Anda di halaman 1dari 16

BAB 4

Keberagaman Masyarakat
Indonesia Dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika

Oleh :
Chesky Diandra / 05
Daffa Ramadhan / 06
Infahni Minka / 10
Naufal Afzal / 27
Syafira Lutfi / 38
Arti Penting Persatuan dan Kesatuan serta
Bhinneka Tunggal Ika

Dalam kehidupan, seorang manusia tidak akan memiliki banyak


arti jika ia sendiri. Ketika bersama setiap orang merupakan
bagian dari masyarakat harus bersatu padu mendukung tetap
berjalannya tata nilai dan keharmonisan masyarakat.

Dalam kehidupan bernegara, pengamalan sikap persatuan


dan kesatuan diwujudkan dalam bentuk perilaku
• mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Indonesia;
• meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika;
• mengembangkan semangat kekeluargaan; serta
• menghindari penonjolan SARA. 
A. Makna Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh


bagi bangsa Indonesia baik dalam rangka merebut,
mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan dan
kesatuan yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang
dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan
terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial
budaya masyarakat, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang
lama sekali
B. Prinsip-prinsip yang Berhubungan dengan
Arti dan Makna Persatuan Indonesia

1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
4. Prinsip Wawasan Nusantara
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk
mewujudkan Cita-cita Reformasi
1) Prinsip Bhineka Tunggal Ika 
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai
suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk.
Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa
Indonesia.
2) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-
agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak
berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita
tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab
pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak
realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Prinsip Kebebasan yangBertanggung jawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan tanggung jawab
tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
4) Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia
ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial,
budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita
pembangunan nasional.
5) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk
Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat
mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan
menuju masyarakat yang adil dan makmur.
C.PERMASALAHAN KEBERAGAMAN
MASYARAKAT INDONESIA
Kebhinekaan merupakan sebuah hal yang tidak bisa
dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang
meliputi kebhinekaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat
dan sebagainya. Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia
merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan.
1. Bentuk Konflik pada Masyarakat
Indonesia
Konflik dalam masyarakat dapat digolongkan ke dalam konflik
ideologi dan konflik politik. Konflik ideologi terjadi karena
perbedaan ideologi dalam masyarakat, salah satu contohnya adalah
peristiwa G30S/PKI. Sedangkan konflik politik adalah konflik
yang terjadi akibat perbedaan kepentingan dalam memperoleh
kekuasaan. Salah satunya adalah bentrokan menolak kebijakan
pemerintah atau menuntut sesuatu.
Berdasarkan jenisnya konflik dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi
konflik antarsuku, antaragama, antarras, dan antar golongan

1. Konflik antarsuku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku
yang lain. Perbedaan suku seringkali juga memiliki perbedaan adat
istiadat, budaya, sistem kekerabatan, norma sosial dalam masyarakat.
2. Konflik antaragama yaitu pertentangan antarkelompok yang memiliki
keyakinan atau agama brbeda. Konflik ini bisa terjadi antara agama yang
satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.
3. Konflik antarras yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang
lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis yaitu
memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras.
4. Konflik antargolongan yaitu pertentangan antar kelompok dalam
masyarakat atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok
dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik,
asal daerah, dan sebagainya.
2. Penyebab Konflik dalam Masyarakat
Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi
secara tiba- tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang
ditandai oleh beberapa gejala, beberapa gejala yang menunjukkan
adanya konflik sosial dalam masyarakat antara lain sebagai
berikut.
1. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti
perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dan sebagainya.
2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat
mencapai tujuan.
3. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat
sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
3. Akibat Konflik
Konflik dalam masyarakat memiliki akibat positif dan negatif
secara perorangan maupun kelompok. Salah satu akibat positif
konflik adalah bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok.
Sedangkan akibat negatif konflik antara lain sebagai berikut.
1. Perpecahan di dalam masyarakat. Kerukunan masyarakat akan terganggu
akibat konflik yang terjadi sehingga anggota yang sebelumnya saling
bertegur sapa menjadi saling memusuhi.
2. Kerugian hara benda dan korban manusia. Kerusakan fasilitas umum,
dan rumah pribadi merupakan contoh nyata akibat dari suatu konflik,
bahkan konflik juga dapat mengakibatkan korban jiwa.
3. Kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada. Nilai kasih sayang,
kekeluargaan, saling menolong, persaudaraan akan memudar atau hilang
akibat dari sebuah konflik.
D. Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat
SARA
Hal –hal yang perlu kita lakukan
sebagai upaya mengatasi konflik SARA di Indonesia:
1. Berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Mengendalikan emosi

3. Jangan memanggil orang lain dengan julukan berdasarkan


SARA

4. Jangan menghakimi dan berpikiran negatif tentang suku, agama,


ras, dan golongan yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai