Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DASAR

ASURANSI SYARIAH VS KONVENSIONAL

Oleh,
Sepky Mardian, SEI, MM
Quiz 1 (AS 2009 A)_21022012
• Sebutkan secara berbeda minimal 3 perusahaan asuransi
syariah dan konvensional (life dan general) di
Indonesia !

• Salah satu perbedaan mendasar antara asuransi syariah


dan konvensional adalah tentang konsep sharing risk
dan transfer risk. Jelaskan kedua konsep tersebut secara
gamblang !

• Ceritakan minimal 1 (satu) riwayat hadis/atsar dari


Nabi/sahabat yang menjadi dalil dari adanya praktik
asuransi dalam Islam
Sub Materi
Sejarah Asuransi

Defenisi Asuransi (Syariah & Konvensional)

Dalil terkait Asuransi

Asuransi Syariah vs Konvensional


Sejarah Asuransi
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Dari Al-Aqilah, kebiasaan suku Dari masyarakat Babilonia 4000-


Arab jauh sebelum Islam 3000 SM yang dikenal dengan
datang. Kemudian disyahkan perjanjian Hammurabi. Dan tahun
oleh Rasulullah menjadi hukum 1668 M di Coffe House London
Islam, bahkan telah tertuang berdirilah Lloyd of London sebagai
dalam konstitusi pertama di cikal bakal asuransi konvensional
dunia (Konstitusi Madinah) yang
dibuat langsung Rasulullah

Riwayat tentang pertikaian 2


wanita suku Huzail.

Sumber: M. Syakir Sula. Asuransi Syariah. GIP


Defenisi Asuransi
Asuransi Konvensional

• Kata “asuransi” berasal dari assurantie (Belanda) 


pertanggungan
• Robert I. Mehr, “insurance is a device for reducing risk by
combining a sufficient number of exposure units to make
their individual loses collectively predictable. The predictable
loss is then shared by/or distributed proportionately among
all units in the combination”  mengelola resiko kerugian
• “Insurance is a device by means of which the risks of two or
more persons or firms are combined through actual or
promised contributions to a fund out of which claimants are
paid”  premi untuk membayar klaim (pertanggungan)
Defenisi Asuransi
Asuransi Konvensional

• UU No. 2/1992, asuransi adalah


– Perjanjian dua pihak (penanggung dan tertanggung)
– Membayar dan menerima premi
– Kerugian pihak tertanggung
Defenisi Asuransi
Asuransi Syariah

• Asuransi = at-ta’min (arab)  memberi perlindungan, ketenangan


(Quraisy: 4)
• Ta’min  seseorang membayar uang cicilan agar ia dan ahli warisnya
mendapat sejumlah uang sebagaimana disepakati (Kamus al Mu’jam
al Wasith)
• Nasihat Rasul atas Sa’ad bin Abi Waqash untuk bersedekah dengan
1/3 harta saja
• Ta’min = ta’awun = tadhamun
• Fatwa DSN No. 21/2001, asuransi adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam
bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai syariah.
Landasan Teori Asuransi
• Ta’min
• Aqila
• Tabarru’
• Aqad
• Gharar
• Maisir
• Riba
Perbedaan Asuransi Syariah vs
Konvensional
ASPEK-ASPEK PERBEDAAN

1. KONSEP 9. INVESTASI

2. ASAL USUL 10. KEPEMILIKAN DANA


3. SUMBER HUKUM 11. UNSUR PREMI

4. “MAGHRIB” (MAISIR, 12. LOADING


GHARAR, DAN RIBA)
5. DPS (DEWAN 13. SUMBER PEMBAYARAN KLAIM
PENGAWAS SYARI’AH
6. AKAD 14. SISTEM AKUNTANSI

7. JAMINAN/RISK 15. KEUNTUNGAN (PROFIT)


(RESIKO)
16. MISI DAN VISI
8. PENGELOLAAN DANA
Konsep

Asuransi Syariah Asuransi Konvensional

Sekumpulan orang yang saling Perjanjian antara dua pihak atau


bantu membantu, saling lebih, dengan mana pihak
menjamin, dan bekerjasama penanggung mengikatkan diri
antara satu dengan yang kepada tertanggung, dengan
lainnya, dengan cara masing- menerima premi asuransi, untuk
masing mengeluarkan dana memberikan pergantian kepada
tabarru` tertanggung.
Asal Usul

Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Dari Al-Aqilah, kebiasaan suku Dari masyarakat Babilonia 4000-


Arab jauh sebelum Islam 3000 SM yang dikenal dengan
datang. Kemudian disyahkan perjanjian Hammurabi. Dan tahun
oleh Rasulullah menjadi hukum 1668 M di Coffe House London
Islam, bahkan telah tertuang berdirilah Lloyd of London sebagai
dalam konstitusi pertama di cikal bakal asuransi konvensional
dunia (Konstitusi Madinah) yang
dibuat langsung Rasulullah
Sumber Hukum

Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Bersumber dari wahyu Ilahi. Sumber Bersumber dari pikiran manusia dan
hukum dalam syariah Islam adalah kebudayaan. Berdasarkan hukum
Al-Qur`an, Sunnah atau kebiasaan positif, hukum alami dan contoh
rasul, Ijma`, Fatwa Sahabat, Qiyas, sebelumnya
Istihsan, `Urf (tradisi), dan Mashalih
Mursalah.
Prinsip Maghrib
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Bersih dari adanya praktek Tidak selaras dengan syariah Islam


Gharar, Maisir, dan Riba karena adanya Maisir, Gharar dan
Riba; Hal yang diharamkan dalam
muamalah
Dewan Pengawas Syariah

Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Ada, yang berfungsi untuk Tidak ada, sehingga dalam banyak


mengawasi pelaksanaan prakteknya bertentangan dengan
operasional perusahaan agar kaidah-kaidah syara`
terbebas dari praktek-praktek
muamalah yang bertentang dengan
prinsip-prinsip syariah
Akad

Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Akad tabarru` dan akad tijarah Akad jual beli (akad


(mudharabah, wakalah, wadiah, mu`awadah, akad idz`aan,
syirkah, dan sebagainya) akad gharar, dan akad mulzim)
Jaminan/Risk
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Sharing of Risk, dimana terjadi Transfer of Risk, dimana


proses saling menanggung terjadi transfer resiko dari
antara satu peserta dengan tertanggung kepada
peserta lainnya (ta`awun) penaggung
Pengelolaan dana

Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Pada produk-produk saving (life) Tidak ada pemisahan dana,


terjadi pemisahan dana, yaitu yang berakibat pada terjadinya
dana tabarru` (derma) dan dana dana hangus (untuk produk
peserta, sehingga tidak saving – life).
mengenal istilah dana hangus.
Sedangkan untuk term insurance
(life) dan general Insurance
semuanya bersifat tabarru`.
Investasi
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Dapat melakukan investasi sesuai Bebas melakukan investasi


ketentuan perundang-undangan, dalam batas-batas ketentuan
sepanjang tidak bertentangan perundang-undangan, dan
dengan prinsip-prinsip syariah tidak terbatasi pada halal dan
Islam. Bebas dari riba dan haramnya obyek atau sistem
tempat-tempat investasi yang investasi yang digunakan
terlarang
Kepemilikan Dana
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Dana yang terkumpul dari peserta Dana yang terkumpul dari


dalam bentuk iuran atau kontribusi, premi peserta seluruhnya
merupakan milik peserta (shohibul menjadi milik perusahaan.
mal), asuransi syariah hanya Dan perusahaan bebas
sebagai pemegang amanah menggunakan dan
(mudharib) dalam mengelola dana menginvestasikan kemana
tersebut. saja.
Unsur Premi
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Iuran atau kontribusi terdiri dari Unsur premi terdiri dari: tabel
unsur tabarru` dan tabungan (yang mortalita (mortality tables),
tidak mengandung unsur riba). bunga (interest), biaya-biaya
Tabarru` juga dihitung dari tabel asuransi (cost of insurance)
mortalita, tetapi tanpa perhitungan
bunga tehnik.
Loading (Komisi Agen)
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Pada sebagian asuransi syariah Loading pada asuransi


loading (komisi agen) tidak konvensional cukup besar
dibebankan pada peserta tapi dari terutama diperuntukkan untuk
dana pemegang saham, tapi komisi agen, bisa menyerap
sebagian yang lainnya premi tahun pertama dan
mengambilkan dari sekitar 20-30 kedua. Karena itu nilai tunai
persen saja dari premi tahun pada tahun pertama dan
pertama. Dengan demikian nilai kedua biasanya belum ada
tunai tahun pertama sudah (masih hangus).
terbentuk
Sumber Pembayaran Klaim
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Sumber pembayaran klaim diperoleh Sumber biaya klaim adalah


