Anda di halaman 1dari 20

Asuransi

Menurut Islam
1. Muhammad Haykal (11200850000074)
2. Rivia Ramadatun Nisa (11200850000087)
Table of Contents
01 02 03
Asuransi Asuransi Syari’ah Prinsip Dasar
Konvensional Asuransi

04 05
Dasar Hukum Perbedaan Asuransi
Asuransi Syariah Konvensional dan Asuransi
Syariah
01
Asuransi
Konvensional
Asuransi Konvensional
● Menurut UU No.2 Tahun 1992: Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penanggung mengikat diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena suatu kerugian.

● Kitab KUHD Pasal 246: Asuransi adalah suatu perjanjian yang dengan perjanjian tersebut penanggung
mengikatkan diri kepada seseorang yang tertanggung untuk memberikan penggantian kepadanya karena
suatu kerugian.

● Menurut William Jr dan Heins yang dikutip dalam bukunya Muhammad Syakir Sula: Asuransi merupakan
perjanjian peralihan resiko tertanggung dan sebagai kontraprestasinya tertanggung berkewajiban
membayar premi.

Secara umum pengertian asuransi adalah perjanjian antara penanggung


(dalam hal ini perusahaan asuransi) dengan tertanggung (peserta asuransi) di
mana penanggung menerima pembayaran premi dari tertanggung.
02
Asuransi
Syari’ah
Pengertian Menurut Bahasa
asuransi dalam dunia Islam biasa dikenal dengan istilah takaful, ta’min, atau
tadhamun. Dalam bahasa Arab istilah asuransi biasa diungkapkan dengan kata at-
ta’min yang secara bahasa berarti tuma’ninatun nafsi wa zawalul khauf, tenangnya
jiwa dan hilangnya rasanya takut. Maksudnya, orang yang ikut dalam kegiatan
asuransi, jiwanya akan tenang dan tidak ada rasa takut ataupun was-was dalam
menjalani kehidupan, karena ada pihak yang memberikan jaminan atau
pertanggungan.
Pengertian Menurut Istilah
● Dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebutkan bahwa asuransi (Ar: at-ta’min) adalah “transaksi perjanjian
antara dua pihak;

● Pasal 1 Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 (tentang usaha perasuransian): Asuransi atau pertanggungan,
adalah suatu perjanjian, dengan penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan suatu pergantian kepadanya

● Dewan syariah Nasional MUI: asuransi syariah (Ta’min , takaful, tadhamun) adalah usaha saling melindungi
dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru‟
yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
dengan syariah

Jadi, asuransi syariah merupakan model perusahaan produk jasa


pertanggungan atas resiko, yang mengikatkan dirinya kepada
tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan suatu
pergantian kepada tertanggung atas suatu kerugian (klaim).
Sedangkan dalam prakteknya, mendasarkan kepada prinsip ta’awun,
dan selalu komitmen kepada prinsip-prinsip syariah, terutama
kemaslahatan umat dan rahmat bagi alam.
03
Prinsip Dasar
Asuransi
Prinsip Dasar Asuransi Konvensional

Utmost Good
Isurable Interest Prinsip Idemnity
Faith
Prinsip Kepentingan Prinsip I’tikad baik Kompensasi keuangan
yang eksak

Prinsip Prinsip Prinsip


Proximate Cause Subrogation Contribution
Suatu sebab aktif Subrogasi Kontribusi
Prinsip Dasar Asuransi Syariah
Tauhid Tolong menolong
(Unity) (Ta’awun) Amanah
1 2 3 4 5

Keadilan Kerja Sama


(Justice) (Coorperation)
Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Saling
Kerelaan Larangan Judi bertanggung jawab
6 7 8 9 10

Larangan Larangan
Riba Gharar
Dasar hukum asuransi
syariah.
04
Dalil Al-Qur’an

Perintah Allah Perintah Perintah untuk


untuk saling mempersiapkan bertawakal dan
berkerja sama hari depan optimis berusaha

