Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERBEDAAN DAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN GOLONGAN


(IPOLEKSOSBUD) DALAM MASYARAKAT YANG PLURARIS

Dosen Pengampu : Sutarjo Adisusilo, J.R.


Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh : Julius Dicky Kriswara

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pluralisme berasal dari kata dasar plural yang berarti jamak atau lebih dari satu. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pluralisme adalah keadaan masyarakat yang majemuk
(bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya). Paham plurarisme adalah paham yang saling
menghargai antar kelompok masyarkat yang berbeda dengan tetap mempertahankan keunikan
perbedaan tersebut. Selain itu, di dalam kelompok atau masyarakat plurarisme tidak ada yang
menguasai satu sama lain.
Indonesia yang memiliki banyak keragaman menerapkan paham pluralisme ini.
Kehidupan sosial di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kondisi geografis,
kondisi alam, kegiatan ekonomi, dan lainnya. Contoh pluralisme di Indonesia yaitu pluralisme
agama, pluralisme budaya, dan pluralisme suku bangsa. Pluralisme agama di Indonesia yaitu
perbedaan masyarakat dalam memeluk agama, kepercayaan, serta tempat ibadah yang berbeda-
beda. Pluralisme budaya di Indonesia yaitu bisa dilihat dari budaya dan kebiasaan hidup
masyarakat yang berbeda-beda. Setiap masyarakat memiliki ciri khas bertahan hidup dan
bersosialisasi yang dipengaruhi oleh keadaan alam dan kebiasaan sehari-hari. Kemudian
pluralisme suku bangsa yang terdapat di Indonesia yaitu toleransi antar masyarakat dalam
menghargai jenis suku yang beragam.
Banyaknya perbed aan yang ada di Indonesia sering memunculkan konflik perbedaan
pendapat atau perbedaan lainnya. Kasus konflik perang saudara atau perbedaan pendapat sangat
sering terjadi di Indonesia. Tetapi disisi lain, banyak juga masyarakat yang hidup harmonis
dengan perbedaan yang ada. Maka dari itu, konsep atau paham pluralisme sangat penting
diterapkan di Indonesia untuk mengurangi konflik perbedaan dan pertentanggan yang ada.
Dengan begitu, makalah ini akan menjelaskan contoh, faktor, dampak, dan cara yang efektif
untuk mencegah pertentangan yang ada di dalam masyarkat pluralisme.

2. Rumusan Masalah
a) Apa saja perbedaan atau pertentangan yang sering terjadi di masyarakat pluraris?
b) Apa saja faktor yang menyebabkan perbedaan atau pertentangan yang terjadi di masyarakat
pluraris?
c) Apa saja dampak daro perbedaan atau pertentangan yang terjadi di masyarakat pluraris?
d) Bagaimana cara yang efektif untuk mengatasi perbedaan atau pertentangan yang terjadi di
masyarakat pluraris?

3. Tujuan
- Mengetahui perbedaan atau pertentangan yang sering terjadi di masyarakat pluraris.
- Mengetahui faktor perbedaan atau pertentangan yang sering terjadi di masyarakat pluraris.
- Mengetahui dampak perbedaan atau pertentangan yang sering terjadi di masyarakat pluraris.
- Mengetahui cara yang efektif dalam mengatasi perbedaan atau pertentangan yang sering
terjadi di masyarakat pluraris.
BAB II
PEMBAHASAN

