PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang majemuk. Hal ini dapat dilihat dari
keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia. Dimana Indonesia terdiri dari suku bangsa,
ras, etnis, dan agama yang berbeda-beda. Oleh karena itu, keragaman ini menyebabkan
masing-masing masyarakat yang ada Indonesia tidak mudah untuk disatukan dengan
masyarakat yang lain. Hal ini dikarenakan masing-masing suku bangsa memiliki
karakteristik yang berbeda satu sama lain. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki
masyarakat Indonesia tersebut menyebabkan adanya perbedaan tingkah laku dan
aktivitas dalam melangsungkan kehidupan kesehariannya. Kedua perbedaan tersebut
yaitu, tingkah laku dan aktivitas, yang merupakan wujud dari ketidaksamaan sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian kesetaraan untuk mencapai kepentingan umum?
2. Apa saja Kesetaraan untuk Mencapai Kepentingan Umum Hakikat Kesetaraan?
3. Apa saja Perbedaan dan Kesetaraan Antarkelompok dalam Kehidupan Publik ?
4. Apa yang di maksud dengan relasi antar kelompok dan terciptanya keharmonisan social
dalam kehidupan masyarakat ?
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Segmentasi kelompok
2. Konsesus yang lemah
3. Munculnya konflik
4. Integrasi yang dipaksakan
Page | 2
diterapkannya prinsip kesetaraan ialah adanaya perlakuan diskriminatif terhadap
kelompok tertentu. Di Indonesia masih banyak dijumpai berbagai konflik
antarsukubangsa, antarpenganut keyakinan keagamaan, ataupun antar kelompok.
Konflik yang terjadi banayak menjatuhkan korban baik jiwa dan raga serta harta
benda. Contoh konflik yang terjadi di Indonesia adalah kasus Sambas, Ambon, Poso
dan Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk Indonesia belum menghasilkan
tatanan kehidupan yang egalitarian dan demokratis. Dominasi yang dilakukan oleh
sekelompok orang di Indonesia menyebabakan konflik yang dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat tentang keberagaman yang terjadi di Indonesia.
Page | 3
C. Perbedaan dan Kesetaraan Antarkelompok dalam Kehidupan Publik
Kalau kita mencari perbedaan, perbedaan yang dijumpai cenderung terletak
pada penekanan dan pembahasan mengenai stratifikasi sosial. Hal ini lebih banyak
mengarah pada deskripsi dan penjelasan gejala perbedaan status sosial dalam
masyarakat terutama perbedaan kelas sosial. Diskriminasi yang
terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh adanya dominasi suatu kelompok
terhadap kelompok lain. Hal tersebut tentunya justru akan melahirkan hubungan-
hubungan yang kurang baik antarkelompok, berupa sikap saling mencurigai yang
berpotensi menimbulkan konflik horizontal. Prinsip-prinsip kesetaraan dijiwai oleh
semangat Pancasila terutama sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”, artinya keadilan tersebut tidak untuk golongan tertentu
saja, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membedakan kekayaan,
jabatan, maupun suku tertentu.
Page | 4
Mewujudkan Masyarakat Multikultural
Di tengah potensi konflik yang memungkinkan bagi bangsa kita, maka usaha untuk
membentuk suatu masyarakat multikultural menjadi sangat penting. Secara
sederhana, masyarakat multikultural dapat dimengerti sebagai masyarakat yang
terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang
berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat
modern yang anggotanya terdiri atas berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan
budaya. Mereka hidup bersama dalam wilayah lokal maupun nasional. Bahkan,
mereka juga berhubungan dengan masyarakat internasional, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Multikulturalisme tidak hanya bermakna keanekaragaman
(kemajemukan), tetapi juga kesederajatan antarperbedaan. Dalam
multikulturalisme terkandung pengertian bahwa tidak ada sistem norma dan
budaya yang lebih tinggi daripada budaya lainnya, atau tidak ada sesuatu yang lebih
agung dan luhur daripada yang lain. Semua perbedaan adalah sederajat.
Kesederajatan dalam perbedaan merupakan jantung dari multikulturalisme.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perlunya Masyarakat Multikultural Menurut
Tilaar, sekurang-kurangnya ada tiga hal yang mendorong berkembang pesatnya
pemikiran multikulturalisme, yaitu HAM, globalisme, dan demokratisasi. Namun
demikian, idealisme masyarakat multikultural dalam kenyataannya menemui
banyak hambatan, di antaranya:
1) Sikap menganggap budaya sendiri lebih baik
2) Pertentangan antara budaya barat dan timur
3) Plularisme dianggap sebagai sesuatu yang eksotis
4) Pandangan yang paternalistis
5) Mencari apa yang disebut indigenous culture, mencari sesuatu yang dianggap
asli
6) Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara
mengenai kebudayaan penduduk asli
Manfaat masyarakat multikultural
1) Melalui hubungan yang harmonis antarmasyarakat, dapat digali kearifan
budaya yang dimiliki oleh setiap budaya Pengayaan Keanekaragaman dalam
masyarakat memiliki beberapa karakteristik. Menurut Pierre L. Van den
Berghe, karakteristik keberagaman tersebut adalah sebagai berikut:
Terjadinya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-
kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda
satu sama lain
Page | 5
Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang
bersifat
nonkomplementer (tidak saling melengkapi)
Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) di antara
anggotanya tentang nilai-nilai yang bersifat dasar
Secara relatif, sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dan
yang lainnya.
Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling
tergantung dalam bidang ekonomi
Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain
2) Memunculkan penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul sikap
toleransi
3) Menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya
kapital
4) Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera
5) Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli oleh
satu orang atau kelompok saja
Page | 6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada
dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama.
Setidaknya, kesetaraan sosial mencakup hak yang sama di bawah hukum, merasakan
keamanan, memperolehkan hak suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan
berkumpul, dan sejauh mana hak tersebut tidak merupakan hak-hak yang bersifat
atau bersangkutan secara personal. hak-hak ini dapat pula termasuk adanya akses
untuk mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pengamanan sosial
lainnya yang sama dalam kewajiban yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
B. Saran
Pelajarilah Kesetaraan Publik Dengan Baik Agar Kita Memperoleh
Pengetahuan Tentang Kesetaraan Terutama Publik.
Page | 7
DAFTAR PUSTAKA
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XI. Esis Erlangga.
Page | 8