Hafidz
Satrio
Davan
Aldino
Keberagaman Masyarakat Indonesia
Latar Belakang
Sebagai warga negara yang baik, kita tidak perlu mencari-cari alasan mengapa
kita harus mencintai dan menjunjung tinggi Indonesia, karena mencintai dan
menjunjung tinggi negara itu merupakan sudah menjadi kewajiban kita
sebagai warga negara Indonesia. Bersyukurlah kepada Tuhan Yang Maha Esa
apabila dalam diri kita, kecintaan kepada negara semakin hari semakin besar,
karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat besar.
Keanekaragaman atau kebhinekaan merupakan sebuah hal yang tidak bisa
dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinekaan suku
bangsa, bahasa, adat istiadat dan sebagainya.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena terdiri atas
berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa daerah, serta agama yang berbeda-beda.
Keanekaragaman tersebut terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Keberagaman masyarakat kita merupakan kekayaan bangsa
Indonesia. Keberagaman ini juga menjadi daya tarik bangsa lain untuk datang ke
Indonesia, terutama keberagaman budaya, suku adat, dan adat istiadat. Keberagaman
ini semakin menarik dengan letak geografis dan keindahan alam Indonesia.
Masyarakat yang beragam menandai betapa besarnya bangsa Indonesia.
Keberagaman ini merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang sangat
berharga bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita wajib selalu bersyukur atas
anugerah ini, dengan selalu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Namun dibalik itu semua, keberagaman masyarakat memiliki potensi
menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat. Salah satu karakteristik
keberagaman adalah adanya perbedaan. Perbedaan yang tidak terselesaikan dapat
berkembang menjadi konflik atau pertentangan dalam masyarakat. Berbagai
perbedaan di lingkungan kita dapat menjadi faktor penyebab masalah, seperti
persahabatan yang putus karena perbedaan pendapat, perkelahian antarkampung,
perkelahian antarpelajar dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
keberagaman masyarakat Indonesia menimbulkan sejumlah permasalahan di dalam
masyarakat Indonesia sendiri, di antaranya adalah konflik.
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dalam
masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan tingkatan, yaitu konflik ideologi dan
konflik politik.
Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam masyarakat. Contoh
konflik ideologi seperti peristiwa G 30 S/PKI merupakan penolakan bangsa Indonesia
terhadap ideologi komunis. Sedangkan konflik politik merupakan pertentangan yang
disebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh kekuasaan atau merumuskan
kebijakan pemerintah. Contoh nyata konflik politik antara lain bentrokan akibat
proses pemilihan umum, bentrokan menolak kebijakan pemerintah atau menuntut
sesuatu.
Sedangkan berdasarkan jenisnya, terdapat konflik antarsuku, konflik
antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik
berdasarkan jenisnya:
1. Konflik Antarsuku
Konflik antarsuku yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang
lain. Perbedaan suku seringkali juga memiliki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem
kekerabatan, norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang keliru terhadap
perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakat.
2. Konflik Antaragama
Konflik antaragama yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki
keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini bisa terjadi antara agama yang satu
dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.
3. Konflik Antarras
Konflik antarras yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain.
Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis yaitu memperlakukan orang
berbeda-beda berdasarkan ras.
4. Konflik Antargolongan
Konflik antargolongan yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan
dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan
atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.
Pertentangan antara dua orang yang berbeda suku, belum tentu konflik
antarsuku, bisa saja disebabkan oleh faktor lain seperti masalah pribadi yang tidak
berkaitan dengan perbedaan suku. Konflik antarsuku dapat berawal dari konflik
antarpribadi. Contoh seseorang A yang berasal dari suku X memiliki masalah pribadi
dengan orang lain B yang berasal dari suku Y, karena hutang piutang. Masalah yang
bersifat pribadi ini dapat berkembang menjadi antarsuku apabila keduanya kemudian
saling menghina asal daerah atau suku masing-masing. Konflik antarpribadi ini akan
berkembang lebih lanjut, apabila masing-masing orang ini, meminta bantuan kepada
orang lain yang berasal dari suku masing-masing.
.
Hal ini juga dapat terjadi pada konflik individu dengan kelompok, maupun konflik
kelompok dengan kelompok yang berkembang menjadi konflik antarsuku, antarras,
antaragama, maupun antargolongan. Contoh sekelompok pengemudi angkutan
umum saling bertentangan dengan kelompok pengemudi lain, karena
memperebutkan penumpang. Pertentangan ini seolah-olah pertentangan antarsuku
karena terkadang kelompok pengemudi yang satu sebagian besar berasal dari suku A,
sedangkan kelompok lain berasal dari suku B. Oleh karena itu kita harus hati-hati dan
cermat dalam menelaah suatu masalah, apakah suatu masalah merupakan masalah
atau konflik antarsuku atau sebenarnya merupakan konflik antarkelompok
Penyebab Konflik dalam Masyarakat
Kesimpulan