Oleh.
DINAS PENDIDIKAN
Tentunya dalam hal ini akan banyak timbul akibat dari keberagaman manusia
tersebut mulai dari permasalahan, konflik, serta kecemburuan sosial. Yang disebut
dengan Masalah Sosial. Masalah Sosial dapat diartikan sebagai suatau keadaan
dimana terciptanya kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang
seharusnya, atau dapat diartika sebagai perbedaan antar harapan dengan kenyataan.
Berikut ini adalah contoh masalah sosial dalam keberagaman di masyarakat Indonesia
:
D. Semangat humanisme akan menumbuhkan rasa cinta tanah air, toleransi dan
solidaritas antar sesama.
E. Dialog antar umat beragama yaitu membangun suatu pola komunikasi untuk
interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media masa dan
harmonisasi dunia.
1. Pengertian Kesetaraan
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan
memiliki tingkatan atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama
bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa dibedakan adalah diciptakan
dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya
dibanding makhluk lain. Dihadapan Tuhan semua manusia memiliki derajat,
kedudukan atau tingkatan yang sama , yang membedakannya adalah ketaqwaan
manusia tersebut terhadap Tuhan.
Kesederajatan merupakan suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan
keragaman yang ada, manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama dalam
suatu tingkatan hierarki. Kesederajatan adalah persamaan harkat, nilai, harga dan
taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan yang lainnya. Kesederajatan
dalam masyarajat adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya pemeliharaan
kerukunan dan kedamaian yang saling menjaga harkat dan martabat masyarakatnya.
Di Indonesia unsur keragamannya dapat dilihat dari suku bangsa, ras, agama dan
keyakinan, ideologi dan politik, tata krama serta kesenjangan ekonomi dan
kesenjangan sosial. Semua unsur tersebut merupakan hal yang harus dipelajari agar
keragaman yang ada tidak membawa dampak yang buruk bagi kehidupan
bermasyarakat di indonesia.
Dampak buruk dari tidak adanya sikap terbuka, logis dan dewasa atas
keragaman masyarakat, antara lain munculnya disharmonisasi (tidak adanya
penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan lingkungnnya), perilaku
diskriminatif terhadap kelompok masyarakat tertentu, eksklusivisme/rasialis
(menganggap derajat kelompoknya lebih tinggi daripada kelompok lain ) dan
disintegrasi bangsa.
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku,etnis, kelompok,
golongan,status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia,
orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara dan kebangsaan
seseorang.
Untuk menghindari dampak buruk diatas, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan yaitu dengan meningkatkan Semangat religius, semangat masionalisme,
semangat pluralisme, semangat humanisme, dialog antar umat beragama, serta
membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi ataupun konfigurasi hubungan
antaraagama, media massa dan harmonisasi dunia.
Sementara salah satu hal yang dapat dijadikan solusi dari masalah-masalah
diatas adalah Bhineka Tunggal Ika, ungkapan yang menggambarkan masyarakat
Indonesia yang majemuk (heterogen). Masyarakat .Indonesia terwujud sebagai hasil
interaksi sosial dari banyak suku bangsa dengan beraneka ragamlatar belakang
kebudayaan, agama ,sejarah dan tujuan yang sama yang disebut kebudayaan nasional.
Sejak zaman dahulu hingga sekarang, hal yang sangat fundamental dari hak
asasi manusia itu adalah ide yang meletakkan semua orang terlahir bebas dan
memiliki kesetaraan dalam hak asasi manusia. Demikian pula dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, prinsip kesetaraan sangat perlu
diterapkan.
Namun apakah semua harus diperlakukan sama untuk menciptakan suatu
keadilan, tanpa memandang tingkat pendidikan, kedudukan atau jabatan, status dan
peran sosial? Memang tak dapat dipungkiri bahwa tingkat pendidikan, kedudukan dan
jabatan, status dan peran sosial telah membuat seolah-olah setiap orang tersebut
mempunyai hak istimewa dan mendapat perlakuan yang lebih pula. Namun, mereka
punya kewajiban yang sama seperti halnya orang-orang disekitarnya. Dalam hal
kewajiban sebagai warga negara tak ada yang diperlakukan berbeda, semuanya setara.
Demikian pula halnya dengan hak, setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
mendapatkan pendidikan yang tinggi, memperoleh kedudukan atau jabatan dan
memiliki status dan peran sosial yang sama dalam masyarakatnya. Kesetaraan
memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan kesempatan dan memperoleh
pendidikan yang layak, pekerjaan dan menempati jabatan atau keudukan dalam
masyarakatnya. Tak ada seorangpun yang berhak untuk menghalangi orang lain untuk
mencapai itu semua. Bahkan negara diperbolehkan untuk menerapkan suatu tindakan
afirmatif.
Tindakan afirmatif adalah tindakan atau kebijakan yang diambil untuk tujuan agar
kelompok atau golongan tertentu (gender ataupun profesi) memperoleh peluang yang
setara dengan kelompok atau golongan lain dalam bidang yang sama.
2. Prinsip Kesetaraan
Oleh karena itu Masyarakat madani dapat pula diartikan sebagai masyarakat
mandiri yang dapat menciptakan keharmonisan dalam keberagaman karena adanya
tujuan dan karakteristik masyarakat madani yang dapat menyongkong kesetaraan
dalam keragaman
1.5. kesimpulan
http://dilogination.blogspot.com/p/c.html
www.sayanda.com/masyarakat-madani/
https://www.sridianti.com/tujuan-masyarakat-madani.html
https://materiku86.blogspot.com/2016/03/sikap-kritis-terhadap-perubahan-sosial.html
http://eka-mawarni10.blogspot.com/2011/02/sikap-kritis-terhadap-pengaruh-
perubahan.html