Anda di halaman 1dari 18

 MAKNA KERAGAMAN

Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat


perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang , terutama suku bangsa dan
ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi
ekonomi.

 MAKNA KESEDERAJATAN
Kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama
dan satu tingkatan hierarki.
 SUKU BANGSA DAN RAS
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena
adanya pengelompokan besar manusia yang memilikiciri-ciri biologis
lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh,
mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.

 AGAMA DAN KEYAKINAN


Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih
tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap
dengan panca indra, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara
lain adalah :
 Berfungsi edukatif : ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang.
 Berfungsi penyelamat
 Berfungsi sebagai perdamaian
 Berfungsi sebagai social control
 Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
 Berfungsi transformatif
 Berfungsi kreatif
 Berfungsi sublimatif
 IDEOLOGI DAN POLITIK
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan
antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideologi membantu
untuk lebih memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik
mencangkup baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk
memperoleh kekuasaan, yang digunakan oleh pemenang bagi
keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukkan. Politik juga
bermakna usaha untuk menegakkan ketertiban sosial.

 TATA KRAMA
tata krama yang dianggap dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan
santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat
istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari
aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi
sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan.
Indonesia memiliki beragam suku bangsa dimana setiap suku bangsa
memiliki adat tersendiri meskipun karena adanya sosialisasi nilai-nilai
dan norma-norma secara turun-temurun dan berkesinambungan dari
generasi ke generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam
suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang
relatif sama.
 KESENJANGAN EKONOMI
Bagi sebagian negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu
perhatian yang terus dirtingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada
digolongan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.

 KESENJANGAN SOSIAL
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat,, dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapat
dilihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang
berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat
menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung
nilai harmoni.
Sifat-sifat dasar yang dimiliki masyarakat majemuk yaitu :
 Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering klali
memiliki kebudayaan yang berbeda.
 Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga
yang bersifat non-komplementer.
 Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
 Secara relatif sering kali terjadi konflik di antara kelompok yang satu
dengan yang lainnya.
 Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
 Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang
lain.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan
dan kesatuan bangsa, seperti :
 Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaianatas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
 Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai
bidangyang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
 Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain ; keyakinannya bahwa secara kodrati ras/
sukunyakelompoknya lebih tinggio dari ras/ suku/ kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah
yang diakibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu :
 Semangat religius
 Semangat nasionalisme
 Semangat pluralisme
 Semangat humanisme
 Dialog antar umat beragama
 Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media massa, dan harmonisasi dunia
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,
suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial ekonomi, jenis
kelamin, kondisi fisik tubuh, usia,orientasi seksual, pandangan ideologi
dan politik. Serta batas negara, dan kebangsaan seseorang.

Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada


prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah
universal dan tanpa pengecualian, tidak dapat dipisahkan, dan saling
tergantung.
Pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa : “Setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu.”

Sementara itu Pasal 3 UU No. 30 Tahun 1999 tentang HAM telah


menegaskan bahwa “…setiap orang dilahirkan bebas dan
sederajat…”Ketentuan tersebut merupakan landasan hukum yang mendasari
prinsip non-diskriminasi di Indonesia.

Pencantuman prinsip ini pada awal pasal dan berbagai instrumen hukum
yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah
menjadi sebuah realitas yang problematik, sehingga :
 Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di
berbagai belahan dunia.
 Prinsip nondiskriminasi harus mengawali kesepakatanantarbangsa untuk
dapat hidupdalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian.
Dalam demokrasi, diskriminasi seharusnya telah ditiadakan dengan
adanya kesetaraan dalam bidang hukum, kesederajatan dalam perlakuan
adalah salah satu wujud ideal dalam kehidupan negara yang demokratis.

Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena
adanya beberapa faktor penyebab, antara lain adalah :
 Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,
terutama ekonomi.
 Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan olehkelompok yang dominan
terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
 Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka
dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban
diskriminasi.
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa
dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor
utama yang secara gradualbisa menjadi penyebab utama proses itu,
yaitu :
 Kegagalan kepemimpinan
Integrasi bangsa adalah landasan bagi tegaknya sebuah negara modern.
Keutuhan wilayah negara amat ditentukan oleh kemampuan para
pemimpin dan masyarakat warga negara memelihara komitmen
kebersamaan sebagai suatu bangsa.
 Krisis ekonomi yang akutdan berlangsung lama
Krisis disektor ini selalu merupakan amat signifikan dalam mengawali
lahirnya krisis yang lain (politik pemerintahan, hukum, dan sosial).
 Krisis politik
Krisis politik merupakan perpecahan elit di tingkat nasional, sehingga
menyulitkan lahirnya kebijakan utuh dalam mengatasi krisis ekonomi.
 Krisis sosial
Krisis sosial dimulai dari adanya disharmoni dan bermuara pada meletusnya
konflik kekerasan diantara kelompok-kelompok masyarakat (suku, agama,
ras).
 Demoralisasi tentara dan polisi
Demoralisasi tentara dan polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka
atas makna pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bhayangkari
negara.
 Intervensi asing
Intervensi internasional yang bertujuan memecah belah, seraya mengambil
keuntungan dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya terhadap
kebijakan politik dan ekonomi negara-negara baru pasca disintegrasi.
Peradaban adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi,
indah, dan harmonis yang mencerminkan tingkat kebudayaan masyarakat
yang bersangkutan, misalnya adab, sopan santun, budi pekerti, budi
bahasa, seni dan sebagainya.

Dalam hal ini maka terdapat teori yang menunjukkan penyebab konflik
ditengah masyarakat antara lain :
 Teori hubungan masyarakat
 Teori identitas
 Teori kesalahpahaman antar budaya
 Teori transformasi
Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial
ada dua macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam
itu sendiri.

Faktor yang Berasal dari Luar Masyarakat


 Akulturasi
 Difusi
 Penetrasi
 Invansi
 Asimilasi
 Hibridisasi
 milenarisasi
Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam
 Sistem pendidikan yang maju
 Menghargai hasil karya orang lain
 Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
 Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
(deviation)
 Penduduk yang heterogen

Anda mungkin juga menyukai