a) Perbedaan Atau Pertentangan yang Sering Terjadi di Masyarakat Pluraris


Sering terjadi konflik perbedaan atau pertentangan di masyarakat pluralisme. Contoh konflik
yang sering terjadi yaitu:
1. Konflik agama yaitu perbedaan dan pertentangan antar umar beragama. Contohnya,
masyarkat Cilegon yang menolak pembangunan Gereja, konflik Situbondo Islam VS
Kristen, konflik Ambon Islam VS Nasrani, dan lainnya.
2. Pertentangan etnis yang menyebabkan kesalahpahaman di dalam masyarakat. Contohnya,
konflik suku yang terjadi antara Suku Bali dan Lampung, konflik antar suku Aceh dan
Jawa, konflik antar suku di Sampit, dan lainnya.
3. Perbedaan bahasa yang dapat menyebabkan kesalahpahaman. Banyak arti kata yang
dipakai sehari-hari di wilayah tertentu tetapi dianggap kata kasar di wilayah lain.
4. Perbedaan pandangan politik, contohnya kasus HAM, Hak LGBT, keadilan sosial, dan
lainnya
5. Perbedaan sosial berdasarkan posisi pelaku yaitu dibagi menjadi dua yaitu:
 Konflik vertikal yaitu konflik yang melibatkan pihak yang mempunyai kedudukan
berbeda. Contohnya, polisi yang ingin menggusur lahan pasar tempat masyarakat
melakukan aktivitas jual beli.
 Konflik horizontal yaitu konflik yang melibatkan pihak yang memiliki derajat
yang sama. Contohnya, tawuran antar sekolah atau perang antar suku.
6. Konflik sosial berdasarkan sifat pelaku yang dibagi menjadi dua yaitu:
 Konflik terbuka yaitu konflik yang diketahui oleh semua orang. Contohnya,
demontrasi butuh, demontrasi mahasiswa 1998, demo aktivis, dan lainnya.
 Konflik tertutup yaitu konflik yang diketahui oleh beberapa pihak tertentu saja
atau pigak yang terlibat. Contohnya, jumlah gaji yang diberikan kepada karyawan
tidak sesuai dengan peran kerjanya.
b) Faktor yang Menyebabkan Perbedaan atau Pertentangan yang Terjadi di Masyarakat
Pluraris?
Perbedaan atau pertentangan yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor yaitu:
1. Perbedaan latar belakang masyarakat atau seseorang. Suku, agama, ras, dan bahasa
seseorang yang berbeda akan membuat seseorang atau kelompok masyarakat terancam.
Hal ini bisa menyebabkan konflik apabila mereka merasa tidak dihormati, dihargai, atau
tersingkirkan.
2. Ketidakadilan sosial yang terjadi misalnya, kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ekonomi
dapat menimbulkan konflik. Contohnya, seorang siswa yang membully temannya karena
perbedaan taraf ekonomi.
3. Diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Kelompok minoritas sering merasa
tersingkirkan sehingga mereka dapat merespons dengan memberontak atau melakukan
perlawanan.
4. Kurangnya pendidikan dan faktor lingkungan. Seseorang yang kurang dalam pendidikan
akan minim pengetahuan tentang toleransi, keberagaman, dan perbedaan. Hal ini akan
menyebabkan konflik karena tidak adanya sikap menghargai.

c) Dampak dari Perbedaan atau Pertentangan yang Terjadi di Masyarakat Pluraris?


Perbedaan dan pertentangan yang terjdi di masyarakat pluraris bisa menyebabkan dampak
positif dan negativ yang tergantung dari orang tersebut menilai. Contoh dampak positifnya
yaitu pengetahuan bertambah dari perbedaan berbagai macam suku, budaya, sosial, dan
politik dapat menambah wawasan baru bagi seseorang. Dengan begitu, seseorang akan
menghargai dan menerima perbedaan tersebut sebagai pengetahuan umum. Kemudian
dampak negatifnya yaitu terjadinya konflik dan diskriminasi.

d) Cara yang Efektif Untuk Mengatasi Perbedaan atau Pertentangan yang Terjadi di
Masyarakat Pluraris
Cara atau upaya yang efektif untuk mengatasi perbedaan atau pertentangan keberagaman bisa
memakai 3 cara yaitu:
1. Cara preventif yaitu upaya untuk mencegah masalah supaya tidak terjadi. Contohnya,
sikap toleransi, menghargai, dan menerima perbedaan.
2. Cara represif yaitu mengatasi masalah sebelum dan sesudah terjadi. Contohnya, dilerai,
ditangkapm dan lainnya.
3. Cara kuratif yaitu mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Contohnya, mediasi,
perdamaian, dan lainnya.
Selain cara di atas, terdapat beberapa perilaku yang dapat mencegah terjadinya pertentangan
di masyarakat pluralisme, yaitu:
 Saling menghargai antar sesama sehingga dapat berkomunikasi dengan baik.
 Menghargai pendapat sesama dan keputusan bersama.
 Beradaptasi dengan lingkungan baru dan saling membantu antar sesama.
 Memusyawarahkan sesuatu tanpa melakukan kekerasan.
 Bersikap ramah.
 Tidak memandang rendah suku atau budaya orang lain.
 Tidak mengganggap kelompoknya paling bagus.
 Menerima keberagaman yang ada di lingkungan sosial.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Pluralisme: Definisi dan Dampaknya (kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai