Anda di halaman 1dari 19

HARMONI KEBERAGAMAN

MASYARAKAT INDONESIA

MAKALAH

Diaj ukan untuk memenuhu salah satu tugas


mata pelajaran PKN

Disusun Oleh:
Ketua:Sandi okya m
Moderator: m.bagus triadi
Sekertaris:Raka m
Anggota: M . malik f
Adam
Rido R

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1


JATIWANGI
2024
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya seh ingga makala h
Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tida k lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku

umatnya.
Maka lah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata
pelajaran PPKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu da lam penyusunan maka lah Harmonisasi
Keberagaman Masyarakat Indonesia ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan maka
lah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan arahan serta b imbingannya selama ini seh
ingga penyusunan maka lah dapat di buat dengan sebaik-baik nya.
Kami menyadari masih banyak ke kurangan dalam penulisan
maka lah Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia ini seh
ingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan maka lah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam maka lah ini terdapat


banyak kesalahan dan ke kurangan, karena kesempurnaan hanya mili k
Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan ke kurangan pasti mil ikkita
sebagai manusia. Semoga makala h Harmonisasi Keberagaman
Masyarakat Indonesia ini dapat bermanfaat bagi k ita semuanya.

Jatiwangi, 14 Januari
2024

Penyusun
I

A. Permasalahan Keberagaman Masyarakat Indonesia 3 B. Bentuk


Konflik pada Masyarakat Indonesia 3 C. Penyebab Konflik dalam
Masyarakat 5 D . Gejala Konflik dalam Masyarakat7
E. Akibat yang Ditimbulkan dari Terjadinya Konflik 8 F. Upaya

Menyelesaikan Masalah yang Muncul dalam


Keberagaman Masyarakat 9

ii
Sebagai warga negara yang baik, kita tidak perlu mencari-cari
alasan mengapa kita harus mencintai dan menjunjung tinggi Indonesia,
karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu merupakan suda
h menjadi kewajiban k ita sebagai warga negara Indonesia. Bersyuk
urlah kepada Tuhan Yang Maha Esa apabila dalam d iri kita,
kecintaan kepada negara semakin hari semakin besar, karena
itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat besar.
Keanekaragaman atau kebhinekaan merupakan sebuah hal yang
tidak bisa di hindari dalam ke hidupan bangsa Indonesia yang
meliputi ke bhinekaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan
sebagainya.

Kebhinekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah


potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi,
karena hal tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang
besar dan memili k i ke kayaan yang melimpah baik ke kayaan
alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para
wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinekaan bangsa
Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman,
karena dengan adanya kebhinekaan tersebut mudah memb uat
penduduk Indonesia berbeda pendapat yang lepas kendal i, muda h
tumbuh nya perasaan ke daerah yang amat sempit yang sewaktu b
isa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional
atau persatuan dan kesatuan bangsa.

Keberagaman budaya d i satu sisi memberikan peran


penting bagi bangsa dan masyarakat besar seperti Indonesia. Tentu
saja hal tersebut bisa terjadi apabi la keragaman keb udayaan
tersebut dike lola dengan tepat. Hampir semua negara yang
penduduk nya heterogen seperti India dan Filipina, termasuk
Indonesia setiap saat dapat menimbulkan konflik bernuansa SARA
(suk u, agama, ras, dan antar golongan).
2

Berdasarkan latar bela kang di atas, maka rumusan masala h


yang akan d iba has di dalam maka lah tentang Harmonisasi
Keberagaman Masyarakat Indonesia ini adala h sebagai berikut:
1. Apa saja permasala han ke beragaman masyarakat Indonesia?
2. Bagaimana bentukkonflik pada masyarakat Indonesia?
3. Apa saja penyebab konflik dalam masyarakat?
4. Apa saja gejala konflik dalam masyarakat?
5. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari terjad inya konflik?
6. Bagaimana upaya menyelesaikan masala h yang muncul
dalam keberagaman masyarakat?