dari rekening tabarru`, dimana dari rekening perusahan,
peserta saling menanggung satu sebagai konsekwensi
sama lainnya. Jika salah satu penanggung terhadap
peserta mendapat musibah, maka tertanggung. Murni bisnis dan
peserta lainnya ikut menanggung tidak ada nuansa spiritual
bersama resiko tersebut
Sistem Akuntansi
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Menganut konsep akuntansi cash Menganut konsep akuntansi


basis, mengakui apa yang benar- accrual basis, yaitu proses
benar telah ada, sedangkan accrual akuntansi yang mengakui
basis dianggap bertentang dengan terjadinya peristiwa atau
syariah karena mengakui adanya keadaan non kas. Dan
pendapatan, harta, beban atau mengakui pendapatan,
hutang yang akan terjadi dimasa peningkatan asset, expenses,
yang akan datang. Sementara liabilities dalam jumlah
apakah itu benar-benar dapat tertentu yang baru akan
terjadi hanya Allah yang tahu. diterima dalam waktu yang
akan datang
Keuntungan (Profit)

Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Profit yang diperoleh dari surplus Keuntungan yang diperoleh


underwriting, komisi reasuransi, dan dari surplus underwriting,
hasil investasi, bukan seluruhnya komisi reasuransi, dan hasil
menjadi milik perusahaan, tetapi investasi seluruhnya adalah
dilakukan bagi hasil (mudharabah) merupakan keuntungan
dengan peserta perusahaan.
Visi dan Misi
Asuransi Syari’ah Asuransi Konvensional

Misi yang diemban dalam asuransi Secara garis besar misi utama
syariah adalah: Misi aqidah, misi dari asuransi konvensional
Ibadah (ta`awun), misi Iqtishodi adalah misi ekonomi dan misi
(ekonomi), dan misi pemberdayaan social
ummat (social)
Konsep Operasional Asuransi Syariah (General
Insurance)

Keuntungan
Perusahaan

PERUSAHAAN Biaya
Operasional

HUBUNGAN
Hasil
MUDHARABAH Investasi
Investasi

Bagian
Perusahaan

Contoh
PESERTA Premi Total Total Beban Surplus
70 %

Operasional
Takaful Dana Dana Asuransi 30 % Contoh

Bagian
Peserta
Mekanisme Pengelolan Dana (General
Insurance)

Premi
TERTANGGUNG RE.Insurance
Akad Akad Co.Insuranse
Wakallah Tabadulli
ASURANSI Claim
Akad TABARRU
Taawun SYARIAH

TERTANGGUNG Premi 70 %

30 % AKAD BAGI SURPLUS U/W


HASIL
Konsep Operasional Asuransi Syariah (Life
Insurance)
 SISTEM YANG MENGANDUNG UNSUR
TABUNGAN Keuntungan
Perusahaan

Biaya
PERUSAHAAN Operasional

40 % (Hanya Contoh)
HUBUNGAN INVESTASI
Hasil
MUDHARABAH Investasi
60 % (Hanya Contoh)

Rekening Rekening Rekening Bayar Pada


PESERTA
Premi Tabungan Total Tabungan Tabungan Peserta
Takaful Dana
Rekening
Rekening Manfaat Bayar Pada
Tabarru
Tabarru Takaful Peserta
Konsep Operasional Asuransi Syariah (Life
Insurance)
 SISTEM TANPA UNSUR TABUNGAN
Keuntungan
Perusahaan

Biaya
PERUSAHAAN Operasional

HUBUNGAN Hasil
MUDHARABAH Investasi
Investasi

Bagian
Perusahaan
Contoh
PESERTA Premi Total Total Beban Surplus
70 %

Operasional
Takaful Dana Dana Asuransi 30 % Contoh

Bagian
Peserta
Quiz 1 (AS 2009 B)_20022012
• Sebutkan minimal 3 perusahaan asuransi syariah dan
konvensional (life dan general) di Indonesia !

• Salah satu perbedaan mendasar antara asuransi syariah


dan konvensional adalah tentang konsep sharing risk
dan transfer risk. Jelaskan kedua konsep tersebut secara
gamblang !

• Jelaskan argumen pihak yang mendukung dan yang


menolak konsep asuransi bagi kehidupan, serta tentukan
posisi Anda !

Anda mungkin juga menyukai