Anda di halaman 1dari 5

Laporan Sosiologi

Masalah dan Dampak Ketimpangan Sosial

Kelompok 3
Nama Anggota :
1. Arrizky Putra Ramadhan
2. Heaveny Dhia Amani
3. Hena Taqiya
4. Vania Trisnawati
5. Witri Deas Ardini

XII IPS 4

2019/2020
Masalah ketimpangan sosial :
1. Diskriminasi
Diskriminasi (discrimination) artinya sikap atau tindakan yang membeda-bedakan.
Diskriminasi cenderung memiliki arti negatif, karena hanya menguntungkan satu pihak,
namun merugikan pihak lain. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dinilai tidak adil.

Faktor penyebab munculnya diskriminasi:


a) Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan
b) Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap
kelompok yang lebih lemah
c) Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan
menjadi korban diskriminasi.

Bentuk-bentuk diskriminasi:
a) Diskriminasi Ras
Diskriminasi ras yaitu membedakan berdasarkan asal bangsa yang menganggap
bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.
b) Diskriminasi Agama
Diskriminasi agama yaitu mendevaluasi seseorang atau kelompok tertentu karena
agama mereka, atau memperlakukan orang berbeda karena apa yang mereka percaya
atau tidak percaya.
c) Diskriminasi Gender
Hilary M. Lips dalam bukunya yang berjudul Seks And Gender menjelaskan bahwa
gender adalah sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan.
Diskriminasi Gender yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap seseorang
berdasarkan jenis kelamin. Dulu kaum perempuan dianggap memiliki kedudukan lebih
rendah dibanding laki-laki.

2. Disharmoni Kehidupan Beragama


Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman suku,
agama, tradisi, norma dan budaya. Keberagaman tersebut memicu terjadinya
disharmonisasi.
Disharmoni dalam kehidupan beragama juga dapat disebabkan oleh 3 faktor: internal, faktor
eksternal dan faktor relasi.
Dari faktor internal, disharmonisasi dipengaruhi oleh sifat fanatisme yang berlebihan,
sehingga mengakibatkan memudarnya sikap toleransi di masyarakat. Kehidupan umat
beragama yang harmonis dapat dicapai apabila masing-masing memiliki misi dan tujuan yang
sama, antara lain menjaga keamanan dan ketertiban.
3. Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan tolok
ukur kebudayaan sendiri. Etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang
menganggap cara hidup suku bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik.
Etnosentrisme dapat menghambat hubungan antar-kebudayaan, sehingga menghambat
proses asimilasi dan integrasi. Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah hampir
setiap individu merasa bahwa yang paling baik dan lebih tinggi dibanding dengan
kebudayaan lainnya.

Dampak negatif dari sikap etnosentrisme antara lain:


a) Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
b) Menghambat pertukaran budayaMenghambat proses asimilasi kelompok yang
berbeda
c) Memacu timbulnya konflik sosial.
Dampak positif dari etnosentrisme yaitu:
a) Dapat mempertinggi semangat patriotisme,
b) Menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan,
c) Mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.
Contoh Ketimpangan Sosial dalam Beberapa Aspek
1) Aspek Demografis

Demografi : ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor-faktor


yang mempengaruhinya. Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain
memiliki perbedaan. Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut
berkaitan dengan:
a.Jumlah penduduk
b.Komposisi Penduduk
c.Persebaran penduduk

2) Aspek Ekonomi

Perbandingan gaya hidup kelas-kelas ekonomi yang terbentuk di masyarakat sekitar


rawan menimbulkan kecemburuansosial.
Ketimpangan ini penyebab utamanya karena pembangunan ekonomi yang tidak
merata. Dari ketidakrataan pembangunan inilah menyebabkan dapat yang merugikan
masyarakat yang tidak memiliki banyak modal dan aset. Daerah atau sekelompok
orang yang memiliki sumber daya dan faktor produksi terutama modal, akan punya
banyak pendapatan.
Ketimpangan sosial juga bisa dilihat sebagai efek dari tekanan struktural. Maka
muncul istilah kemiskinan struktural yang disebabkan oleh kesenjangan kebijakan-
kebijakan.
Para ahli menyatakan, kemiskinan struktural dialami suatu golongan masyarakat yang
tidak dapat mengakses sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

3) Aspek Kesehatan

Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di
setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang
memadai, dsb. Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan di
masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain, sehingga
bisa mengakibatkan ketimpangan.

4) Aspek Pendidikan

Pendidikan menjadi penting karena merupakan social elevator, yaitu saluran mobilitas
sosial vertikal yang efektif agar seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya di masa depan. Pendidikan juga merupakan kunci pembangunan
masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia.
Dampak ketimpangan sosial
1. Adanya diskriminasi
Hubungan diskriminasi dengan ketimpangan sosial
Perlakuan diskriminasi muncul ketika terjadi persepsi / pandangan , pendapat subjektif atau
prasangka dalam melihat perbedaan kelas tersebut . Menurut Alo Liliweri , ada 2 tipe
fdiskriminasi sosial yaitu :
A. Diskriminasi langsung : tindakan diskriminasi yang dilakukan secara jelas seperti
membatasi suatu wilayah tertentu
B. Diskriminasi tidak langsung : tindakan menciptakan kebijakan yang membuat atau
menghalangi suatu kelompok tertentu untuk memiliki hak yang sama seperti
kelompok lain .

2. Kecemburuan sosial
Kecemburuan sosial adalah suatu kondisi dimana munculnya kelas kelas sosial karena adanya
perbedaan perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat seperti dari segi hukum, ideologi,
politik, ekonomi, sosial,dsb yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Monopoli kekuasaan
Memonopoli kekuasaan dapat mempengaruhi kebijakan. Kebjijaakn – kebijakan oleh
segelintir pengusaha hanya untuk membuat dirinya untung daan dapat merugikan orang lain
sehingga terlampau jauh jarak antar orang yang menimbulkan ketimpangan sosial dan
menurunkan kesejahteraan masyarakat.

4. Konflik gender
Konflik gender adalah konflik atau masalah yang bersangkutan dengan Gender atau
perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan
tingkah laku. Dalam Women Studies Ensiklopedia dijelaskan bahwa Gender adalah
suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan (distinction) dalam hal peran,
perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang
berkembang dalam masyarakat.

5. Konflik Sosial
Perbedaan status yang di dapatkan pada seseorang akan berakibat pada terbentuknya
konflik sosial, konflik ini dilatarbelakangi dengan kecemburuan pada masyakat yang
bisa berkibat pada rusaknya keteraturan sosialnya. Oleh karena itulah salah satu efek
nyata dalam hal ini adanya konflik sosial.

Anda mungkin juga menyukai