Adapun tujuan dalam penulisan maka lah tentang


Harmonisasi Keberagaman Masyarakat Indonesia ini adala h sebagai
berikut:

7. Untuk mengetahui permasala han ke beragaman


masyarakat Indonesia.
8. Untuk mengetahui bentukkonflik pada masyarakat Indonesia.
9. Untuk mengetahui penyebab konflik dalam masyarakat.
10. Untuk mengetahui gejala konflik dalam masyarakat.
11. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari terjad inya konflik.
12. Untuk mengetahui upaya menyelesaikan masalah yang
muncul dalam keberagaman masyarakat.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam karena
terdiri atas berbagai suk u bangsa, adat istiadat, bahasa daerah,
serta agama yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebut
terdapat di berbagai wilayah yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Keberagaman masyarakat kita merupakan ke kayaan
bangsa Indonesia. Keberagaman ini juga menjadi daya tarik bangsa
lain untuk datang ke Indonesia, terutama ke beragaman budaya, suk u
adat, dan adat istiadat. Keberagaman ini semakin menarik dengan letak
geograf is dan keindahan alam Indonesia. Masyarakat yang beragam
menandai betapa besarnya bangsa Indonesia. Keberagaman ini
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang sangat berharga
bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita wajib selal u bersyukur atas
anugerah ini, dengan sela lu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

Namun di bali k itu semua, keberagaman masyarakat memil


iki potensi menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat. Salah
satu karakteristik keberagaman adala h adanya perbedaan. Perbedaan
yang tidak terselesaikan dapat berkembang menjadi konflik
atau pertentangan dalam masyarakat. Berbagai perbedaan d i
lingkungan kita dapat menjad i fa ktor penyebab masala h, seperti
persahabatan yang putus karena perbedaan pendapat, perkelahian
antarkampung, perkelahian antarpelajar dan sebagainya. Dengan
demikian dapat d isimpulkan bahwa ke beragaman masyarakat
Indonesia menimbulkan sej umlah permasala han di dalam
masyarakat Indonesia send iri, di antaranya adalahkonflik.

Konflik berasaldari kata kerja Latin configereyang berarti saling


4

memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses

sosial antara dua orang atau le bih (bisa juga kelompok) di mana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dalam masyarakat dapat dike lompokkan berdasarkan
tingkatan, yaitu konflik ideologi dan konflik politik.
Konflik ideologi terjadi karena perbedaan ideologi dalam
masyarakat. Contoh konflik ideologi seperti peristiwa G 30 S/PKI
merupakan penola kan bangsa Indonesia terhadap ideologi
komunis. Sedangkan konflik politik merupakan pertentangan yang d
isebabkan perbedaan kepentingan dalam memperoleh ke
kuasaan atau merumuskan keb ijakan pemerintah. Contoh nyata
konflik politik antara lain bentrokan akibat proses pemili han umum,
bentrokan menolak keb ijakan pemerintah atau menuntut sesuatu.

Sedangkan berdasarkan jenisnya, terdapat konflik antarsuk


u, konflik antaragama, konfli k antarras, dan konfli k antargolongan.
Berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya:
1. Konflik Antarsuk u
Konflik antarsuk u yaitu pertentangan antara suk u yang
satu dengan suku yang lain. Perbedaan suk u seringkali juga
memili ki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan,
norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang kel iru terhadap
perbedaan ini dapat menimbulkan masala h, bahkan konflik dalam
masyarakat.
2. Konflik Antaragama
Konflik antaragama yaitu pertentangan antara ke
lompok yang memil iki keyakinan atau agama berbeda. Konflik
ini bisa terjadi antara agama yang satu dengan agama yang
lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.

3 . Konfli k Antarras
Konfli k antarras yaitu pertentangan antara ras yang
satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat d isebabkan
sikap rasialis yaitu memperla kukan orang berbeda-beda
berdasarkan ras.
4. Konfli k Antargolongan
Konfli k antargolongan yaitu pertentangan antara ke
lompok atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau
kelompok dalam masyarakat dapat di beda kan atas dasar
pekerjaan, partai politik, asaldaerah, dan sebagainya.
Pertentangan antara dua orang yang berbeda suk u, belum
tentu konflik antarsuk u, b isa saja disebabkan o leh fa ktor lain
seperti masala h pribadi yang tidak berkaitan dengan perbedaan suku.
Konflik antarsuk u dapat berawaldari konflik antarpribadi. Contoh
seseorang A yang berasaldari suk u X memili ki masala h pribadi
dengan orang lain B yang berasaldari suk u Y, karena hutang piutang.
Masala h yang bersifat pribadi ini dapat berkembang menjadi
antarsuk u apabi la keduanya kemud ian saling menghina asal
daerah atau suku masing-masing. Konflik antarpribadi ini akan
berkembang le bih lanjut, apabila masingmasing orang ini,
meminta bantuan kepada orang lain yang berasaldari suku masing-
masing.