QS. Al Maidah : 2 QS. al-Hasyr : 18 QS. At-Taghabun: 11


QS. Al Baqarah : 185 QS. Yusuf: 47-49 QS. Luqman: 34
Hadits
Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi
wasallam tentang beberapa prinsip Perintah untuk saling melindungi.
bermu‟amalah, antara lain:
• Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Nabi
• “Barang siapa melepaskan dari seorang Muhammad SAW bersabda: barang siapa
muslim suatu kesulitan di dunia, Allah yang menghilangkan kesulitan diniawinya
akan melepaskan kesulitan darinya seorang mukmin, maka Allah SWT akan
pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menghilangkan kesulitannya pada hari
menolong hamba-Nya selama ia (suka) kiamat. Barang siapa yang mempermudah
menolong saudaranya” (HR. Muslim kesulitan seseorang, maka Allah akan
dari Abu Hurairah). mempermudah urusannya di dunia dan
akherat”. (HR. Muslim).
• “Kaum muslimin terikat dengan syarat-
syarat yang mereka buat kecuali syarat • “sesungguhnya orang yang beriman ialah
yang mengharamkan yang halal atau barang siapa yang memberikan keselamatan
menghalalkan yang haram.” (HR. dan perlindungan terhadap harta dan jiwa
Tirmidzi dari „Amr bin„Auf). manusia”. (HR. Ibnu Majah).
Hadits
Hadist tentang
menghindari resiko
• Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bertanya seseorang kepada Rasulullah
SAW. Tentang (untanya):
“Apa (unta) ini saya ikat saja atau langsung bertawakal pada Allah SWT?
Bersabda Rasulullah SAW.: Pertama ikatlah unta itu kemudian bertawakalah
kepada Allah SWT.” (HR. At-Turmudzi)
Ijtihad Ulama

Mengharamkan Membolehkan
Sayyid Sabiq, ‘Abd Allâh al-Qalqi Abd. Wahab Khallaf, Mustafa
(mufti Yordania), Yusuf Qaradhâwi Akhmad Zarqa , ‘Abd Rahman ‘Isa
dan Muhammad Bakhil al-Muth’I Muhammad Yûsuf Musa ,
(mufti Mesir)

Asuransi sosial dibolehkan dan


asuransi komersial diharamkan
Muhammad Abû Zahrah (guru besar
Hukum Islam pada Universitas Kairo)
05
Perbedaan Asuransi
Konvensional dan Asuransi
Syariah
Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah
Keterangan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

Visi dan Misi Secara garis besar misi utama dari Misi yang diemban dalam asuransi
asuransi konvensinal adalah misi syari‟ah adalah misi akidah, misi ibadah
ekonomi dan misi sosial. (ta’wun), misi ekonomi (iqtishod) dan misi
pemberdayaan umat (sosial).
Konsep Perjanjian antara dua belah pihak atau Sekumpulan orang yang saling
lebih dengan pihak penanggung membantu, saling menjamin dan bekerja
mengikatkan diri kepada tertanggung sama dengan cara masing-masing
dengan menerima pergantian kepada mengeluarkan dana tabarru‟.
tertanggung
Sumber Hukum Bersumber dari pikiran manusia dan Bersumber dari wahyu Ilahi. Sumber
kebudayaan. Berdasarkan hukum positif, hukum dalam syari‟ah Islam adalah al-
hukum alami dan contoh peristiwa. Qur‟an, Sunnah atau kebiasaan Rasul,
Ijma’, „Urf atu tradisi dan Maslahah
Mursalah.
Pengawasan Hanya diawasi oleh Departemen Diawasi oleh Departemen Keuangan, juga
Keuangan. ada DPS (Dewan Pengawas Syari’ah)
Keterangan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

Akad/Perjanjian Akad jual beli atau tadabbuli (akad Akad tabarru‟ dan akad tijarah
mu‟awadhah, akad idz’aan akad gharar (mudharabah, wakalah, wadiah, syirkah
dan akad mulzim). dan sebagainya).
Investasi Dana Diinvestasikan oleh pihak perusahaan Berdasarkan prinsip bagi hasil
Premi asuransi dengan menggunakan prinsip
bunga.
Kepemilikan Dana yang terkumpul dari premi peserta Dana yang terkumpul dari peserta dalam
Dana seluruhnya menjadi milik perusahaan. bentuk iuran atau kontribusi, merupakan
Perusahaan bebas menggunakan dan milik peserta (shohibul mal), asuransi
menginvestasikan kemana saja. syari‟ah hanya sebagai pemegang
amanah (mudharib) dalam mengelola
dana tersebut.
Sumber Sumber biaya klaim adalah dari rekening Sumber pembayaran klaim diperoleh dari
Pembayaran atau kas perusahaan rekening tabarru‟ atau dana tabungan
Klaim bersama dimana peserta saling
menanggung
Syukran

Anda mungkin juga menyukai