Anda di halaman 1dari 3

Jawaban No 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat didorong oleh faktor-faktor tertentu yang
memudahkan terjadinya perubahan tersebut. Adapun faktor ini meliputi 4 kategori, yakni
faktor internal, faktor eksternal, faktor pendorong, dan faktor penghambat.

Faktor Internal adalah faktor yang melandasi terjadinya suatu perubahan dari dalam diri
masyarakat itu sendiri. Faktor internal itu sendiri, meliputi: bertambah atau berkurangnya
penduduk, Penemuan – penemuan baru, Pertentangan masyarakat (konflik sosial), Terjadinya
pemberontakan atau revolusi.

Faktor Eksternal adalah faktor yang melatarbelakangi terjadinya perubahan sosial dari
lingkungan sekitar masyarakat, misalnya lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia,
Peperangan, dan Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Faktor Pendorong disini dapat berupa kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan
formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju,
toleransi, sistem pelapisan masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen,
ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi ke masa
depan, dan adanya nilai bahwa manusia harus berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.

Faktor Penghambat terjadinya perubahan sosial bisa terjadi karena beberapa hal yaitu,
lantaran kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang
terlambat, sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung
konservatif, adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest), rasa takut akan
terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal baru atau asing
terutama yang datang dari barat, hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, kebiasaan
tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah karena sudah mendarah daging, dan
nilai bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Contoh nyata dalam kehidupan masyarakat :

 Gotong royong
 Saling tolong menolong
 Membantu orang yang kesusahan

Jawaban No 2

langkah-langkah atau upaya untuk meminimalisir konflik atau gesekan antar budaya tersebut
agar kemudian masalah itu tidak menjadi akar yang susah untuk dilepas dan dihilangkan
karena dapat merusak keutuhan negara dan mencoreng identitas bangsa Indonesia dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Langkah-langkah tersebut adalah: 

1. Konsiliasi, langkah ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil. Dalam
konsiliasi berbagai kelompok yang berkonflik duduk bersama mendiskusikan hal-hal
yang menjadi pokok permasalahan. 
2. Arbitrase, kemudian langkah ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial
melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya.
Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga hanya dipatuhi oleh pihak-pihak
yang berkonflik. 
3. Mediasi, langkah ini merupakan bentuk pengendalian konflik sosial di mana pihak-
pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Namun
berbeda dengan arbitrasi, keputusan-keputusan pihak ketiga tidak mengikat manapun.
4. Ajudikasi, berikutnya langkah ini merupakan cara penyelesaian konflik melalui
pengadilan yang tetap dan adil. Pada bentuk ini, telah terjadi konflik yang terjadi
antara dua belah pihak, kemudian pihak tersebut memilih untuk menyelesaikan
konfliknya di pengadilan.
5. Segregasi, langkah ini merupakan upaya saling menghindar atau memisahkan diri
untuk mengurangi ketegangan.
6. Kompromi, langkah ini merupakan langkah preventif yang di mana kedua belah
pihak yang bertentangan berusaha mencari penyelesaian dengan mengurangi
tuntutan. 

Selain upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik seperti disebutkan di atas masyarakat juga
perlu mengembangkan sikap saling menghargai berbagai keragaman yang ada dalam
masyarakat. Kita boleh saja membanggakan kelompok kita, namun tidak boleh berlebihan,
apalagi sampai merendahkan kelompok yang lain. Sikap seperti itu tentunya akan
menimbulkan perpecahan. 

Alangkah baiknya apabila kita menghormati, menghargai budaya daerah lain. Hal ini harus
dilakukan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan maju serta disegani oleh
bangsa lain. Apabila tidak mampu untuk menerima, kita hanya perlu untuk tidak berkomentar
yang mengandung unsur provokatif.

Tetapi alangkah lebih baik apabila kita mempelajari budaya baru di tempat yang baru yang
berarti kita telah menghargai, menghormati, dan menerima keanekaragaman budaya. 

Dengan hal sesederhana itu kita bisa menjaga keutuhan bangsa Indonesia dalam bingkai
ideologi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sebagai bentuk cita-cita dan
impian para pendiri bangsa untuk menciptakan bangsa yang damai dan tentram.

Jawaban No 3
Pola hubungan sosial antar golongan etnik diperkotaan merupakan bagian lain dari corak
kemajemukan masyarakat Indonesia.Kemajemukan ini secara sosial-budaya ditandai oleh
adanya suku-suku bangsa yang jumlah semuanya lebih dari lima ratus. Mulai dari suku-suku
bangsa minoritas dan terasing, sampai dengan suku-suku bangsa yang berjumlah puluhan juta
jiwa dan telah banyak mengenal kemajuan.Masing-masing mempunyai cara hidup dan sistem
nilai budaya tertentu yang berlaku sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari warga setiap
suku bangsa tersebut.Kemajemukan masyarakat, berbagai suku bangsa, dan beragam
corak kebudayaan tersebut mencerminkan adanya perbedaan dan pemisahan identitas sosial-
budaya an tara suku ban gsa yang satu dengan suku bangsa yang lain. Akan tetapi perbedaan
yang ada di antara kebudayaan-kebudayaan mereka adalah perbedaan yang disebabkan oleh.?
Sementara itu puncak-puncak kebudayaan, yaitu konfigurasi dari masing-masing kebudayaan
suku bangsa di daerah-daerah tersebut, sebenarnya juga ada yang memperlihatkan sejumlah
kesamaan dan saling persesuaian, sehingga dapat menjadi landasan bagi terciptanya
kebudayaan nasional.
Contoh kasus hubungan antar etnis :
 Konflik ras kulit putih dan kulit hitam
 Konflik kaum minoritas muslim dan suku bodo di india
 Konflik ras melayu dan etnis tionghoa di singapura
 Konflik etnis tionghoa dan jawa di Surakarta, Indonesia
 Konflik apertheid di afrika selatan
 Konflik rohingya di myanmar

Anda mungkin juga menyukai