Hal ini juga dapat terjad i pada konflik individu dengan


kelompok, maupun konflik kelompok dengan kelompok yang
berkembang menjadi konflik antarsuk u, antarras,
antaragama, maupun antargolongan. Contoh seke lompok
pengemudi angkutan umum saling bertentangan dengan
kelompok pengemudi lain, karena memperebutkan
penumpang. Pertentangan ini seolah-olah pertentangan
antarsuk u karena terkadang kelompok pengemudi yang satu
sebagian besar berasal dari suk u A, sedangkan kelompok lain
berasal dari suk u B. Oleh karena itu k ita harus hati-hati dan
cermat dalam menelaah suatu masalah, apaka h suatu masalah
merupakan masala h atau konflik antarsuk u atau sebenarnya
merupakan konflik antarke lompok.

Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi


tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi mela lui proses yang d itandai
oleh be berapa gejala dalam masyarakat. Gejala yang menunj ukkan
adanya konflik sosialda lam masyarakat antara lain:

1. Tida k adanya persamaan pandangan antarke lompok,


seperti perbedaan tujuan, cara mela kukan sesuatu, dan sebagainya.
2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai a lat

mencapai tujuan.
3. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga
menimbulkan keb ingungan bagi masyarakat.

4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tida k tegas atau lemah.


5. Tindakan anggota masyarakat suda h tidak lagi sesuai
dengan norma yang berla ku.

6. Terjadi proses d isosiatif, yaitu proses yang mengarah


pada persaingan tidak sehat, tinda kan kontroversial dan
pertentangan
(konflik).
Selanjutnya be berapa sosiolog menje laskan penyebab
konflik dalam masyarakat antara lain:

1. Perbedaan antarindividu, seperti perbedaan pendapat, tujuan,


keinginan, pend irian. Sebagai individu setiap orang memili k i
sifat dan kepribadian masing-masing. Tida k ada seorang pun
yang memil iki karakter sama persis. Perbedaan individu ini
dapat menjadi sumber terjad inya konflik dalam masyarakat.

2. Benturan antarkepentingan, seperti kepentingan ekonomi, politik,


maupun ideologi. Keterbatasan sumber daya, perebutan tempat
usaha, persaingan pekerjaan merupakan contoh faktor e
konomi yang sering kali menimbulkan konflik dalam masyarakat.

3. Perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak dapat


pula menimbulkan ketida ksiapan masyarakat menerima
perubahan.

4. Perbedaan keb udayaan yang mengakibatkan


perasaan kelompok nya (ingroup) dan bukan kelompok nya
(outgroup). Perbedaan keb udayaan sering kali d iikuti oleh sikap
etnosentrisme.
Konflik yang terjadi dalam masyarakat sering kali d
isebabkan oleh banyak fa ktor, seh ingga konflik bersifat komple ks
atau rumit. Sebagai contoh pertentangan pelajar d i sekolah b isa
d isebabkan karena letak sekolah, persoalan pribadi antar siswa,
kejenuhan d i sekolah, pengaruh orang di luar sekolah, dan
sebagainya. Oleh karena itu menyelesaikan masala h pertentangan
pelajar tidak bisa hanya dengan satu cara misalkan
memindahkan sekolah. Namun perlu secara bersama-sama d
iselesaikan apa yang menjad i fa ktor penyebab terjad inya konflik
tersebut.
Sedangkan be berapa gejala dalam masyarakat yang memil
iki potensi menjadi penyebab konflik sosial antara lain:
1. Gejala Menguatnya Etnosentrisme Kelompok
Etnosentrisme berasal dari kata etnos yang berarti suk
u, sedangkan sentrisme berarti titik pusat. Dengan
demikian etnosentrisme memili ki arti perasaan kelompok di mana
kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, paling he
bat. Seh ingga menguk ur kelompok lain dengan nilai dan
norma ke lompok nya send iri. Sikap etnosentrisme tida k hanya
dalam kelompok suk u, namun juga kelompok lain seperti ke
lompok pelajar, partai politik, pendu kung tim sepakbola dan
sebagainya. Perkelahian pelajar terkadang d isebabkan oleh rasa
ke lompok nya le bih baik, le bih kuat, dari ke lompok pelajar lain.

