ASURANSI SYARI’AH ?
ASURANSI KONVENSIONAL VS SYARI'AH
KONVENSIONAL SYARI'AH
PREMI DIMILIKI
DANA PERUSAHAAN KONTRIBUSI MILIK PESERTA
ATURAN AGAMA
(ISLAM) ADA UNSUR YANG DIHARAMKAN DIPERBOLEHKAN
KEAMANAN USAHA
Dana aman karena dana kontribusi tidak dimiliki Perusahaan
NASABAH
tetapi milik Peserta
Jika terjadi likuidasi, maka seluruh aset dan dana tersisa akan
disalurkan untuk kepentingan sosial
Majma' Al Fiqh Al Islami (divisi fiqih OKI) juga mengusulkan konsep pengganti
2
asuransi komersial dengan keputusan No.9 (9/2) 1985 yang berbunyi :
Tahun 1985, para Ulama Islam sedunia yang berada di bawah OKI dalam
3 konferensi ke II di Jeddah sepakat mengeluarkan keputusan No.9 (9/2)
tahun 1985 yang berbunyi :
"Transaksi Asuransi dengan premi tertentu yang diselenggarakan
oleh
perusahaan asuransi merupakan transaksi dengan tingkat ghoror
(spekulasi) tinggi. Hal ini membuat hukum transaksi asuransi batal
(menurut syari’at). Oleh karena itu, transaksi ini diharamkan Islam".
Tahun 2006, AAOIFI (Accounting & Auditing Organization for Islamic
Financial Institution) juga menegaskan kembali haramnya asuransi
4 konvensional dalam pasal (26) tentang “At Ta’min Al Islami“ ayat 2 yang
berbunyi :
2. GHOROR
3. MAYSIR (QIMAR)
SEBAB HARAMNYA ASURANSI KONVENSIONAL
Polis Asuransi Konvensional adalah akad jual beli, tukar menukar uang
RIBA
dengan uang.
Nasabah memberikan uang dalam bentuk Premi dan menerima uang dalam
bentuk Ganti Rugi (Klaim).
Dalam akad tukar menukar uang dengan uang, bila uangnya sejenis
disyaratkan harus sama nominalnya dan harus serah terima tunai pada saat
itu juga.
Jika tidak terpenuhi salah satu persyaratan tersebut, maka akad tukar
menukar uang dengan uang tersebut termasuk dalam kategori jual beli yang
mengandung riba (Riba Ba’i).
SEBAB HARAMNYA ASURANSI KONVENSIONAL
Jika resiko datang tidak berapa lama dari saat akad, maka kontrak
langsung berakhir dan nasabah memproleh ganti rugi sehingga premi
yang dibayarkan lebih sedikit dibandingkan jika tidak terjadi
resiko sampai berakhirnya kontrak.
Perusahaan juga tidak tahu berapa jumlah uang yang akan dibayarkan
jika terjadi resiko terhadap tertanggung bisa jadi pihak penanggung
tidak harus membayar ganti rugi jika syarat-syarat yang tertuang
dalam kontrak tidak terpenuhi.
ATTITUDE
1.Jujur
A 2.Mengutamakan kepentingan Nasabah
3.Dedikasi, tanggung jawab
SKILL
1.Menguasai Dasar Hukum Asuransi Syari'ah
S 2.Menguasai Materi Produk Asuransi Syari'ah
3.Menjawab Keberatan dengan benar (Handling
Objection)
HABIT
AL QUR'AN
HADIST
IJMA' ULAMA
QIYAS
4.Positive thinking
5.Ikhlas
LARANGAN MENGHARAMKAN YANG TELAH
DIHALALKAN ALLAH