asasi orang lain.
2. Setiap umat muslim berhak menggunakan hijab, jika memang itu sesuai dengan
kemantapan diri. Sementara sesama umat muslim, tidak boleh memaksa umat
muslim lain yang belum berhijab. Meskipun berhijab sebuah kewajiban, kita tidak
memiliki hak untuk memaksa kehendak orang lain.
3. Memberikan kebebasan bagi teman yang beragama lain untuk menjalankan
ibadah.
4. Tidak menyinggung ciri khas ras atau golongan tertentu. Karena setiap golongan
atau ciri khas memiliki kearifan lokal dan aset budaya yang menjadikan Indonesia
sebagai negara multikultural.
5. Jika konteksnya adalah sebuah perusahaan, maka perusahaan memberikan
kebebasan beribadah bagi karyawannya, sesuai dengan keyakinan mereka.

Anda mungkin juga menyukai