2. Stereotip Terhadap Suatu Kelompok


Stereotip terhadap suatu kelompok yaitu anggapan yang
dimili ki terhadap suatu kelompok yang bersifat tidak baik.
Seperti anggapan suatu kelompok identik dengan kekerasan,
sifat suatu suk u yang kasar, dan sebagainya. Stereotip ini
dapat terhadap kelompok agama, suk u, ras, maupun
golongan, seperti geng sepeda motor, kelompok remaja
tertentu, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya.
Stereotip mengakibatkan sikap prasangka terhadap suatu
kelompok sesuai dengan anggapan negatif tersebut.
3. Hub ungan Antar Penganut Agama yang Kurang Harmonis
Sikap fanatik yang berle bihan terhadap
keyakinan masingmasing, dapat menimbulkan sikap tidak
toleran terhadap agama lain. Berpegang teguh pada ajaran
agama masing-masing adalah ke harusan, namun k ita tidak
boleh memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain.
Keberagaman agama dapat menimbulkan perbedaan dalam
mengatasi suatu persoalan dalam masyarakat. Perbedaan
tersebut dapat berkembang menjadi konflik apabila tidak
mengembangkan sikap saling menghormati agama dan keyakinan
orang lain.

4. Hub ungan Antara Penduduk Asli dan Penduduk Pendatang tidak


harmonis
Hub ungan antara penduduk asli dan penduduk
pendatang yang kurang harmonis dapat menimbulkan
berbagai masalah dalam masyarakat beragam.
Ketidakharmonisan dapat terjadi diawal i rasa ketidakadilan
dalam bidang e konomi, politik, ketersinggungan, keterbatasan
komunikasi, dan sebagainya.

Konflik yang terjadi dalam masyarakat merupakan gejala sosial


yang ada da lam masyarakat, apalagi masyarakat yang beragam.
Ada yang berpendapat bahwa konflik senantiasa a kan ada
dalam masyarakat hanya berbeda ruang dan waktu. Sul it
menemukan masyarakat tanpa konflik sepanjang masa. Namun
demikian kita harus mencegah konflik yang terjadi dalam
masyarakat secara terus menerus dan membawa akibat yang
merugikan semua pihak. Konflik dalam masyarakat memil iki
akibat positif dan negatif secara perorangan maupun kelompok.
Salah satu akibat positif konflik adalah bertambah kuatnya rasa
solidaritas kelompok. Hub ungan antar anggota ke lompok atau
masyarakat semakin kuat. Namun konflik juga memil iki akibat yang
negatif, seperti:
1. Perpecahan di Masyarakat
Perpecahan merupakan akibat nyata dari konflik yang terjadi

dalam masyarakat. Keruk unan masyarakat a kan terganggu


akibat konflik yang terjadi. Anggota yang sebe lumnya sal ing
bertetangga berubah tidak sal ing bertegur sapa, saling
membenci, saling berprasangka, dan sebagainya. Apabila konflik
terjadi di sekolah membuat hub ungan dengan teman putus,
suasana belajar tidak nyaman dan tida k tertib.
2. Kerugian Harta Benda dan Korban Manusia
Kehancuran harta benda sering terjadi akibat konflik dalam
masyarakat. Kerusakan fasil itas umum, rumah pribadi, taman
yang rusak, merupakan contoh nyata akibat dari konflik. Konflik
juga dapat mengakibatkan korban jiwa da lam masyarakat.
3. Kehancuran Nilai-nilai dan Norma Sosialyang Ada
Nilai-nilai dan norma sosialbisa hancur a kibat konflik
dalam masyarakat, seperti nilai kasih sayang, keke luargaan,
saling
menolong, persaudaraan akan memudar bahkan hi lang
akibat konflik. Nilai-nilai ini bisa digantikan oleh rasa dendam,
curiga, tidak percaya kelompok lain, dan sebagainya. Aturan-
aturan sosial juga b isa beruba h seperti larangan bertemu
dengan kelompok lain, larangan kerja sama dengan kelompok
lain, dan sebagainya.
4. Peruba han Kepribadian
Kepribadian seseorang dapat berubah akibat dari konflik,
seperti anak-anak korban konflik menjadi pemurung, takut meli
hat orang lain, dendam. Orang yang terlibat konflik bisa
menjadi beringas, pemarah, dan agresif.
Uraian d i atas mempertegas bahwa konflik yang terjadi
dalam masyarakat le bih membawa akibat negatif dari pada akibat
positif. Oleh karena itu k ita harus menyadari arti penting
mencegah terjadi konflik dalam masyarakat. Kehid upan masyarakat
yang damai tanpa konflik merupakan dambaan setiap orang. Kita b
isa belajar dengan tenang, bermain dengan senang, bila tida k ada
konflik. Setiap warga masyarakat berkewajiban memelihara
ke beragaman dalam
masyarakat tanpa menimbulkan masala h akibat
ke beragaman tersebut.

1
Perlu adanya peran serta dari seluruh lapisan masyarakat yang
dikordinasikan oleh pemerintah terkait diantarany:
- Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan social

- Membangun ketahanan kesejahteraan social, dapat dila


kukan dengan membangun ketahanan social dengan
membantu penyelamatan dan pemberdayaan terhadap
penyandang masalah kesejahteraan social dan korban
bencana serta mencegah timbul nya gizi b uruk dan turunnya
kualitas generasi muda.

- Memelihara kerukunan hid up bermasyarakat dan


membangun peradaban bangsa dengan mengembangkan
dan memb ina keb udayaan keb udayaan nasional bangsa
Indonesia.

- Mengembangkan i klim yang kondusif bagi generasi muda


dalam menaktualisasikan segenap potensi bakat dan minat
dengan
memberikan kesempatan dan ke be basan
mengorganisasikan dirinya secara be bas dan merdeka.

- Generasi muda perlu dikembangkan minat dan semangat


kewirausahaan yang berdaya saing, unggul dan mandiri.

- Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta


mengh indarkan terjad inya struktur pasar monopolistic
dan merugikan masyarakat.
Menghi langkan sel uruh hambatan yang mengganggu
mekanisme pasar, mela lui regulasi, layanan public, subsidi, dan
insentif yang dila kukan secara transparan dan diatur dengan UU
Upaya pemerintah dalam mengembangkan industri, perdagangan,
dan investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global,
dila kukan dengan membuka akses kesempatan kerja dan
berusaha bagi sel uruh rakyat mela lui keunggulan kompetitif
(keunggulan SDA/SDM)
Pemberdayaan pengusaha kecil, menengah, koperasi

- Memberikan kesempatan yang sama antara la ki-la ki dan


perempuan untuk be kerja dan berusaha meningkatkan
perekonomian mela lui:
a. Persamaan d i bidang pendid ikan
b. Kemitraan antara la ki- la ki dan perempuan d i ranah publi k
maupun domestic
c. Meningkatkan rasa percaya diri
d. Memahami tujuan hidup dan dapat membuka diri untuk
bermusyawarah
e. Melaksanakan latihan/pendid ikan
f. Melibatkan kaum perempuan dalam setiap proses dan pengambilan
keputusan.
11

Bangsa Indonesia memili k i ke beragaman masyarakat


yang d isebabkan o leh suk u, budaya, agama dan keyakinan,
ras, dan golongan. Keberagaman dalam masyarakat
Indonesia dapat menimbulkan berbagai masalah dalam
masyarakat, apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik.
Masala h yang diakibatkan o leh keberagaman masyarakat antara
lain konflik atau pertentangan antarsuk u, konflik antaragama,
konfli k antarras, dan konflik antargolongan.

Masala h atau konflik yang terjadi dalam masyarakat


yang beragam dapat d isebabkan o leh berbagai fa ktor. Konflik yang
terjadi dapat d isebabkan o leh satu fa ktor atau be berapa fa ktor
yang saling mendu kung Penyebab konflik antara lain sikap
etnosentrisme terhadap kelompok send iri, sikap prasangka atau
stereotip terhadap ke lompok lain, hub ungan antarpemeluk agama
yang kurang harmonis, dan hub ungan antara penduduk asli dan
pendatang yang kurang harmonis.

Konflik dalam masyarakat memil iki akibat yang positif


maupun negatif. Akibat negatif dari konflik yang terjadi antara lain
perpecahan
atau disintegrasi masyarakat, kehancuran nilai-nilai dan norma sosial
yang ada, kerugian harta benda dan korban manusia, dan perubahan
kepribadian. Upaya mencegah dan mengatasi masalah akibat
keberagaman masyarakat Indonesia dapat dila kukan secara
preventif maupun k uratif. Beberapa upaya mengatasi konflik antara
lain mela lui membangun kerja sama, a komodasi, dan asimilasi.

Segenap warga negara mesti mewaspadai segala bentuk


ancaman yang dapat memecah be lah bangsa Indonesia
dengan senantiasa mendu kung segala upaya atau strategi pemerintah
dalam

12

DAFTAR P USTAKA

Ariyani, ine. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:


Gramedia.

Chamim, Asykuri Ibn. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan: Menuju


Kehidupanyang Demokratis dan Berkeadaban. Yogyakarta:
Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah.

Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Komalasari, Kokom. 2008. Pendidikan Pancasila: Panduan bagi Para


Politisi. Surabaya: Lentera Cendikia.

Data ini diambil dari:https://doc.lalacomputer.com/makalah-


harmonisasikeberagaman-masyarakat-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai